Anda di halaman 1dari 20

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

APA YANG HARUS DISIAPKAN/ DIKETAHUI


STANDAR

ELEMEN PENILAIAN
REGULASI RS/
DOKUMEN

YA/
TIDAK

DOKUMEN YANG TERSEDIA DI POKJA

YANG HARUS PERAWAT


KETAHUI/SIAPKAN

HPK.1.
Rumah sakit
bertanggung jawab
untuk memberikan
proses yang
mendukung hak
pasien dan
keluarganya selama
dalam pelayanan.

1. Para pemimpin rumah sakit


bekerjasama untuk melindungi dan
mengedepankan hak pasien dan
keluarga.
2. Para pemimpin rumah sakit
memahami hak pasien dan keluarga
sesuai dengan undang-undang dan
peraturan dan dalam hubungannya
dengan komunitas yang dilayaninya
(lihat juga TKP.6, EP 1).
3. Rumah sakit menghormati hak
pasien, dan dalam beberapa situasi
hak dari keluarganya, untuk
mendapatkan hak istimewa dalam
menentukan informasi apa saja
yang berhubungan dengan
pelayanan yang boleh disampaikan
kepada keluarga atau pihak lain,
dalam situasi tertentu.
4. Staf memahami kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan hak
pasien dan dapat menjelaskan
tanggung jawab mereka dalam
melindungi hak pasien.

Acuan :
UU 44/2009 tentang RS
Regulasi :
Regulasi tentang hak
pasien dan keluarga

- Perawat memahami Hakhak pasien dan keluarga


- Memastikan bahwa
semua pasien / keluarga
telah diberikan penjelasan
oleh bagian admisi
tentang hak pasien dan
keluarga,melalui tanda
tangan di General
consent
- Perawat memahami halhal yang terkait dg
general consent

10

10

- UU No. 44 Tahun 2009 [Tentang Rumah


Sakit]
- Permenkes No. 69 Tahun 2014
[Kewajiban RS & Kewajiban Pasien]
- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi
Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran
- Form - Pendidikan Pasien & Keluarga
Terintegrasi

5. Kebijakan dan prosedur


mengarahkan dan mendukung hak
pasien dan keluarga dalam
pelayanan rumah sakit.

HPK.1.1
Pelayanan
dilaksanakan dengan
penuh perhatian dan
menghormati nilainilai pribadi dan
kepercayaan pasien.

1. Terdapat proses untuk


mengidentifikasi dan
menghormati nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dan bila
mungkin, juga keluarganya (lihat
juga PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP
1) .
2. Staf mempraktekan proses
tersebut dan memberikan
pelayanan yang menghormati
nilai dan kepercayaan pasien.

HPK.1.1.1
Rumah sakit
mempunyai proses
untuk berespon
terhadap permintaan
pasien dan
keluarganya untuk
pelayanan rohaniwan
atau sejenisnya
berkenaan dengan
agama dan
kepercayaan pasien.

1. Rumah sakit mempunyai proses


untuk merespon permintaan
yang bersifat rutin atau kompleks
yang berkenaan dengan agama
atau dukungan spiritual.
2. Rumah sakit merespon
permintaan untuk keperluan
dukungan agama dan spiritual
pasien

Regulasi :
Panduan pelayanan
kerohanian
SPO Pelayanan kerohanian
Formulir permintaan
kerohanian

- Memahami SPO bila


pasien meminta
bimbingan rohani
- Memastikan bahwa
pembimbing rohani
menuliskan daftar hadir
dan nama pasien yang
telah diberikan bimbingan
rohani

Panduan Pelayanan Kerohanian


Panduan Hak Pasien & Keluarga
SPO Pelayanan Kerohanian
Form Permintaan Pelayanan Kerohanian
PKS - RSUD & Forum Kerukunan Umat
Beragama Kota Sukabumi [Pelayanan
Rohani Bagi Para Pasien]

HPK.1.2
Pelayanan
menghormati
kebutuhan privasi
pasien

1. Staf mengidentifikasi harapan

dan kebutuhan privasi selama


pelayanan dan pengobatan.

Regulasi RS :
Kebijakan/panduan/SPO
pelayanan sesuai
kebutuhan prifasi pasien

Memastikan bahwa
pasien yang sedang
dilakukan anamneis,
pemeriksaan fisik,
pemberian transportasi
memperhatikan prifasi
pasien (pasang
sampiran/Gorden/selimut)

Memahami SOP
penitipan barang milik
pasien

2. Keinginan pasien untuk privasi

dihormati pada setiap


wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur/pengobatan dan
transportasi

HPK.1.3
Rumah sakit
mengambil langkah
untuk melindungi
barang milik pasien
dari pencurian atau
kehilangan.

1. Rumah sakit telah menentukan


tingkat tanggung jawabnya
terhadap milik pasien
2. Pasien memperoleh informasi
tentang tanggung jawab rumah
sakit dalam melindungi barang
milik pribadi.

3. Barang milik pasien dilindungi


apabila rumah sakit mengambil
alih tanggung jawab atau apabila
pasien tidak dapat melaksanakan
tanggung jawab.

Form - Permintaan Privasi


(Pasien)

Ketentuan RS tentang
upaya harta mikik pasien
SOP penitipan barang milik
pasien

Form - Permintaan Privasi (Pasien)

Form Penyimpanan Barang


Berharga Milik Pasien
Form - Barang Milik Pasien Tanpa
Keluarga

HPK 1.4
Pasien dilindungi dari
kekerasan fisik

1. Rumah sakit mempunyai proses


untuk melindungi pasien dari
kekerasan fisik
2. Bayi, anak-anak, manula dan
lainnya yang kurangi / tidak
mampu melindungi dirinya
sendiri menjadi perhatian dalam
proses ini.

- Kebijakan Perlindungan Perawat memahami


Terhadap
Kekerasan perlunya :
- Penggunaan identitas
Fisik
penunggu pasien
- Panduan/SPO
- Penempatan security
perlindungan terhadap
pada area rawan
kekerasan fisik
- Pemasangan lampu pada
lorong-lorong RS
- Dokumen Implementasi
- Pemasangan CCTV bila
diperlukan
- Daftar Pengunjung RS

3. lndividu yang tidak memiliki


identitas diperiksa

- SK Dir No. 142 atau 151 Tahun 2016


[Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik
& Risiko Tinggi]
- Panduan Perlindungan Pasien Terhadap
Kekerasan Fisik
- Form - Daftar Kunjungan Pihak Luar &
Barang Masuk
- Dok. Bukti - Buku Tamu Atau Kunjungan
Di Luar Jam Masuk
- Dok. Implementasi Daftar Penempatan
CCTV-IP CAMERA Di Lingkungan RSUD
R. Syamsudin, S.H.

4. Lokasi terpencil atau terisolasi di


monitor
HPK 1.5
Anak-anak, individu
yang cacat, manula
dan lainnya yang
berisiko mendapatkan
perlindungan yang
layak.

1. Rumah sakit mengidentifikasi

kelompok yang berisiko (lihat


juga PP.3.1 s/d PP.3.9).
2. Anak-anak, individu yang cacat,

lanjut usia dan kelompok lain di


identifikasi rumah sakit untuk
dilindungi (lihat juga PP.3.8).
3. Staf memahami tanggung jawab

mereka dalam proses


perlindungan

- Panduan perlindungan
terhadap kekerasan fisik
- SPO perlindungan
terhadap kekerasan fisik
- Daftar kelompok yang
berisiko

- Mengetahui jenis populasi


yang berisiko terhadap
kekerasan fisik
- Memahami SPO
perlindungan terhadap
kekerasan fisik
- Dapat melakukan
tindakan/pertolongan
pertama sesuai SPO bila
terjadi kekerasan fisik
pada pasien yang berisiko

- Panduan Perlindungan Pasien Terhadap


Kekerasan Fisik
- Dok. Bukti - Daftar Kelompok Pasien
Yang Berisiko

HPK 1.6
lnformasi tentang
pasien adalah rahasia

1. Pasien diinformasikan tentang

kerahasiaan informasi dan


tentang pembukaan dan
kerahasiaan informasi mengenai
pasien dalam undang-undang
dan peraturan
2. Pasien diminta persetujuannya

untuk membuka informasi yang


tidak tercakup dalam undangundang dan peraturan.

- UU 29/2004 tentang
praktik kedokteran
- UU 36/2009 tentang
kesehatan
- UU 44/2009 tentang
Rumah Sakit
- UU PP 10/1996/ Wajib
simpan rahasia
kedokteran
- Regulasi tentang
perlindungan terhadap
kerahasiaan informasi
pasien

- Berperan serta dalam


upaya menjaga
kerahasiaan pasien
sesuai SOP

- Kebijakan/panduan/SPO
komunikasi efektif untuk
mendorong keterlibatan

- Memahami SPO cara


memperoleh second
opinion

- UU No. 29 Tahun 2004 [Praktik


Kedokteran]
- UU No. 36 Tahun 2009 [Kesehatan]
- UU No. 44 Tahun 2009 [Rumah Sakit]
- PP No. 10 Tahun 1966 [Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran]
- Form - Permintaan Privasi (Pasien)

3. Rumah sakit menghormati

kerahasiaan informasi kesehatan


pasien.

HPK 2
Rumah sakit
mendukung hak
pasien dan keluarga

1. Kebijakan dan prosedur


dikembangkan untuk mendukung
dan mendorong keterlibatan

- Panduan Komunikasi Efektif


- SPO Komunikasi Lisan
- SPO Komunikasi Lisan Via Telp.

berpartisipasi dalam
proses pelayanan.

pasien dan keluarganya dalam


proses pelayanan
2. Kebijakan dan prosedur tentang
hak pasien bertujuan untuk tidak
menimbulkan rasa takut untuk
mencari second opinion dan
kompromi dalam pelayanan
mereka baik didalam maupun
diluar rumah sakit
3. Staf diberikan pelatihan dalam
pelaksanaan kebijakan dan
prosedur serta peran mereka
dalam mendukung partisipasi
pasien dan keluarganya dalam
proses asuhan.

HPK 2.1
Rumah sakit
memberitahu pasien
dan keluarga, dengan
cara dan bahasa yang
dapat dimengerti
tentang proses
bagaimana mereka
akan diberitahu
tentang kondisi medis
dan diagnosis pasti,
bagaimana mereka
akan dijelaskan
tentang rencana
pelayanan dan

1. Pasien dan keluarganya

memahami bagaimana dan


kapan mereka akan dijelaskan
tentang kondisi medis dan
diagnosis pasti, bila perlu (lihat
juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP
6).
2. Pasien dan keluarganya

memahami bagaimana dan


kapan mereka akan dijelaskan
tentang rencana pelayanan dan
pengobatannya (lihat juga
AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).

pasien dalam proses


pelayanan
- Kebijakan/panduan/SPO
cara memperoleh
second opiniondidalam
atau diluar RS

- Pernah dilatih atau


mengikuti sosialisasi
tentang komunikasi
pembsi dan edukasi yang
efektif

- Bukti pelaksanaan
pelatihan
Sertifikasi pelatihan staf
tentang komunikasi
pemberian informasi dan
edukasi yang efektif

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang penjelasan hak
pasien dalam pelayanan
- Kebijakan tentang
panduan persetujuan
kedokteran
- Panduan/SPO tentang
panduan persetujuan
kedokteran
- Formulir pemberian
edukasi
- Formulir persetujuan

- Memastikan bahwa form


edukasi terisi lengkap dan
benar
- Memastikan bahwa
formulir persetujuan /
penolakan tindakan
kedokteran
- Bersedia menjadi saksi

- SPO Etika Menerima Telepon Di Rumah


Sakit
- SPO Etika Menunjukkan Arah Di Rumah
Sakit
- SPO Koordina si Pelayanan; Konsul
Pasien
- Dok. Bukti - Sertifikat Workshop
Komunikasi Efektif
- Dok. Bukti - Kerangka Acuan Workshop
Komunikasi Efektif Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.
- Form - Surat Permintaan Second Opinion

- SK Dir No. 145 Tahun 2016 [Persetujuan


(Informed Consent) & Penolakan
Tindakan Medik
- Panduan Persetujuan & Penolakan
Tindakan Medik
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran
(Termasuk Pemberian Informasi Atau
Edukasi)
- Form - Pendidikan Pasien & Keluarga
Terintegrasi

pengobatan dan
bagaimana mereka
dapat berpartisipasi
dalam keputusan
pelayanan, bila
mereka memintanya.

3. Pasien dan keluarganya

memahami kapan persetujuan


akan diminta dan proses
bagaimana cara memberikannya
(lihat juga PPK.2, EP 4).

/penolakan tindakan
kedokteran

4. Pasien dan keluarganya

memahami hak mereka untuk


berpartisipasi dalam keputusan
pelayanannya, bila mereka
menghendakinya (Lihat juga
HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3;
PP.7.1, EP 5; APK.3, EP 3 dan
PPK.2, EP 7).

HPK 2.1.1
Rumah sakit
memberitahu pasien
dan keluarganya
tentang bagaimana
mereka akan

1. Pasien dan keluarganya

memahami bagaimana mereka


akan diberitahu dan siapa yang
akan memberitahu mereka
tentang hasil dari pelayanan dan

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang penjelasan hak
pasien dalam pelayanan
- Materi penjelasan

- Memahami materi
penjelasan
- Memastikan bahwa
formulir pemberian
penjelasan/edukasi terisi
lengkap dan benar

- Panduan Persetujuan & Penolakan


Tindakan Medik
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran
(Termasuk Pemberian Informasi Atau
Edukasi)

dijelaskan tentang
hasil pelayanan dan
pengobatan, termasuk
hasil yang tidak
diharapkan dan siapa
yang akan
memberitahukan.

HPK 2.2
Rumah sakit
memberitahu pasien
dan keluarganya
tentang hak dan
tanggung jawab
mereka yang
berhubungan dengan
penolakan atau tidak
melanjutkan
pengobatan.

pengobatan (lihat juga PP.2.4,


EP 1)

- Formulir pemberian
penjelasan/edukasi

sesuai dengan
kebutuhan pasien

- Form - Pendidikan Pasien & Keluarga


Terintegrasi

2. Pasien dan keluarganya

memahami bagaimana mereka


akan diberitahu dan siapa yang
akan memberitahu mereka
tentang hasil yang tidak
diantisipasi dari pelayanan dan
pengobatan (lihat juga PP.2.4,
EP 2).

1. Rumah sakit memberitahukan

pasien dan keluarganya tentang


hak mereka untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan
(lihat juga APK.3.5, EP 2).
2. Rumah sakit memberitahukan

pasien dan keluarganya tentang


konsekuensi dari keputusan
mereka (lihat juga APK.3.5, EP
2).
3. Rumah sakit memberitahukan

pasien dan keluarganya tentang


tanggung jawab mereka

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang penjelasan hak
pasien dalam pelayanan
- Formulir penolakan
pengobatan

- Memastikan bahwa
pasien dan keluarga
mengetahui hak mereka
untuk menolak atau
melanjutkan pengobatan
- Memastikan bahwa
pasien dan keluarga
mengetahui konsekuensi
dari keputusan mereka
- Memastikan bahwa
pasien dan keluarga
mengetahui tanggung
jawab mereka dengan
keputusan yang diambil
- Memastikan bahwa
pasien dan keluarga
mengetahui tersedianya

- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran


(Termasuk Pemberian Informasi Atau
Edukasi)

berkaitan dengan keputusan


tersebut.

alternatif pelayanan dan


pengobatan
Memastikan bahwa
formulir persetujuan dan
penolakan terisi lengkap
dan benar

4. Rumah sakit memberitahukan

pasien dan keluarganya tentang


tersedianya alternatif pelayanan
dan pengobatan.

HPK 2.3
Rumah sakit
menghormati
keinginan dan pilihan
pasien menolak
pelayanan resusitasi
atau menolak atau
memberhentikan
pengobatan bantuan
hidup dasar.

HPK 2.4
Rumah sakit
mendukung hak

1. Rumah sakit telah menetapkan

posisinya pada saat pasien


menolak pelayanan resusitasi
dan membatalkan atau mundur
dari pengobatan bantuan hidup
dasar.

- Panduan penolakan
resusitasi (DNR)

- Panduan Penatalaksanaan Pasien


Terminal (Termasuk Penolakan
Resusitasi Atau DNR)
- Form - Do Not Resucitate (Jangan
Lakukan Resusitasi)

- Formulir Penolakan
resusitasi

- Mengetahui adanya
formulir penolakan
resusitasi
Memastikan bahwa
formulir tersi dengan
lengkap dan benar bila
pasien menolak untuk
tindakan resusitasi

- Panduan manajemen
nyeri

- Memahami asesmen
nyeri pada pengkajian

- Panduan - Manajemen Nyeri (SK Dir No.

- SPO Penolakan
Resusitasi

2. Posisi rumah sakit sesuai

dengan norma agama dan


budaya masyarakat,
persyaratan hukum dan
peraturan.

1. Rumah sakit menghormati dan


mendukung hak pasien dengan

148 Tahun 2015)

pasien terhadap
asesmen yang sesuai
manajemen nyeri
yang tepat.

cara asesmen manajemen nyeri


yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP
1).
2. Staf rumah sakit memahami
pengaruh pribadi, budaya dan
sosial pada hak pasien untuk
melaporkan rasa nyeri, serta
pemeriksaan dan pengelolaan
nyeri secara akurat.

HPK 2.5
Rumah sakit
mendukung hak
pasien untuk
mendapat pelayanan
yang menghargai dan
penuh kasih sayang
pada akhir
kehidupannya.

1. Rumah sakit mengetahui bahwa

pasien yang menghadapi


kematian mempunyai kebutuhan
yang unik.
2. Staf rumah sakit menghargai hak

pasien yang sedang


menghadapai kematian, memiliki
kebutuhan yang unik dan
dinyatakan dalam proses asuhan.

- SPO asesmen nyeri


- SPO pelayanan
kedokteran tentang
manajemen nyeri

- Panduan pelayanan
pasien tahap terminal
- SPO pelayanan pasien
terminal dan
dokumentasinya

awal dan dan melakukan


reasesmen nyeri dan
mendokumentasikan
pada form observasi dan
SOAP.
- Memahami tindakan yang
harus dilakukan sesuai
dengan tingkatan nyeri

- Mengetahui adanya SPO


pelayanan pasien
terminal

- Kepmenkes No. 812 Tahun 2007


[Kebijakan Perawatan Paliatif]
- SK Dir No. 123 Tahun 2016 [Pelayanan
Pasien Tahap Terminal (Paliatif)] Di
RSUD R. Syamsudin, S.H.
- Panduan - Penatalaksanaan Pasien
Terminal (Termasuk Penolakan
Resusitasi Atau DNR)
- Pedoman Pelayanan Instalasi Palliative,
Hospice & Home Care
- Panduan Instalasi Palliative, Hospice &
Home Care [Pelayanan Home Care]
- Panduan Instalasi Palliative, Hospice &
Home Care [Pelayanan Palliative &
Hospice]
- SPO - Penatalaksanaan Pasien Home
Care
- SPO - Penatalaksanaan Pasien Hospice
- SPO - Penatalaksanaan Pasien
Palliative

- SPO - Penatalaksanaan Pasien Terminal


- Form - Pengkajian Pasien Terminal

HPK. 3
Rumah sakit
memberikan
penjelasan kepada
pasien dan
keuarganya mengenai
proses menerima dan
bertindak terhadap
keluhan, konflik dan
perbedaan pendapat
tentang pelayanan
pasien dan hak
pasien untuk
berpartisipasi dalam
proses ini.

1. Pasien diberitahu tentang proses

menyampaikan keluhan, konflik


atau perbedaan pendapat.
2. Keluhan, konflik dan perbedaan

pendapat diselidiki rumah sakit


3. Keluhan, konflik, dan perbedaan

pendapat yang timbul dalam


proses pelayanan ditelaah rumah
sakit
4. Pasien dan bila perlu keluarga

ikut serta dalam proses


penyelesaian
5. Kebijakan dan prosedur

mendukung konsistensi
pelayanan.

- Panduan penyelesaian
komplain, konflik atau
perbedaan pendapat
pasien dan keluarga
- SPO penyelesaian
komplain, keluahan,
konflik atau perbedaan
pendapat
- Bukti pemberiatahuan
proses komplain atau
keluhan
- Bukti analisis dan telaah
- Laporan penyelesaian
komplain, keluhan,
konflik atau perbedaan
pendapat

- Perawat memahami
tentang SPO
penyelesaian komplain
- Perawat memahami cara
penyelesaian komplain
sesuai dengan
tingkatannya
Kepala ruangan
diharapkan dapat
menyelesaikan komplain
tingkat rendah

- Panduan - Penanganan Keluhan


Pelanggan

HPK. 4
Staf rumah sakit
dididik tentang peran
mereka dalam
mengidentifikasi nilainilai dan kepercayaan
pasien dan
melindungi hak
pasien.

1. Staf memahami peran mereka


dalam mengidentifikasi nilai-nilai
dan kepercayaan pasien maupun
keluarganya serta bagaimana
nilai dan kepercayaan tersebut
dihormati di dalam proses
asuhan.

- Kebijakan/panduan
tentang identifikasi nilainilai dan kepercayaan
pasien dalam pelayanan

- Menuliskan dalam
formulir pengkajian awal
tentang nilai-nilai dan
kepercayaan pasien
dalam pelayanan

- Panduan - Identifikasi Nilai-Nilai &


Kepercayaan Pasien Dalam Pelayanan
- SPO - Identifikasi Nilai-Nilai &
Kepercayaan Pasien Dalam Pel.ayanan
- Form - Identifikasi Nilai-Nilai &
Kepercayaan Pasien Dalam Pelayanan

- Memahami SPO tentang


pemberian informasi hak
dan kuwajiban pasien
keluarga
Memasikan bahwa pasien
telah dijelaskan tentang
hak dan tanggung jawab
pasien dan keluarga

- UU No. 29 Tahun 2004 [Praktik


Kedokteran]
- UU No. 44 Tahun 2009 [Rumah Sakit]
- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi
Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- Form - Pemberian Informasi &
Persetujuan Umum (General Consent)
Menerima Pelayanan Kesehatan
- Dok. Bukti - Hak & Kewajiban Pasien
Rawat Inap Di RSUD R. Syamsudin,
S.H.
- Dok. Bukti - Peraturan & Tata Tertib
Pasien Rawat Inap Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.
- Form - Persetujuan Atau Penolakan
Tindakan Transfusi Darah
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran

- SPO tentang identifikasi


nilai-nilai dan
kepercayaan pasien
dalam pelayanan

2. Staff memahami peran mereka


dalam melindungi hak pasien dan
keluarga.

HPK.5
Setiap pasien
dijelaskan mengenai
hak mereka dengan
cara dan bahasa yang
dapat mereka pahami.

1. Informasi secara tertulis tentang


hak dan tanggung jawab pasien
diberikan kepada setiap pasien .
2. Pernyataan tentang hak dan
tanggung jawab pasien juga
ditempel atau bisa diperoleh dari
staf rumah sakit pada setiap saat.
3. Rumah sakit mempunyai
prosedur untuk menjelaskan
kepada pasien tentang hak dan
tanggung jawabnya bila
komunikasi secara tertulis tidak
efektif dan tidak sesuai.

- UU 29/2004 tentang
praktik kedokteran
- UU 44/2009/ tentang RS
- Kebijakan/panduan/SPO
tentang pemberian
informasi hak dan
tanggung jawab pasien
- Panduan/SPO tentang
pemberian informasi hak
dan tanggung jawab
pasien
- Formulir hak dan
tanggung jawab pasien

- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran


- Form - Persetujuan Kelas Perawatan &
Penanggungjawab Biaya

HPK. 6
Pernyataan
persetujuan (lnformed
Consent) dari pasien
didapat melalui suatu
proses yang
ditetapkan rumah
sakit dan
dilaksanakan oleh staf
yang terlatih, dalam
bahasa yang
dipahami pasien.

HPK. 6.1
Pasien dan
keluarganya
menerima penjelasan
yang memadai
tentang penyakit,
saran pengobatan,
dan para pemberi
pelayanan, sehingga

1. Rurnah sakit telah menjabarkan

dengan jelas proses informed


consent dalam kebijakan dan
prosedur.
2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk

melaksanakan kebijakan dan


prosedur tersebut.
3. Pasien memberikan informed

consent sesuai dengan kebijakan


dan prosedur.

1. Pasien diberikan penjelasan dan


rencana pengobatannya dari
elemen a s/d h
2. Pasien mengenal identitas para
dokter dan praktisi yang lain yang
bertanggung jawab melayani
mereka. (lihat juga APK.2.1, EP 1)

- UU 29/2004 tentang
praktik kedokteran
- UU 44/2009/ tentang RS
- PMK 290/2008 tentang
persetujuan tindakan
kedokteran
- Manual persetujuan
tindakan kedokteran,
KKI, 2006
- Kebijakan/panduan/SPO
persetujuan tindakan
kedokteran
- Daftar tindakan yang
memerlukan persetujuan
tertulis
- Dokumen informed
consent
Formulir persetujuan dan
penolakan

- Memahami SPO tentang


persetujuan dan penolakan
tindakan kedokteran
- Mengetahui daftar tindakan
kedokteran yang
memerlukan informed
consent
- Memastikan bahwa formulir
informed consent diisi
dengan lengkap dan benar
- Bersedia untukmenjadi
saksi

- UU No. 29 Tahun 2004 [Praktik


Kedokteran]
- UU No. 44 Tahun 2009 [Rumah Sakit]
- Permenkes No. 290 Tahun 2008
[Persetujuan Tindakan Kedokteran]
- Dok. Eksternal - Manual Persetujuan
Tindakan Kedokteran, KKI Tahun 2006
(belum di-print)
- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi
Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- Form - Persetujuan Atau Penolakan
Tindakan Transfusi Darah
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran
- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang pemberian
informasi termasuk
rencana pengobatan
- Kebijakan/panduan/SPO
tentang penetapan DPJP
- Formulir pemberian
informasi
- Formulir penetapan
DPJP

- Pastikan pasien
mengetahui nama
DPJPnya
- Pastikan formulir
pemberian informasi telah
diisi dengan lengkap

- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi


Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- SK Dir No. 238 Tahun 2016 [Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP)]
- Panduan - Layanan Dokter Penanggung
Jawab Pasien (DPJP)
- SPO - Koordinasi Pelayanan; Alih Rawat
- Form - Keinginan Pasien Memilih DPJP

mereka dapat
membuat keputusan
tentang pelayanan.

HPK 6.2
Rumah sakit
menetapkan suatu
proses, dalam
konteks undangundang dan budaya
yang ada, tentang
orang lain yang dapat
memberikan
persetujuan.

HPK. 6.3
Persetujuan umum
untuk pengobatan,
bila didapat pada
waktu pasien masuk
sebagai pasien rawat
inap atau didaftar
pertama kali sebagai

(Dokter Penanggung Jawab Pasien)


Rawat Inap
- Form - Pemberian Informasi MBO (Mati
Batang Otak)

3. Ada proses untuk menanggapi


permintaan tambahan informasi
dari pasien tentang tanggung
jawab praktisi untuk
pelayanannya.

1. Rumah sakit mempunyai


prosedur untuk informed consent
yang diberikan oleh orang lain
2. Prosedur tersebut sesuai dengan
undang-undang, budaya dan adat
istiadat.
3. Orang lain selain pasien yang
memberikan persetujuan dicatat
dalam rekam medis pasien.

1. Pasien dan keluarganya diberi


penjelasan tentang lingkup dari
persetujuan umum, apabila cara
ini dipakai oleh rumah sakit.
2. Rumah sakit telah menetapkan
bagaimana persetujuan umum,

- PMK 290/2008 tentang


persetujuan tindakan
kedokteran
- Keputusan
DirDirjenYanmed
HK.00.06.3.5.1866
tentang pedoman
persetujuan tindakan
medik (informed
Consent)1999
- Kebijakan/panduan/SPO
tentang persetujuan
tindakan kedokteran
- Formulir persetujuan/
penolakan tindakan
kedokteran

- Pastikan formulir
persetujuan/penolakan
tindakan kedokteran
telah diisi dengan lengkap
dan benar

- Permenkes No. 290 Tahun 2008


[Persetujuan Tindakan Kedokteran]
- Kep. Dirjen Yanmed Nomor
HK.00.06.6.5.1866 Tahun 1999
[Pedoman Persetujuan Tindakan
Kedokteran (Informed Consent)]
- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi
Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- Form - Persetujuan Atau Penolakan
Tindakan Transfusi Darah
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran
- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang penjelasan dan
persetujuan umum
Formulir persetujuan
umum

- Memahami SPO tentang


general consent
Memastikan general
consent diisi dengan
lengkap dan benar

- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi


Tentang Hak Pasien & Keluarga]

pasien rawat jalan,


harus jelas dalam
cakupan dan batasbatasnya.

HPK. 6.4
Informed consent
diperoleh sebelum
operasi, anestesi,
penggunaan darah
atau produk darah
dan tindakan serta
pengobatan lain yang
berisiko tinggi.

bila dipakai, didokumentasikan di


dalam rekam medis pasien

1. Persetujuan didapat sebelum


operasi atau prosedur invasif
(lihat juga PAB.7.1, Maksud dan
Tujuan).
2. Persetujuan didapat sebelum
anestesia (termasuk sedasi yang
moderat dan dalam) (lihat juga
PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan
EP 1)
3. Persetujuan didapat sebelum
penggunaan darah atau produk
darah
4. Persetujuan didapat sebelum
pelaksanaan tindakan dan
pengobatan yang berisiko tinggi.
5. ldentitas petugas yang
memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarganya dicatat di
dalam rekam medis pasien (lihat
juga HPK.8, EP 2).
6. Persetujuan didokumentasikan di
rekam medis pasien disertai

- PMK 290/2008 tentang


persetujuan tindakan
kedokteran
- Keputusan
DirDirjenYanmed
HK.00.06.3.5.1866
tentang pedoman
persetujuan tindakan
- Kebijakan/panduan/SPO
tentang persetujuan
tindakan kedokteran
- Formulir persetujuan/
penolakan tindakan
kedokteran

- Pastikan formulir
persetujuan/penolakan
tindakan kedokteran
telah diisi dengan lengkap
dan benar
Bersedia menjadi saksi

- Permenkes No. 290 Tahun 2008


[Persetujuan Tindakan Kedokteran]
- Kep. Dirjen Yanmed Nomor
HK.00.06.6.5.1866 Tahun 1999
[Pedoman Persetujuan Tindakan
Kedokteran (Informed Consent)]
- SK Dir No. 158 Tahun 2015 [Regulasi
Tentang Hak Pasien & Keluarga]
- Form - Persetujuan Atau Penolakan
Tindakan Transfusi Darah
- Form - Penolakan Tindakan Kedokteran
- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran
- Form - Persetujuan Tindakan Kedokteran
(Khusus)

tanda tangan atau catatan dari


persetujuan lisan (lihat juga
HPK.8, EP 2).

HPK. 6.4.1
Rumah sakit
membuat daftar
semua kategori dan
jenis pengobatan dan
prosedur yang
memerlukan informed
consent yang khusus.

HPK. 7
Rumah sakit
memberikan
penjelasan kepada
pasien dan
keluarganya tentang
bagaimana cara
mendapatkan akses
ke penelitian klinik,
pemeriksaan/investiga
si atau clinical trial
yang melibatkan
manusia sebagai
subjek.

1. Rumah sakit telah menyusun

daftar tindakan dan pengobatan


yang memerlukan persetujuan
terpisah
2. Daftar tersebut dikembangkan

- Daftar tindakan dan


pengobatan yang
memerlukan persetujuan
pasien / keluarga
- Dokumentasi rapat
pembahasan tersebut

- Mengetahui daftar
pengobatan yang
memerlukan persetujuan
pasien atau keluarga
Memastikan bahwa
formulir persetujuan diisi
dengan lengkap

atas kerjasama dokter dan


profesional lain yang memberikan
pengobatan dan melakukan
tindakan.

1. Pasien dan keluarganya yang


tepat diidentifikasi dan diberi
informasi tentang bagaimana
cara mendapatkan akses ke
penelitian, pemeriksaan atau
clinical trial yang relevan dengan
kebutuhan pengobatan mereka.
2. Pasien yang diminta untuk
berpartisipasi diberikan
penjelasan tentang manfaat yang
diharapkan.
3. . Pasien yang diminta untuk

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang pemberian
informasi termasuk
mendapatkan hasil
penelitian yang
menyangkut pengobatab
pasien
- Formulir pemberian
informasi
- Formulir persetujuan
mengikuti penelitian

- Pastikan pasien telah


mendapatkan informasi
tentang penelitian pada
pasien yang disertakan
pada penelitian

- SK Dir No. 145 Tahun 2015 [Pengelolaan


Kegiatan Penelitian Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.]
- Form - Naskah Penjelasa Untuk Pasien
Sebagai Partisipan Penelitian Medis
- Form - Persetujuan (Informed Consent)
Mengikuti Penelitian Setelah Mendapat
Penjelasan
- Form - Penolakan (Informed Consent)
Mengikuti Penelitian Setelah Mendapat
Penjelasan
- SK Dir No. 197 Tahun 2016 [Pedoman
Pelayanan Tim Etik Penelitian Di RSUD
R. Syamsudin, S.H.]
- SK Dir No. 195 Tahun 2016 [Pedoman

berpartisipasi diberikan
penjelasan tentang potensi
ketidak nyamanan dan risiko

Pengorganisasian Tim Etik Penelitian Di


RSUD R. Syamsudin, S.H.
- Pedoman - Pedoman Pengorganisasian
Tim Etik Penelitian
- Form - Tabel Pemeriksaan & Evaluasi
Selama Masa Studi
Dok Bukti - Penelitian Medis

4. Pasien yang diminta untuk


berpartisipasi diberi penjelasan
tentang altematif lainnya yang
dapat menolong mereka.
5. Pasien yang diminta untuk
berpartisipasi diberikan
penjelasan tentang prosedur
yang harus diikuti.

6. Pasien diyakinkan bahwa


penolakan berpartisipasi dan
pengunduran diri dari partisipasi
tidak mempengaruhi akses
terhadap pelayanan rumah sakit.
7. Kebijakan dan prosedur
mengarahkan informasi dan
proses pengambilan keputusan

HPK 7.1
Rumah sakit
memberikan
penjelasan kepada
pasien dan
keluarganya tentang
bagaimana pasien

1. Pasien dan keluarganya


diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk
menelaah protokol penelitian.
2. Pasien dan keluarganya

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang pemberian
informasi termasuk
mendapatkan hasil
penelitian yang
menyangkut pengobatab
pasien
- Formulir pemberian

- Formulir persetujuan/
penolakan

- SK Dir No. 145 Tahun 2015 [Pengelolaan


Kegiatan Penelitian Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.]
- Form - Naskah Penjelasa Untuk Pasien
Sebagai Partisipan Penelitian Medis
- Form - Persetujuan (Informed Consent)

yang berpartisipasi
dalam penelitian
klinis, pemeriksaan
klinis atau percobaan
klinis mendapatkan
perlindungan.

diberikan penjelasan tentang


prosedur rumah sakit untuk
menimbang manfaat dan risiko
bagi peserta.

informasi
- Formulir persetujuan
mengikuti penelitian

3. Pasien dan keluarganya


diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk
mendapatkan persetujuan.

4. Pasien dan keluarganya


diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk
mengundurkan diri dari
keikutsertaan.

HPK. 8
Informed Consent
diperoleh sebelum
pasien berpartisipasi
dalam penelitian
klinis, pemeriksaan /
investigasi klinis, dan
percobaan klinis.

1. lnformed consent diperoleh saat

pasien memutuskan ikut serta


dalam penelitian klinis,
pemeriksaan atau clinical trial.
2. Keputusan persetujuan

didokumentasikan, diberi tanggal


dan berdasarkan atas penjelasan
yang diidentifikasi dalam HPK
6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
3. ldentitas petugas yang

memberikan penjelasan untuk


mendapatkan persetujuan dicatat
dalam rekam medis pasien

- Kebijakan/panduan/SPO
tentang keikutsertaan
pasien dalampenelitian

Mengikuti Penelitian Setelah Mendapat


Penjelasan
Form - Penolakan (Informed Consent)
Mengikuti Penelitian Setelah Mendapat
Penjelasan
SK Dir No. 197 Tahun 2016 [Pedoman
Pelayanan Tim Etik Penelitian Di RSUD
R. Syamsudin, S.H.]
SK Dir No. 195 Tahun 2016 [Pedoman
Pengorganisasian Tim Etik Penelitian Di
RSUD R. Syamsudin, S.H.
Pedoman - Pedoman Pengorganisasian
Tim Etik Penelitian
Form - Tabel Pemeriksaan & Evaluasi
Selama Masa Studi
Dok Bukti - Penelitian Medis

- SK Dir No. 145 Tahun 2015 [Pengelolaan


Kegiatan Penelitian Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.]
- SK Dir No. 197 Tahun 2016 [Pedoman
Pelayanan Tim Etik Penelitian Di RSUD
R. Syamsudin, S.H.]
- SK Dir No. 195 Tahun 2016 [Pedoman
Pengorganisasian Tim Etik Penelitian Di
RSUD R. Syamsudin, S.H.
- Pedoman - Pedoman Pengorganisasian
Tim Etik Penelitian

4. Persetujuan didokumentasikan

dalam rekam medis pasien


disertai tandatangan atau catatan
persetujuan lisan.

HPK. 9
Rumah sakit
mempunyai sebuah
komite atau
mekanisme lain untuk
melakukan
pengawasan atas
semua penelitian di
rumah sakit tersebut
yang melibatkan
manusia sebagai
subjeknya.

1. Rumah sakit mempunyai sebuah


komite atau mekanisme lain
untuk mengawasi seluruh
kegiatan penelitian di rumah
sakit.

- Keputusan panitia etik


penelitian

2. Rumah sakit mengembangkan


suatu pernyataan jelas mengenai
maksud untuk pengawasan
kegiatan.
3. Kegiatan pengawasan mencakup
penelaahan prosedur
4. Kegiatan pengawasan mencakup
prosedur untuk menimbang risiko
relatif dan manfaat bagi subjek.
5. Kegiatan pengawasan mencakup
prosedur menjaga kerahasiaan
dan keamanan informasi
penelitian.

HPK. 10
Rumah sakit
memberikan
penjelasan kepada
pasien dan

1. Rumah sakit mendukung pilihan

pasien dan keluarganya untuk


menyumbangkan organ tubuh
dan jaringan tubuh lainnya.

- Kebijakan/Panduan/SPO
pelayanan donasi /
transplantasi organ

- SK Dir No. 145 Tahun 2015 [Pengelolaan


Kegiatan Penelitian Di RSUD R.
Syamsudin, S.H.]
- SK Dir No. 197 Tahun 2016 [Pedoman
Pelayanan Tim Etik Penelitian Di RSUD
R. Syamsudin, S.H.]
- SK Dir No. 195 Tahun 2016 [Pedoman
Pengorganisasian Tim Etik Penelitian Di
RSUD R. Syamsudin, S.H.
- Pedoman - Pedoman Pengorganisasian
Tim Etik Penelitian

keluarganya tentang
bagaimana memilih
untuk
menyumbangkan
organ dan jaringan
tubuh lainnya.
HPK. 11
Rumah sakit
menyediakan
pengawasan terhadap
pengambilan dan
transplatasi organ dan
jaringan.

2. Rumah sakit menyediakan

informasi untuk mendukung


pilihan tersebut.

1. Kebijakan dan prosedur yang


menjadi acuan dalam proses
mendapatkan dan mendonasi.
2. Kebijakan dan prosedur yang
menjadi acuan dalam proses
transplantasi.
3. Staf dilatih untuk kebijakan dan
prosedur tersebut.
4. Staf dilatih mengenai isu dan
perhatian tentang donasi organ dan
ketersediaan transplan.
5. Rumah sakit mendapat persetujuan
dari donor hidup.
6. Rumah sakit bekerjasama dengan
organisasi yang relevan dan badan
di masyarakat untuk menghormati
dan menerapkan pilihan untuk
mendonasi.

- Dokumen informasi
tentang tata cara untuk
menyumbang organ
tubuh dan jaringan tubuh
lainnya

Anda mungkin juga menyukai