Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Allah mengokohkan agama Islam dengan sempurna, dan telah banyak menguji
keimanan dan ketaqwaan kaum muslimin. Sedangkan kaum kaum Musyrikin (kafir Quraisy)
masih terus mengingkari dan memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Kini Allah berkehendak
memasukkan Rasulllah dan kaum Muslimin ke Kota Mekah sebagai kaum yang menang dan
jaya.
Penaklukan kota Mekah merupakan kemenangan terbesar yang dengannya Allah
muliakan agama-Nya, Rasul dan tentara-Nya. Negeri yang suci dan Rumah Allah yang mulia
diselamatkan dari tangan orang-orang kafir dan musyrik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penaklukan Kota Mekah
Penaklukan Mekkah (bahasa Arab: , Fathu Makkah) merupakan peristiwa
yang terjadi pada tahun 630 M tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H,
dimana Muhammadbeserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah. dan
kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun,
sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Kabah.
Nabi istirahat di Marr adz-Dzahran, di sana Abu Shofyan menyatakan masuk Islam,
dan Rosulullah menjadikan rumah Abu Shofyan sabagai salah satu tempat yang bagi
pendudukan Mekkah untuk mencari perlindungan (selain masjidil haram)
Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad membagi pasukannya, yang terdiri dari tiga
bagian, masing-masing adalah:
1.

Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,

2.

Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit
Kada, dan menegakkan bendera di Al-Hajun,

3.

Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga
sampai ke Mekkah.
Ketika Rasulullah memasuki kota Mekkah ada segolongan kaum Quraisy yang

dipimpin oleh Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr mengadakan
perlawanan. Untuk menghadapi perlawanan tersebut beliau mengutus Kholid bin Walid untuk
memimpin pasukan Islam, akhirnya pasukan Quraisy berhasil dipukul mundur.
Dari Al-Hajun Nabi Muhammad saw memasuki Masjid Al-Haram dengan dikelilingi
kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah thawaf mengelilingi Kabah, Nabi Muhammad mulai
menghancurkan berhala dan membersihkan Kabah. Dan selesailah pembebasan Mekkah.
B. Sebab-Sebab Penaklukan Kota Mekkah
Penaklukan Kota Mekkah terjadi pada 10 Ramadhan 8 H. Sebab utamanya adalah
datang dari kaum Quraisy sendiri. Dimana sebelumnya terjadi pelanggaran yang mengundang
kaum muslimin untuk memberikan hukuman kepada mereka.
Orang-orang dari Bani Bakar meminta bantuan personil dan senjata kepada para
pemimpin Quraisy guna menyerang orang-orang Bani Khuzaah yang merupakan sekutu
Muslim. Kafir Quraisy ikut membantu Bani Bakr, padahal berdasarkan kesepakatan damai
2

dalam perjanjian Hudaibiyah (Dzul Qaidah, tahun 6 H) Bani Khuzaah telah bergabung
dengan Nabi Muhammad dan sejumlah dari mereka telah memeluk islam, sedangkan Bani
Bakr bergabung dengan musyrikin Quraisy.
Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki
perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Rasulullah menolak, Abu Sufyan pun pulang dengan
tangan kosong.
Selain itu hukuman mati juga ditetapkan atas 17 orang Mekkah atas kejahatan mereka
terhadap orang Muslim, meskipun pada akhirnya beberapa di antaranya diampuni. Dari 17
orang yang dijatuhi hukuman mati, sebagian mengajukan ampunan dan diampuni, 5 orang
tidak mengajukan ampunan dan dihukum mati, satu orang melarikan diri meninggal dalam
usia senja. Ibnu Hisyam dan beberapa pakar biografi Nabi Muhammad menuliskan ketujuh
belas terpidana tersebut sebagai berikut:
1.

Abdullah bin Sad; Sebelumnya ia merupakan seorang Muslim yang diperintahkan


menulis kumpulan firman-firman Allah, namun ia berkhianat dan bergabung dengan
pemberontak. Setelah Pembebasan Mekkah, ia dijatuhi hukuman mati. Kemudian ia
mengungsi ke saudara sepersusuannya, Utsman bin Affan. Utsman memberinya suaka,
dan membawanya ke hadapan Muhammad dan memohon agar ia diampuni.

2.

Abdullah bin Khatal; Ia juga sebelumnya seorang Muslim yang diperintah Rasulullah
untuk mengutip pajak bersama seorang budak dari Anshar. Ketika mereka bersistirahat
dalam perjalanan, ia memerintahkan si budak untuk memasak ayam untuknya. Namun, si
budak tertidur dan ia membunuh budak itu karena marah padanya. Karena takut akan
kemarahan Rasulullah, ia membelot dan bergabung dengan pemberontak. Selain itu, ia
sering menghina Rasulullah melalui puisinya. Setelah Pembebasan Mekkah, ia
membungkus dirinya dengan tirai Kabah. Ketika Rasulullah tahu, beliau memerintahkan
agar Abdullah bin Khatal dibunuh di sana. Abu Burzah dan Said bin Harits
melaksanakan hukuman matinya di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.

3.

Fartana; Ia adalah budak wanita Abdullah bin Khatal. Fartana juga sering
membacakan puisi yang melecehkan Muhammad. Tariannya selalu menampakkan gerak
gerak orang-orang Quraisy yang sedang mabuk dan melakukan gerakan cabul. Ia
dihukum mati bersama majikannya.

4.

Quraibah; Ia juga budak Abdullah bin Khatal. Ia juga berprofesi seperti Fartana.
Perintah hukuman mati telah diturunkan untuknya. Namun, ketika ia menghadap Nabi
Muhammad dan memohom ampunan, permintaannya dikabulkan dan kemudian ia
menjadi Muslim.
3

5.

Huwairits bin Nafidz bin Wahab; Ia adalah seorang pujangga. Ia terkenal karena
penghinaannya yang besar terhadap Nabi Muhammad dan kebenciannya yang mendalam
terhadap Islam. Ketika Abbas bin Abdul Muthalib bersama Fatimah dan Ummmi
Kultsum sedang dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah dengan unta, ia
membuntutinya dan menusuk unta tersebut dengan lembing, sehingga unta melonjak dan
Fatimah terjatuh dari punggung unta. Ia dijatuhi hukuman mati dan Ali yang
melaksanakan.

6.

Miqyas bin Subabah; Ia adalah saudara laki-laki Hisyam bin Subabah. Ketika
penyerbuan Dzu Qarad, seorang Anshar secara tak sengaja ia membunuh Hisyam. Setelah
kejadian ini, Miqyas pindah ke Madinah dan menjadi Islam. Ia meminta ganti rugi pada
Muhammad atas kematian kakaknya. Permintaan tersebut akhirnya dipenuhi. Beberapa
hari kemudian, ia membunuh orang yang membunuh kakaknya dan kemudian ia
melarikan diri ke Mekkah dan memberontak. Ia dijatuhi hukuman mati yang kemudian
dijalankan oleh Abdullah Laitsi dengan memenggal kepala Miqyas.

7.

Sarah; Budak wanita Ikrimah bin Abu Jahal. Ia sering menghina Nabi Muhammad.
Maka, ia dijatuhi hukuman mati. Namun, ia dibebaskan setelah ia memohon dan meminta
perlindungan kepada Nabi Muhammad. Ia kemudian masuk Islam dan hidup hingga masa
Khalifah Umar.

8.

Harits bin Hisyam dan Zubair bin Abi Umayyah; Mereka juga dijatuhi hukuman mati.
Namun, mereka mengungsi ke rumah saudaranya, Ummi Hani binti Abi Jahal. Ali
membuntuti mereka dan tidak akan membiarkan mereka hidup. Ummi Hani menghalangi
Ali dan menyelamatkan kedua pelarian tersebut di dalam rumahnya. Ummi Hani
kemudian mengadu sikap Ali kepada Muhammad. Akhirnya, mereka dibebaskan atas
perintah Nabi Muhammad.

9.

Ikrimah bin Abu Jahal; Ia termasuk pemberontak Islam seperti ayahnya. Setelah
Pembebasan Mekkah, ia pergi dari Mekkah ke Yaman karena tidak mungkin tinggal di
Mekkah lagi. Istrinya, Ummi Hakim binti Harits, yang sudah Islam memohon kepada
Muhammad agar suaminya diampuni. Permintaan tersebut dikabulkan. Maka, ia
menjemput suaminya di Yaman. Setelah kembali ke Mekkah, suaminya akhirnya masuk
Islam. Ikrimah meninggal di Ajnadin dalam perang di masa kekhalifahan Abu Bakar.

10.

Habbar bin al-Aswad; Ia merupakan penanggung jawab atas pembantaian besarbesaran umat Muslim. Ketika Zainab, putri Nabi Muhammad saw dalam perjalanan
menuju Madinah dari Mekkah, untanya ditusuknya dengan linggis sehingga unta
meronta-ronta dan Zainab terjatuh. Zainab yang saat itu sedang hamil mengalami
4

keguguran. Nabi Muhammad menjatuhi hukuman mati kepadanya. Ia kemudian mohom


ampunan kepada Muhammad. Permohonan itu dikabulkannya.
11.

Wahsyi bin Harb; Ia bertanggung jawab atas kematian Hamzah, paman Muhammad
saw. Setalah pembunuhan itu, ia melarikan diri dari Mekkah ke Thaif. Ia memohon
ampun pada Nabi Muhammad dan masuk Islam. Ia juga ikut bertempur melawan nabi
palsu, Musailamah pada masa Khalifah Abu Bakar dan memancung Musailamah dengan
senjata yang sama yang digunakan untuk membunuh Hamzah.

12.

Kab bin Zubair; Ia adalah pujangga terkenal yang sering menjelek-jelekkan nabi
Muhammad dengan puisinya. Ia pergi dari Mekkah ketika Pembebasan Mekkah dan ia
dijatuhi hukuman mati. Namun, ia kemudian ke Madinah dan memohon ampun pada nabi
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw mengampuninya dan memberinya hadiah
selembar kain saat itu.

13.

Harits bin Talatil; Ia juga seorang pujangga. Ia dijatuhi hukuman mati dan Ali yang
melaksanankan hukuman itu.

14.

Abdullah bin Zibari; Ia juga seorang pujangga. Ketika ia dijatuhi hukuman mati, ia
lari ke Najran. Namun, kemudian ia memohon ampun pada nabi Muhammad saw dan
Beliau menerimanya.

15.

Hubairah bin Abi Wahab Makhzumi; Ia juga seorang pujangga. Ia melarikan diri ke
Najran. Hingga kematiannya, ia tetap pemberontak.

16.

Hindi binti Uthbah; Istri Abu Sufyan. Pada pertempuran Uhud, ia mencabut jantung
Hamzah dan mengunyahnya. Ia dijatuhi hukuman mati, namun ia memohon ampun pada
nabi Muhammad saw dan masuk Islam.

C. Kronologi Penaklukan Kota Mekkah


Sebagaimana yang telah disebutkan dalam perjanjian Hudaibiyah bahwa salah satu isi
perjanjiannya adalah; suku-suku yang ingin bergabung dengan salah satu kedua belah pihak
maka ia termasuk bagian dari kedua pihak tersebut. Tindakan permusuhan suku-suku tersebut
berarti permusuhan kepada pihak yang melakukan perjanjian.
Berdasarkan pasal tersebut, suku Khuzaah ikut bergabung dengan Rasulullah SAW,
sementara Bani Bakar bergabung kepada suku Quraisy. Kedu suku ini pada dasarnya memang
bermusuhan sejak zaman Jahiliyah.
Bani Bakar ingin menggunakan kesempatan damai tersebut untuk melampiaskan balas
dendamnya kepada suku Khuzaah saat mereka tidak siap. Mereka menyerangnya dengan

tiba-tiba, suku Qurisy membantunya dengan senjata dan sejumlah orang-orangnya. Diantara
mereka terdapat Shafwan bin Umayyah, Huwaithib bin Abdul Izzi, dan Makraz bin Hafsh.
Kemudian suku Quraisy bertemu dengan Bani Bakar di sebuah tempat bernama alWatir, lalu mereka mengepung selama semalam suku Khuzaah yang telah tidur tenang.
Akhinya mereka membunuh 20 orang lelaki dari Khuzaah. Ketika suku Khuzaah dapat
menghalau Bani Bakar sampai masuk kota Mekkah, sebagian dari suku Khuzaah minta
diberhentikan peperangan. Namun oleh kaum Quraisy mereka tetap didorong untuk
meneruskan perlawanannya terhadap suku Khuzaah.
Setelah peristiwa ini, Amer bin Salim al-Khuzai bersama 40 orang dari Khuzaah
berangkat dengan menunggang kuda menemui Rasulullah saw guna melaporkan apa yang
baru saja terjadi.
Untuk menyelidiki kebenaran berita itu, Rasulullah saw mengutus seseorang untuk
memberikan salah satu pilihan bagi kaum Quraisy dari tiga pilihan (membayar diyah terhadap
suku Khuzaah yang terbunuh, mengutuk perbuatan Bani Bakar, dan atau berperang). Atas
tiga pilihan itu kaum Quraisy memilih untuk berperang.
Sebenarnya kaum Quraisy merasa takut akibat perbuatan mereka. Dan merasa
menyesal terhadap jawaban keras yang dilontarkan. Mereka segera mengutus Abu Sofyan bin
Harb menemui Rasulullah untuk memperkokoh perjanjian dan memperpanjangnya kembali.
Namun Rasulullah tidak menjawab sama sekali. Kemudian Abu Sofyan menemui Abu Bakar,
kemudian Umar bin Khattab, kemudian Ali dan Fatimah, namun semua menolaknya.
Akhirnya Abu Sofyan kembali ke Mekkah tanpa membawa hasil apa-apa.
Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap dan merahasiakan
maksud keberangkatnya. Setelah para sahabat mengadakan persiapan selengkapnya beliau
memberitahukan maksud keberangkatan beliau hendak ke Mekkah. Kemudian beliau berdoa :
Ya Allah, rahasiakanlah kabar keberangkatan kita dari kaum quraisy, sampai dapat kami
kejutkan mereka di negeri mereka.
Dalam buku Sirah Nabawiyah, Rasulullah melakukan persiapan secara diam-diam
seraya berdoa :

Ya Allah, tutuplah mata-mata Quraisy agar mereka tidak melihatku kecuali secara tib-tiba
Setelah Rasulullah mengumpulkan pasukan, Hatib bin Abi Baltaah menulis surat
kepada Quraisy yang memberitahukan tentang keberangkatan Rasulullah ke kota Makkah.
Surat itu dikirim secara rahasia lewat seorang wanita, yang kemudian disimpan dalam

sanggulnya. Kemudian Rasulullah mengutus Ali bersama Zubair bin Awwa dan Miqdad
menemui wanita tersebut di kebun Khakha untuk meminta surat tersebut.
Selanjutnya Rasulullah menuju Makkah dengan 10.000 pasukan pada hari Rabu, 10
Ramadhan setelah Ashar. Beliau berhenti di Marra Dhahran (tempat dekat Makkah). Di
Dhahran, Rasulullah menangkap Abu Sofyan, Hakim bin Hizzam, dan Babil bin Warqa (3
orang utusan Quraisy untuk mencari berita tentang sikap Rasulullah). Kemudian Abu Sofyan
menyatakan keislamannya.
Abu Sofyan segera pergi ke Makkah sebelum Rasulullah memasukinya. Dengan suara
keras ia berteriak Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad dating kepada kalian membawa
pasukan yang tidak mungkin kalian atasi. Karena itu, barang siapa yang masuk rumah Abu
Sofyan ia selamat! Barang siapa menutup pintu rumahnya ia selamat! Dan barangsiapa
yang masuk ke dalam Masjidil Haram ia selamat.
Rasulullah memerintahkan para panglima pasukannya agar tidak memerangi keuali
orang yang memerangi mereka dan 6 orang lelaki serta 4 wanita. Beliau memerintahkan
membunuh mereka dimana saja mereka didapatkan. Mereka adalah : Ikrimah bin Abu Jahal,
Habbar bin al-Aswad, Abdullah bin Saad bin Abu Sarah, Muqis bin Dhahabah al-Laitsi,
Huwairits bin Nuqaid, Abdullah bin Hilal, Hindun binti Utbah, Sarah mantan budak Amer
bin Hiyam, Fartana dan Qarinah.
Rasulullah memasuki Mekkah dari dataran tinggi Kida dan memerintahkan Kholid
bin Walid bersama pasukannya agar memasuki Mekkah dari dataran rendah Kida. Akhirnya
kaum muslimin memasuki Mekkah tanpa mendapatkan perlawanan kecuali Khalid bin Walid.
Ia menghadapi serangan dari kaum musyrikin (Ikrimah bin Abu Jahal dan Shofwan bin
Umaiyah) dan berhasil membunuh 24 orang Quraisy dan 4 orang dari Hudzail.
Rasulullah memasuki Mekkah langsung menuju Kabah dan mengancurkan 360
berhala di sekitar Kabah seraya mengucapkan Kebenaran telah tiba dan lenyaplah
kebatilan. Dan mengeluarkan berhala-berhala yang berada di dalam Kabah.
Rasulullah memerintah Usman bin Thalhah (termasuk pemegang kunci Kabah) agar
memberikan kunci kepada beliau. Nabi masuk kedalam Kabah. Setelah keluar dari Kabah,
Rasulullah memanggil Usman bin Thalhah dan mengembalikan kunci pintu Kabah
kepadanya. Rasulullah juga memerintahkan Bilal naik ke atas Kabah mengumandangkan
adzan untuk sholat.
Kemudian orang-orang berkumpul di Mekkah guna berbaiat kepada Rasulullah untuk
senantiasa mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

D. Pengaruh Penaklukan Kota Mekkah


Banyak dari bangsa Arab yang dibukan hatinya untuk masuk Islam. Suku-suku kabilah
Arab pada umumnya ingin masuk Islam, namun karena mereka terikat perjanjian dengan
kaum quraisy, mereka terhalang untuk masuk Islam. Setelah mereka tahu bahwa Quraisy
menyerah, mereka segera masuk Islam. Mereka berkenyakinan bahwa Mekkah tidak akan
dapat ditaklukan oleh raja siapapun atau orang yang kuat dari manapun.
Kaum Quraisy mau menerima agama Islam dengan senang hati, mau tidak mau bangsa
Arab pun berduyun-duyun masuk ke dalam agama Islam. Kejadian ini persis seperti yang
digambarkan oleh Allah SWT dalam surat An-Nashr.
E. Ibrah
Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa Fathu Makkah :
1.

Fathu Makkah merupakan peristiwa penting yang membuka mata hati kita bahwa
bagaimanapun kuatnya kebathilan suatu saat pasti akan hancur oleh perbuatan yang haq.

2.

Fathu Makkah sebagai bukti kehebatan ahlaq Rasul yang tidak pernah memiliki
perasaan dendam terhadap orang-orang yang pernah mendholimi beliau. Walaupun
kesempatan dan kekuatan sudah ada untuk melakukan balas dendan namun nabi tidak
melakukannya.

3.

Fathu Makkah telah membuka tabir yang selalu mengahalangi upaya pengembangan
dakwah Nabi dari pihak yang inferior menjadi superior; dalam arti pemenang dalam
kancah penegakkan keadilan dan kebenaran. Dengan demikian kemenangan tersebut
menjadi titik awal memasuki tahapan kehidupan baru dakwah Islam.

F. Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW


Sekembalinya dari melaksanakan haji wada, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan
yang akan di kirim ke Syria (Syam) guna menjaga keamanan dan keutuhan wilayah dari
serangan pasukan kerajaan Romawi timur. Pasukan ini di pimpin oleh Usamah bin Zaid yang
berusia 17 tahun. Ketika mengatur pengiriman pasukan tersebut, Rasul jatuh sakit (demam)
sehingga beliau tidak bisa mengimami shalat di masjid dan mewakilkannya kepada Abu
Bakar As- Shiddiq. Setelah sakit beliau bertambah parah, akhirnya pada hari Senin tanggal 12
Rabiul awwal yahun 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun. Kemudian
jenazah beliau di makamkan di kamar beliau di rumah Aisyah. Ketika itu, umat islam larut
dalam kesedihan yang sangat dan tidak percaya atas kematian Nabi Muhammad SAW bahkan
Umar bin Khottob mengancam akan membunuh orang yang mengatakan bahwa Nabi telah
8

meninggal. Namun semua itu dapat di atasi oleh Abu Bakar yang berpidato di hadapkan umat
islam. Isinya sebagai berikut : Wahai manusia ! barang siapa yang memuja Muhammad maka
Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah
hidup selama lamanya.
Sewaktu Abu Bakar mendengar kabar kematian Nabi, beliau langsung pergi ke rumah
Aisyah untuk melayat jenazah Nabi. Lalu Abu Bakar membuka kain penutup muka beliau
lalu di ciuminya seraya berkata: Alangkah mulianya engkau di kala hidupmu dan alangkah
baiknya engkau di kala hatimu gundah. Seandainya engkau tidak melarang aku menangis
maka aku akan mencurahkan air mata atas kepergianmu. Rasulullah meninggalkan wasiat
bagi umatnya berupa dua pedoman hidup yaitu, Al Quran dan Al Hadits.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan
mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, 'Wahai
umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan
bertakwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al-Qur'an dan sunnahku.
Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang
mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.' Khutbah singkat itu diakhiri dengan
pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas
dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalamdalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. 'Rasulullah akan meninggalkan kita
semua,' keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan
tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cepat
menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat
itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya,
Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi
pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam,' kata Fatimah yang
membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang
ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?' 'Tak
tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu,
Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah
bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. 'Ketahuilah, dialah yang
9

menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah


malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut
datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut
roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. 'Jibril, jelaskan apa hak aku nanti di hadapan
Allah?' Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. 'Pintu-pintu langit telah terbuka,
para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata
Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?' Tanya Jibril lagi. 'Khabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?' 'Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar
Allah berfirman kepadaku: 'Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad
telah berada di dalamnya,' kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah
ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.' Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 'Jijikkah kau
melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
wahyu itu. 'Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril. Sebentar
kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. 'Ya Allah,
dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.
'Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya
bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya 'Uushiikum
bis shalati, wa maa malakat aimanuku', peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di
antaramu.' Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan.'Ummatii, ummatii, ummatii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita
mencintai sepertinya? Allahumma sholli'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa
cintanya Rasulullah Kepada kita.

10

BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.

Penaklukan Mekkah terjadi pada tanggal 10 Ramadan 8 H (630 M),


dimanaMuhammad saw beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menujuMekkah
dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah
sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan
sekitar Kabah.

2.

Penyebab utama Penaklukan Mekkah adalah datang dari kaum Quraisy sendiri. Yaitu
kaum Quraisy mengkhiati perjanjian Hudaibiyah, mereka membantu Banu Bakar
menyerang Banu Khuzaah yang berpihak pada Muhammad saw dan kaum muslimin.

3.

Penaklukan Mekkah banyak membawa pengaruh di hati bangsa Arab untuk masuk
Islam.

11

DAFTAR PUSTAKA
An-Nadwi, Abul Hasan Ali, Sirah Nabawiyah-Riwayat Hidup Rasulullah, Terj. H. Bey Arifin
& Yunus Ali Muhdar, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007, Cet. Ke-4.
Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan, Sirah Nabawiyah-Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah
Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, Terj. Aunur Rofiq Shaleh Tamhid, Jakarta:
Robbani Press, 2002, Cet. Ke-4.
Haidar, Abdullah, Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah SAW, disarikan dari Kitab ArRahiqul Makhtum karya Syekh Shafiyyur-Rahman Mubarakfur, Riyadh: Kantor Dawah
dan Bimbingan Bagi Pendatang al-Sulay, KSA, 2005.
http://muslims-says.blogspot.com/2012/11/daftar-orang-yang-dijatuhi-hukuman-mati-saatpembebasan-kota-mekah.html#ixzz2F3BPcnxX (senin, 24-12-2012)
http://makalahtentang.info/2011/10/sejarah-singkat-nabi-muhammad-saw.htm
Http://mahluktermulia.worpress.com/2010/11/30/trik-rasullah-menaklukkan-hati-umat/

12

Anda mungkin juga menyukai