Anda di halaman 1dari 3

BAHASA INDONESIA

INSTRUKTUR : DIDI PRASETYOBUDI, S.Pd.


NAMA
: YUDHA PRASETYO
KELAS
: X TKJ B
NO ABSENT : 36

Anekdot Polisi Indonesia Salah Tangkap


29 Agu
Polisi Indonesia memang punya segudang record buruk. Anekdot dan guyonan di masyarakat cukup memerahkan
telinga juga. Salah satunya mungkin Anda sudah tahu, bunyinya begini:
Tiga polisi dunia berkumpul di tepi hutan. Mereka masing-masing dari Scotland Yard, NYPD New York, dan Mabes
Polri. Mereka berlomba menangkap kelinci yang akan dilepaskan ke hutan. Segala metode boleh dicoba, berikut
teknologi yang mereka punya.
Polisi Scotland Yard Inggris mendapat giliran pertama. Kelinci dilepas. .. wussss si polisi dan anakbuahnya
menyusul dan menyebar di dalam hutan. Tiga jam kemudian si kelinci tertangkap.
Polisi NYPD mendapat kesempatan kedua. Wuss lagi-lagi kelinci dilepas. Tiga orang polisi mengikutinya ke
hutan sambil menenteng peralatan canggih milik FBI. Katanya, bisa mendeteksi kelinci dengan akurat dalam radius
1 km. Ah masa eh tetapi 2 jam kemudian si kelinci sudah berhasil dibawanya keluar hutan.
Polisi Indonesia mendapat giliran terakhir. Hanya seorang polisi saja yang bersiap. Wusss kelinci melesat masuk
hutan, polisi mengikuti tanpa peralatan apapun. Hanya lima menit, si polisi menyeret keluar seekor beruang yang
menangis berteriak Ampuun paaak, ampuuun saya jangan dipukuli saya ngaku deh saya kelinciiiiii .
***********
Duh negaraku. Salah tangkap yang terjadi dalam kasus pembunuhan Asrori alias Aldo bukan yang pertama kali.
Yang baru saja lewat adalah seorang suami istri di Sulawesi Selatan yang dipenjara 2 tahun karena didakwa
membunuh anak mereka. Ironisnya, setelah bebas sang anak justru nongol di acara penyambutan oleh masyarakat.
Ternyata si anak mengaku lari dari rumah setelah cekcok dengan orangtuanya dan menikah dengan seorang pria dari
desa lain. Anehnya dia tidak mendengar bahwa orangtuanya ditangkap dan diadili dengan tuduhan telah
membunuhnya. Sang ayah disiksa polisi dan jari-jari tangannya kini cacat seumur hidup akibat digencet dengan kursi
oleh oknum itu.
Maman, Imam Hambali, dan David ditetapkan sebagai tersangka. Imam dan David malah sudah mendekam di
penjara dengan status terpidana. Ternyata, pembunuh Ansori malah si Jagal Jombang Ryan. Lha ini apa-apaan?
Sudah saatnya budaya malas kerja ala orang Indonesia diberantas. Malas, karena pembunuhan ini terkesan nggak
ada duitnya. Nggak seperti pembunuhan bos PT ASABA dimana banyak duitnya. Malas, karena yang dibunuh dan
pembunuhnya toh wong cilik. Daripada dana operasional habis buat keliling cari bukti dan tersangka, mending
yang ada aja di-ublek-ublek biar ngaku. Dari pengakuan bintara polisi yang dulu pernah saya kenal, rata-rata
mengeluh harus nomboki biaya bensin. Dari mana? Anda tentu tahu.
Polisi adalah Penegak Hukum. Tapi kalau malas menegakkan hukum malah cara-cara yang melenceng diluruskan.
Bila individu polisi mencoreng citra, tentu giliran institusi polisi yang bertindak tegas. Pecat, dan penjarakan
personel yang menjadi oknum dengan hukuman yang berat. 20 tahun penjara misalnya, atau mungkin hukuman
mati?
Pasalnya, bila terpidana salah tangkap ternyata dihukum berat, maka hak hidupnya ini telah dirampas oleh tindakan
si oknum. Bayangkan dipenjara 17 tahun untuk kesalahan yang tidak pernah dibuatnya. Mereka sama saja dengan
mati. Bagaimana bila malah salah dijatuhi hukuman mati?
Alasan kedua, seseorang yang dilantik menjadi polisi memiliki hak dan kuasa lebih daripada rakyat sipil.
Kekuasaan memang menggiurkan bagi banyak orang, bisa petentang petenteng, tetapi kekuasaan harus dipegang
dengan moral dan bertanggung jawab. Bukan seperti anak kecil yang memainkan pistol ayahnya.
Bila saya jadi Sutanto, tentu saya akan malu, dan menginstruksikan agar oknum tersebut dipecat dan diadili. Bila
saya jadi majelis hakim, tentu saya akan mencari hukuman terberat dalam KUHP untuk dijatuhkan padanya. Bila
saya jadi majelis konstitusi, tentu saya akan merumuskan hukuman yang jauh lebih berat bagi aparat militer dan
polisi untuk penganiayaan ketimbang bila dilakukan oleh warga sipil. Mengapa? Tentu, karena setiap aparat dan
polisi dilindungi oleh undang-undang, menyerang polisi adalah melanggar hukum. Juga, karena mereka memiliki

akses pada senjata. Sehingga polisi Indonesia bertindak dengan benar dan penuh pertimbangan, bukannya dar der
dor kayak main Playstation.
Jadi? Kita lihat saja hukumannya.
*** The greater power should come with greater responsibility from Spiderman, movie. ***
SARANG LABA-LABA
Pada saat pak dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah ia pada mahasiswa yang bernama Elisa.
Dosen : Saudari Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan hukum di Negara kita tercinta ini!,
tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-laba pak!! jawabnya tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk akan tertangkap dan tak dapat berkutik pak!, sedang kalau kelas kumbang, wah, jebol
pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagak?!
Elisa : Tak tahu pak!!
Mahasiswa lainnya : Hahaha
BIKIN UNDANG-UNDANG
Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang
Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh, lampu merah
menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di
depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas
Dodi : Oh!!!
ADVOKAT
Suatu sore dua anak muda, mereka adalah mahasiswa Fakultas Hukum sedang terlibat diskusi kecil, nama mereka
adalah Fredi dan Ibrahim:
Fredi : Apa ya, kepanjangan daripada ADVOKAT?
Ibrahim : Ada Duit adVOKasi All ouT!
Fredi : Hah!!
PUNTUNG ROKOK
Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yang
membuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokok
sekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan itu, ia merokok
sendirian samabil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampir
habis
dibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangka
tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas:
Petugas : Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!. Tegasnya;
Azam : Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!
Petugas : Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!. Tegasnya lagi;
Azam : Dengan sigap ia menjawab, oh, maaf terjatuh, dan lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung
dihisapnya lagi.
Petugas : ??!!!!!

OBROLAN MONYET
Monyet Cantik : kaum manusia, aneh ya
Monyet Ayu : emangnya, kenapa?
Monyet Cantik : setiap orang yang jelek, dibilang dasar moyet tersinggung aku apa salah kaum kita ya .
Monyet Ayu : terima ajalah nasib
Monyet Cantik : padahal kaum kita, nggak ada yang Korupsi Kolusi Nepotisme Cuma yang
ada KKN
doang
Monyet Ayu : ya, sama aja kalo gitu
Moyet Cantik : Bukan KKN Korupsi, Kolusi Nepotisme. Tapi KKN nya adalah Kesana Kesini Nangkring, tau
Monyet Ayu : O. gitu ya, dasar Monyet.
Sumber : http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/p/anekdot-guru.html
Sumber : http://suaranurani.wordpress.com/2008/08/29/anekdot-polisi-indonesia-salah-tangkap/
Sumber : http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html

Anda mungkin juga menyukai