Aplikasi Alat Manajemen Pemasaran Dalam Proses Pengembangan Produk Baru PDF
Aplikasi Alat Manajemen Pemasaran Dalam Proses Pengembangan Produk Baru PDF
PENDAHULUAN
1.1 Pengembangan Produk
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk
yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli
innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi
pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap
laba bisnis keseluruhan.
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah
bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka
dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting
disini adalah bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi
kebutuhannya, bukan bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika
kebutuhan konsumen sudah terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka
sehingga dimasa yang akan datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya
terhadap produk yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan produk baru, yaitu :
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
2. Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
3. Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
4. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk
baru.
5. Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
6. Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
7. Jasa terkait sebagai pendukung produk baru
1
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total
produk baru dapat meningkatkan keberadaan produk.
1. Jenis-jenis produk baru :
Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar
baru bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis
produk baru berikut ini :
a.
b.
c.
2
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Nilai konsumen,
Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan :
Produk baru
Peningkatan produk yang ada.
Peningkatan dalam proses produksi
Peningkatan layanan pendukung
b.
secara
normal
akan
mempunyai
kapabilitas
yang
produk
untuk
sebuah
kategori
produk
baru
Innovasi transformasional
Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk idea produk
baru yang secara total mungkin disebut radikal atau penerobosan
innovasi sejak mereka membentuk keluarga produk baru atau bisnis
baru. Ketika setiap ide dibawah pertimbangan, pelanggan potensial
mungkin tidak mengerti bagaimana produk baru akan mengganti
produk yang ada. Masalahnya adalah customer tidak mungkin
mengantisipasi sebuah preferensi untuk sebuah produk baru
revolusioner.
3
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
yang
4
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
juga apakah akan memodifikasi produk lama, membuat terobosan baru, atau
meniru pesaing, ide baru bias dicari diberbagai sumber, misalnya dari
konsumen, pesaing,ilmuan dll.
2. Penyaringan ide. Tujuan langkah ini adalah untuk menyaring ide ide yang
buruk agar nantinya ide yang akan dikembangkan bisa realistis dan
memungkinkan bisa diwujudkan secara nyata.
3. Pengembangan dan pengujian konsep. Dalam hal ini ide yang menarik akan
dibuat konsep produk yang bias diuji, dari ide produk bias dibuat beberapa
konsep, lalu ilmuan menguji apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi
keinginan konsumen, apabila konsepnya sesuai dengan tujuan maka bisa
dilakukan pabrikasi,,dan jika belum maka tim pengembang membuat konsep
baru dengan memperbaiki konsep yang lama.
4. Strategi pemasaran. Tahapan ini merupakan tahap perancangan pemasaran
yang strategis untuk memperkenalkan produknya ke pasaran
5. Analisa bisnis. Dalam hal ini perusahaan memperkirakan biaya dan laba,serta
mengevaluasi manfaat suatu produk baru dengan analisis break event agar
nantinya perusahaan mengetahui berapa produk yang akan dijual agar impas
dengan harga dan struktur biaya tertentu.
6. Pengembangan produk. Jika konsep produk yang sudah matang dan sudah
melalui analisis bisnis maka langkah yang selanjutnya adalah mengubah
konsep produk tersebut kedalam bentuk fisik, hal ini akan menjawab
pertanyaan apakah produk layak secara teknis dan komersil. Departemen
peneliti dan pengembang harus mengembangkan satu atau lebih konsep
produk agar nantinya mendapatkan suatu model Prototype yang mewakili
semua konsep produk, setelah prototype jadi maka dilakukan uji fungsional
dan uji konsumen.
7. Uji pemasaran. Didalam tahap ini produk diberi nama, kemasan,dan program
pemasaran awal untuk mengujinya dalam bentuk yang nyata.tujuan tahap ini
adalah mempelajari bagaimana dealer atau konsumen bereaksi didalam
5
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
b. Analisis Cluster
Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk
mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis
cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang paling dekat kesamaannya
dengan objek lain berada dalam cluster yang sama. Cluster-cluster yang terbentuk
memiliki homogenitas internal yang tinggi dan heterogenitas eksternal yang tinggi.
6
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Berbeda dengan teknik multivariat lainnya, analisis ini tidak mengestimasi set
variabel secara empiris sebaliknya menggunakan setvariabel yang ditentukan oleh
peneliti itu sendiri. Analisis ini dapat digunakan untuk mempartisi suatu set objek
menjadi dua kelompok atau lebih berdasarkan kesamaan karakteristik khusus yang
dimilikinya.
7
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
untuk menentukan masa depan). Untuk lebih tepatnya, proses memiliki properti
markov yang berarti bahwa bentuk ke depan hanya tergantung pada keadaan
sekarang, dan tidak bergantung pada bentuk sebelumnya. Dengan kata lain, gambaran
tentang keadaan sepenuhnya menangkap semua informasi yang dapat mempengaruhi
masa depan dari proses evolusi. Suatu Markov Chains merupakan proses stokastik
berarti bahwa semua transisi adalah probabilitas (ditentukan oleh kebetulan acak dan
dengan demikian tidak dapat diprediksi secara detail, meskipun mungkin diprediksi
dalam sifat statistik) (www.wikipedia.org). Ross (2000) mendefinisikan proses
stokastik sebagai barisan peubah acak yang diberi indeks dengan urutan oleh
parameter t dimana nilai t berubah-ubah sesuai dengan himpunan indeks T. Dengan
demikian, untuk setiap t elemen dari T, V(t)adalah peubah acak.
8
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB II
TOOLS YANG DIGUNAKAN
Dalam pengembangan produk dibutuhkan alat bantu untuk membantu dalam
pengambilan keputusan oleh manajemen. Dalam buku ajar ini tools yang digunakan
adalah sebagai berikut :
2.1 Analisis Faktor
Analisis Faktor semakin banyak digunakan dalam penelitian, terutama dalam
penelitian sosial, sebagai dampak positif perkembangan software aplikasi statistika
seperti SPSS, SAS, Systat, Minitab dan sebagainya.
(1)
X p p p1 F1 p 2 F2 .... pm Fm p
Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut :
X pxl ( pxl ) L( pxm ) F( mxl ) pxl
(2)
dengan
i rata-rata variabel i
i faktor spesifik ke i
F j common faktor ke- j
i j loading dari variabel ke i pada faktor ke-j
hi2 2i 1 2i 2 .... 2i m
10
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
(3)
Model analisis faktor menjelaskan bahwa vektor acak X tergantung secara linier pada
beberapa variable acak yang tidak teramati F1, F2, F3, .. Fm, yang disebut faktorfaktor bersama (common factor). Misal : Model analisis faktor tersebut adalah :
X1 = c11F1+c12F2++C1mFm + e1
X2 = c21F1+c22F2++C2mFm + e2
Xp = cp1F1+cp2F2++CpmFm + ep
Dimana :
Fj : (j=1,2,3,..,m) merupakan faktor bersama ke j.
Cij : (i=1,2,3,..,p ; j=1,2,3,.,m) merupakan parameter yang merefleksikan
pentingnya faktor ke j dalam komposisi dari respon ke I dalam analisis faktor
disebut sebagai bobot (loading) dari respon ke-I pada faktor bersama ke-j.
ei : (i=1,2,3,.,p) merupakan galat (error) dari respon ke-I dalam analisi faktor
disebut sebagai faktor spesifik ke-I yang bersifat acak.
(p x m) (m x 1)
e
(p x 1)
11
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
dimana :
X = (X1,X2,X3, . Xp)
C=
c11
c12
..
c1m
c21
c21
..
c2m
.. ..
..
..
cp1
..
cpm
cp2
+ .+
+ i atau
Var (Xi) = + i
Dimana :
=
Dari rumus diatas terlihat bahwa ragam dari variabel Xi diterangkan oleh dua
komponen hi dan i. komponen hi disebut sebagai komunalitas yang menunjukkan
proporsi ragam dari variabel respon Xi yang diterangkan oleh m faktor secara
bersama-sama, sedangkan komponen
respon Xi yang disebabkan oleh faktor spesifik (error). Dalam menduga parameter
dalam analisis faktor terdapat beberapa metode. Pada sebagian besar analisis terapan
12
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
analisis
cluster
bersifat
tidak
unik,
anggota
cluster
untuk
tiap
13
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
14
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
penelitian
populasi
umum,
dan
adanya
undersampling
dapat
pula
a. Ukuran Korelasi
Ukuran ini dapat diterapkan pada data dengan skala metrik, namun
jarang digunakan karena titik bertnya pada nilai suatu pola
tertentu, padahal tisik berat analisis cluster adalah besarnya objek.
Kesamaan antar objek dapat dilihat dari koefisien korelasi antar
pasangan objek yang diukur dengan beberapa variabel.
b. Ukuran Jarak
Merupakan ukuran yang paling sering digunakan. Diterapkan
untuk data berskala metrik. Sebenarnya merupakan ukuran
ketidakmiripan, dimana jarak yang besar menunjukkan sedikit
kesamaan sebaliknya jarak yang pendek/kesil menunjukkan bahwa
suatu objek makin mirip dengan objek lain. Bedanya dengan
ukuran korelasi adalah bnahwa ukuran jarak fokusnya pada
besarnya nilai. Cluster berdasarkan ukuran korelasi bisa saja tidak
memiliki kesamaan nilai tapi memiliki kesamaan pola, sedangkan
cluster dberdasrkan ukuran jarak lebih memiliki kesamaan nilai
meskipun polanya berbeda.
Ada beberapa tipe ukuran jarak antara lain jarak Euklidian, jarak
city-Box, dan jarak Mahalanobis. Ukuran yang paling sering
digunakan adalah jarak Euklidian. Jarak Euklidian adalah besarnya
jarak suatu garis lurus yang menghubungkan antar objek. Misalkan
ada dua objek yaitu A dengan koordinat (
koordinat (
) dan B dengan
16
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
C.
Standarisasi Data
a. Standarisasi Variabel
Bentuk paling umum dalam standarisasi variabel adalah
konversi setiap variabel terhadap skor atandar ( dikenal dengan
Z score) dengan melakukan substraksi nilai tengan dan
membaginyadengan standar deviasi tiap variabel.
b. Standarisasi Data
Berbeda dengan standarisasi variabel, standarisasi ndata
dilakukan terhadap observasi/objek yang akan dikelompokkan.
17
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
yang paling tidak sama dipisah dan dibentuk cluster-cluster yang lebih kecil. Proses
ini dilakukan hingga tiap observasi menjadi cluster sendiri-sendiri.
Hal penting dalam metode hirarkhi adalah bahwa hasil pada tahap sebelumnya selalu
bersarang di dalam hasil pada tahap berikutnya, membentuk sebuah pohon.
Ada lima metode aglomerasi dalam pembentukan cluster, yatiu :
a. Pautan Tunggal (Single Linkage)
Metode ini didasarkan pada jarak minimum. Dimulai dengan dua
objek yang dipisahkan dengan jarak paling pendek maka keduanya akan
ditempatkan pada cluster pertama, dan seterusnya. Metode ini dikenal pula
dengan nama pendekatan tetangga terdekat.
b. Pautan Lengkap (Complete Linkage)
Disebut juga pendekatan tetangga terjauh. Dasarnya adalah jarak
maksimum. Dalam metode ini seluruh objek dalam suatu cluster dikaitkan
satu sama lain pada suatu jarak maksimuma atau dengan kesamaan minimum.
c. Pautan Rata-rata (Average Linkage)
Dasarnya adalah jarak rata-rata antar observasi. pengelompokan
dimulai dari tengan atau pasangan observasi dengan jarak paling mendekati
jarak rata-rata.
d. Metode Ward (Wards Method)
Dalam metode ini jarak antara dua cluster adalah jumlah kuadrat
antara dua cluster untuk seluruh variabel. Metode ini cenderung digunakan
untuk mengkombinasi cluster-cluster dengan jumlah kecil.
e. Metode Centroid
Jarak antara dua cluster adalah jarak antar centroid cluster tersebut.
Centroid cluster adalah nilai tengah observasi pada variabel dalam suatu set
variabel cluster. Keuntungannya adalah outlier hanya sedikit berpengaruh jika
dibandingkan dengan metode lain.
19
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
20
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
21
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
MDS sangat popular dalam penelitian bidang pemasaran untuk perbandingan brand,
dan pada psikologi MDS digunakan untuk mempelajari dimensi ciri-ciri pribadi.
Penggunaan lain adalah pada aplikasi yang menggunakan ranking, rating, pembedaan
persepsi, atau dalam pengambilan suara (voting).
23
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dalam classical scaling, dissimilarities (ij) diperlakukan sama dengan jarak (ij),
yaitu dij = 0.Selain itu, sifat lain classical scaling yaitu non-degeneracy dan
triangular unequality. Non-degeneracy berarti bahwa dii = 0, untuk setiap nilai i.
Sedangkan triangular inequality menyatakan bahwa dij + dik djk, untuk setiap i, j,
k. (n x n ) matriks jarak D = (dij) dikatakan Euclidean jika untuk titik x1, x2, , xn Rp
; dij2 = (xi xj )T (xi xj)
2. Nonmetric Multidimensional Scaling
Dalam MDS nonmetrik mengasumsikan skala pengukuran nominal atau ordinal. Pada
kasus ini perhitungan kriteria adalah untuk menghubungkan nilai ketidaksamaan
suatu jarak ke nilai ketidaksamaan yang terdekat. Program MDS nonmetrik
menggunakan transformasi monoton (sama) ke data yang sebenarnya sehingga dapat
dilakukan operasi aritmatika terhadap nilai ketidaksamaannya, untuk menyesuaikan
jarak dengan nilai urutan ketidaksamaanya. Transformasi monoton akan memelihara
urutan nilai ketidaksamaannya sehingga jarak antara objek yang tidak sesuai dengan
urutan nilai ketidaksamaan dirubah sedemikian rupa sehingga akan tetap memenuhi
urutan nilai ketidaksamaan tersebut dan mendekati jarak awalnya. Hasil perubahan ini
disebut disparities. Disparities ini digunakan untuk mengukur tingkat ketidaktepatan
konfigurasi objek-objek dalam peta berdimensi tertentu dengan input data
ketidaksamaannya.
Pendekatan yang sering digunakan saat ini untuk mencapai hasil yang optimal dari
skala non metrik digunakan Kruskals Least-Square Monotomic Transformation
dimana disparities merupakan nilai rata-rata dari jarak-jarak yang tidak sesuai dengan
urutan ketidaksamaanya. Informasi ordinal kemudian dapat diolah dengan MDS
nonmetrik sehingga menghasilkan konfigurasi dari objek-objek yang yang terdapat
24
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
pada dimensi tertentu dan kemudian agar jarak antara objek sedekat mungkin dengan
input nilai ketidaksamaan atau kesamaannya. Koordinat awal dari setiap subjek dapat
diperoleh melalui cara yang sama seperti metoda MDS metrik dengan asumsi bahwa
meskipun data bukan jarak informasi yang sebenarnya tapi nilai urutan tersebut
dipandang sebagai variabel interval.
2.4 Forecasting
Forecasting permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah
suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka
memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa mendatang. Sehingga
potensi pasar yang hendak dan sudah dimasuki itu tergambar secara proyektif ke
depan.
Dengan melakukan forecasting permintaan pasar dengan cara yang tepat, akan
dapat membantu manajer perusahaan dalam menggambarkan tersedianya potensi
pasar. Jika hasil forecasting itu dapat meyakinkan para manajer perusdahaan maka
akan dapat membantu menyiapkan perencanaan di bidang produksi, keuangan dan
menyiapkan sarana dan prasarana pemasaran yang diperlukan dalam rangka
memanfaatkan potensi pasar yang tersedia itu. Namun yang menjadi pertanyaan disini
adalah bagaimana para manajer perusahaan melakukan forecasting terhadap
permintaan pasar ini.
Secara garis besar terdapat dua macam metode forecasting yang biasa
dilakukan, yaitu metode kualitatif yang terdiri atas teknik survey dan teknik
pengumpulan opini. Sedangkan metode berikutnya adalah metode prakiraan
kuantitatif, yang terdiri atas Analisis Runtut Waktu, Trend Seluler, Siklus Fluktuasi,
Analisis Musiman dan Model Ekonometri.
25
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Forecasting Kualitatif
Forecasting dengan metode ini jika data kuantitatif yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang langsung mempengaruhi permintaan tidak cukup memadai.
Apabila dari data yang tidak cukup memadai ini dipaksakan untuk dasar forecasting
maka hasilnya diperkirakan atau dikhawatirkan terjadi bias, tidak proporsional, dan
tidak memiliki relevansi yang cukup kuat. Oleh karena itu dipergunakan metode
forecasting kualitatif.
Tetapi dengan metode ini dapat dipergunakan untuk mendukung metode
forecasting kuantitatif. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi jika metode
kuantitatif yang biasa dilakukan berdasar data histories yang mungkin telah dilakukan
itu perlu ada koreksi dari hasil metode kualitatif ini. Jadi dengan demikian metode
kualitatif ini masih diperlukan dalam usaha mengoreksi hasil forecasting berdasar
data historis. Karena metode kualitatif ini meliputu aspek-aspek tertentu yang paling
terkini yang menyangkut perilaku permintaan dan konsumen. Justru di dalam metode
kualitatif akan digali dan diselidiki fenomena terakhir yang menyangkut keinginan
dan kebutuhan konsumen. Sehingga metode kualitatif merupakan kelengkapan dan
penyempurnaan dari metode kuantitatif.
1. Teknik Survey
Teknik survey ini merupakan suatu alat memforecasting yang cukup penting
khusunya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungzn-kecenderungan
dalam jangka pendek mendatang ini.
Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan
ditujuakan para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang
memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok
responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
26
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
27
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
barang atau jasa apa saja yang akan menjadi trend di masa dating, sumber-sumber
potensi apa dan di mana, serta bagaimana sikap dan respon yang harus dikembangkan
oleh perusahaan terhadap kecenderungan yang terjadi di pasar.
diperhatikan
disini,
bahwa
klasifikasi
waktu
menurut
sifat
a. Trend Sekuler
Forecasting model trend sekuler dilakukan dengan menarik garis secara
kasar atau serampang mengikuti kecenderungan permintaan yang terjadi secara
siklus dari tahun ke tahun.
28
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Fluktuasi Siklus
Siklus perubahan atau naik turunnya volume permintaan selama tahun-
tahun yang telah lalu dan yang akan dating,kita tarik kecenderungannya tentu
disebabkan atau dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang secara periodik dan
tetap harus ada atau terjadi selam periode tahunan yang akan datang. Biasanya
siklus bisa kita duga sebelumnya bahwa dengan datangnya permintaan yang
meningkat pada periode tertentu sudah bisa kita prediksi kejadiannya. Begitu
juga atas terjadinya penurunan permintaan oleh konsumen kita mesti dapat
menduga sebelumnya pada periode tertentu selama tahun yang bersangkutan.
29
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
(1)
30
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Kepentingan peramalan yang akan dipakai apakah dalam skup jangka pendek
nilai ramalan yang diketahui atau dalam rentang waktu yang lebih panjang. Kalau
menggunakan rentang waktu yang lebih pendek maka hasil rata-rata bergerak yang
akan kita peroleh akan lebih mendekati kondisi sifat data yang sebenarnya dan ratarata yang kita temukan terdistribusi atau tersebar pada kelompok data faktual.
Sedangkan jika satuan waktu yang lebih panjang, rata-rata yang kita peroleh akan
lebih mewakili sejumlah data yang lebih banyak dan beraneka macam fluktuasinya,
sehingga rata-rata bergeraknya lebih tersebar dan kurang mewakili fakta sifat data
yang tersebar tersebut. Terkecuali sifat data lebih homogen dan tidak terlalu
fluktuatif.
Angka deviasi dapat diperoleh dengan cara mengurangi angka observasi
dengan angka rata-rata bergerak. Sedangkan deviasi kuadrat adalah menguadratkan
deviasi sehingga menghasilkan angka pada kolom deviasi kuadrat. Jumlah deviasi
kuadrat ini akan kita pergunakan untuk menghitung penyimpangan atau tingkat error
(istilah disini adalah Root Mean Square Error = RMSE) setiap pengelompokkan ratarata bergerak ini. Dengan rumus sebagai berikut:
=
(2)
Di mana:
RMSE = Root Mean Squre Error
At = angka observasi
Ft = rata-rata bergerak yang dihasilkan per kelompok waktu
31
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Metode eksponential smoothing ini merupakan metode yang lebih halus lagi
daripada metode rata-rata bergerak. Jadi metode ini lebih hati-hati dalam
memprediksi atau meramal permintaan yang akan terjadi di masa datang.
Apabila kita memperhatikan sifat data time series, maka ada kecenderungan
bahwa metode rata-rata tertimbang akan lebih dipilih daripada metode rata-rata
bergerak. Mengapa demikian, karena di dalam metode rata-rata tertimbang
menyertakan faktor-faktor yang relevan yang menjadi penyebab tersebarnya data time
series. Hal ini diimplementasikkan ke dalam prakiraan dari faktor terjadinya fluktuasi
pada data time series kedalam risiko penyimpangan prakiraan, sehingga hasil
prakiraan pada masing-masing prakiraan lebih kecil risiko fluktuasi penyimpangan.
Dan angka rata-rata tertimbang tertentu yang dipilih merupakan komposisi persebaran
atas terjadinya keakuratan dan risiko penyimpangan yang mungkin akan terjadi
sebagai mendasari prakiraan yang dihasilkan. Demikian untuk perhitungan prakiraan
berikutnya secara berjenjang dari prakiraan sebelumnya ke prakiraan selanjutnya di
dalam periode yang diramalkan. Hal ini dimaksudkan untuk meratakan risiko
penyimpangan sehingga risiko tersebut berada pada persebaran yang lebih merata
keseluruhan periode yang diperkirakan.
Metode rata-rata tertimbang dilakukan dengan proses perhitungan sebagai
berikut:
a. Menentukan angka tertimbang (weight) tertentu bagi data observasi
dengan notasi w antara angka 0 s/d angka 1.;
b. Menambahkannya dengan angka tertimbang bagi data prakiraan
dengan notasi (1-w).
c. Menghitung rata-rata keseluruhan dari data time series dengan
rumusan
A1 + A2 + ......An
dan notasinya = F1
n
32
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
3. Metode Ekonometri
Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai dependen
variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau varibel independen yang relevan
dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara ekonomi dari
model ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh independen variabel terhadap
dependen variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar variabel independent itu
saling mempengaruhi dan berapa besar pengaruh terhadap dependen variabel. Juga
ingin dilihat berapa tepat antara kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran
secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara
ekonomi, baik secara statistik, matematik, maupun secara ekonomi teori sekaligus
dalam konteks hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Memang metode
ekonometrik sering lebih kompleks disbanding dengan metode proyeksi trend.
Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai alat prakiraan.
Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai variabel yang penting.
Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk mengevaluasi kemungkinan pengaruh
alternatif keputusan yang diambil. Sebagai contoh bahwa studi ekonometrik yang
mengestimasi pengaruh advertensi terhadap permintaan dapat dipergunakan sebagai
akses
Kedua
adalah
metoda ekonometrika
33
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari penyebab yang hakiki pada hubungan antar
variabel-variabel ini secara umum.
Terdapat empat tahapan yang termasuk didalam memformulasi forecast
model ekonometrika ini.
1. Membangun suatu model teori.
2. Mengumpulkan data.
3. Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi.
4. Mengestimasi dan menginterpretasi hasil.
(3)
34
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
sebagimana
ditunjukkan
pada
pembahasan
estimasi
(4)
(5)
35
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
b. Mengumpulkan Data
Kegiatan
mengumpulkan
data
dari
faktor-faktor
yang
harga barang pengganti, harga barang komplementer dan cita rasa atau
kesukaan si konsumen.
S y : X (t ) y, untuk t T
Jika X adalah proses acak yang menggambarkan suatu persamaan, maka populasi dari
X dapat digambarkan sebagai suatu nilai yang memenuhi persamaan tersebut. Jika
populasi dari S dari suatu proses acak X dapat dihiting (contoh S={1,2,3,...}), dalam
hal ini X disebut Discrete Time Random Process perubahan state terjadi pada titik-
37
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
titik integer. Jika populasi dari S dari suatu proses acak X tidak dapat dihitung (
contoh S = ) maka X disebut Continuous Time Random Process perubahan state
(discrete state) terjadi pada sembarang waktu.
Markov Chains merupakan proses acak di mana semua informasi tentang masa depan
terkandung di dalam keadaan sekarang (yaitu orang tidak perlu memeriksa masa lalu
untuk menentukan masa depan). Untuk lebih tepatnya, proses memiliki properti
markov yang berarti bahwa bentuk ke depan hanya tergantung pada keadaan
sekarang, dan tidak bergantung pada bentuk sebelumnya. Dengan kata lain, gambaran
tentang keadaan sepenuhnya menangkap semua informasi yang dapat mempengaruhi
masa depan dari proses evolusi. Suatu Markov Chains merupakan proses stokastik
berarti bahwa semua transisi adalah probabilitas (ditentukan oleh kebetulan acak dan
dengan demikian tidak dapat diprediksi secara detail, meskipun mungkin diprediksi
dalam sifat statistik) (www.wikipedia.org).
Konsep Dasar Markov Chains
Apabila suatu kejadian tertentu dari suatu rangkaian eksperimentergantung
dari beberapa kemungkinan kejadian , maka rangkaian eksperimen tersebut disebut
Proses Stokastik. Proses stokastik merupakan suatu cara untuk mempelajari hubungan
yang dinamis dari suatu tuntutan peristiwa atau proses yang kejadiannya bersifat tidak
pasti. Ross (2000) mendefinisikan proses stokastik sebagai barisan peubah acak yang
diberi indeks dengan urutan oleh parameter t dimana nilai t berubah-ubah sesuai
dengan himpunan indeks T. Dengan demikian, untuk setiap t elemen dari T, V(t)adalah
peubah acak.
Dalam memodelkan perubahan dari suatu sistem yang mengandung
ketidakpastian seperti pergerakan harga saham, banyaknya klaim yang datang ke
suatu perusahaan asuransi, keadaan cuaca, dan lain sebagainya, proses stokastik
banyak digunakan.
38
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
peubah acak V(t), proses stokastik dapat dibagi ke dalam beberapa tipe klasik
diantaranya proses stationer, proses renewal, martingales, point process dan proses
markov. Sebagai contoh proses stokastik dengan ruang parameter diskrit dan ruang
keadaan diskrit adalah banyaknya pengunjung yang datang ke suatu pertokoan pada
hari ke-t. contoh proses stokastik dengan ruang parameter kontinu dan ruang keadaan
kontinu adalah selang waktu antar kedatangan pengunjung ke suatu pertokoan pada
waktu t sembarang.
Sebelum membahas mengenai rantai markov, perlu dijelaskan proses markov
terlebih dahulu. Menurut Karlin dan Taylor (1975), proses markov adalah sebuah
proses dengan sifat, diberikan nilai V(t), nilai V(t-1), tidak bergantung pada nilai V(u),
untuk setiap u<t. secara formal sebuah proses dikatakan markov jika memenuhi sifat
markov yaitu :
dengan S=t+1-t
Inti dari definisi diatas adalah, untuk mempelajari keadaan proses pada suatu
kurun waktu berikutnya, sebut t+1, kita hanya perlu melihat keadaan proses saat t.
Demikian juga, keadaan yang akan datang hanya bergantung pada keadaan saat ini
dan tidak dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya. Notasi tersebut menyiratkan bahwa
39
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
secara umum, peluang transisi juga merupakan fungsi dari selang waktu s. Jika
peluang transisi satu langkah tidak tergantung pada variabel waktu, kita sebut rantai
markov tersebut memiliki peluang stasioner. Secara umum rantai Markov yang biasa
kita temui memiliki peluang transisi stasioner.
Berdasarkan ruang keadaan dan ruang parameternya, proses Markov dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Ruang
Keadaan
Ruang Parameter
Diskrit
Kontinu
Diskrit
Rantai markov parameter
Rantai markov
diskrit
parameter kontinu
Kontinu
Rantai markov parameter
Rantai markov
diskrit
parameter kontinu
Gambar 2.4: Proses Markov
Sumber :Karlin dan Taylor (1975)
Jadi, rantai Markov adalah proses dengan ruang keadaan yang diskrit. Dalam
rantai markov, salah satu hal yang menarik adalah kita dapat mempelajari perubahan
keadaan pada proses. Untuk rantai Markov dengan ruang parameter diskrit peluang
V(t), berada pada keadaan it+1 bila diberikan V, berada pada keadaan it dinamakan
peluang transisi satu langkah dan dinotasikan dengan Pit,it+1.
Rantai
Markov
adalah
suatu
urutan
dari
variabel-variabel
acak
X1,X2,X3,......dengan sifat Markov yaitu, mengingat keadaan masa depan dan masa lalu
keadaan yang independen, dengan kata lain:
40
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Nilai yang mungkin untuk membentuk XiS disebut ruang keadaan rantai.
Markov Chains adalah sebuah Proses Markov dengan populasi yang diskrit (dapat
dihitung) yang berada pada suatu discrete state (position) dan diizinkan untuk
berubah state pada time discrete.Ada beberapa macam variasi dari bentuk rantai
markov
1. Continous Markov memiliki indeks kontinu.
2. Sisa rantai Markov homogen (rantai Markov stasioner) adalah proses di mana
rantai
Markov
orde
di
mana
adalah
terbatas,
n)
Y
dari (X
n=
nilai-nilai X. Maka Y
(X
n)
n,X n
Xn - m
41
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
ke keadaan lainnya. Dengan kata lain, ini menggambarkan peluang proses berada di
satu keadaan bila diketahui keadaan proses pada satu waktu sebelumnya. Secara
matematis, peluang transisi tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Pij = P(Vt+1 = jV = i)
dengan i dan j masing-masing tersebut penulisannya dapat dilakukan dalam berbagai
cara seperti,
Akan tetapi, bentuk umum yang dipakai adalah persamaan yang paling kanan. Hal ini
menguntungkan dengan menuliskan secara persamaan ini adalah dalam penerapan
prinsip aljabar linear khususnya perkalian matriks. Dalam aljabar linear dua matriks
misal Adan B dapat dikalikan jika banyaknya kolom pada matriks pertama (A) sama
dengan banyaknya baris pada matriks kedua (B). Untuk menyelaraskan aturan
perkalian dan persamaan Chapman-Kolmogorof, maka peluang transisi sebaikanya
dituliskan sebagai matriks peluang transisi.
Selain peluang transisinya, rantai Markov juga ditentukan melalui distribusi
peluangnya. Untuk rantai Markov dengan ruang parameter diskrit, distribusi peluang
dari waktu ke-t atau t adalah
t= {tk : k = 1,2,, n}
dimana
42
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dengan kata lain, distribusi peluang t menyatakan proporsi dari keadaan proses di
waktu t.
Persamaan Chapman-Kolmogorof menyatakan bahwa peluang transisi dari
keadaan i ke j dalam t langkah sama dengan peluang transisi dari i ke seluruh nkeadaan dalam t-m langkah, kemudian dilanjutkan dengan transisi ke keadaan j dari
n-keadaan tersebut dalam m langkah sisa. Dengan memanfaatkan Law of Total
Probability dapat dibuktikan bahwa,
Tampak bahwa persamaan diatas merupakan perkalian antara baris dan kolom dari
dua matriks. Bila P(t) adalah matriks peluang transisi t langkah maka,
P(t) = P(t-1) x P
Dengan menggunakan induksi diperoleh
P = (P x P x x P) x P
= Pt-1 x P
= Pt
Seringkali, selain perhitungan distribusi peluang di waktu ke-t, perhitungan
distribusi peluang setelah proses berjalan lama yaitu t untuk t yang dinamakan
distribusi limit juga menarik utnuk dipelajari. Konsep ini sangat penting karena dapat
43
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
memprediksi keadaan sistem setelah ia berjalan lama. Dengan kata lain, dapat
dipelajari kelakuan dari sistem setelah ia stabil. Untuk menganalisa kelakuan tersebut,
kita memerlukan pengetahuan mendasar tentang klasifikasi dari keadaan suatu rantai
Markov.Berikut ini teorema yang dapat digunakan utnuk mencari distribusi limit dari
suatu rantai Markov regular.
Teorema 1
44
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c.
Suatu Rantai Markov irreducible jika dan hanya jika didalamnya hanya terdiri
atas tepat satu kelas ekivalensi.
d.
e.
Markov, maka tepat salah satu kondisi berikut ini terjadi yaitu semua status adalah
positif recurrent, atau semua status recurrent null, atau sstatus trancient.
Konsep mengenai Limiting Probability dalam rantai Markov. Definisi: j(n)
adalah probabilitas suatu Rantai Markov { Xn}berada dalam status j pada step ke n.
Maka j(n) = P[ Xn = j]
Distribusi awal (initial) dari masing-masing status 0, 1, 2, dinyatakan
sebagaij(0) = P[ X0 = j], untuk j = 0, 1, 2,
Suatu rantai Markov memiliki distribusi probabilitas stasioner = (0, 1, 2, ....,
n ) apabila terpenuhi persamaan = P asalkan setiap i 0 dan ii =1.
Jika suatu rantai Markov homogen waktu (stasioner dari waktu ke waktu) yang
irreducible, aperiodic, maka limit probabiltasnya
45
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
selalu ada dan independent dari distribusi probabilitas status awal (0) = (0(0) , 1(0) ,
2(0), ..).
Jika seluruh status tidak positif recurrent (jadi seluruhnya recurrent null atau
seluruhnya transient), maka j = 0 untuk semua j dan tidak terdapat distribusi
probabilitas stasioner.
46
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB III
PENGENALAN MS. EXCEL DAN MATRIKS
Pendahuluan
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi
lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation
untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur
kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing
Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program
komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan,
saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh
banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh
berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini
merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi
Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office
System 2007 .
Sebelum mulai memasuki pembahasan Microsoft Excel, ada baiknya kita
mengenal lebih dulu bagaimana tampilan Microsoft Excel itu, beserta beberapa
istilah-istilah umum yang akan digunakan.
47
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Cell
Function Bar
Column Heading
Row Heading
48
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Column Heading (Kepala kolom), adalah penunjuk lokasi kolom pada lembar
kerja yang aktif. Sama halnya dengan Row Heading, Column Heading juga berfungsi
sebagai salah satu bagian dari penunjuk sel (akan dibahas setelah ini). Kolom di
simbol dengan abjad A Z dan gabungannya. Setelah kolom Z, kita akan menjumpai
kolom AA, AB s/d AZ lalu kolom BA, BB s/d BZ begitu seterus sampai kolom
terakhir yaitu IV (berjumlah 256 kolom). Sungguh suatu lembar kerja yang sangat
besar, bukan. (65.536 baris dengan 256 kolom).
3. Cell Pointer
Cell Pointer (penunjuk sel), adalah penunjuk sel yang aktif. Sel adalah
perpotongan antara kolom dengan baris. Sel diberi nama menurut posisi kolom dan
baris. Contoh. Sel A1 berarti perpotongan antara kolom A dengan baris 1.
4. Formula Bar
Formula Bar, adalah tempat kita untuk mengetikkan rumus-rumus yang akan
kita gunakan nantinya. Dalam Microsoft Excel pengetikkan rumus harus diawali
dengan tanda = . Misalnya kita ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel A1
dengan B1, maka pada formula bar dapat diketikkan =A1+B1 .
Cell Pointer berfungsi untuk penunjuk sel aktif. Yang dimaksud dengan sel
aktif ialah sel yang akan dilakukan suatu operasi tertentu. Untuk menggerakan ponter
dengan Mouse dapat dilakukan dengan meng-klik sel yang diinginkan. Untuk sel
yang tidak kelihatan kita dapat menggunakan Scroll Bar untuk menggeser layar
hingga sel yang dicari kelihatan lalu klik sel tersebut. Untuk kondisi tertentu kita
49
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
lebih baik menggunakan keyboard. Berikut daftar tombol yang digunakan untuk
menggerakan pointer dengan keyboard :
Tombol
Fungsi
Tab
Enter
Shift + Tab
Shift + Enter
Home
Ctrl + Home
Ctrl + End
PgUp
PgDn
Alt + PgUp
Alt + PgDn
Ctrl + PgUp
Ctrl + PgDn
Format Worksheets
MENAMBAHKAN BORDER DAN COLOR
Kita dapat menambahkan border pada lembar kerja kita. Caranya adalah dengan
memblok terlebih dahulu cell yang akan kita beri border, kemudian klik tombol pada
tab home
50
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
51
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Lambang
Fungsi
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Perpangkatan
Persentase
Proses perhitungan akan dilakukan sesuai dengan derajat urutan dari operator
ini, dimulai dari pangkat (^), kali (*), atau bagi (/), tambah (+) atau kurang (-).
o Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel,
yang akan membantu dalam proses perhitungan. kita tinggal memanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan. Pada umumnya penulisan fungsi harus dilengkapi dengan
argumen, baik berupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus
ditulis dengan diapit tanda kurung ().
52
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Fungsi
Sama dengan
<
>
<=
>=
<>
3. Fungsi Max()
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data
(range). Bentuk umum penulisannya adalah =MAX(number1,number2,), dimana
number1, number2, dan seterusnya adalah range data (numerik) yang akan dicari nilai
tertingginya.
4. Fungsi Min()
Sama halnya dengan fungsi max, bedanya fungsi min digunakan untuk
mencari nilai terendah dari sekumpulan data numerik.
53
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
5. Fungsi Sum()
Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu
range. Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =SUM(number1,number2,).
Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah range data yang akan dijumlahkan.
6. Fungsi Left()
Fungsi left digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari
suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah =LEFT(text,num_chars). Dimana
text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kiri, num_chars
adalah jumlah karakter yang akan diambil.
7. Fungsi Mid()
Fungsi ini digunakan untuk mengambil sebagian karakter bagian tengah dari
suatu
teks.
Bentuk
umum
pemakaian
fungsi
ini
adalah
54
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
o Menggunakan GRAFIK
Salah satu fungsi unggul dalam Ms Excel 2007 adalah grafik dimana dapat
melihat hasil tabel diubah menjadi ke dalam grafik dengan cepat. Dengan fungsi
grafik para ilmuwan dapat menampilkan data mereka. Ms Excel menyediakan
berbagai macam bentuk grafik yang mencakupi Line, XY, Column, Bar, Batang,
Area, Stock, dan sebagainya. Grafik dapat dilihat dalam menu INSERT sebagai
berikut.
55
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Setelah masuk ke Insert Chart, maka silakan pilih jenis grafik yang anda
inginkan sesuai selera anda. Jika sudah terpilih jenis Chart yang anda inginkan,
silakan klik OK. Namun, karena membuat grafik perlu sebuah tabel data untuk
menampilkan grafiknya.
Matriks adalah sekumpulan bilangan rill (atau elemen) atau kompleks yang disusun
baris dan kolom sehingga membentuk jajaran (array) persegi panjang. Matriks
mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks m x n (yaitu matriks m kali n) atau
matriks berorde m x n.
56
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Jenis-jenis Matriks
1
6
4
maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal utama B.
12
b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: C1x3 =
57
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Contoh: E 1 x 2 =
2
4
Contoh: F =
Contoh: O 3 x 1
b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah
diagonalnya adalah nol dan dinotasikan sebagai D.
Contoh: D2x2 =
5 0
0 4
c. Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama.
Contoh: D4x4 =
58
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
d. Matriks simetri yaitu matriks persegi, yang setiap elemennya, selain elemen
diagonal, adalah simetri terhadap diagonal utama.
Contoh: F 2 x 2 =
5
1
1
4
-7
-5
-2
Contoh: G3x3 =
f. Matriks Identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal
utamanya adalah 1 dan dinotasikan sebagai I.
1 0
0 1
g. Matriks transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen
Contoh: I 2 x 2 =
adalah 2 X 3.
59
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Matriks berordo 2 2 yang terdiri atas dua baris dan dua kolom. Pada
bagian ini akan dibahas determinan dari suatu matriks berordo 2 2. Misalkan A
adalah matriks persegi ordo 2 2 dengan bentuk
a b
A=
c d
1 2
3 4 = 1.4 2.3 = 4 6 = -2
a11
A = a 21
a31
a12
a 22
a32
a13
a 23
a33
60
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua matriks A di sebelah kanan
tanda determinan.
2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dan
diagonal lain yang sejajar dengan diagonal utama (lihat gambar). Nyatakan
jumlah hasil kali tersebut dengan Du
a11
a12
a13 a11
a12
a 21
a31
a 22
a 32
a 23 a 21
a33 a31
a 22
a 32
a11
a12
a13 a11
a12
a 21
a31
a 22
a 32
a 23 a 21
a33 a31
a 22
a 32
4. Sesuai dengan defi nisi determinan matriks maka determinan dari matriks A
adalah selisih antara Du dan Ds yaitu Du Ds.
a11
a12
a13 a11
a12
det A = a 21
a31
a 22
a 32
a 23 a 21
a33 a31
a 22
a 32
Contoh :
61
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
3 4 2
Diketahui matriks A = 2 1 3 Tentukan nilai determinan matriks A.
1 0 1
Jawab :
3 4 2 3 4
det A = 2 1 3 2 1
1 0 1 1 0
= [(3 1 (1)) + (4 3 1) + (2 2 0)] [(1 1 2) +
(0 3 (3)) + (1 2 4)]
= (3 + 12 + 0) (2 + 0 8) = 21
Jadi, nilai determinan matriks A adalah 21.
ADJOINT MATRIKS
62
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
1 0 0
C = 2 3 5
4 1 3
1 0
C23* = (-1)2+3.M23 = -1.
= -1
4 1
2 5
C12* = (-1)1+2.M12 = -1.
= 14
4 3
0 0
C31* = (-1)3+1.M31 = 1.
=0
3 5
2 3
C13* = (-1)1+3.M13 = 1.
= -10
4 1
1 0
C32* = (-1)3+2.M32 = -1.
= -5
2 5
0 0
C21* = (-1)2+1.M21 = -1.
=0
1 3
1 0
C33* = (-1)3+3.M33 = 1.
=3
2 3
1 0
C22* = (-1)2+2.M22 = 1.
=3
4 3
0
0
4
63
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
3 1
2 1
Misalkan A =
dan B =
2
3
5
5
3 1 2 1
AB =
2 5
3
5
33
65
=
10 10 5 6
1 0
=
0 1
= I2
Misalkan P
PQ
7 2
1 2
=
dan Q =
4 1
4 7
7 2 1 2
=
4 1 4 7
7 8 14 14
=
4 4 8 7
1 0
=
0 1
= I2
64
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Perkalian PQ menghasilkan I 2 .
Berdasarkan perkalian-perkalian tersebut, ada hal yang harus Anda ingat,
yaitu perkalian matriks A dan matriks B menghasilkan matriks identitas (AB = I ) Ini
menunjukkan matriks B merupakan matriks invers dari matriks A, yaitu B = A1 atau
bisa juga dikatakan bahwa matriks A merupakan invers dari matriks B, yaitu A = B1.
Begitu pula untuk perkalian matriks P dan matriks Q berlaku hal serupa.
Contoh :
1 2
Diketahui matriks A =
1
1
dan
2
1
B=
tentukan Apakah
1 1
1 1 1
1
1 2 2 2
=
2 1
11
1 0
=
0 1
=I
Oleh karena AB = I maka matriks B merupakan invers dari matriks A.
c d
A -1=
1 d b
, dengan det A 0
det A c a
65
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Contoh :
3 6
Tentukan invers dari matriks D =
7 11
Jawab :
3 6
det D =
= 3(11) (7)(6) = 33 42 = 9
7 11
D -1
1 11 6
det A 7 3
1 11 6
9 7 3
6
11
9 9
=
7
3
9
9
2
11
9 3
=
7
1
3
9
66
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB IV
PENCIPTAAN IDE
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Beberapa ahli
pemasaran percaya bahwa peluang terbesar dan peningkatan tertinggi produk baru
ditemukan dengan mengungkapkan kemungkinan rangkaian terbaik dari kebutuhan
pelanggan yang belum terpenuhi atau inovasi teknologi. Ide produk baru bisa berasal
dari interaksi dengan berbagai kelompok menggunakan teknik yang menghasilkan
kreativitas.
Didorong oleh gerakan inovasi terbuka, banyak perusahaan semakin melangkan ke
luar perusahaan untuk mendapatkan sumber eksternal ide-ide baru, termasuk
pelanggan, karyawan, ilmuwan, insinyur, anggota saluran, agensi pemasaran,
manajemen puncak, dan bahkan pesaing.
Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan tempat yang logis untuk memulai
riset. Wawancara satu-satu dan diskusi kelompok fokus dan mengeksplorasi
kebutuhan dan reaksi produk. Griffin dan Hauser menyarankan bahwa dengan
mengadakan 10 sampai 20 wawancara pengalaman mendalam per segmen pasar kita
dapat mengetahui mayoritas kebutuhan pelanggan secara luas. Akan tetapi, banyak
pendekatan tambahan yang menguntungkan.
Pendekatan tradisional berpusat pada perusahaan terhadap inovasi produk, sedang
beralih ke dunia dimana perusahaan bekerja sama dengan pelanggan untuk
menciptakan produk. Perusahaan semakin beralih ke sumber daya masyarakat untuk
menghasilkan ide baru. Sumber daya masyarakat berarti kita mengundang komunitas
internet untuk membantu menciptakan konten atau piranti lunak, sering diiringi
dengan hadiah uang. Strategi ini membantu dalam menciptakan produk dan
perusahaan baru seperti ensiklopedia sumber terbuka, Wikipedia, situs web video
67
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
yang sangat popular, YouTube, yang telah dibeli oleh Google, dan iStockphoto
perusahaan stokmikro.
Selain menghasilkan ide baru dan lebih baik, kerja sama dalam berkreasi dapat
membuat pelanggan menjadi merasa lebih dekat dan menyukai perusahaan, dan
memberitahukan keterlibatan mereka kepada orang lain melalui mulut ke mulut.
Konsumen yang memiliki pengalaman kebutuhan lebih dulu daripada konsumen
lainnya (lead users) bisa menjadi sumber atau bahkan masukan yang baik ketika
mereka melakukan inovasi produk tersebut. Produk kesehatan, ketika konsumen
semakin sibuk mulai membutuhkan suplemen untuk menjaga stamina, menambahkan
vitamin dan memperbaiki pola makan. Beberapa perusahaan yang ingin mnarik
konsumen menggunakan lead users dalam proses desain produk mereka.
Karyawan di seluruh perusahaan dapat menjadi sumber ide untuk meningkat
produksi, produk dan jasa. Perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk
mengumpulkan ide-ide baru ke manajer ide atau manajer penelitian dan
pengembangan. Selain itu dapat dilakukan dengan meneliti produk dan jasa pesaing.
Cara yang dapat dilakukan dalam menemukan ide produk baru adalah sebagai
berikut:
1. Menjalankan sesi informal, di dalam sesi tersebut kelompok pelanggan
bertemu dengan desainer perusahaan untuk mendiskusikan masalah dan
kebutuhan serta bertukar pikiran tentang solusi potensial.
2. Memberikan waktu luang, waktu penelitian, bagi kelompok teknis untuk
melakukan kegiatan mereka.
3. Mengadakan sesi tukar pikiran dengan pelanggan sebagai fitur standar tur
pabrik.
68
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
4. Survey pelanggan untuk menemukan apa yang mereka sukai dan tidak mereka
sukai dengan produk.
5. Lakukan riset dengan pelanggan.
6. Gunakan
riset
kelompok
pelanggan
dalam
satu
ruangan
untuk
69
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Untuk mempermudah dalam mencari ide secara manual, kita dapat menggunakan
beberapa situs sebagai berikut :
1. Google Trend (http://www.google.com/trends), situs ini untuk melihat pasar
dari ide anda (misalnya : cell phones, laptop computers dan lain-lain). Ide
tersebut akan terlihat top pasarnya (misalnya Amerika, Canada, Australia),
kemudian kita dapat memilih salah satu.
2. Google Adword (https://adwords.google.com/), situs ini untuk mencari niche
keyword.
3. Google Search (http://www.google.co.id/), situs ini untuk melihat pesaing.
70
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB V
PENYARINGAN IDE
Tujuan untuk menghasilkan ide adalah menciptakan banyak ide. Tujuan tahap
berikutnya adalah untuk mengurangi ide menjadi sedikit ide yang menarik dan dapat
dipraktekkan saja. Tahap pengurangan ide yang pertama adalah penyaringan. Tujuan
penyaringan ide adalah untuk menolak ide-ide buruk sedini mungkin. Alasannya
adalah bahwa biaya pengembangan produk semakin besar dalam setiap tahap
pengembangan. Jika suatu produk mencapai tahap berikutnya, manajemen
berpendapat bahwa mereka telah melakukan banyak investasi dalam produk tersebut
sehingga produk tersebut harus diluncurkan untuk mengembalikan investasi mereka.
Tetapi ini berarti membiarkan uang baik mengejar uang buruk dan pemecahan yang
sebenarnya adalah dengan tidak membiarkan ide-ide yang buruk dapat mencapai
sedemikian jauh
2. Kesalahan Lanjutan
Kesalahaan ini terjadi jika perusahaan mengijinkan ide yang buruk untuk diteruskan
ke tahap pengembangan dan komersialisasi. Kita dapat membedakan tiga jenis
kegagalan produk. Kegagalan produk yang absolut menimbulkan kerugian.;
penjualan tidak dapat menutupi biaya variabel. Kegagalan produk parsial juga
menimbulkan kerugian, tetapi penjualannya dapat menutupi biaya variabel dan
sebagian biaya tetap. Kerugian produk relatif memberikan laba yang lebih kecil
daripada sasaran tingkat pengembalian yang diinginkan perusahaan.
2.
3.
4.
5.
6.
72
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
7.
Keunggulan sistem ini terletak pada mendorong setiap orang yang terlibat dalam
evaluasi produk baru untuk mengidentifikasi criteria yang relevan dan menghitung
nilai masing-masing. Kelemahannya berasal dari kemungkinan bahwa ringkasan
penilaian menutup-nutupi kelemahan penting yang apabila diungkap proposal produk
sebenarnya tidak layak.
Selanjutnya ide-ide yang bertahan hidup pada tahap penyaringan kemudian dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengurangi resiko, membantu meningkatkan
peluang produk dan rencana pemasaran strategisnya sehingga mempertajam peluang
keberhasilan produk dan profitabilitas jangka panjangnya. Evaluasi terhadap ide-ide
produk baru berdasarkan pada :
1.
Potensi pasar
2.
3.
4.
Tujuan evaluasi adalah untuk memastikan bahwa produk baru akan memberi manfaat
yang diinginkan dan memberikan data untuk meningkatkan produk dan atau
mengurangi biayanya. Hasil evaluasi itu menunjukkan bagaimana produk baru akan
bekerja dibawah kondisi penggunaan aktual.
73
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB VI
PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN KONSEP
Ide produk dapat diubah ke beberapa konsep. Pertanyaan pertama adalah siapa yang
akan membeli produk ini. Kedua, apa manfaat utama yang disediakan produk ini.
Dengan menjawab pertanyaan ini, perusahaan dapat membentuk beberapa konsep :
Konsep 1 : Minuman tradisional dalam kemasan untuk orang-orang yang
menginginkan minuman instan berkhasiat dengan harga murah.
Konsep 2 : Minuman tradisional dalam kemasan untuk orang-orang yang
menginginkan minuman instan berkhasiat dengan kualitas yang tinggi.
Setiap konsep merepresentasikan konsep kategori yang mendefinisikan
persaingan produk. Misalkan konsep minuman instan merupakan konsep yang paling
baik. Tugas berikutnya adalah menunjukkan posisi produk bubuk ini dalam
hubungannya dan preferensi konsumen. Peta tersebut memberikan gambaran
kuantitatif tentang situasi pasar dan bagaimana konsumen melihat produk, layanan,
dan merek yang berbeda beserta berbagai dimensi. Dengan meletakkan preferensi
konsumen di atas persepsi merek, pemasar dapat mengungkapkan celah yang
menunjukkan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen pasar tertentu di
mana masing-masing segmen tersebut bersifat homogen. Perbedaan keinginan dan
hasrat konsumen merupakan alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar.
Jika terdapat bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan
dapat mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas keinginan dan
hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi dengan suatu penambahan
penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam segmen yang diinginkan.
74
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Konsumen akan mau membayar lebih tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan
bila mereka menerima berbagai keuntungan dari produk tersebut.
Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa kelompok sasaran
segmen pemasaran, yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industri, dan
segmentasi pasar internasional. Kelompok segmen pasar tersebut memiliki
karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara tersendiri untuk menanganinya.
75
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur
anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah,
pendidikan, agama,
ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer
untuk membuat segmen kelompok konsumen.
Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur.
Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka
karakteristik demografik pasti diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan
untuk menjangkau secara efisien.
a. Umur dan Tahap Daur Hidup
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup, yakni menawarkan
produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk
kelompok umur dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan
makanan ringan ciki membuat produknya untuk konsumsi kaum anak-anak
dan remaja.
b. Jenis Kelamin
Perusahaan menggunakan segmentasi jenis kelamin untuk memasarkan
produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah. Banyak perusahaan
kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan kepada
para wanita atau kaum pria.
77
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c. Pendapatan
Pemasar produk telah lama menggunakan pendapatan menjadi segmentasi
pemasaran produk dan jasanya, seperti mobil, kapal, pakaian, kosmetik dan jasa
transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen kaya dengan barangbarang mewah dan jasa yang memberikan kenyamanan dan keselamatan ekstra,
sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan
level social-ekonomi menengah ke bawah.
d. Segmentasi Demografik Multivariasi
Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau
lebih variabel demografik. Misalnya, suatu pemasaran produk yang segmentasi
pasarnya diarahkan pada umur dan jenis kelamin.
3. Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan
pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam kelompok
domografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri psikografik yang berbeda.
a. Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil,
pakaian, perabot rumah tangga, properti, dan rumah. Pemasar menggunakan
variabel kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka.
b. Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan
barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu,
banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya
hidup konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen pakaian remaja yang
78
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
tingkah
laku
mengelompokkan
pembeli
berdasarkan
pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
a. Kesempatan
Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau menggunakan
barang yang dibeli. Pembeli dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika
mereka mendapat ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan
barang yang dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan
meningkatkan pemakaian produknya.
Sebagai misal, Kodak menggunakan segmentasi kesempatan untuk merancang
dan memasarkan kamera sekali pakai. Konsumen hanya perlu memotrek dan
mengembalikan film, kamera, dan semuanya, untuk diproses. Dengan
menggabungkan lensa, kecepatan film, dan peralatan tambahan yang lain. Kodak
79
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
80
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, yakni separuh
pengguna ringan, dan separuh pengguna berat, menurut tingkat pembelian dari
produk spesifik. Sebagai contoh, ditunjukkan bahwa sejumlah 41% rumah
tangga yang disurvai membeli bir, sebesar 87% pengguna berat peminum bir
(hampir tujuh kali lipat dari pengguna ringan).
e. Status Loyalitas
Sebuah perusahaan dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen.
Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat
dibagi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa
konsumen benar-benar loyal(membeli selalu membeli satu jenis produk),
kelompok lain agak loyal (mereka loyal pada dua merek atau lebih dari suatu
produk, atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek yang
lain).
Pemasar harus berhati-hati ketika menggunakan loyalitas merek dalam strategi
segmentasinya. Pola pembelian yang loyal pada merek ternyata mencerminkan
sebagai kebiasaan, sikap acuh tak acuh, harga yang rendah atau daftar yang telah
tersedia.
81
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
82
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
83
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen
penjualan mobil Toyota Kijang.
2. Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
3. Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan
menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan
kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar, sehingga cukup
bernilai jika dilayani dengan program pemasaran yang disesuaikan.
4. Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik
dan melayani segmen tersebut. Sebagai misal, walaupun sebuah perusahaan
angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh segmen pasar, namun stafnya
terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.
5. Memberikan keuntungan (profitable), Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan
yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk masing-masing
atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka
usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang memberikan
peluang untuk keuntungan rancangan tersebut yang bermanfaat.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan segmentasi adalah analisis
cluster. Contoh analisis cluster sebagai berikut :
Dalam sebuah perawatan psikiater. Kita mengukur setiap subjek dengan
menggunakan empat kuesioner yang terdiri dari : Spielberger Trait Anxiety Inventory
(STAI), the Beck Depression Inventory (BDI), a measure of Intrusive Thoughts and
Rumination (IT) and a measure of Impulsive Thoughts and Actions (Impulse).
Asumsi yang digunakan dalam pengukuran ini adalah respon subjek terhadap metode
yang digunakan. Dalam menguji analisis, kita menggunakan dua orang psikolog
dengan dasar DSM-IV. Data yang diperoleh sebagai berikut :
85
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Tabel 2 : data
Pengolahan data menggunakan SPSS V16 for windows dengan cara sebagai berikut :
1. Setelah keseluruhan data yang dikumpulkan tersebut di entry, selanjutnya klik
menu analyze dan pilih sub menu Classify lalu Hierarchical Cluster hingga
muncul tampilan :
86
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
3. Pilih Method, pada bagian Cluster Method pilih Wards method, dan pada
bagian measure klik interval dan pilih Costumized. Abaikan kolom yang
lain seperti pada gambar dibawah ini :
87
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
4. Pilih Plot, pada bagian klik Dendrogram, dan pada bagian Icicle klik All
cluster dan pada Orientation klik Vertical. Abaikan kolom yang lain seperti
pada gambar dibawah ini :
88
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dari data di atas, kita dapat melihat tiga cluster dan kita akan melanjutkan analisis
untuk menentukan grup cluster. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
dibawah.
89
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
90
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Marketing),
(2)
Strategi
yang
Membeda-bedakan
Pasar
91
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen pasar
yang akan memberikan keuntungan terbesar.
92
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
2. Homogenitas produk. Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat
untuk target pasarnya adalah undifferentiated.
3. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk
baru adalah undifferentiated marketing. Untuk produk-produk yang banyak
variasinya dapat digunakan juga concentrated marketing. Pada tahap
kedewasaan produk digunakan strategi differenciated marketing.
4. Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena
pembeli punya cita rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki
reaksi yang sama terhadap usaha pemasaran perusahaan.
5. Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi
sama dengan strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif
mengadakan segmentasi untuk mendapat keberhasilan.
Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis data
yang berkenaan dengan :
1. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan.
Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap target pasar
dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut masih sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan target pasar. Strategi bauran pemasaran yang dijalankan
diarahkan pada target pasar dengan penyesuai harga yang tepat, saluran distribusi
yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna menjangkau target pasar.
2. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar.
Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran, atau
keluhan terhadap strategi pemasaran produk perusahaan. Makin kooperatif
konsumen, makin puas pula konsumen terhadap strategi pemasaran produk
perusahaan.
93
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
3. Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan yang
direncanakan dan harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti
makin berhasil strategi perusahaan tersebut.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai apakah target pasar yang dilayani
perusahaan masih dapat diharapkan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan
perusahaan. Jadi, bila kita ingin menentukan suatu target pasar yang dikehendaki,
perhatikan hal-hal berikut ini:
Lakukan segmentasi pasar Kembangkan profil dan daya tarik segmen pasar yang
ada Pilih segmen pasar yang dituju Kembangkan posisi produk untuk setiap
segmen pasar yang dituju Kemudian kembangkan bauran pemasaran untuk setiap
segmen pasar yang dituju.
C. Diferensiasi dan Positioning
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus
mengidentifikasi cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan
memilih competitive positioning.
Diferensiasi
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan
yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing
(Kotler dan Keller, 2009). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut
ini :
1. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan,
kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya
dan rancangan produk.
94
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
pengiriman,
pemasangan,
pelatihan
pelanggan,
konsultasi
Personil,
membedakan
personil
perusahaan
berdasarkan
95
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Memposisikan produk Anda dalam pikiran konsumen (mind share) sebagai langkah
awal yang jitu untuk memenangkan pertempuran (positioniong).
Perusahaan harus berpikir bahwa merek harus diposisikan berbeda agar tidak masuk
ke dalam jebakan komoditas produk (commodity trap). Oleh karena itu, tawarkan
suatu produk yang berbeda untuk pasar anda, sebab konsumen mempunyai
kebutuhan, keinginan, dan permintaan yang berbeda-beda.
96
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Kualitas terbaik
Layanan terbaik
Harga termurah
Nilai terbesar
Namun ada juga konsumen yang senang dengan pemosisian dua manfaat , agar
perusahaan mendapat ceruk khusus dalam segmen sasaran (niche market). Contoh
mobil volvo yang memosisikan diri sebagai mobil paling aman dan paling awet.
97
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
98
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c.
(positioning by product user) atau kelas pengguna. Lini kosmetik Charlie dari Revlon
diposisikan dengan mengkaitkannya dengan suatu profil gaya hidup tertentu.
Johnson&Johnson meningkatkan pangsa pasarnya dari 3 ke 14 persen ketika
perusahaan tersebut memposisi ulang shamponya dari sebuah produk yang digunakan
oleh bayi ke shampo yang digunakan untuk mereka yang sering mencuci rambutnya
yang berarti mereka membutuhkan shampo yang lembut. Strategi yang sama juga
digunakan untuk menarik orang dewasa menggunakan minyak bayi Johnson.
99
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
e.
eksplisit dan implisit adalah persaingan (pemosisian berdasarkan pesaing). Sering kali
tujuan utama dari pemosisian jenis ini adalah untuk meyakinkan konsumen bahwa
suatu merek adalah lebih baik daripada merek pemimpin pasar (atau merek-merek
lain yang diterima baik selama ini) untuk ciri-ciri tertentu. Pemosisian dengan
mengacu pada pesaing biasanya dilakukan dalam iklan dimana pesaing disebutkan
dan diperbandingkan. Misalnya, iklan Burger Kings menyatakan bahwa burger dari
McDonalds kandungan daging sapinya lebih sedikit dan rasanya tidak seenaknya
produksi Burger Kings karena produk McDonalds tidak dipanggang di atas api.
Pepsi dan Coke terus meluncurkan iklan perbandingan yang menyatakan bahwa
produk mereka memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan produk pesaing.
Analisis faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap ide yang akan diteliti. Berikut contoh kasus, berkenaan
dengan Pemerintah Kota XYZ yang bermaksud mendirikan terminal terpadu di
daerah Kota XYZ. Pihak Pemkot bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan dan membangun terminal terpadu
dengan menggunakan metode Analisis Faktor. Untuk itu dikumpulkan data 10
variabel dari 17 kecamatan di Kota Bandung. Variabel-variabel yang dimaksud
adalah :
Var. 1 : jumlah preman/calo angkutan umum (orang)
Var. 2 : hirarki kecamatan dalam lingkup daerah (skor)
Var. 3 : skala pelayanan kecamatan (skor)
Var. 4 : jumlah warga kecamatan (KK)
Var. 5 : jumlah tenaga kerja yang tersedia (orang)
Var. 6 : luas lahan milik pemerintah yang di peruntukan terminal (Ha)
Var. 7 : luas tanah milik perorangan (Ha)
100
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Untuk dapat melakukan penilaian terhadap kelayakan variabel di atas, yang perlu
diperhatikan bahwa satuan yang dimiliki oleh data (variabel) ternyata sangat
bervariasi (Ha, skor, Km, Rp, dll). Oleh karena itu, proses penilaian variabel untuk
kasus dengan data yang bervariasi dalam besaran, dilakukan dengan dua tahapan
yaitu : standarisasi data dengan Z-score dan penilaian variabel. Perlunya
dilakukan standarisasi terlebih dahulu mengandung maksud untuk menghindari
munculnya perbedaan yang sangat mencolok sehingga akan menyebabkan bias dalam
analisis faktor. Namun apabila data yang dimiliki tidak bervariasi dalam besaran,
dapat langsung melakukan langkah penilaian tanpa melakukan tahapan
standarisasi terlebih dahulu.
Langkah-langkah pengoperasian program SPSS V10 for windows untuk menjawab
masalah dia atas adalah sebagai berikut :
101
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
102
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
5. Sesuai dengan kasus, maka masukkan semua variabel Z-score yang ada ke
dalam bagian Variables. Selanjutnya klik pada kotak Deskriptives hingga
tampak seperti berikut :
103
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
6. Pada bagian Correlation Matrix berisi berbagai alat pengujian dengan dasar
korelasi antar variabel. Untuk itu, pada bagian ini pilih dengan cara
mengaktifkan kotak pada Determinant, KMO and Bartletts test of
Sphericity dan Antiimage.
7. Abaikan bagian yang lain dan selanjutnya tekan tombol Continue untuk
kembali ke menu utama; kemudian tekan OK untuk dapat menampilkan
output dari aplikasi program SPSS.
104
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Nilai determinan yang dihasilkan adalah 2,292 x 10 , ini berarti menunjukkan nilai
yang mendekati 0; dan inilah yang diharapkan (Determinant 0). Dengan demikian
matriks korelasi yang terbentuk bukanlah matrik identitas.
Nilai KMO and Bartletts test adalh 0,618 dengan signifikansi 0,00. Oleh karena
nilaitersebut sudah di atas 0,6 dan signifikansi jauh di bawah 0,05, maka variabel dan
sampel yang ada sebenarnya cukup dapat dianalisis lebih lanjut. Namun demikian,
masih perlu diperhatikan nilai MSA yaitu dari tampilan output tabel Anti Image.
Perhatikan bagian Anti-Image Correlation, khususnya pada nilai korelasi yang
bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah); nilai MSA variabel jumlah
preman/calo angkutan umum = 0,736; variabel hirarki kecamatan dalam lingkup
regional = 0,755; dan seterusnya untuk variabel yang lain. Dengan kriteria nilai MSA
tersebut, terlihat MSA variabel luas lahan milik pemerintah
(6,772E ), jumlah keuangan kecamatan (0,382) dan kinerja prasarana (0,360) tidak
memenuhi batas 0,5. maka variabel tersebut dikeluarkan dan perlu dilakukan proses
pengujian ulang. Namun apabila terdapat lebih dari 1 variabel yang memiliki MSA di
105
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
bawah 0,5, maka yang dikeluarkan adalah variabel dengan MSA terkecil; dan proses
penilaian tetap harus dilakukan pengulangan. Dengan demikian variabel yang harus
dikeluarkan adalah luas lahan milik pemerintah.
Yang perlu diperhatikan bahwa dalam proses penilaian ulang tersebut, langkahlangkah yang dilakukan = langkah penilaian sebelumnya. Hanya saja tidak lagi
memasukkan variabel yang telah dinyatakan harus dikeluarkan.
Untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut dapat direduksi menjadi satu
atau lebih faktor. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Dari tampilan data yang telah di entry, klik menu analyze dan pilih sub menu
data reduction lalu factor.
2. Masukkan semua variabel (kecuali variabel luas lahan milik pemerintah)
ke dalam kotak Variables. Kemudian klik pada bagian extraction hingga
tampak:
106
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
abaikan bagian yang lain dan tekan tombol Continue untuk kembali ke menu
utama.
4. Selanjutnya klik pada bagian Rotation hingga muncul tampilan:
5. Pada Method berisikan berbagai metode rotasi; untuk itu pilih Varimax.
Sedangkan sehubungan dengan proses rotasi, untuk dapat menampilkan
output, maka pilih Rotated Solution dan Loading plot(s) pada Display.
Biarkan Maximum Iterations for Convergen tetap pada angka 25.
selanjutnya tekan tombil Continue untuk kembali ke menu utama.
6. Berikutnya klik pada bagian Options hingga muncul :
7. Pada bagian ini yang diharapkan yaitu agar tampilan output dengan sendirinya
telah mengurutkan nilai dari yang terbesar untuk keseluruhan variabel. Untuk
itu klik Sorted by size pada Coefficient Display Format. Abaikan bagian
yang lain kemudian tekan tombol Continue untuk kembali ke menu utama.
8. Tekan tombol OK untuk menampilkan output :
107
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Communalities
Initial
Extraction
1.000
.940
1.000
.851
1.000
.876
1.000
.892
1.000
.770
1.000
.990
1.000
.591
1.000
.911
1.000
.788
1.000
.916
Jumlah
preman/calo
angkutan
umum
(orang)
Hirarki kecamatan dalam lingkup daerah
(skor)
108
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
lingkup daerah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya
dengan variabel lainnya.
Semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya
dengan faktor yang terbentuk.
Loadings
of Cumulati
Loadings
of Cumulati
of Cumulativ
nt
Total
Variance ve %
Total
Variance ve %
Total Variance
e%
4.959
49.587
49.587
4.959
49.587
49.587
4.914 49.144
49.144
2.435
24.349
73.936
2.435
24.349
73.936
2.474 24.742
73.887
1.132
11.317
85.253
1.132
11.317
85.253
1.137 11.367
85.253
.554
5.539
90.792
.438
4.379
95.171
.281
2.814
97.985
.109
1.089
99.075
.045
.453
99.528
.031
.314
99.841
10
.016
.159
100.000
109
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
- Besaran variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor dengan sejumlah variabel
pembentuknya.
- Jumlah faktor yang dapat terbentuk oleh sejumlah variabel yang dimiliki.
Setelah dilakukan ekstraksi, tampak dalam tabel di atas bahwa faktor yang terbentuk
sebanyak 2 faktor, dengan masing-masing mempunyai nilai eigenvalues 4,956 dan
2,434. sesuai dengan definisi eigenvalues, berarti kita dapat mengatakan bahwa
faktor-1 beranggotakan 4,956 variabel dan faktor-2 beranggotakan 2,434 variabel
(faktor yang mempunyai nilai eigenvalues < 1, berarti tidak mempunyai anggota
variabel pembentuk faktor).
Tabel di atas menunjukkan adanya 9 component (variabel) yang dimasukkan dalam
analisis faktor dengan masing-masing variabel memiliki variansi 1, maka total
variansi adalah 9x1 = 9.
Sesuai dengan jumlah faktor yang terbentuk dan jumlah variansi masing-masing
variabel yang diketahui, selanjutnya dapat dijelaskan oleh masing-masing faktor
maupun oleh keseluruhan faktor yang terbentuk (baik sebelum dirotasi dan setelah
dirotasi).
- Variansi faktor-1 : (4,956/9) x 100% = 44,066%
- Variansi faktor-2 : (2,434/9) x 100% = 27,046%
Artinya bahwa sebesar 44,066% variasni dari variabilitas pembentuk faktor-1 dapat
dijelaskan faktor tersebut, dan sebesar 27,046% variansi dari variabilitas pembentuk
faktor-2 dapat dijelaskan oleh faktor tersebut. Sedangkan total kedua faktor tersebut
akan mampu menjelaskan 82,122% (atau
44,066% + 27,046%) dari variabilitas kesembilan variabel asli tersebut.
Nilai batas eigenvalues pembentuk faktor adalah 1; apabila kurang dari 1 berarti tidak
terdapat variabel pembentuk faktor. Dengan demikian, dari grafik tersebut tampak
bahwa ada 2 faktor yang terbentuk. Hal ini berarti sama dengan hasil pendefinisian
sebelumnya.
110
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Component Matrixa
Component
1
.946
-.212
.003
.930
.089
.051
-.058
.101
.858
.175
-.064
.800
.501
.016
.784
-.409
-.076
.579
-.506
.029
.130
.919
-.232
.121
.909
.263
-.059
-.038
.992
111
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dari tabel Component Matrixs di atas dapat pula diketahui distribusi variabel
terhadap 2 faktor yang terbentuk. Cara yang dilakukan untuk melihat distribusi
variabel tersebut yaitu dengan membandingkan nilai loading factor suatu variabel
pada faktor-faktor yang ada, misal :
- korelasi variabel jumlah preman/calo angkutan umum dengan faktor-1 adalah
+0,946, berarti menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Sedangkan dengan faktor-2
mempunyai korelasi 0,211, yang berarti tidak adanya hubungan antara variabel
jumlah preman/calo angkutan umum dengan faktor-2. dengan demikian, variabel
jumlah preman/calo angkutan umum dimasukkan dalam komponen faktor-1.
Hal ini berlaku pula untuk variabel lainnya.
Apabila dalam ekstraksi yang dilakukan ini masih dirasa belum dapat diyakini,
misalnya masih adanya suatu variabel yang belum jelas akan menjadi komponen
faktor mana, maka langkah rotasi harus dilakukan. Sebagai contoh dalam kasus ini
yaitu variabel luas tanah milik perorangan yang mempunyai nilai loading factor pada
faktor-1 = +0,579 dan pada faktor-2 = -0,505. hal ini masih belum dapat diyakini
variabel tersebut akan masuk dalam komponen faktor-1 atau faktor-2. setelah
dilakukan proses rotasi dengan metode varimax, hasilnya :
112
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
.965
-.090
-.022
.918
.062
.073
.912
.208
.018
.827
-.308
-.091
.826
.280
-.097
.730
.599
-.024
.639
-.427
.024
.012
.925
.234
.005
.921
-.260
-.025
-.014
.995
Luas
lahan
milik
pemerintah
yang
di
113
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
114
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB VII
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Konsep bauran pemasaran pertama
kali dikenalkan oleh John B McKitterick pada tahun 1957 pada konferensi Amerika
Marketing Asosiation di Chicago. McKettrick yang ketika itu menjabat sebagai
president of general electric memaparkan bahwa the marketing mix concept adalah
sebuah konsep yang berorentasi kepada pelanggan, profit dan filosofi bisnis. Konsep
ini kemudian dikombinasikan dengan empat elemen perusahaan dari konsep
pemasaran klasik yaitu market focus, costumer orientation, co-ordinated marketing
dan goal profitability.
Lalu pada tahun 1965 Neil H Borden memperkenalkan konsep marketing mix
dalam sebuah tulisan yang berjudul the concept of the marketing mix rumusan
Borden tentang marketing mix termasuk dalamnya (produk pricing, branding,
distribution channels, personnal celling, advertising, promotion, packing, display,
servicing, physical handing, fuct finding serta analisis). Jerome McCarthy yang
kemudian mengelompokkan rumusan ini ke dalam empat kategori yang kini dikenal
sebagai 4P dari marketing mix. Maka dengan kata lain bauran pemasaran (marketing
mix) dapat dikatakan sebagai serangkaian variabel pemasaran yang dapat dikuasia
oleh koperasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam sasaran pasar seperti
yang tampak pada bagan berikut :
Bauran pemasaran didefinisikan oleh Swasta dan Irawan sebagai kombinasi
dari 4P atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni : produk
struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. (1990 : 78) 2 Sedangkan Kotler
dan Amstrong (2001:71-72) mendefinisikan marketing mix sebagai seperangkat alat
115
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
respons yang diinginkan sasaran pasar. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu
yang dapat dilakukan perusahaan atau koperasi untuk mempengaruhi permintaan
produknya. Dan ini dapat digolongkan dalam empat, kelompok variabel yang dikenal
dengan 4P (price, product, plaece dan promotion).3
Maka dengan demikian bauran pemasaran (marketing mix) dapat disimpulkan
sebagai serangkaian dari pada variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh
perusahaan atau koperasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran
dan variabel itu terdiri atas 4P
Di dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran hampir selalu berkaitan
dengan variabel-variabel marketing tersebut karena itu marketing mix sangat penting
sebagai alat yang dapat dipakai dalam pemasaran praktis variabel-variabel yang
tergabung dalam marketing mix.
1.1 Produk
Produk menurut Kotler dan Keller (2009 : ) dapat didefinisikan sebagai berikut
produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, pembelian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan meliputi benda fisik, jasa, tempat, organisasi dan gagasan.
Indikator-indikator yang bisa menunjukkan pertimbangan konsumen dalam
keputusan pembelian produk dikembangkan dalam teori sebagai berikut:
a. Inti Produk
Pada tingkat pertama ini perencanaan produk harus mampu mengupas apa
yang sebenarnya dibeli oleh pembeli. Dalam setiap produk terdapat
kebutuhan yang tersembunyi. Kedua faktor inilah yang sebenarnya harus
diketahui oleh perencana produk.
b. Wujud Produk
Setelah mengetahui dari inti produk dapat diwujudkan suatu produk yang
mempunyai karakteristik yaitu : mutu, ciri khas, model, corak, merek dan
116
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
nama
terhadap
merek
itu
harus
mudah
diingat
dan
menyenangkan.
c. Produk formal (formal product)
Merupakan penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun perluasan
produknya. Produk formal ini lebih dikenal oleh sebagian besar pembeli
sebagai daya tarik, yang tampak langsung (tangible offer) dimata konsumen.
Dalam hal ini ada beberapa komponen yang terdapat pada produk yaitu
desain/bentuk, daya tahan/mutu, daya tarik/keistimewaan, pengemasan,
nama merek/brand name.
d. Produk tambahan (augmented product)
Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen
dari produk inti yang dibelinya. Beberapa manfaat tambahan itu akan
memperluas manfaat produk yang ditawarkan atau dipasarkan.
disebarkan cukup luas dibanyak lokasi atau toko agar produk tersedia dengan
mudah ketika pelanggan membutuhkannya.
b) Produk Shopping (shopping product)
Adalah produk yang jarang dibeli oleh konsumen sehingga dalam proses
pemilihan
dan
pembeliannya
konsumen
melakukan
pembandingan
Produksi
industri
yang
membantu
118
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
proses
perlengkapan
operasi
dan
alat-alat
perbaikan
dan
Penjadwalan Produk
Sebuah perusahaan ABC memiliki bengkel ban mobil. ABC menerima pemesanan
1000 unit ban standar dan 1250 ban deluxe bulan depan dan 800 ban standar dan
1500 ban deluxe untuk tahun berikutnya. Semua order harus terpenuhi.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu ban standar sebesar Rp 100.000 dan Rp
160.000 untuk ban deluxe. Tersedia 1000 jam kerja dan 500 jam lembur untuk setiap
bulan. Setiap ban membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 jam untuk ban standar
dan 6 jam untuk ban deluxe. Biaya penyimpanan sebesar Rp 20.000 sebulan untuk
setiap unit.
Tentukan waktu kerja dan waktu lembur untuk mengerjakan pesanan tersebut setiap
bulan.
.
Bulan 1
Bulan 2
Ban
Waktu Kerja
Lembur
Waktu Kerja
Lembur
Standar
SR1
SO1
SR2
SO2
Deluxe
DR1
DO1
DR2
DO2
119
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dimana :
SI = jumlah ban standar yang disimpan dari bulan 1 ke bulan 2
DI = jumlah ban deluxe yang disimpan dari bulan 1 ke bulan 2
Min 10SR1 + 15SO1 + 10SR2 + 15SO2 + 16DR1 + 24DO1 + 16DR2 + 24DO2 + 2SI
+ 2DI
Produksi bulan 1 = (jumlah yang dibutuhkan) + (jumlah yang disimpan)
Standar:
(1) SR1 + SO1 = 1,000 + SI or SR1 + SO1 - SI = 1,000
Deluxe:
(2) DR1 + DO1 = 1,250 + DI or DR1 + DO1 -DI = 1,250
Produksi bulan 2 = (jumlah yang dibutuhkan) + (jumlah yang disimpan)
Standar:
(3) SR2 + SO2 = 800 - SI or SR2 + SO2 + SI = 800
Deluxe:
(4) DR2 + DO2 = 1,500 - DI or DR2 + DO2 + DI = 1,500
Jumlah jam kerja yang digunakan bulan 1 < jumlah jam kerja yang tersedia pada
bulan 1
(5) .5SR1 + .6DR1 < 1000
Jumlah jam lembur yang digunakan bulan 1 < jumlah jam lembur yang tersedia pada
bulan 1
(6) .5SO1 + .6DO1 < 500
Jumlah jam kerja yang digunakan bulan 2 < jumlah jam kerja yang tersedia pada
bulan 2
(7) .5SR2 + .6DR2 < 1000
120
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Jumlah jam lembur yang digunakan bulan 2 < jumlah jam lembur yang tersedia pada
bulan 2
Dengan menggunakan solver pada excel diperoleh nilai fungsi tujuan = 675.000.000
dan jumlah varibael lain sebagai berikut :
Pengurangan
Variabel
Jumlah
SR1
500
SO1
500
SR2
200
SO2
600
DR1
1.250
DO1
DR2
1.500
DO2
SI
DI
Biaya
Bulan 2
Roda
Waktu Kerja
Lembur
Waktu Kerja
Lembur
Standar
500
500
200
600
Deluxe
1250
1500
121
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Product Mix
Sebuah perusahaan penyewaan perahu memiliki Rp 4.200.000.000 yang akan
digunakan untuk membeli perahu pada tahun ini. Perahu tersebut dapat dibeli melalui
dua perusahaan yaitu Sleekboat dan Racer. Perusahaan ini ingin membeli 50 perahu
dan ingin membeli dengan jumlah yang sama dari Sleekboat yaitu Speedhawk dan
Silverbird dan dari Racer yaitu Catman dan Classy. Jumlah perahu yang akan dibeli
oleh perusahaan ini sebanyak 200 unit. Permasalahan ini dapat diselesaikan melalui
linear programing.
Jumlah yang diinginkan
Perahu
Perusahaan
Biaya
Kapasitas
Profit harian
Speedhawk
Sleekboat
Rp 60.000.000
Rp 700.000
Silverbird
Sleekboat
Rp 70.000.000
Rp 800.000
Catman
Racer
Rp 50.000.000
Rp 500.000
Classy
Racer
Rp 90.000.000
Rp 1.100.000
Keterangan variabel
x1 = jumlah Speedhawks yang dipesan
x2 = jumlah Silverbirds yang dipesan
x3 = jumlah Catmans yang dipesan
x4 = jumlah Classys yang dipesan
122
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Value
Reduced
Cost
X1
28
X2
X3
12
X4
28
Constrain
0.012
-2
52
Solution Summary
Membeli 28 Speedhawks dari Sleekboat.
Membeli 28 Classys dari Racer.
123
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
1.2 Harga
Monroe (1992;8) mendefinisikan harga adalah sebagai sejumlah uang yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan yang kita inginkan. Yaitu menganggap harga
sebagai suatu perbandingan formal yang mengindikasikan kuantitas uang yang
diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang dan jasa.7 Oleh karena itu
penetapan harga pada suatu barang sangat diperlukan dalam strategi pemasaran
karena perusahaan yang mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya akan dapat
hasil yang memuaskan. Menurut Triton PB (2008 : 181) mengatakan bahwa ada
delapan strategi penetapan harga yang
paling sering dilakukan yaitu :
a.
b.
c.
124
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
e.
Strategi Leasing
Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik akitva dan pihak
kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan
return tertentu. Tujuan dari strategi Leasing adalah meningkatkan pertumbuhan
pasar sengan cara menarik pelangan yang tidak mampu membeli sekaligus,
merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar, untuk meningkatkan arus
kas, agar memperoleh aliran laba yang stabil, menghindari kerugian pada
perusahaan atau koperasi akibat teknologi yang telah usang.
f.
125
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
h.
1.3 Promosi
Suatu kegaitan dalam kehidupan sehari-hari bahwa seberapa besar manfaat
suatu produk bagi konsumen, tapi produk tersebut tidak akan dapat mencari sendiri
pembelinnya. Oleh karenanya produsen dituntut tidak hanya menciptakan produk
yang bermutu, menetapkan harga yang menarik tetapi harus juga mengusahakan agar
produk yang dihasilkan dapat di pasarkan dengan mudah dan lancar serta
menyebarluaskan informasi tentang kehadiran, ketersediaan produknya, ciri-ciri, satu
manfaat yang dapat diperoleh calon pelanggannya.
Agar konsumen dapat mengetahui tentang kualitas produk yang di pasarkan
126
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
oleh perusahaan atau koperasi maka, perlu diadakan promosi. Promosi ini merupakan
komponen penting yang berguna untuk mengomunikasikan.
Menurut Baswir (2000,179) promosi adalah menyampaikan informasi
mengenai spesifikas produk, terutama yang menyangkut keunggulan-keunggulan
komperatif yang dimiliki oleh suatu produk, kepada para calon konsumen. Tidak
hanya
itu
promosi
juga
harus
memerlukan
srtategi
yang
tepat
dalam
127
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c. Pendekatan Attitudinal
Dasar pendekatan ini adalah upaya menghubungkan tujuan periklanan dengan
tujuan pemasaran, tidak hanya, menunjukkan fungsi-fungsi yang harus di
laksanakan iklan, tetapi juga hasil-hasil tertenntu yang ingin dicapai.
Untuk biaya setiap iklan dan perkiraan jumlah penonton yang menyaksikan iklan
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Ad. Type
Cost Per Ad
(ribu rupiah).
Daytime
3,000
Rp5,000
Evening News
4,000
Rp 7,000
75,000
Rp 100,000
Perusahaan tersebut menginginkan minimal satu kali untuk setiap iklan baik daytime,
evening-news, and kuis. Pada stasiun TV tersedia 10 kali iklan pada daytime, dan 6
kali iklan pada evening setiap harinya dengan iklan minimal sebanyak 5 kali setiap
harinya tapi jumlah biaya yang dikeluarkan tidak lebih dari Rp 500.000.000 pada hari
jumat dan Rp 750.000.000 pada hari Sabtu.
128
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Penyelesaian soal di atas dapat diselesaikan melaui program excel dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Masukkan fungsi tujuan dan fungsi batasan pada excel seperti pada gambar di
bawah ini :
130
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c. Selanjutnya pilih Data kemudia Solver sehingga akan muncul dialog box
seperti gambar dibawah ini :
131
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
d. Pada kolom Set Objective masukkan nilai pada kolom I8, pada kolom By
Changing Variable Cells masukkan nilai pada kolom B7 sampai H7. Untuk
memasukkan nilai pada Subject to the constraints klik add dan masukkan
nilai pada I9 sesuai dengan konstrasin pada fungsi tujuan.
e. Pilih Min dan Simplex LP kemudian klik Solve akan diperoleh hasil sebagai
berikut :
132
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Variable
Value
Reduced Cost
DFR
0.000
DSA
0.000
DSU
0.000
EFR
0.000
ESA
0.000
ESU
0.000
GSU
0.000
Solution summary
Total new audience reached
= 118.000
=4
133
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
=5
=4
=1
=0
=0
=1
Gambar
Konsep saluran menyeluruh untuk pemasaran internasional
135
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
pemasaran internasional
Kantor Pusat Pemasaran Internasional
Departemen ekspor atau divisi internasional yang membuat keputusan
mengenai saluran dan bauran pemasaran
Saluran Distribusi antar Negara
Menbawa produk keperbatasan negara-negara asing, dan membuat keputusan
yang mencangkup jenis perantara (agen, perusahaan internasional) yang akan
digunakan, jenis transportasi udara (udara, Laut), serta pengaturan finansila dan
resiko
Saluran Distribusi Negara Lain
Membawa produk dari titik masuk di luar negeri kepembeli dan pemakai
Distribusi Fisik
Para produsen menggunakan sistem ini untuk menyimpan dan memindahkan
barang sehingga barang-barang tersebut terjangkau oleh konsumen pada tempat dan
waktu yang tepat. Kepuasan dan rasa tertarik konsumen dapat dipengaruhi oleh
keputusan dan kemampuan distrisbusi penjual. Untuk dapat melaksanakan distribusi
fisik efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Distribusi
fisik juga berfungsi untuk menggerakan produk yang tepat, ketempat dan waktu yang
tepat. Distribusi fisik dapat dijalankan sebagai alat untuk menciptakan permintaan.
136
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
persediaan
menggambarkan
kepuasan
distribusi
fisik
yang
138
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha atau prsediaan barang
barang yang masih dalam proses penyimpanan atau produksi atau persediaan
bahan baku yang menunggu pengguanaannya dalam suatu proses produksi.
Untuk mengadakan persediaan dibutuhkan sejumlah uang yang di investasikan
dalam persediaan yang optimal, yang dapat memenuhi kebutuhan bagi kelancaran
kegiatan perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya
serendah rendahnya. Persediaan yang terlalu berlebihan akan merugikan
perusahaan karena lebih banyak modal yang tertanam.
Adapun biaya biaya persediaan meliputi :
1. Biaya biaya perolehan yaitu, biaya produksi atau pembelian produk produk
masukan ke dalam persediaan.
2.Biaya gudang, biaya atas investasi dalam persediaan, kerugian karena
kehilangan dan pajak atas persediaan.
c. Transportasi
Fungsi memindahkan barang dalam pemasaran agar sampai ke tangan konsumen.
Adapun sarana transportasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Transportasi Darat
2. Transportasi Udara
3. Transportasi Laut
139
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
2. gudang umum
menyediakan fasilitas penyimpanan serta pemindahan barang barang jadi setiap
orang atau perusaahaan yang membutuhkan.
Menurut Philip Khotler (1995 : 694), agar konsumen
tertarik untuk
melakukan pembelian maka distribusi fisik harus mencerminkan hal hal sebagai
berikut:
1.
2.
3.
140
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
perusahaan seacara tetap, antara lain : biaya gaji dan jaminan karyawan gudang.
dikeluarkan untuk biaya persediaan, biaya pemeliharaan dan biaya modal kerja untuk
biaya persediaan
Ada tiga aspek yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi yaitu :
1. Sistem transportasi
2. Sistem penyimpanan
3. Pemilihan jalur distribusi
Boston
Kontribusi profit
$7
$5
Meja
2400
Kursi
1000
141
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Batasan lain:
Keterangan variabel:
A = jumlah produk yang didistribusikan untuk Atlanta
B = jumlah produk yang didistribusikan untuk Boston
(num. Boston)
(num. Atlanta)
(profit)
(meja)
2A + 1B < 1000
(kursi)
B < 450
(max # Boston)
142
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
> 100
(min # Atlanta)
A, B > 0
(nonnegativity)
(profit)
(meja)
2A + 1B < 1000
(kursi)
B < 450
(max # Boston)
> 100
(min # Atlanta)
A, B > 0
(nonnegativity)
143
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Name
Profit
Original
Value
$0.00
Final Value
$4,040.00
Adjustable Cells
Cell
Name
Original
Value
Final Value
$B$5
0.0
320.0
$C$5
0.0
360.0
Constraints
Cell
Name
Cell Value
Formula
Status
Slac
k
$D$8
Meja
2400.0
$D$8<=$F$8
Binding
0.0
$D$9
Kursi
1000.0
$D$9<=$F$9
Binding
0.0
Not
Binding
90.0
Not
Binding
220.
0
$D$10
Maximum Boston
360.0
$D$10<=$F$
10
$D$11
Minimum Atlanta
320.0
$D$11>=$F$
11
144
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Jika jumlah yang didistribusikan untuk Boston untuk bulan ini minimal 75
unit lebih besar dari jumlah barang yang didistribusikan untuk Atlanta. Fungsi
batasannya adalah
B - A > 75
Max 7A + 5B
(profit)
(meja)
2A + 1B < 1000
(kursi)
B < 450
(max # Boston)
> 100
(min # Atlanta)
- 1A + 1B > 75
A, B > 0
(nonnegativity)
Atlanta
Boston
300.0
375.0
$7
$5
$3,975.00
Meja
2400.0
<=
2400
Kursi
975.0
<=
1000
Maximum Boston
375.0
<=
450
Minimum Atlanta
300.0
>=
100
Atlanta vs Boston
-1
75.0
>=
75
Number of units
Profit
Constraints:
145
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
LHS
Sign
RHS
Flair Furniture
A
Atlanta
Boston
320.0
360.0
$7
$5
$4,040.00
Meja
2400.0
<=
2400
Kursi
1000.0
<=
1000
360.0
<=
450
320.0
>=
100
Sign
RHS
Number of units
Profit
Constraints:
Maximum Boston
Minimum Atlanta
LHS
146
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB VIII
ANALISIS BISNIS
148
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima
jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
a. Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
b. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data
aliran kas dari investasi
c. Merupakan pendekatan jangka pendek.
(1 + )
149
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dimana :
Io
At
= diacount rate
= umur proyek.
Jika NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan
akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari
investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan akan menghasilkan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.
(1 +
(1
(1 +
+ )
)
dimana:
CIF t
MIRR
: modified IRR
: usia proyek
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya
modal/return diinginkan.
Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya memilih proyek yang
memiliki PI lebih besar dari satu dan yang paling tinggi. Perhitungan mengenai
Capital Budgeting dapat meggunakan teknik simulator pada Excel.
Metode Simulator
Pada masa lalu simulasi dijadikan cara terakhir, yang hanya digunakan jika metode
analitik tidak dapat menyelesaikan masalah. Namun pada saat ini simulasi merupakan
salah satu alat yang sering digunakan untuk analisa kuantitatif. Mengapa model
simulasi begitu populer ?
1. Model analitik sulit diperoleh, tergantung dari faktor kerumitan dari setiap
spesifikasi model, misalnya untuk model capital budgeting (penganggaran modal)
151
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
meliputi tingkat permintaan yang bersifat tidak pasti, untuk model inventory
(persediaan) meliputi tingkat persediaan yang tidak pasti.
2. Model analitik biasanya hanya digunakan untuk memprediksi/ memperkirakan
rata-rata atau sesuatu yang bersifat steady-state (tidak berubah terhadap waktu).
Dalam memodelkan dunia nyata perlu adanya kemungkinan variasi terhadap
pengamatan, atau bagaimana melakukan pengamatan untuk data yang bervariasi.
3. Simulasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam software, dari spreadsheet itu
sendiri (Excel, Lotus), spreadsheet add-ins (Crystal Ball, @Risk), bahasa
pemrograman komputer secara umum (PASCAL, C++) sampai dengan bahasa
khusus untuk simulasi (SIMAN).
Kemampuan model simulasi untuk mengatasi kerumitan, variasi pelaksanaan
pengamatan, dan reproduksi perilaku yang berubah-ubah membuat simulasi itu
menjadi alat yang sangat berguna (powerful).
modal investasi, jumlah truk yang akan tiba esok hari untuk bongkar muatan selama
jam 8:00 dan 9:00 pagi dan sebagainya.
Pada beberapa kasus, faktor yang tidak diketahui secara pasti dikenal sebagai
variabel random. Perilaku variabel random digambarkan sebagai distribusi peluang
(probability distribution).
Simulasi jenis ini disebut Metode Riskan Simulator, seperti putaran rollet di Riskan
Simulator, dimana dapat dianggap sebagai alat yang menimbulkan kejadian acak atau
tidak pasti.
Contoh penghasil variabel random : Game spinner (lihat Gambar 5.1) dapat
digunakan untuk mensimulasikan permintaan. Misalnya 10% peluang permintaan
sama dengan 8, 20% peluang permintaan sama dengan 9, 30% peluang permintaan
sama dengan 10, 20% peluang permintaan sama dengan 11, 10% peluang permintaan
sama dengan 12, 10% peluang permintaan sama dengan 13. Pada saat piringan
berhenti, lihat sektor yang ditunjukkan, misalnya 9 berarti tingkat permintaan sama
dengan 9.
153
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
154
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Tabel
Hubungan Antara Bilangan Random dengan Tingkat Permintaan
Demand Number
Demand
0.0-0.09999
0.1-0.29999
0.3-0.39999
10
0.6-0.69999
11
0.8-0.89999
12
0.9-0.99999
13
INT(x y +1)*RAND())
Misalnya :
INT (5*RAND()) akan memberikan bilangan random kontinu antara 0 dan 5,
INT (8+5*RAND()) akan menghasilkan bilangan kontinu antara 8 dan 13 (yaitu lebih
dari 12.99999).
155
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Tabel
Menggunakan RAND() Untuk Menghasilkan Permintaan Diskrit
=INT(8+5*RAND())
0<=RAND()<0.2
0.2<=RAND()<0.4
0.4<=RAND()<0.6
10
0.6<=RAND()<0.8
11
0.8<=RAND()<1.0
12
RUMUS LAIN
=-20*LN(1-RAND()) akan menghasilkan distribusi bilangan random eksponensial
dengan rata-rata 20.
=NORMINV(RAND(),1000,100) akan menghasilkan bilangan random berdistribusi
normal dengan rata-rata 1000 dan standar deviasi 100 di Excel
156
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Gambar
Spreadsheet Wilson dengan Permintaan yang Dipilih Secara Random
MENGEVALUASI PROPOSAL
1. Klik pada sel B21 (sel NPV).
2. Klik pada menu ORBS Define Cell.
3. Klik menu ORBS Preferences dan ubah Trial menjadi 1000.
157
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Gambar
Kotak dialog preferensi
4. Kemudian pilih menu ORBS Run dan setelah ORBS melakukan 1000 iterasi
akan muncul sheet baru dengan nama Result. Dalam sheet Result terdapat tabel
distribusi frekuensi beserta grafik dan deskriftif statistik.
158
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Gambar
Hasil dari simulasi ORBS
159
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Gambar 5
Persentase ORBS
Berikut ini merupakan kesimpulan dan komentar dari beberapa aspek yang telah
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Simulator spreadsheet memerlukan parameter dan keputusan sebagai input
dan hasil perhitungan sebagai suatu output.
2. Masing-masing iterasi dari simulator spreadsheet (untuk parameter dan
keputusan yang sama) akan menghasilkan nilai yang berbeda.
3. Penambahan jumlah iterasi dari spreadsheet simulator (untuk parameter
yang sama) biasanya akan memperbaiki akurasi dari estimasi "expected
value" pada hasil perhitungan. Jika digunakan 1000 atau 5000 percobaan
pada simulasinya, maka avarage profit untuk masing-masing jumlah
pemesanan akan cenderung lebih mendekati expected profit yang
sebenarnya.
4. Pada simulasi tidak ada keyakinan bahwa telah ditemukan keputusan yang
optimal, meskipun telah digunakan interval keyakinan 95% atau 99% yang
secara statistik berarti telah cukup dilakukan percobaan. Keyakinan yang
kurang dari 100% ini disebabkan simulasi hanya dapat memberikan estimasi
160
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
yang diharapkan efektif dan bukan nilai eksak karena inputnya berupa
bilangan random.
5. Manajemen perlu menaksir empat faktor utama dalam studi simulasi :
a.
b.
c.
d.
161
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
163
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
164
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
c. Pilih rentang waktu perhitungan CLV, annual discount rate dari setiap jenis
produk seperti pada gambar di bawah ini :
165
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
d. Pilih Complex Model-Calculation. Maka CLV dari konsumen atau pelanggan tersebut dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
166
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
e. Maka Costumer Lifetime Value dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
167
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB IX
PENGEMBANGAN PRODUK
Pada tahap ini, produk hanya sebagai deskripsi berupa kata-kata, gambaran, atau
prototipe. Langkah berikutnya merepresentasikan lonjakan investasi yang akan
menyebabkan lonjakan biaya. Perusahaan akan melihat apakah ide produk dapat
diterjemahkan menjadi produk yang layak secara teknis dan komersial. Jika tidak,
maka ide produk tidak dapat dilanjutkan.
Rancangan awal produk berawal dari tahap seleksi, dimana ide dan konsep diajukan
dan dievaluasi. Tim mengidentifikasi spesifikasi akhir yang sudah menggambarkan
bagaimana suatu produk atau jasa akan digunakan. Selanjutnya tim akan membuat
beberapa keputusan tentang tradeoff (untung rugi) untuk mendapatkan kinerja
produk/jasa yang diinginkan. Beberapa contoh tradeoff yang dibuat misalnya :
Hasil dari tradeoff yang dibuat ini adalah konsep dari rancangan produk. Secara ideal,
pertimbangan yang bagus harus dibuat pada tahap ini sehingga prototype yang dibuat
berdasar konsep rancangan akan berhasil di tahap selanjutnya. Jika konsep yang
dibuat hasilnya jelek dan prototipe gagal, maka tim harus kembali ke tahap desain
awal dan mengulang seluruh proses.
168
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
mendetil dari tradeoff yang tersedia diantara beberapa pilihan yang ada. Seringkali
beberapa versi berbeda dari output yang sama dapat diproduksi, sehingga segmentasi
pasar yang berbeda akan dapat dilayani. Sebagai contoh, Procter & Gamble
menawarkan bermacam-macam detergen, banyak diantara produk tersebut bersaing
satu sama lain.
Standardization
Beberapa tahun yang lalu tujuan utama dari desain output adalah membantu proses
produksi. Sejak permintaan akan barang bertambah banyak dan harganya juga
semakin murah, perusahaan berusaha untuk meminimalkan biaya produksi. Salah
satu metode untuk mengurangi unit cost adalah dengan meningkatkan kapasitas
melalui produksi masal atau manufaktur assembly-line. Sehingga perusahaan menuju
kepada standarisasi dan interchangeability antar bagian sehingga akan mengurangi
biaya dan kesulitan perkitan. Standarisasi memiliki beberapa keuntungan :
Modularity
Salah satu metode yang digunakan untuk memperbanyak jenis produk/servis tetapi
tetap menahan harga tetap rendah adalah modularity. Hal ini berarti memproduksi
output dalam modul atau subasembli yang memungkinkan untuk bisa saling tukar
169
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Computer-Aided Design
Dewasa ini para insinyur memperbanyak penggunaan komputer untuk membantu
desain produk dan perencanaan produksi. Dalam pemanfaatan Computer-aided
design (CAD), insinyur membuat gambat pada layar komputer melalui keyboard, pen
cahaya (light pen), serta mouse. Bila insinyur mendesain bagian, Sistem CAD dapat
diperintah untuk memperbesar bagian yang diamati, memutar desain untuk melihat
pada sudut yang berbeda, dan seterusnya. Kemampuan dari sistem ini berkembang
sangat pesat beberapa tahun terakhir ini, sedangkat harga perangkat lunaknya turun
dengan drastic. Ketika desain telah selesai dibuat, maka dapat dilanjutkan dengan
membuat cetakan hardcopy atau disimpan secara elektronis. Biasanya desain yang
dibuat para insinyur diambil dari produk sejenis atau merupakan bagian dari sistem
basis data. Computer-aided process Planning (CAPP) adalah teknik untuk mengubah
bagian desain ke dalam rencana proses manufaktur. Sistem ini sangat membantu
dalam mengatasi masalah yang sering terjadi di antara ramcamg bangun dan
manufaktur. Computer Aided Manufacture (CAM) sesungguhnya adalah spesifikasi
dari intruksi-instruksi mesin yang dilakukan oleh komputer.
170
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Pengujian Prototipe
Konsep desain yang dikembangkan pada tahap desain awal diujicobakan melalui
prototipe pada tahap ini. Prototype dapat berbentuk model fisik, simulasi komputer,
atau produk nyata. Prototype tersebut kemudian dievaluasi untuk menentukan
bagaimana mereka sesuai dengan tujuan awal : kinerja rancang bangunnya, sampai
berapa taraf ketertarikan pelanggan, ketahanan dalam penggunaan, maupun
kemudahan dalam produksi.
Desain Akhir
Penyempurnaan dilakukan berdasarkan desain awal, reaksi dari pelanggan terhadap
desain awal, evaluasi dari test prototipe, analisis finansial secara mendetil, dan
masukan yang relevan lainnya
171
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Reliability
Reliabilitas, salah satu dari unsur dari kualitas, kadang didefinisikan sebagai peluang
suatu produk akan bekerja seperti yang ditetapkan untuk waktu yang telah ditentukan
di bawah kondisi pengoperasian tertentu. Ada dua pandangan dalam menghitung
reliabilitas suatu produk/jasa, pertama adalah produk akan bekerja untuk saat akan
digunakan, kedua produk tersebut tahan beroperasi sampai jangka waktu yang telah
ditentukan.
Manufacturability
Pertimbangan utama desain adalah manufacturability atau kemampuan untuk
diproduksi pabrik/industri.
172
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB X
PENGUJIAN PASAR
173
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
mencoba produk, tetapi hanya sedikit yang melakukan pembelian kembali, atau
mencapai pemakaian yang tetap tinggi tetapi frekuensi pembelian rendah.
Menurut Kolter dan Keller (2009 : 303), terdapat empat metode uji pasar barang
konsumen yang terdiri dari :
1. Sales-Wave Research
Dalam riset ini, konsumen mencoba semua produk secara gratis ditawari
kembali, atau produk pesaing dengan harga yang sedikit lebih murah.
Penawaran dapat dibuat sebanyak lima kali (gelombang penjualan). Perusahaan
mencatat berapa banyak pelanggan yang memilih produk yang sama dan tingkat
kepuasan konsumen diukur. Pada riset ini juga dapat ditunjukkan satu atau lebih
konsep iklan pada konsumen untuk mengukur dampak iklan tersebut terhadap
pembelian ulang.
Sales-Wave Research dapat diimplementasikan dengan cepat, dilaksanakan
dengan cukup aman, dan tanpa pengemasan akhir dan iklan. Meskipun
demikian, riset ini tidak mengindikasikan tingkat percobaan yang akan dicapai
produk dengan berbagai insentif promosi penjualan karena konsumen dipilih
lebih dulu untuk mencoba produk; atau tidak mengindikasikan kekuatan merek
untuk meraih distribusi dan posisi rak yang menguntungkan.
175
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
4. Test Markets
Cara terakhir menguji produk baru adalah menempatkannya ke pasar uji secara
penuh. Perusahaan memilih beberapa kota perwakilan dan tenaga penjualan
berusaha menjual ke pedagang utnuk mengambil produk dan memberi
penempatan rak yang baik. Perusahaan memasang iklan dan melakukan
kampanye promosi penuh yang mirip dengan yang digunakan dalam pemasaran
nasional. Pemasaran uji juga mengukur dampak rencana pemasaran alternatif
dengan memvariasikan program pemasaran di berbagai kota. Uji skala penuh
dapat membutuhkan biaya besar, tergantung pada jumlah kota uji, lamanya
pengujian, dan jumlah data yang ingin dikumpulkan perusahaan.
Manajemen menghadapi beberapa keputusan yaitu :
a. Berapa banyak kota uji? Sebagaian besar pengujian menggunakan dua
hingga enam kota. Semakin besar kemungkinan rugi, semakin besar jumlah
strategi pemasaran yang bersaing, semakin besar tingkat perbedaan regional,
dan semakin besar peluang interfensi uji pasar oleh pesaing, semakin
banyak kota yang harus diuji oleh manajemen.
b. Kota yang mana? Setiap perusahaan harus mengembangkan kriteria tertentu
seperti mempunyai cakupan media yang baik, toko rantai yang kooperatif,
dan kegiatan kompetitif rata-rata. Seberapa representatif kota itu bagi pasar
lain juga harus dipertimbangkan.
c. Lama pengujian? Lamanya uji pasar berlangsung dapat bervariasi, dari
beberapa bulan sampai satu tahun. Semakin panjang rata-rata periode
pembelian, semakin panjang periode uji.
176
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
eceran
mengungkapkan
dan
pangsa
karakteristik
pasar
pembeli.
pesaing
Panel
tetapi
tidak
konsumen
akan
akan
177
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB XI
KOMERSIALISASI
Misalnya
sebuah
perusahaan
hamper
menyelesaikan
pekerjaan
178
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
179
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
diperlukan. Dalam memilih pasar peluncuran, kriteria utama adalah potensi pasar,
reputasi local perusahaan, biaya pengisian jalur saluran, biaya media komunikasi,
pengaruh satu wilayah terhadap wilayah lain, serta penetrasi kompetiitif.
Kehadiran pesaing kuat akan mempengaruhi strategi peluncuran. Misalkan
McDonalds ingin meluncurkan rantai makanan cepat saji yang baru, restoran
McPizza. Berdasarkan catatan historis, Pizza Hut sudah bercokol kuat di East Coast,
Dominos dan Litle Caesars di Midwest, papa Johns di Selatan dan semuanya
bersaing di Barat. McDonalds harus berhati-hati dalam memilih strategi peluncuran
geografis yang menyeimbangkan pertimbangan konsumen, persaingan dan perusaan.
Dengan adanya Web yang menghubungkan tempat-tempat yang jauh di dunia,
persaingan
semakin
melintasi
batas
nasional.
Perusahaan
semakin
sering
meluncurkan produk baru secara simultan ke seluruh dunia, alih-alih secara nasional
atau bahkan regional. Meskipun demikian pemikiran peluncuran global memberikan
tantangan, dan peluncuran selanjutnya di seluruh Negara mungkin masih menjadi
pilihan terbaik.
180
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
yang
dibutuhkan
setiap
kegiatan,perencana
memperkirakan
waktu
181
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB XII
APLIKASI MARKOV CHAINS
Rantai markov (markov chains) adalah suatu teknik matematika yang biasa
digunakan untuk melakukan pembuatan model (modelling) bermacam-macam sistem
dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahanperubahan di waktu yang akan datang dalam variabel-variabel dinamis atas dasar
perubahan-perubahan dari variabel-variabel dinamis tersebut di waktu yang lalu.
Teknik ini juga dapat digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian di waktuwaktu mendatang secara matematis. Jadi rantai markov digunakan untuk membuat
suatu sistem atau proses bisnis dengan memperkirakan perubahan sistem di waktu
yang akan datang dengan melihat perubahan sistem yang telah terjadi pada waktu
yang lalu dan juga dengan menganalisis kejadian yang akan datang secara
perhitungan matematis seperti harga-harga sumber daya. Sebagai contoh rantai
markov dapat digunakan untuk menganalisis tentang perpindahan merek dalam
pemasaran, perhitungan rekening-rekening, jasa-jasa persewaan mobil, perencanaan
penjualan, masalah-masalah persediaan, dan lain-lain.
Proses model rantai markov terdiri dari dua prosedur, yaitu pertama
menyusun matriks probabilitas transisi, dan kedua menghitung kemungkinan market
share di waktu yang akan datang. Probabilitas transisisi adalah sebagai contoh
pergantian yang kemungkinan akan dilakukan oleh konsumen dari suatu merek ke
merek yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh pengiklanan, promosi khusus, harga,
ketidakpuasan, dan lain-lain. Manajemen akan dapat manfaat bila mereka mengetahui
berapa market share-nya di periode yang akan datang.
Salah satu aplikasi markov chains adalah memprediksi perubahan market
share provider dari strategi promosi yang dilakukan. Dalam penelitian yang dilakukan
182
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
oleh Yan Hendrick Faisal yang berjudul Analisis Perpindahan Merek (Brand
Switching) Menggunakan Metode Markov Chains Pada Pengguna Provider PT XL
Axiata Tbk. Diperoleh perubahan market share dari tiga provider yaitu Telkomsel,
Indosat, dan XL Axiata yang disebabkan oleh strategi promosi yang dilakukan oleh
XL Axiata. Dalam penelitian ini dilihat perilaku perpindahan merek dari ketiga
provider. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan matriks payoff yang diperoleh dari perubahan market share dari
ketiga provider pada tahun 2009 dan tahun 2010. Matriks payoff yang diperoleh
sebagai berikut :
-0.31472
-0.68528
0.285714
-0.08992
-0.19579
0.171429
-0.01058
-0.11748
Payoff Matriks
1
0.285714
0.171429
-0.31472
-0.08992
-0.01058
-0.68528
-0.19579
-0.11748
0.792603 0.226458
-0.27917 -0.07976
-0.54316
-0.1016
0.148267
-0.05176
-0.1016
183
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
10
11
12
0.882723 -0.31083
-0.27138 0.09558
-0.60491 0.404044
-0.5896
0.181153
0.404044
0.692839 -0.21302
-0.24362 0.074897
-0.47479 0.28796
-0.42021
0.149772
0.28796
0.559941 -0.19655
-0.19445 0.068354
-0.38372 0.235154
-0.34315
0.120486
0.235154
0.444959 -0.15427
-0.15492 0.053776
-0.30492 0.189287
-0.27622
0.097131
0.189287
0.353531 -0.12291
-0.12324 0.042894
-0.24227 0.149659
-0.21839
0.076942
0.149659
0.280977
-0.0978
-0.0979 0.034116
-0.19255 0.119138
-0.17385
0.061206
0.119138
0.223232 -0.07766
-0.0778 0.027096
-0.15298 0.094627
-0.13809
0.048625
0.094627
0.177371 -0.06172
-0.06181 0.021533
-0.12155 0.075188
-0.10972
0.038635
0.075188
0.140928 -0.04904
-0.04911 0.017108
-0.09658 0.059741
-0.08718
0.030698
0.059741
0.111973 -0.03896
-0.03902 0.013593
-0.07673 0.047466
-0.06927
0.02439
0.047466
184
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
13
14
15
16
17
0.088967 -0.03096
-0.031
0.0108
-0.06097 0.037714
-0.05503
0.019379
0.037714
0.070688
-0.0246
-0.02463 0.008581
-0.04844 0.029965
-0.04373
0.015398
0.029965
0.056165 -0.01954
-0.01957 0.006818
-0.03849 0.023809
-0.03474
0.012234
0.023809
0.044625 -0.01553
-0.01555 0.005417
-0.03058 0.018917
-0.0276
0.00972
0.018917
0.035457 -0.01234
-0.01236 0.004304
-0.0243 0.01503
-0.02193
0.007723
0.01503
R1 =
R2 =
-0.32
-0.3
0.9
-0.26
-0.16
0.96
185
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
R3 =
-0.14
-0.12
0.84
Vn
= P1 X R
= P2 X R
.
.
.
= Pn X R
Perubahan market share dari ketiga provider dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Perubahan Market Share Apabila XL Axiata
Memberikan Harga yang lebih Murah
Tahun Telkomsel
Indosat
XL
ke
1
0.540993 0.241876
0.217045
2
0.533795 0.244088
0.221405
3
0.528435 0.245991
0.224652
4
0.524144 0.247492
0.22729
5
0.520697 0.248701
0.229402
6
0.517969 0.249659
0.231075
7
0.515799 0.250421
0.232406
8
0.514075 0.251026
0.233463
9
0.512705 0.251507
0.234303
10
0.511616 0.251889
0.234971
11
0.510752 0.252193
0.235501
12
0.510064 0.252434
0.235923
13
0.509518 0.252626
0.236257
14
0.509085 0.252778
0.236524
15
0.50874 0.252899
0.236735
16
0.508466 0.252995
0.236903
17
0.508249 0.253072
0.237036
Sumber : Yan Hendrick Faisal (2011 : 132)
186
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dalam jangka panjang market share Indosat akan naik sebesar 0,013072
atau 1,3072 %.
187
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Perubahan market share apabila kualitas fitur XL Axiata semakin baik dengan
metode markov chains dapat dilihat pada tabel berikut ini :
188
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Tahun Telkomsel
Indosat
XL
ke
1
0.541875
0.241566
0.216515
0.534417
0.243857
0.221321
0.528923
0.245809
0.224859
0.524487
0.247362
0.227738
0.520925
0.248611
0.230045
0.518106
0.249601
0.231872
0.515863
0.250389
0.233326
0.514081
0.251015
0.23448
0.512666
0.251512
0.235398
10
0.511541
0.251907
0.236127
11
0.510647
0.252221
0.236706
12
0.509937
0.25247
0.237166
13
0.509373
0.252668
0.237532
14
0.508924
0.252826
0.237823
15
0.508568
0.252951
0.238053
16
0.508285
0.25305
0.238237
17
0.50806
0.253129
0.238383
189
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dalam jangka panjang market share Indosat akan naik sebesar 0,013129
atau 1,3129 %.
Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila kualitas fitur yang semakin baik
merupakan faktor yang kurang mendorong perilaku brand switching pengguna
provider lain ke XL Axiata. Penggunaan strategi ini perlu dipertimbangkan kembali
pengaruhnya terhadap perilaku brand switching pengguna provider. Untuk lebih
jelasnya mengenai perubahan market share Telkomsel, Indosat dan XL Axiata dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Perubahan Market Share menggunakan metode Markov Chain
apabila Kualitas Fitur XL Axiata Semakin Baik
190
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Perubahan market share apabila XL Axiata menawarkan produk yang unik dengan
metode Markov Chains dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Perubahan Market Share Apabila
XL Axiata Menawarkan Produk yang Unik
Tahun
Telkomsel
Indosat
XL
ke
1
0.542739
0.241261
0.215945
0.536923
0.243048
0.219701
0.532679
0.244557
0.222439
0.529249
0.245759
0.224669
0.526491
0.246728
0.226459
0.524309
0.247495
0.227876
0.522572
0.248105
0.229003
0.521193
0.24859
0.229899
0.520097
0.248975
0.23061
10
0.519226
0.249281
0.231175
11
0.518535
0.249525
0.231625
12
0.517985
0.249718
0.231982
13
0.517548
0.249871
0.232265
14
0.517201
0.249993
0.23249
15
0.516925
0.25009
0.232669
16
0.516706
0.250167
0.232812
17
0.516532
0.250229
0.232925
191
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Dalam jangka panjang market share Indosat akan naik sebesar 0,010229
atau 1,0229 %.
192
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
BAB XIII
PENUTUP
Setelah produk baru dipasarkan, produk akan masuk pada tahap siklus hidup produk
(product life cycle). Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya
memformulasikan kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisi
ekonomi berubah, dan pesaing melancarkan serangan baru namun, tambahan lagi
produk itu melewati tahap baru dari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya,
perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap tahap dalam
siklus hidup produk tersebut. Perusahaan berharap memperpanjang umur dan
profitabilitas produk walaupun tahu bahwa produk tersebut tidak akan bertahan
selamanya. PLC (Product life Cycle) atau siklus hidup produk merupakan konsep
penting dalam pemasaran yang memberikan pemahaman tentang dinamika suatu
produk yang kompetitif. Sebuah produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan
empat hal yaitu :
1. Produk memiliki umur terbatas
2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing
memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual.
3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup
produk.
4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian
dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
Kebanyakan kurva siklus hidup digambarkan sebagai bentuk lonceng. Kurva itu
umumnya dibagi menjadi empat tahap :
1. Perkenalan (introduction): periode pertumbuhan penjualan yang lambta saat
produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahaaaaap iti tidak ada laba karena
beasrnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.
193
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010
Konsep siklus hidup produk dapat digunakan untuk menganalisa kategori produk,
bentuk produk, produk atau merek.
194
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010