Kelas : XI MIPA 1
Kejadian itu berawal pada Senin (26/12) sekira pukul 14.27 WIB pelaku yang berjumlah
empat orang masuk kedalam rumah Dodi. pelaku yang pertama kali masuk adalah Ramlan
Butarbutar. Dia menodongkan senjata api kepada seorang sopir keluarga Dodi sehingga
berhasil masuk ke dalam rumah. Ketika di dalam rumah, Ramlan pun turut menodongkan
pistolnya kepada pembantu di rumah tersebut. Ia meminta seorang pembantu menunjukkan di
mana kamar tidur Dodi.
Sementara itu, tiga orang rekan Ramlam, yakni Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga,
dan Ius Pane ikut masuk ke dalam rumah.
Mendengar ribut-ribut, putri pertama Dodi, Diona Arika (16) keluar dari kamar yang berada
di lantai 2 rumah tersebut. Kemudian salah satu pelaku menghampirinya dan menyeret Diona.
"Diona diseret dari kamar lewat tangga, (lalu) dipukul sama pelaku pakai pistol," ucap dia.
Seluruh orang yang ada di rumah kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kamar mandi
pembantu yang sangat kecil.
Dodi awalnya tidak ada di tempat, namun secara kebetulan ia datang pada pukul 14.35. Ia
ikut dimasukkan ke dalam kamar mandi bersama yang lain karena tidak mampu melawan.
Pada Selasa (27/12/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, Sheila (Teman Diona) memutuskan ke
rumah Dodi karena Diona (Anak Dodi) tak bisa dihubungi sejak Senin (26/12/2016) sore.
Padahal, keduanya berencana untuk jalan-jalan pada hari Senin itu.
Setelah mengadu ke sekuriti, akhirnya diputuskan untuk melapor ke polisi yang berada di Pos
Kayu Putih. Kemudian, polisi menemani Sheila untuk mengecek keadaan di rumah Diona.
Mendengar ada rintihan di dalam kamar mandi, akhirnya polisi bersama warga mencoba
membuka paksa pintu kamar mandi yang terkunci dari luar. Setelah pintu didobrak, polisi
bersama warga di lokasi kejadian terkejut saat melihat isi di dalam kamar mandi. Dalam
kamar mandi itu, terdapat 11 korban dalam kondisi bertumpuk satu sama lainnya.
Dalam kejadian ini enam orang tewas. Mereka adalah Dodi(Pemilik Rumah), Diona Andra
Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, putri
ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir Dodi
bernama Yanto dan Tarso.
Sementara lima korban lainnya selamat. Mereka adalah Anet (putri kedua Dodi dari mantan
istri kedua) dan empat pembantu, yakni Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum merampas kemerdekaan seseorang,
atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian, diancam dengan pidana
penjara paling lama delapan tahun.
Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar
mati, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun.
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum merampas kemerdekaan seseorang,
atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian, diancam dengan pidana
penjara paling lama delapan tahun.
Pada awalnya pelaku memilih rumah Dodi (Korban) karena pelaku tidak sengaja
melihat Pagar rumah Dodi terbuka, sementara rumah rumah yang lainnya yang ada
disekitar Pulomas Residence Tertutup. Sehingga pelaku memiliki peluang untuk
masuk ke rumah Dodi dan Menyekap semua orang yang ada dirumah itu.
Kasus pembunuhan satu keluarga di Pulomas ini sudah sampai Pengadilan Negeri yang
tugasnya Memeriksa, Memutus, dan Menyelesaikan Perkara Pidana. Dan para pelaku yaitu
Ridwan Sitorus, Erwin Situmorang dituntut Hukuman Mati, sedangkan Alfians Sinaga
divonis Penjara Seumur Hidup.
Meningkatkan pengetahuan tentang HAM, Vonis pelaku sesuai pasal atau HAM yang di
langgar agar memberi efek jera kepada pelaku, dan juga Memberikan pelayanan tentang
HAM.