Anda di halaman 1dari 12

http://indahandblog.blogspot.co.id/2014/02/makalah-sedimentasi.

html
MAKALAH SEDIMENTASI

Assalamu Alaikum Wr. Wb.


Hai, Sahabat Blogger!! Apa kabar?? Semoga baik-baik saja yach!!
Postingan ini, postingan ketujuh saya, semoga bermanfaat!! Amiin
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatu
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
SEDIMENTASI.
Dan tak lupa juga sholawat serta salam kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW. karena Beliaulah yang membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Suatu kebahagiaan bagi kami karena dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik, tanpa halangan dan kesulitan.
Terimah kasih atas partisipasi anda untuk membaca makalah dari
kami, serta teriring doa semoga kita semua sukses. Amin.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatu.
Watampone, 4 Februari 2013

Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA

PENGANTAR

1
DAFTAR

ISI

... 2

BAB

PENDAHULUAN

.3
A.

LATAR

BELAKANG

3
B.

TUJUAN

3
BAB

II

PEMBAHASAN

. 4
A.

PENGERTIAN

SEDIMENTASI

.. 4
B.

TIPE-TIPE

SEDIMENTASI

4
C. PROSES TERJADINYA SEDIMENTASI .5
D. PROSES PENGANGKUTAN SEDIMENTASI .. 8
E.

HASIL

DARI

SEDIMENTASI

. 9
F. CIRI BENTANG ALAM AKIBAT PROSES SEDIMENTASI . 13
G. UPAYA PENGENDALIAN SEDIMENTASI . 16
BAB III PENUTUP
..
17
A.

KESIMPULAN

17

B.

SARAN

..17
DAFTAR

PUSTAKA

..

. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sedimentasi

dapat

didefinisikan

sebagai

pengangkutan,

melayangnya (suspensi) atau mengendapnya material fragmentasi oleh


air. Sedimentasi merupakan akibat adanya erosi, dan memberi banyak
dampak di sungai, saluran, waduk, bendungan atau pintu-pintu air, dan di
sepanjang sungai.
Sedimentasi merupakan proses terakhir dalam aktivitas tenaga
eksogen yang meliputi pelapukan, erosi, dan masswasting. Proses ini
dapat terjadi di daratan, danau, sekitar sungai ataupun dipantai.
Pengendapan batuan atau tanah terjadi jika zat yang mengangkatnya
mengalami penurunan kecepatan gerak atau bahkan berhenti sama
sekali.
B. TUJUAN
Ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sedimentasi.
2. Bisa mengetahui tipe-tipe sedimentasi.
3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya sedimentasi.
4. Agar mengetahui bagaimana proses pengangkutan sedimentasi.
5. Mengetahui hasil dari sedimentasi.
6. Apa saja ciri bentang alam akibat proses sedimentasi.
7. Dapat mengetahui upaya pengendalian sedimentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEDIMENTASI
Sedimentasi merupakan pengendapan material yang dibawah oleh
angin, air, atau gletser. Semua hasil erosi akan diendapkan disuatu
tempat, baik di sungai, lembah, lereng pegunungan ataupun dasar laut
yang dangkal. Kadang kala hasil sedimentasi kembali mengalami erosi.
Jika ini terjadi, akan terbentuk peneplain.
Foster dan Meyer (1977) berpendapat

bahwa

erosi

sebagai

penyebab timbulnya sedimentasi yang disebabkan oleh air terutama


meliputi proses pelepasan (detachment), penghanyutan (transportation),
dan pengendapan (depotition) dari partikel-partikel tanah yang terjadi
akibat tumbukan air hujan dan aliran air.
B. TIPE-TIPE SEDIMENTASI
Berdasarkan pada jenis partikel dan kemampuan pertikel untuk
berinteraksi, sedimentasi dapat diklasifikasikan kedalam 4 tipe (dapat
dilihat pada gambar V.1), yaitu:

1.

Settling tipe I: merupakan pengendapan partikel diskret, partikel

mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antar-partikel.


2. Settling tipe II: merupakan pengendapan partikel flokulen, terjadi interaksi
antar-partikel sehingga ukuran meningkat dan kecepatan pengendapan
bertambah.
3. Settling tipe III: merupakan pengendapan pada lumpur biologis, dimana
gaya antar-partikel saling menahan partikel lainnya untuk mengendap.
4. Settling tipe IV: terjadi pemampatan partikelyang telah mengendap yang
tejadi karena berat partikel.
C. PROSES TERJADINYA SEDIMENTASI
Berdasarkan

tempat

pengendapan

dan

tenaga

yang

mengendapkannya, proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:


1. Sedimentasi fluvial, merupakan proses prngendapan materi yang diangkut
oleh sungai dan diendapkan disepanjang aliran sungai , danau, waduk,
atau muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran
2.

sungai.
Sedimentasi

eolis

(sedimentasi

teresterial,

)merupakan

proses

pengendapan materi yang diangkut oleh angin. Bentuknya antara


lainberupa gugus pasir (sand dunes) atau gundukan pasir yang seringkali
ditemukan di pantai.
3. Sedimentasi laut (marine sedimentation), merupakan hasil abrasi pantai
yang kemudian diendapkan kembali disepanjang

pantai. Contoh hasil

bentukannya, antara lain endapan puing karang (beach), endapan gosong


pasir

(bar), dan

endapan

pasir

yang

menghubungkan

dua

pulau

(tombolo).
Sedimen di dalam sungai, terlarut atau tidak terlarut, merupakan
produk dari pelapukan batuan induk yaitu partikel-partikel tanah. Begitu
sedimen memasuki badan sungai, maka berlangsunglah pengangkutan
sedimen. Kecepatan pengangkutan sedimen merupakan fungsi dari
kecepatan aliran sungai dan ukuran partikel sedimen. Partikel sedimen
ukuran kecil seperti tanah liat dan debu dapat diangkut aliran air dalam
bentuk terlarut (wash load). Pasir halus bergerak dengan cara melayang
(suspended load), sedang partikel yang lebih besar antara lain, pasir kasar
cenderung bergerak dengan cara melompat (saltation load). Partikel yang

lebih besar dari pasir, misalnya kerikil (gravel) bergerak dengan cara
merayap atau menggelinding di dasar sungai (bed load) seperti tampak
pada gambar V.2. Karena bed load senantiasa bergerak, maka permukaan
dasar sungai kadang-kadang naik (agradasi), tetapi kadang-kadang turun
(degradasi) dan naik turunnya dasar sungai disebut alterasi dasar sungai
(river bed alterasion). Wash load dan suspended load tidak berpengaruh
pada alterasi dasar sungai, tetapi dapat mengendap di dasar-dasar waduk
atau muara-muara sungai. Penghasil sedimen terbesar adalah erosi
permukaan lereng pegunungan, erosi sungai (dasar dan tebing alur
sungai) dan bahan-bahan hasil letusan gunung berapi yang masih aktif.
GAMBAR V.2
Proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Proses sedimentasi secara geologis
Sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanah yang
berjalan secara normal, artinya proses pengendapan yang berlangsung
masih dalam batas-batas yang diperkenankan atau dalam keseimbangan
alam dari proses degradasi dan agradasi pada perataan kulit bumi akibat
pelapukan.
b. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentasi
sedimentasi

yang

yang

dipercepat

menyimpang

dari

merupakan
proses

proses

secara

terjadinya

geologi

dan

berlangsung dalam waktu yang cepat, bersifat merusak atau merugikan


dan dapat mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan
hidup. Kejadian tersebut biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia
dalam mengolah tanah. Cara

mengolah

tanah

yang

salah

dapat

menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi yang tinggi.


D. PROSES PENGANGKUTAN SEDIMENTASI
Proses pengangkutan sedimen (sediment transport) dapat diuraikan
meliputi tiga proses sebagai berikut :
a. Pukulan air hujan (rainfall detachment) terhadap bahan sedimen yang
terdapat diatas tanah sebagai hasil dari erosi percikan (splash erosion)

dapat menggerakkan partikelpartikel tanah tersebut dan akan terangkut


bersama-sama limpasan permukaan (overland flow).
b. Limpasan permukaan (overland flow) juga mengangkat bahan sedimen
yang terdapat

di permukaan tanah, selanjutnya dihanyutkan masuk

kedalam alur-alur (rills), dan seterusnya masuk kedalam selokan dan


akhirnya ke sungai.
c. Pengendapan sedimen, terjadi pada saat kecepatan aliran yang dapat
mengangkat (pick up velocity) dan mengangkut bahan sedimen mencapai
kecepatan

pengendapan

(settling

velocity)

yang

dipengaruhi

oleh

besarnya partikel-partikel sedimen dan kecepatan aliran.


Macam-Macam Pengangkutan Sedimen
Besarnya ukuran sedimen yang terangkut aliran air ditentukan oleh
interaksi faktor-faktor sebagai berikut: ukuran sedimen yang masuk ke
badan sungai, karakteristik saluran, debit dan karakteristik fisik partikel
sedimen. Besarnya sedimen yang masuk sungai dan besarnya debit
ditentukan oleh faktor iklim, topografi, geologi, vegetasi dan cara
bercocok tanam di daerah tangkapan air yang merupakan asal datangnya
sedimen. Sedang karakteristik sungai yang penting, terutama bentuk
morfologi sungai, tingkat kekasaran dasar sungai dan kemiringan sungai.
Interaksi dari masing-masing faktor tersebut akan menentukan jumlah
dan tipe sedimen serta kecepatan pengangkutan sedimen.
E. HASIL DARI SEDIMENTASI
a. Pengendapan oleh Air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis.
Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain, meander, dataran
banjir, tanggul alam, dan delta.
1. Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk
karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai
dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga
yang

terbentuk

juga

kecil.

Akibatnya,

sungai

mulai

menghindari

penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara itu,
pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.

Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai
lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi
sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang
alirannya cepat akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai
yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu
berlangsung secara terus-menerus, akan membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, di mana
pengikisan

dan

pengendapan

terjadi

secara

berturut-turut.

Proses

pengendapan yang terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan


kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga
terbentuk oxbox lake.
2. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut,
kecepatan alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan
sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan
lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan
terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen
membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati
muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen
yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau
danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga,
pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi,
Kapuas, dan Kali Brantas.
GAMBAR DELTA
Contoh lain dari delta, yaitu:
a. Delta runcing, contoh: delta sungai tiber di pantai Italia.
b. Delta cembung atau delta busur seperti kipas. Contoh: delta sungai Nil di
Mesir.
c. Delta pengisi estuarium. Estuarium adalah muara sungai yang berbentuk
corong. Contoh: delta sungai seine di Prancis.
d. Delta kaki burung atau delta lobben. Contoh: delta sungai Mississippi di
teluk Meksiko.
3. Dataran banjir dan tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat.


Akibatnya, terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada
saat air surut, bahan-bahan yang terbawa oleh air sungai akan
terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi
sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi
sungai. Akibatnya, tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir
yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.
b. Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.
Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air laut, antara lain, pesisir, spit, tombolo, dan
penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang
pantai. Biasanya terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material
di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca,
arah angin, dan arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika
terjadi perubahan arah, arus pantai akan tetap mengangkut materialmaterial ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam,
terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi
material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut
tepi. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang.
Kadangkadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang
pantai (barrier beach). Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit
akhirnya tersambung dengan dataran, sehingga membentuk tombolo.

GAMBAR TOMBOLO

c. Pengendapan oleh Angin


Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis.
Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir
(sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk
pasir terjadi jika terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan
angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu
tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut
gumuk pasir (sand dunes).
Bentukan alam hasil pengendapan angin selain dari gumuk pasir,
antara lain:
1. Tanah Loss, yaitu debu yang dibawah oleh angin dari gurun yang
mengendap disekitarnya.
2. Barchan, yaitu gumuk pasir yang berbentuk seperti tapal kuda. Terdapat
disekitar Pantai Parangritis Yogyakarta.
3. Beach ridge, yaitu beting pantai yang berupa gundukan pasir atau puingpuing batu karang di sekitar Pantai Cliff.

4. Moraine, kettles, esker, dan drumline, yaitu gundukan batuan yang


tertinggal diujung gletser.
d. Pengendapan oleh Gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glasial.
Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang
semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi
pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau
tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah.
Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
F. CIRI BENTANG ALAM AKIBAT PROSES SEDIMENTASI
Material-material yang dibawah dari wilayah kikisan akan
diendapkan pada wilayah-wilayah pengendapan. Hal ini terjadi karena
tenaga yang membawah hasil kikisan telah berkurang, sehingga sebagia
atau seluruh material yang dibawahnya diendapkan. Tentu saja materialmaterial yang berukuran lebih besar akan diendapkan terlebih dahulu
disbanding material yang lebih halus. Kerena proses tersebut, maka ciriciri wilayah endapan adalah sebagai berikut:
1. Daerah cekungan dan daratan merupakan daerah endapan dari bentuk
muka bumi disekitarnya yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan hal tersebut, maka lungkungan tertentu dapat menjadi
petunjuk bahwa daerah tersebut merupakan wilayah endapa. Misalnya
danau, kipas alluvial, dataran sekitar sungai (dataran alluvial), bukit pasir
(barkhan), dan ujung gletser. Di daerah sekitar pesisir ditemukan
beberapa wilayah endapan, seperti delta, laut dangkal, laguna, dan
dataran pasang.
3. Karena material tanah banyak diendapkan pada wilayah endapan, maka
wilayah ini memiliki kedalaman tanah relatif tebal atau dalam.
4. Biasanya, tanah yang dibawa dari wilayah kikisan merupakan tanah yang
subur. Akibatnya, pada wilayah endapan akan terbentuk endapan tanah
yang subur pula.
5. Biasanya ditemukan struktur pelapisan atau stratifikasi pada lapisan
tanahnya sebagai akibat dari pengendapan material yang tidak sama
ukurannya atau karena proses pemilihan (butiran kasar berada di bawah
butiran halus).
6. Kadang ditemukan fosil makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan
yang terkubur pada saat pengendapan.

Berdasarkan

ciri-ciri

tersebut,

dapat

kita

sebutkan

beberapa

bentukan hasil proses pengendapan, antara lain berupa delta, tanggul


sungai, tanggul pantai, beting, gosong, meander, dan sungai mati.

Delta

merupakan

hasil

pengendapan

sungai.

Adanya

delta

juga

menunjukkan aliran air di daerah tersebut adalah tenang.


GAMBAR DELTA

Tanguul sungai, terdapat di tepi sungai dan arahnya sejajar dengan


sungai.
Tanggul pantai, merupakan hasil pengendapan material yang dibawaoleh
sungai tetapi dibantu oleh arus laut dengan arah tegak lurus terhadap
tanggul sungai.
Beting, merupakan endapan di tengah sungai. Atau di muara karena
menurunnya daya angkut air sungai dengan tiba-tiba.
Gosong sama dengan beting, hanya saja permukaan gosong kadangkadang tampak di permukaan air, kadang-kadang tidak.
Meander, merupakan belokan sungai hingga 180 derajat atau lebih.
Sungai mati (oxbow lake), yaitu bagian sungai yang terpotong yang
berbentuk bulan sabit dan merupakn sungai mati, sehingga tampak
seperti danau.
G. UPAYA PENGENDALIAN SEDIMENTASI
Cara pengendalian sedimen yang terbaik adalah pengendalian
sedimen

yang

dimulai

dari

sumbernya,

yang

berarti

merupakan

pengendalian erosi. Upaya pengendalian sedimen untuk memperkecil


akibat-akibatnya antara lain berupa:
a. Pengendalian sungai (river training)
b. Perencanaan bangunan inlet yang baik untuk penyadapan air ke saluran
c. Pemilihan lokasi bendungan yang tepat
d. Pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen (chek dam) di hulu waduk
e. Membuat alur pintas atau sudetan
f. Perencanaan outlet waduk yang baik

g. Perencanaan bangunan (structures) yang baik.


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sedimentasi merupakan proses terakhir dalam aktivitas tenaga
eksogen yang meliputi pelapukan, erosi, dan masswasting. Proses ini
terjadi di daratan, pantai, danau, sungai, maupun lautan. Sedimentasi
menghasilkan ciri dan alam yang berbeda-beda.
B. SARAN
Marilah kita bersama-sama menjaga alam ini dengan baik agar kekayaan
di alam tidak berkurang dan semakin membaik.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2311418-pengertian
sedimentasi/#ixzz2JdUdfxZO
http://www.scribd.com/doc/48859285/PROSES-SEDIMENTASI
http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/03/10/sedimentasi/isi
Meurah, Cut, dkk. Geografi. Jakarta : PT. Phibeta Aneka Gama, 2006
Uli H, Marah dan Asep Mulyadi. Geografi. Jakarta : Erlangga, 2007
Gatot Sulistyanto, Iwan. Geografi. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009
Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. Geografi. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Tambahin juga alamat blogku!! Wajib!!!
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya untuk membuka dan membaca
postingan saya!! Sekali lagi semoga bermanfaat!! Amiin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai