Anda di halaman 1dari 10

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028

Kawasan Strategis Agropolitan


4.1

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS


EKONOMI (KAWASAN AGROPOLITAN)
Berdasarkan analisis potensi, kesesuaian lahan dan analisis lokasi, Kecamatan
Bandar dan Nawangan ditetapkan sebagai Kawasan Agropolitan di Kabupaten
Pacitan. Secara aministratif Kawasan Agropolitan tersebut terdiri atas 8
(delapan) desa di Kecamatan Bandar dan 9 (sembilan) desa di Kecamatan
Nawangan, yang berpusat di Desa Jeruk Kecamatan Bandar.
Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan pendekatan
pengembangan Kawasan Pertanian Perdesaan yang mampu memberikan
berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan
produksi pertanian dan sekitarnya, baik untuk pelayanan yang berhubungan
dengan sarana produksi, jasa distribusi maupun pelayanan sosial ekonomi
lainnya, sehingga masyarakat yang bersangkutan tidak perlu lagi pergi ke kota.
Dalam konsep keseimbangan, maka kawasan perdesaan harus dikembangkan
sebagai satu kesatuan pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan
(urban-rural linkages) yang dinamis.
Gambar 6. 1
Rencana Pengembangan Kawasan Agropolitan

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


Kawasan Agropolitan juga diartikan sebagai sistem fungsional desa-desa yang
ditunjukkan dengan adanya hirarki keruangan desa yakni dengan adanya pusat
agropolitan dan desa-desa di sekitarnya membentuk Kawasan Agropolitan.
Kawasan tersebut terkait dengan sistem pusat-pusat permukiman nasional dan
sistem permukiman pada tingkat Provinsi (RTRW Provinsi) dan Kabupaten RTRW
Kabupaten.
Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk mendukung
pendapatan petani dengan sasaran pengembangan sarana dan prasarana dasar
yang mampu memberikan dampak positif bagi produktifitas petani yang antara
lain meningkatnya panjang jalan dan kualitas jalan yang ada di kabupaten
Pacitan baik jalan kabupaten, jalan poros desa maupun jalan propinsi dan jalan
maksimal, termasuk juga akses ke pusat-pusat produksi di pedesaan. Disamping
itu program peningkatan sarana dan prasarana (infrastruktur) penunjang
produksi menjadi penting dalam rangka meningkatkan produksi para petani.
Kegiatan pokoknya antara lain :
a. memperbaiki aksesibilitas terutama melalui perbaikan kualitas jalan. Akses
merupakan hal penting dalam pengembangan suatu wilayah. Akses
cenderung dapat menstimulasikan timbulnya kegiatan ekonomi di suatu
wilayah, akses memudahkan pergerakan, baik jasa dan barang, dari sentra
produksi ke pasar.
b. Meningkatkan modal sosial yang ada dalam masyarakat;
c. Mendorong
tumbuhnya
pusat
kegiatan
memperhatikan produk andalan daerah.

ekonomi

baru,

dengan

d. Meningkatkan akses masyarakat dan usaha mikro, kecil, dan menengah


kepada permodalan, pasar, informasi, dan teknologi;
e. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah tertinggal dengan
pusat-pusat pertumbuhan;
f.

Mengembangkan kerjasama dan keterkaitan kegiatan ekonomi antar daerah


dalam kegiatan ekonomi lokal;

g. Penguatan dan penataan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat


Pengembangan
komoditas
pertanian
diarahkan
melalui
pendekatan
pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Pembangunan sistem agribisnis
dapat diartikan sebagai cara pandang dengan menekankan kepada tiga hal,
yaitu:
Pertama, melalui pembangunan agribisnis, pendekatan pembangunan
pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan yang
berdasarkan bisnis. Dengan orientasi kepada bisnis, maka
pembangunan usaha bisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan
menjadi dasar pertimbangan utama.

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


Kedua, dalam pembangunan agribisnis pembangunan pertanian bukan semata
pembangunan sektoral namun juga terkait/ ditentukan oleh
agroindustri hilir, agroindustri hulu dan lembaga jasa penunjang.
Ketiga,

pembangunan pertanian bukan sebagai pembangunan parsial


pengembangan
komoditas,
melainkan
sangat
terkait
dengan
pembangunan wilayah, khususnya pedesaan yang berkaitan erat
dengan upaya-upaya peningkatan pendapatan masyarakat pertanian.

Pembangunan pertanian dalam kerangka sistem agribisnis merupakan suatu


rangkaian dan keterkaitan dari :
(1) Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi
yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani);
dapat berupa pupuk, benih, pestisida, infrastruktur, saprodi;
(2) Sub agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu
kegiatan yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan
komoditas pertanian primer; dapat berupa petani, kelompok tani, budidaya
(3) Sub agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang
mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk
produk antara (intermediate product) maupun bentuk produk akhir (finished
product); dapat berupa agroindustri, pemasaran
(4) Sub jasa penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub
agribisnis di atas; dapat berupa KUD, perbankan, pendidikan dan pelatihan.
Desa Jeruk Kecamatan Bandar yang ditetapkan sebagai pusat agropolitan
memiliki fungsi dalam kawasan agropolitan sebagai:
a.
b.
c.
d.

Pusat perdagangan dan transportasi pertanian


Penyedia jasa pendukung pertanian
Pasar konsumen produk non pertanian
Pusat Industri Pertanian

Penyedia pekerjaan non pertanianDesa-desa lainnya di Kecamatan Bandar dan


Kecamatan Nawangan yang merupakan unit-unit pengembangan kawasan
agropolitan, memiliki fungsi sebagai:.
a. Pusat Produksi pertanian
b. Intensifikasi pertanian
c. Pusat pendapatan perdesaan dan permintaan untuk barang-barang dan
jasa non pertanian
d. Produksi tanaman siap jual dan diversifikasi pertanian

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


e.

f.

Peta 6. 1

Rencana Kawasan Strategis Agropolitan

g.
Untuk mendukung perkembangan kawasan agropolitan, diperlukan
penetapan sektor-sektor unggulan yang telah berkembang dan berpotensi untuk
melakukan ekspor. Adapun sektor usaha tani yang berpotensi untuk
dikembangkan di Kabupaten Pacitan adalah sektor perikanan, sektor pertanian,
sektor kehutanan, sektor industri pendukung hasil usaha tani dan sektor
peternakan. Pengembangan usaha tani dipusatkan di Kecamatan Bandar dan
Kecamatan Nawangan, namun potensi pertanian di kecamatan lain tidak
dihilangkan, potensi yang ada di kecamatan lain dapat menjadi pendukung
kegiatan agropolitan yang terpusat di 2 kecamatan.
h.
Adapun rencana pengembangan sektor pertanian yang dapat dilakukan di
setiap kecamatan berdasarkan kesesuaian dan potensi lahan adalah dapat
dilihat pada tabel berikut.
i.

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


j. Tabel 6. 1
k. Rencana Pengembangan Potensi Sektor Pertanian
l. Berdasarkan Kesesuaian dan Potensi Lahan
p.

m.
N

n.

Keca
mat
an

y.
1

z.

Band
ar

aw.
2

by.
3

o.

Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan

aa. Hortikultura : kacang panjang, cabe, kangkung, terong, bayam, kacang merah, sawi,tomat,bayam &
mentimun

ab. Po
sia

ae. Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

af.

Un
ul

aj.

Un
ul

ai.

Perkebunan : kelapa, panili, getah pinus, cengkeh, kopi

am. Tanaman Hutan

an. Ter
ak
ar.

aq. Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras

ax. Ngad
irojo

av.

ay. Tanaman Pangan Lahan Basah

az. Po
sia

bc. Buah-buahan: melinjo, durian, dukuh, pepaya, jeruk jambu biji, rambutan, sawo, nanas, manggis,
nangka, alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

bd. Un
ul

bg. Perkebunan : kelapa, panili, getah pinus, cengkeh, kopi, kakao

bh. Un
ul
bl.

ca.
cb.
cc.
cd.

Po
sia

au. Sentra Produksi : Jahe gajah (bio farmaka), panili, getah pinus,

bk. Tanaman Hutan

bz. Pacit
an

Ma
k
Po
n
Se
o

Ter
ak

bo. Perikanan

bp. Be
mb
g

bs. Sentra Produksi: sale pisang, kelapa & gula kelapa, getah pinus

bt.

bw. Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras

bx.
cf.

ce. Tanaman Pangan Lahan Basah


ci.

Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi, tomat, bayam &
mentimun

cm. Buah-buahan: mangga, pisang, salak & sukun

cj.

cn. Po
sia
cr.

cq. Perkebunan : kelapa

Po
sia

Un
ul

cu. Tanaman Hutan

cv. Ter
ak

cy. Ternak : Sapi potong, Kambing & domba, Ayam buras

cz. Po
sia

dc. Perikanan

dd. Be
mb

m.
N

di.
4

ec.
5

e.
6

gc.
7

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


p.
n.

Keca
mat
an

o.

Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan

Ma
k
Po
n
Se
o
g

dj.

Punu
ng

ed. Dono
rojo

ff.

Pring
kuku

dg. Sentra produksi: Belinjo - kolong - udang lobster rumput, perikanan laut

dh.

dk. Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe kacang merah, sawi,tomat,bayam &
mentimun

dl.

do. Hortikultura : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,
alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

dp. Un
ul

ds. Perkebunan : kelapa, kapas

dt. Un
ul

dw. Tanaman Hutan

dx. Ter
ak

ea. Ternak : Kerbau & Sapi Potong, Kambing , Ayam Buras

eb. Po
sia

ee. Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi, tomat, bayam &
mentimun

ef.

Po
sia

ei.

ej.

Un
ul

Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

em. Hortikultura : kelapa

en. Un
ul

eq. Perkebunan: kapas

er.

eu. Tanaman Hutan

ev. Ter
ak

ey. Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing , Ayam Buras

ez. Po
sia

fc.

fd.

Sentra Produksi: Gula Kelapa, Perikanan darat

fg. Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai

fh. Po
sia

fk. Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam &
mentimun

fl.

fo. Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,
alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

fp. Un
ul
ft.

fs.

gd. Kebo
nagu
ng

Po
sia

Perkebunan : kelapa

Po
sia

Un
ul

fw. Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing ,Ayam Buras

fx. Po
sia

ga.

gb.

Sentra produksi kelapa dan gula kelapa

gf.

Po
sia

gj.

Po
sia

ge. Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai
gi.

Hortikultura : kangkung, terong, bayam, k panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun

m.
N

he.
8

hm.
9

k.
1

i.
1

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


p.
n.

hf.

Keca
mat
an

Arjos
ari

o.

Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan

gm. Buah-buahan : pepaya, sawo, nenas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing

gn. Un
ul

gq. Perkebunan: kelapa, cengkeh, kopi, kakao

gr.

gu. Tanaman Hutan

gv. Ter
ak

gy. Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing

gz. Po
sia

hc. Sentra produksi kelapa dan gula kelapa

hd.

hg. Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing

hh. Un
ul
hl.

hk. Tanaman Hutan


hn. Naw
anga
n

il.

jj.

Tegal
omb
o

Tulak
an

Ma
k
Po
n
Se
o

ho. Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai

hp. Po
nsi

hs. Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing

ht.

hw. Perkebunan: panili, getah pinus, cengkeh, kopi

hx.

ia.

Tanaman Hutan

ie.

Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras

ii.

Sentra produksi panili, jahe gajah (bio farmaka), getah pinus, anyaman bambu dan rotan,

Ter
ak

Un
ul

ib.

Ter
ak

if.

Po
sia

ij.

im. Hortikultura: kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam &
mentimun

in.

Po
sia

iq.

Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing

ir.

Un
ul

iu.

Perkebunan : getah pinus, cengkeh,

iv.

iy.

Tanaman Hutan

jc.

Ternak : Sapi Potong, Kambing

jg.

Sentra produksi jahe gajah (bio farmaka) dan getah pinus

jk.

Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai

jo.

js.

iz.

Ter
ak

jd.

Po
sia

jh.
jl.

Po
sia

Hortikultura : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing

jp.

Un
ul

Perkebunan : cengkeh, kakao

jt.

jw. Tanaman Hutan

jx.

Ter

m.
N

kg.
1

RTRW KABUPATEN PACITAN 2009-2028


p.
n.

Keca
mat
an

o.

Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan

Ma
k
Po
n
Se
o

ak

kh. Sudi
moro

ka. Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing

kb. Po
sia

ke.

kf.

Sentra produksi jeruk manis

kj.
ki.

Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai

Po
sia

km. Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabekacang merah, sawi,tomat,bayam &
mentimun

kn. Po
sia

kq. Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis,
nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun

kr.

Un
ul

ku. Perkebunan : kelapa, panili, cengkeh

kv. Un
ul

ky. Tanaman Hutan

kz. Ter
ak

lc.

ld.

Po
sia

lh.

Be
mb
g

Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing

lg.

Perikanan

lk.

Sentra Produksi: kelapa & gula kelapa


lm.

Sumber: Hasil Analisis 2008

ll.

ln. Beberapa program yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan


pengembangan kawasan agropolitan adalah:
a. Penyiapan Master Plan Kawasan Agropolitan termasuk didalamnya rencanarencana prasarana dan sarana.
b. Percepatan pengembangan infrastruktur, terutama di Desa Jeruk Kecamatan
Bandar sebagai pusat kawasan agropolitan. Pengembangan Infrastruktur
dilakukan dengan membentuk struktur ruang yang mendukung
pengembangan kawasan agropolitan diantaranya: jaringan jalan, irigasi,
sumber-sumber air dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi).
Kemudian juga diperlukan dukungan prasarana dan sarana, dengan
tahapan:
Pada tahun 1 (pertama) dukungan sarana prasarana diarahkan pada
kawasan-kawasan sentra produksi, terutama pemenuhan kebutuhan air
baku, jalan usaha tani, dan pergudangan.
Pada tahun ke 2 (kedua) dukungan sarana prasarana diprioritaskan untuk
meningkatkan nilai tambah dan pemasaran termasuk sarana untuk
menjaga
kualitas
serta
pemasaran
ke
luar
kawasan
agropolitan
Pada tahun
ke
3
(ketiga)
dukungan
sarana
prasarana
diprioritaskan
untuk
meningkatkan kualitas
lingkungan
perumahan
dan
permukiman
lo.
Adapun
pengembangan
yang
harus

sistem
sarana
penunjang
disiapkan terdiri atas:

Sarana pada

kegiatan

agribisnis

usaha tani

Sarana pada

kegiatan

pengolahan

hasil

Sarana pada

kegiatan

pemasaran

hasil

Sarana yang

berupa

sub

sistem

sub

sistem

sub

sistem

sub

sistem

jasa
penunjang
c. Pendampingan
Pelaksanaan Program;
dalam
pelaksanaan program
agropolitan,
masyarakat
harus
ditempatkan
sebagai pelaku utama
sedangkan pemerintah berperan memberikan fasilitasi dan pendampingan
sehingga mendapatkan keberhasilan yang lebih optimal.
lp. Agar kawasan agropolitan ini dapat mempunyai daya saing yang sehat
dengan kawasan lainnya, terutama dalam mengoptimalkan keunggulan
komparatifnya, maka pengembangan kawasan agropolitan tersebut haruslah

diberikan insentif yang mendorong perkembangannya. Pengembangan kawasan


tersebut haruslah dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan
lain dalam sistem pengembangan wilayah secara menyeluruh.
lq. Untuk itu disusun strategi pengembangannya yang mencakup pemberian
modal awal, penyusunan kebijakan insentif dan disinsentif agar swasta ikut
berperanserta, perlu dukungan sarana prasarana yang memadai, dan
mendorong terbangunnya jaringan untuk pemasaran produknya. Dari aspek
penataan ruang, strategi tersebut dijabarkan menjadi:
a) mendorong terwujudnya keterpaduan program dalam
agropolitan yang bersifat lintas sektor dan lintas wilayah

pengembangan

b) mendorong terjadinya kemitraan antar wilayah dan antar stakeholder agar


terjadi sinergi optimal

c)

mendorong terciptanya community driven planning yang mengedepankan


keunggulan lokal, tetapi dalam wadah NKRI

lr. mendorong terwujudnya pola dan struktur ruang yang mendukung perwujudan
agropolitan.
ls.
lt.
lu.
lv.

Anda mungkin juga menyukai