Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini marak sekali terjadi ketidak adilan dalam hukum, dinegara kita sendiri misalnya banyak sekali petinggi-petinggi hukum melakukan kesewenangan akan menghukum orang lain dengan mementingkan diri sendiri, dan tidak melihat kondisi dari orang yang menerima hukum. Diskriminasi memang telah banyak terjadi sejak zaman dahulu seperti diskriminasi pada kaum wanita dan anak-anak, diskriminasi pada ras dan suku bangsa, tetapi diskriminasi hukum sangat jarang ditemukan pada zaman dahulu. Semakin modern nya zaman sampai saat ini diskriminasi akan hukum mulai berkembang, ini didorong oleh kemajuan globalisasi yang makin meningkat. Untuk itulah kita harus mempelajari lebih lanjut tentang apa yang membuat diskriminasi hukum banyak terjadi di zaman sekarang ini sehingga hukum di Indonesia akan mengarah ke yang lebih baik dimasa depannya.

B. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah : 1. Apakah diskriminasi itu? 2. Bagaimanakah hukum di Indonesia berjalan? 3. Faktor apakah yang menyebabkan diskriminasi hukum terjadi?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian dan penjelasan tentang diskriminasi 2. Mengetahui bagaimana jalannya hukum di Indonesia 3. Mengetahui diskriminasi hukum dan faktor-faktor yang menyebabkannya

BAB II PEMBAHASAN

A. Diskriminasi 1. Pengertian Diskriminasi Diskriminasi merupakan sikap yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain

2. Jenis-jenis Diskriminasi Terdapat jenis-jenis dikriminasi antara lain : a. Diskriminasi langsung terjadi ketika seseorang diperlakukan secara tidak baik karena ciri atau sifat-sifat pribadi yang dilindungi oleh hukum. b. Diskriminasi tidak langsung terjadi ketika memperlakukan semua orang secara sama rata tetapi rugikan seseorang karena ciri pribadinya.

B. Diskriminasi Hukum di Indonesia 1. Diskriminasi Hukum Penegakkan hukum di Indonesia sudah lama menjadi persoalan serius bagi masyarakat di Indonesia. Bagaimana tidak, karena persoalan keadilan telah lama diabaikan bahkan di fakultas-fakultas hukum hanya diajarkan bagaimana memandang dan menafsirkan peraturan perundangundangan. Persoalan keadilan atau yang menyentuh rasa keadilan masyarakat diabaikan dalam sistem pendidikan hukum di Indonesia. Diskriminasi hukum adalah salah satu bentuk dari macammacam bentuk diskriminasi hukum. Diskriminasi hukum tentu saja melibatkan proses hukum di Indonesia, misalnya perbedaan hukum antara

pihak-pihak yang kaya dan yang miskin yang tentu saja merugikan pihakpihak yang tidak mendapat keadilan.

2. Penyebab diskriminasi hukum di Indonesia Berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan orangorang melakukan diskriminasi hukum : a. Keinginan memperoleh materi lebih sehingga terjadi suap-menyuap dalam proses hukum b. Keinginan mempertahankan posisi atau kedudukan dalam hukum

3. Cara menanggulangi diskriminasi hukum di Indonesia Berikut merupakan tata cara pengawasan terhadap upaya penghapusan diskriminasi : a. Pengawasan oleh Komnas HAM kepada pihak terlapor dapat dilaksanakan berdasarkan laporan dan/atau atas prakarsa Komnas HAM. b. Pelaksanaan pengawasan harus dilengkapi dengan surat tugas yang ditandatangani oleh Pimpinan Komnas HAM. c. Pelaksanaan pengawasan dilakukan dengan memberitahu pihak terlapor. d. Dalam hal tertentu, pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dapat dilakukan tanpa pemberitahuan. e. Dalam pelaksanaan pengawasan, Komnas HAM dapat melakukan koordinasi dengan lembaga atau instansi terkait.

4. Contoh-contoh kasus diskriminasi hukum di Indonesia 1. Diskriminasi kaum muslimin di Ambon Kaum Muslimin Ambon selalu mendapatkan diskriminasi hukum oleh para aparat penegak hukum atau polisi di Ambon, dari dulu hingga kini. Peristiwa terbaru yang bisa menjadi contoh adalah pada kasus penyerangan Kampung Waringin Ambon oleh pihak Kristen. Dari

kejadian bisa dibandingkan betapa polisi Polres Ambon begitu cepat menangkap dan memberikan hukuman jika pelakunya adalah seorang Muslim, dan menjadi begitu lambat untuk mengungkap apalagi memberikan hukuman jika para pelakunya adalah pihak Kristen. 2. Kasus pencurian sandal Terdakwa pencurian sandal, AAL, telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Hukuman yang diberikan adalah mengembalikan AAL kepada kedua orang tuanya. Kasus berawal dari hilangnya sandal di rumah kontrakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah Briptu Anwar Rusdi Harahap, dan anggota Polres Palu Briptu Simson di Jalan Petra nomor 1, Palu. Berdasarkan keterangan saksi, pelakunya ada tiga orang. Ketiga orang tersebut berinisial AAL (15) siswa SMK Palu, SD (14) siswa SMP Palu, dan MSH siswa SMA Palu. Kedua polisi itu memanggil ketiga remaja tersebut. Mereka diinterogasi soal pencurian sandal. Menurut Saud, ketiganya mengakui perbuatan mereka. Dalam interogasi, kedua polisi sempat mendorong ketiga anak tersebut. Setelah itu Briptu Rusdi dan Briptu Simson meminta ketiga anak memanggil orangtua masing-masing. Orangtua memenuhi panggilan tersebut dan mendengarkan penjelasan dua anggota. Masalah dianggap selesai. Namun, keesokannya, orangtua AAL kembali mendatangi dua anggota polisi. Mereka mengatakan tak terima anaknya didorong dan telah melapor ke Profesi dan Pengamanan Polri. Orangtua AAL juga meminta tuduhan pencurian kepada anaknya dibuktikan secara hukum. 3. Karyawan BRI Majalengka yang telah divonis hukuman tiga hingga empat tahun penjara pasti berkata tidak adil dan tidak pantas mereka dihukum. Lima Karyawan BRI Majalengka yang dianggap ikut andil dalam proses pemindah bukuan Dana Jamkesmas tersebut empat diantaranya sudah diponis yakni mantan Pinca BRI Majalengka Andi,

Amo Maria pada persidangan jilid satu telah di vonis pada tahun lalu 2011, sedangkan jilid dua Citra Puspitasari dan Aep Saepudin juga sudah divonis bulan Januari 2012 lalu. Putusan Pengadilan Majalengka dengan perkara No.195/Pid

B/2011/PN MJL oleh hakim Ketua Ahmad Budiawan, SH, Arditianti Prihastuti, SH hakim anggota dan Rahma Sari Nilam Panggabean, SH,MH hakim anggota telah memutuskan Citra Puspita Sari dan Aep Saepudin dengan hukuman 3 tahun penjara, denda 5 Milliyar subside 1 bulan dengan pasal 50 UU no. 10 thn 1998 tentang perubahan UU No. 7 thn 1992 UU Perbankan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Diskriminasi merupakan sikap yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. 2. Penegakkan hukum di Indonesia sudah lama menjadi persoalan serius bagi masyarakat di Indonesia. Persoalan keadilan atau yang menyentuh rasa keadilan masyarakat diabaikan dalam sistem pendidikan hukum di Indonesia. 3. Faktor yang menyebabkan orang-orang melakukan diskriminasi hukum yaitu keinginan memperoleh materi lebih sehingga terjadi suap-menyuap dalam proses hukum dan keinginan mempertahankan posisi atau kedudukan dalam hukum. 4. Untuk menanggulangi masalah diskriminasi hukum di Indonesia diperlukan keikutsertaan Komnas HAM untuk melindung pihak-pihak terlapor apabila terjadi kejanggalan pada hukumannya

B. Saran Beberapa saran dalam menghadapi masalah diskriminasi hukum adalah : 1. Petinggi-petinggi hukum hendaklah mementingkan hak-hak orang lain dibandingkan hak-hak pribadi 2. Pihak-pihak yang merasa mendapatkan diskriminasi hendaklah dibantu oleh Komnas HAM 3. Kita sebagai mahasiswa juga harus mempelajari tentang proses hukum di Indonesia agar menjadi lebih baik lagi untuk masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Metro TV News. 2012. Kasus Pencurian Sandal, Ini Penjelasan Polri (Online). (http://metrotvnews.com/read/news/2012/01/03/77345/KasusPencurian-Sandal-Ini-Penjelasan-Polri , diakses tanggal 30 Maret 2012).

Radar Nusantara. 2012. Diskriminasi Hukum Bagi Karyawan BRI Majalengka (Online). (http://www.radarnusantara.com/2012/02/diskriminasi-

hukum-bagi-karyawan-bri.html , diakses tanggal 30 Maret 2012).

Fachri, Muhammad. 2011. Kaum Muslimin Ambon alami diskriminasi hukum (Online). (http://arrahmah.com/read/2011/10/23/15949-kaum-

muslimin-ambon-alami-diskriminasi-hukum-2.html , diakses tanggal 30 Maret 2012).

Kristiani Pos. 2009. Hukum di Indonesia Masih Diskriminatif (Online). (http://www.christianpost.co.id/masyarakat/20090327/4686/hukum-diindonesia-masih-diskriminatif , diakses tanggal 30 Maret 2012).

Komnas HAM. 2011. Tata Cara Pengawasan terhadap Upaya Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Online).

(http://www.komnasham.go.id/tata-cara-pengaduan/708-tata-carapengawasan-terhadap-upaya-penghapusan-diskriminasi-ras-dan-etnis , dikases tanggal 30 Maret 2012)

Anda mungkin juga menyukai