Anda di halaman 1dari 3

Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais quineensis jacq.

)
di Kilangan, Muaro Bulian, Batang Hari
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak
diinginkan manusia. Menurut gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di tempat yang
tidak dikehendaki terutama di tempat manusia bermaksud mengusahakan tanaman
budidaya. Keberadaan gulma pada areal tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian
baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma
adalah penurunan hasil pertanian akibat persaingan dalam perolehan air, unsur hara dan
tempat hidup, penurunan kualitas hasil, menjadi inang hama dan penyakit, membuat
tanaman keracunan akibat senyawa racun atau alelopati (Muhabibah, 2009)
Gulma yang terdapat pada Tanaman Sawit di Kilangan, Muaro Bulian, Batang Hari
3934 individu, 56 jenis, 47 genus dan 20 famili. Golongan teki-tekian dengan 7 jenis,
golongan rumput-rumputan dengan 10 jenis, golongan berdaun lebar 18 famili dengan 38
jenis dan golongan pakisan dengan 1 famili dan 1 jenis. Jumlah individu Paspalum
conjugatum paling banyak (1029 Individu) dan Cuphea Cuphea platycentra paling sedikit
(2 Individu). Pada perkebunan Kelapa Sawit ini famili yang mendominasi adalah famili
poaceae/graminae yang terdiri dari 10 jenis dengan 1684 individu. Selain dari famili
poaceae, dua famili yang memiliki jumlah individu banyak adalah famili asteraceae 602
individu dan famili acanthaceae dengan 702 individu. Sedangkan famili yang sedikit
adalah Lytheraceae yaitu 1 jenis dengan 2 individu.

Gulma yang memiliki nilai SDR tertinggi yaitu gulma jenis Paspalum conjugatum
(19,48%) dan gulma yang memiliki nilai SDR terendah Cuphea platycentra yaitu (0,19%)
(Lampiran 4). Hal ini menunjukkan bahwa gulma paspalum conjugatum paling dominan
diantara jenis lainnya pada perkebunan kelapa sawit ini. Tingginya nilai kerapatan relatif,
frekuensi relatif dan dominansi relatif Paspalum conjugatum yaitu (26,16%), (9,66%) dan
(22,61%), dibandingkan dengan gulma yang lainnya karena mempunyai jumlah individu
paling banyak ditemukan disetiap plot dan penyebarannya yang luas disebabkan
Paspalum conjugatum hampir selalu ditemukan dalam setiap plot pada lahan perkebunan
kelapa sawit ini sehingga Paspalum conjugatum memiliki nilai penting dan SDR paling
tinggi yaitu (58,43%) dan (19,48%).
Selain Paspalum conjugatum gulma yang memiliki kerapatan relatif, frekuensi relatif
dan dominansi relatif yang tinggi adalah Acystasia coromandeliana yaitu (17,84%),
(8,82%) dan (19,83%), ini disebabkan karena jumlah individu ditemukan pada setiap plot
dan memiliki penyebaran yang luas karena Acystasia coromandeliana hampir ditemukan
pada setiap plot pengamatan sehingga Acystasia coromandeliana memiliki nilai penting
dan nilai SDR yang tinggi yaitu (46,49%) dan (15,50%). Selain Paspalum conjugatum
dan Acystasia coromandeliana gulma lain yang juga memiliki nilai SDR tinggi yaitu.
Clidemia hirta (7,78%), Axonopus compressus (7,55%), Eupatorium odoratum (4,55%),
Ageratum conyzoides (4,49%), Imperata clyndrica (3,45%), Borreria alata (2,78%),
Euphorbia hirta (2,65%), dan Melastoma malabathricum (1,87%). Data ini menunjukkan
bahwa penyebaran kesepuluh jenis gulma ini juga luas dibandingkan jenis lainnya pada
perkebunan tersebut,.

DAFTAR PUSTAKA
Muhabibah. 2009. Tumbuh- Tumbuhan Penganggu dan Pengendaliannya. Universitas
Andalas. Padang.
Adriadi, Ade, Chairul dan Solfiyeni.2012. Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa
Sawit (Elais quineensis jacq.) di Kilangan, Muaro Bulian, Batang Hari. Dimuat dalam
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(2) Desember 2012 : 108-115.
Universitas Andalas,Padang

Anda mungkin juga menyukai