Anda di halaman 1dari 18

KLIPING PKN

KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Nama anggota kelompok:


1.Radit Fadlurahman
2.Nurul Fatimah Zuhri
3.Sheina Novita Azka

Kelas XI Mipa 1
KLIPING PKN
KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

DibuatOleh
Nurul Fatimah Zuhri

Kelas: XI Mipa 1

SMA N 4 PADANG
Tahunajaran 2021/2022
KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

1.PelanggaranHAMdiMasyarakat&Negara

A.KasusTanjungPriok

DalamkasusTanjungPriokterjadipelanggaranHAMberatberupapembunuhansecar
akilat,perusakansejumlahgedung,dan bentrok dengan aparat yang kemudian
menembaki mereka. Kasus Tanjung
Priokterjadipada12September1984diTanjungPriok,Jakarta.

TragediTanjungPriokberawaltanggal10September1984,SersanHermanu,seorang
anggota
BintaraPembinaDesatibadiMasjidAsSaadahdiTanjungPriok.

Iamengatakankepadapengurusmasjid,AmirBiki,untukmenghapusspandukdanbro
suryang
isinyamengkritikpemerintahankarenaBikimenolak,Hermanumemindahkannyase
ndiridengan
masihmenggunakanalaskakisaatmasukkeareasholat.

Akibatnya,HermanudiserangolehSjarifuddinRambedanSofwanSulaeman,wargas
etempat.
Keduanyabersamapengurulain,AchmadSahidanMuhammadNoorditangkap.

Duaharikemudian,BikimemimpindemonstrasikeKantorKodimJakartaUtara,temp
atkeempat
tahanantersebutdipenjara.Kianharimassakelompokterusbertambahsampaisekitar
1.500
orang.

Melihatparademonstranyangsemakintidakterkendali,personelmiliterdariBatalyo
nArtileri
PertahananUdarake-6menembakiparademonstran.
MasyarakatTanjungPriokmemperkirakantotal400orangterbunuhatauhilang.

b.TragediSemanggi

Semanggi
TragediSemanggiImerupakanbentukpelanggaranhamyangterjadipadatanggal11-
13
November1998yangmenewaskan17wargasipil.
TragediSemanggiIterjadikarenapergolakanmahasiswayangtidakmengakuipemeri
ntahan
BacharuddinJusufHabibiedantidakpercayadenganparaanggotaDPR/MPROrdeBa
ru.
Olehsebabitu,paramahasiswaberusahauntukmenyingkirkanmiliterdaripolitiksert
a
pembersihanpemerintahandariorang-orangOrdeBaru.
HomeStori

ContohPelanggaranHAMBeratdiIndonesia
Kamis,30September2021|10:00WIB
Komentar
Foto-fotokorbanterlihatdalamaksiKamisanke-
453didepanIstanaMerdeka,JalanMedan
MerdekaUtara,JakartaPusat,Kamis(4/8/2016).Dalamaksiitumerekamenuntutpem
erintah
menyelesaikankasus-kasuspelangaranhakasasimanusiadimasalaludanmengkritisi
pelantikanWirantosebagaiMenkoPolhukamkarenadianggapbertanggungjawabata
s

TragediSemanggiImerupakanbentukpelanggaranhamyangterjadipadatanggal11-
13
November1998yangmenewaskan17wargasipil.

TragediSemanggiIterjadikarenapergolakanmahasiswayangtidakmengakuipemeri
ntahan
BacharuddinJusufHabibiedantidakpercayadenganparaanggotaDPR/MPROrdeBa
ru.
Olehsebabitu,paramahasiswaberusahauntukmenyingkirkanmiliterdaripolitiksert
a
pembersihanpemerintahandariorang-orangOrdeBaru.

tetapbertahanyangmengakibatkanseluruhaparatmelakukanpenembakansecarame
mbabi
butayangmengakibatkanmahasiswaterlukadanmeninggal.

Mahasiswayangterkenadampakdaritindakanaparatdidaerahsemanggitersebutadal
ah
saudaraTeddyWardhaniKusumasebagaikorbanmeninggalpertama,korbankeduaB
ernardus
RealinoNormaIrmawanyangakrabdipanggilWawan.
Penembakanterusberlangsungdarijam3sorehinggasekitarjam2pagi,aparatterusma
suk
hinggadalamkampusAtmajayayangmengakibatkanbertambahnyakorbanyangsem
akin
banyak.

2.PelanggaranHAMdiLingkunganSekolah

a.KasusBullyingSiswa

Dimasakininilai-
nilaiHakAsasiManusia(HAM)seringkaliterabaikan,banyaksekali
pelanggaranHAMyangterjadidilingkunganmasyarakatataudilingkungansekolah.
Tidakjarang
ditemukannyakasuspelanggaranHAMdilingkungansekolahsepertikasusbullying
.
KPAI(KomisiPerlindunganAnak)mencatatdalamkurunwaktu9tahun,daritahun20
11hingga
tahun2019terdapat37.381pengaduankekerasanterhadapanak.Kasusbullyinginida
patterjadi
jikaadasalahsatuanakyangmerasadirinyalebihhebatataukuatdibandingkankorban
nya.
Tentusajakasusbullyinginimerupakantindakanyangtidaksesuaidengannilai-
nilaiHAM.

b.TawurandiMenteng

Polisimenangkap2remajausia16dan17tahun,pelakutawuranmautdiMenteng,Jakar
taPusat.
Sebelummelakukantawuran,polisimenyebut,parapelakumengkonsumsinarkoba.
Halinijuga
diperkuatdenganhasiltesurinekeduanyayangpositifnarkoba."Keduapelaku,setelah
dites,
urinenyapositifmengandungmetamfetamin,"ujarWakapolresMetroJakartaPusatA
KBP
SetyoKoesHeriyatnodalamkonferensipers,Selasa(19/10/2021)."Merekamengaku
,sebelum
tawuran,merekapakaisabu,minumpil,danterpengaruhalkohol,"kataSetyo.
UPAYAPENYELESAIANPELANGGARANHAM
ProsespenyelesaianpelanggarankasuspelanggaranHAMberatdiaturdalamundang
undang
nomor26tahun2000

AdapunprosespenyelesaiankasuspelanggaranHAMberatsesuaiUUtersebutadalah
:
1.Diadakanpenyelidikan
PenyelidikandilakukanolehKOMNASHAM
2.Dilanjutkanpenyidikan
PenyidikandilakukanolehJaksaAgung
3.Dilanjutkanpenuntutan
PenuntutandilakukanolehJaksaAgung
4.DilanjutkandenganpemeriksaandiPengadilan
PemeriksaaandiPengadilanataspelanggaranHAMberatdilakukanolehMajelisHaki
m
PengadilanHAMyangberjumlah5orang
5.KeputusanolehpengadilanHAM
AdapunprosespenyelesaiankasuspelanggaranHAMringansamadenganproses
penyelesaiankasuspelanggaranHAMberathanyabedanyayangmenanganinyabuka
n
KOMNASHAMdanJaksaAgung,namunKOMNASHAMdanJaksaTingkatdibaw
ahJaksa
Agung.
KLIPING PKN
KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

DibuatOleh
Radit Fadlurahman

Kelas: XI Mipa 1

SMA N 4 PADANG
Tahunajaran 2021/2022

KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


1. Pelanggaran HAM di Masyarakat & Negara

Pelanggaran HAM ini juga terjadi di masa OrdeBaru.


Terjadiaksipenculikanaktivisselamakurunwaktu 1997-1998. Melansir
KONTRAS, dalamperiodetersebutterjadikasuspenculikan dan
penghilanganpaksa 23 orang penduduksipil.

Sebagiandarimerekamerupakanaktivis pro demokrasi. Mirisnya, hanya 9 orang


darimereka yang dikembalikan. Sisanya, 13 orang
belumditemukanhinggasaatini

B.TragediTalangsari (1989)

TragediTalangsari yang terjadi pada 7 Februari 1989 di Lampung termasuk


salah satupelanggaran HAM yang cukupberat dan fenomenal di Indonesia.
Di masa itulahPresidenSoehartomengadakan program PedomanPenghayatan
dan Pengamalan Pancasila atau yang bisadisebutsebagai P-4. Program
inibanyakmenyasarmasyarakat Islam yang
kritisterhadappemerintahanOrdeBaru.
Lambatlaunhalitu pun memancingreaksikelompok Islam di Indonesia,
termasukkelompokWarsidi di Lampung yang
akhirnyadituduhsebagaikelompokradikal yang memperolehperlakuan yang
represifdarimiliter dan polisi, hinggamembuahkantragedipembantaian.

2. Pelanggaran HAM di LingkunganSekolah

A.TewasnyaTaruna ATKP Makassar

Aldama Putra (19), mahasiswa ATKP Makassar


mengembuskannapasterakhirnya di RumahSakitSayang Rakyat Makassar, pada
5 Februari 2019. Meninggaldenganlukalebamdisekujurtubuh,
Aldamadiketahuimenjadi korban penganiayaan oleh seniornya.
Penganiayaanterjadi pada Minggu 3 Februari 2019, sekiraPukul 21.30 Wita.
Aldamadianiayakarenatidakmengenakan helm saatmasukkelingkungankampus
yang berada di Jalan Salodong, kecamatanBringkanaya, Makassar

B.Mahasiswa UNS MeninggalSaatDiklatsarMenwa

GilangEndi (21) meninggalsaatmengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar


(Diklatsar) PraGladi Patria XXXVI ResimenMahasiswa (Menwa).
Diamerupakanmahasiswa D4 Program StudiKesehatan dan
KeselamatanKerjaSekolahVokasiUniversitasSebelasMaret (UNS) Solo, Jawa
Tengah. KasusmeninggalnyaGilanginiterusdiusut oleh polisi.
KepalaKepolisianResor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Ade
SafriSimanjuntakmengatakan,
adadugaanGilangmengalamikekerasansaatmengikutiDiklatsarMenwa UNS

UPAYA PENYELESAIAN PELANGGARAN HAM


Proses penyelesaianpelanggarankasuspelanggaran HAM
beratdiaturdalamundangundangnomor 26 tahun 2000
Adapun proses penyelesaiankasuspelanggaran HAM beratsesuai UU
tersebutadalah :
1. Diadakan penyelidikan
Penyelidikan dilakukan oleh KOMNASHAM

2. Dilanjutkan penyidikan
Penyidikan dilakukan oleh Jaksa Agung

3. Dilanjutkan penuntutan
Penuntutan dilakukan oleh Jaksa Agung

4. Dilanjutkan dengan pemeriksaan di Pengadilan


Pemeriksaaan di Pengadilan atas pelanggaran HAM berat dilakukan oleh
Majelis Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang

5. Keputusan oleh pengadilan HAM


Adapun prosespenyelesaian kasus pelanggaran HAM ringan sama dengan
proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat hanya bedanya yang
menanganinya bukan KOMNASHAM dan Jaksa Agung, namun
KOMNASHAM dan Jaksa Tingkat dibawah Jaksa Agung.

KLIPING PKN
KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

DibuatOleh
Sheina Novita Azka

Kelas: XI Mipa 1

SMA N 4 PADANG
Tahunajaran 2021/2022

Pengertian HAM dan Pelanggaran HAM


Berdasarkan Undang-undang No. 39 Tahun 1999, HAM atau hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang,
tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras,
agama, bahasa atau status lainnya.
Sedangkan Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Macam-Macam Pelanggaran HAM di Indonesia

1. Kasus Pelanggaran HAM Ringan:

Pelanggaran HAM Ringan adalah pelanggaran yang tidak mengancam


nyawa seseorang namun merugikan orang tersebut. Macam-macam pelanggaran
HAM ringan adalah bentuk pelanggaran HAM yang tidak mengancam
keselamatan jiwa namun harus tetap dilindungi karena sangat berbahaya bagi
individu.

Macam-macam pelanggaran HAM ringan di antaranya seperti:

 Melakukan penganiayaan

 Melakukan hal yang berakibat dapat mencemarkan nama baik seseorang

 Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasinya dengan


berbagai cara
 Melakukan aksi kekerasan dengan pemukulan.

2. Kasus Pelanggaran HAM Berat:


pelanggaran berat HAM muncul untuk menggambarkan beratnya akibat
yang timbul dari perbuatan pidana tersebut terhadap raga, jiwa, martabat,
peradaban, dan sumberdaya kehidupan manusia.

Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,


pelanggaran berat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.Genosida

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


untuk menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis, kelompok agama, dengan cara:

 Membunuh anggota kelompok.

 Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap


anggota-anggota kelompok.

 Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akanmengakibatkan


kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya.

 Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran


didalam kelompok.

 Memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok tertentu ke


kelompok lain.

2.Kejahatan kemanusiaan

Dalam pasal 9 UU No. 26 Tahun 2000 disebutkan bahwa Kejahatan terhadap


kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa:

 Pembunuhan.

 Pemusnahan.

 Perbudakan.
 Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.

 Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara


sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional.

 Penyiksaan.

 Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan


kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara.

 Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang


didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama,
jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai
hal yang dilarang menurut hukum internasional.

 Penghilangan orang secara paksa, atau

 Kejahatan apartheid

Penyebab Pelanggaran HAM yaitu sebagai berikut:

Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM


Penyebab pelanggaran HAM yang didasarkan pada kondisi pelaku hingga
kemudian melakukan pelanggaran HAM disebut juga faktor internal penyebab
pelanggaran HAM. Faktor-faktor internal penyebab pelanggaran HAM yaitu
sebagai berikut:

1.Sikap egois

Sikap egois yang dimiliki pelaku pelanggar HAM memiliki potensi


menyebabkan terjadinya kasus pelanggaran HAM. Sikap egois pada pelaku
pelanggaran HAM membuat ia merasa kepentingannya adalah yang utama,
sehingga ia melanggar HAM orang lain untuk memenuhi kepentingannya.

2. Tingkat kesadaran HAM yang rendah

Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perlindungan HAM dan


menganggap pelanggaran HAM adalah hal yang biasa selama kepentingannya
tercapai. Perilaku ini mendorong terjadinya pelanggaran HAM.

3. Kondisi psikologis pelanggar HAM

Faktor internal penyebab pelanggaran HAM sangat berkaitan dengan kondisi


psikologis pelaku pelanggar HAM. Kondisi psikologis yang tidak stabil dan
kondisi psikologis tertentu lainnya dapat menjadi penyebab pelanggaran HAM.

4. Tingginya perilaku intoleransi

Penyebab pelanggaran HAM seperti intolerasi dapat mengancam stabilitas


nasional. Sikap tidak toleransi pada suatu ras, suku, dan agama tertentu berisiko
mengakibatkan pelanggaran HAM seperti diskriminasi hingga pelanggaran
HAM berat.

5. Rasa ingin balas dendam

Rasa ingin balas dendam menjadi penyebab pelanggaran HAM dan berbagai
tindak kriminal. Dendam membuat seseorang rela melakukan tindak kriminal
seperti penganiayaan dan pembunuhan, yang merupakan salah satu contoh
pelanggaran HAM.

6. Kurangnya rasa empati

Penyebab pelanggaran HAM salah satunya yaitu kurangnya rasa empati pada
pelaku. Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan. Ketika
seseorang tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan, ia berisiko melakukan
pelanggaran HAM.
 Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM

Penyebab pelanggaran HAM yang berdasar pada kondisi dan situasi negara dan
lingkungan sekitar secara umum disebut juga faktor eksternal penyebab
pelanggaran HAM. Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM yaitu sebagai
berikut:

1. Penyalahgunaan kekuasaan

Penyalahgunaan kekuasaan dari pihak pemerintah atau penguasa berisiko besar


menjadi penyebab pelanggaran HAM. Contoh kasus pelanggaran HAM yang
disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power salah satunya
yaitu korupsi, genosida, dan penghilangan orang oleh pemerintah.

2. Sistem hukum yang tidak berjalan

Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM juga meliputi sistem hukum yang
lemah dan tidak berjalan. Tidak tegasnya penegakan hukum terhadap para
pelanggar HAM merupakan penyebab pelanggaran HAM makin banyak terjadi.
Sebab, tidak ada penanganan cepat dan tepat dalam pelanggaran HAM.

3. Struktur politik dan sosial

Penyebab pelanggaran HAM selanjutnya yaitu adanya kesenjangan politik dan


sosial pada sebuah negara. Contoh kesenjangan politik dan sosial pada sebuah
negara yaitu tata kelola pemerintahan yang salah dan terkesan abai dengan
segala hal yang terjadi di masyarakat.

4. Masalah ekonomi

Masalah ekonomi merupakan sumber dari semua sumber penyebab terjadinya


tindak kriminal, termasuk pelanggaran HAM. Kesenjangan ekonomi yang tinggi
berisiko menyebabkan pelaku melakukan pelanggaran HAM seperti
perampokan, perampasan, pencurian, dan pembunuhan.

5. Kurangnya sosialisasi HAM

Sosialiasi mengenai pentingnya penegakan dan perlindungan HAM sangat


penting untuk mencegah pelanggaran HAM. Kurangya pemahaman akan HAM
berisiko membuat pelanggaran HAM ringan hingga berat semakin banyak
terjadi.
6. Penyalahgunaan teknologi

Komputerisasi besar-besaran melahirkan dampak negatif seperti


penyalahgunaan teknologi berupa tindak kejahatan seperti pembobolan dompet
elektronik, pembobolan data pribadi dan masyarakat, dan perundungan.

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia:

 Pembersihan PKI (1965-1966)


 PenembakanMisterius (1982-1986)
 TragediTalangsari (1989)
 TragediRumohGeudong, Aceh (1989-1998)
 PembunuhanMarsinah (1993)
 TragediTrisakti (1998)
 PenculikanAktivis 97/98 (1997-1998)
 TragediSemanggi I &II (1998-1999)
 Bom Bali I & II(2002 & 2005)
 Pembunuhan Munir (2004)

Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Dunia:


 Kekejaman Hitler di Jerman
 Kasus Pelanggaran Israel terhadap Palestina
 Kekejaman Hitler di Jerman
 Rezim Benito Mussolini di Italia
 Kekerasan Etnis Rohingya Myanmar

Upaya Penyelesaian Pelanggaran HAM


Proses penyelesaianpelanggarankasuspelanggaran HAM
beratdiaturdalamundangundangnomor 26 tahun 2000
Adapun proses penyelesaiankasuspelanggaran HAM beratsesuai UU
tersebutadalah :
6. Diadakan penyelidikan
Penyelidikan dilakukan oleh KOMNASHAM

7. Dilanjutkan penyidikan
Penyidikan dilakukan oleh Jaksa Agung

8. Dilanjutkan penuntutan
Penuntutan dilakukan oleh Jaksa Agung

9. Dilanjutkan dengan pemeriksaan di Pengadilan


Pemeriksaaan di Pengadilan atas pelanggaran HAM berat dilakukan oleh
Majelis Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang

10.Keputusan oleh pengadilan HAM


Adapun proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM ringan sama
dengan proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat hanya
bedanya yang menanganinya bukan KOMNASHAM dan Jaksa Agung,
namun KOMNASHAM dan Jaksa Tingkat dibawah Jaksa Agung.

Anda mungkin juga menyukai