BAB IX Teori Ke Tindakan
BAB IX Teori Ke Tindakan
lebih atau kurang secara bergantian, tergantung pada aspek yang menjadi
penekanan.
Gambar 9.1
B. MENGAPA PENGETAHUAN HARUS KONSEPTUAL.
Selanjutnya, kita akan melihat sifat dari peta kognitif lebih detail. Kita
bisa menganggap peta kognitif sebagai model mental yang berasal dari fitur
tertentu dari dunia luar.
Seperti yang dikatakan oleh Heraclutus bahwa, Kita tidak dapat dua kali
masuk pada sungai yang sama. Sebuah pengalaman yang kita dapat (kadangkadang) membuat kita belajar dari masa lalu kita dan pengalaman itu tidak
akan lagi kita temuai dalam bentuk yang sama persis. Akan tetapi kita akan
menemukan situasi dimana kita perlu menerapkan pelajaran yang kita miliki
untuk masa depan, atau pengalaman itu akan menjadi antisipasi yang kita
bawah ke pikiran masa depan. Jika model-model mental yang kita miliki
berguna bagi kita, model-model tersebut harus mewakili sesuatu yang umum
dari pengalaman masa lalu yang mampu mengenali kejadian masa depan.
Sebuah penggambaran mental dari sesuatu yang umum adalah
bagaimana, setelah bertahun-tahun kita menggambarkan banyak konsep
melalui proses yang disebut abstraksi. Konsep-konsep yang digambarkan
bukanlah pengetahuan yang terisolasi, tetapi konsep yang lahir dari
keteraturan proses abstraksi. Hal yang paling utama dari belajar cerdas adalah
mengamati rak sebuah buku dalam sebuah topik tertentu; tetapi sering, seolaholah buku yang tepat datang sendirinya ke tangan kita, terbuka pada halaman
yang kita perlukan. Dalam bahasa model ini, kebanyakan dari skema kita tidak
aktif pada waktu tertentu,
sebuah
model
resonansi
untuk
penyimpanan
dan
dari hubungan itu sendiri juga patut menjadi pertimbangan kita. Pada bagian
ini, kita membedakan antara dua jenis koneksi, yang skemp sebut asosiatif dan
konseptual. Untuk lebih pendek kita sebut A-link dan C-link, dan kita melihat
beberapa kualitas dari A-link dan C-link.
Gambar 9.2 memberikan beberapa contoh koneksi asosiatif. Jika kita
melihat bagian-bagian setiap konsep, hubungannya di sini adalah A-link.
Sebagai contoh,
Nama dia
John Smith
Nomor telpon
kantor dia
3719
Gambar 9.2
Satu-satunya cara yang kita miliki dalam membentuk koneksi ini adalah
dengan menghafalkan. Tidak ada keteraturan atau pola yang akan membuat
belajar cerdas.
Sebaliknya, di sini adalah contoh dari koneksi konseptual:
3
6
9
12
15
Semua koneksi hanya diwakili oleh garis yang memiliki hal yang sama.
Kita mungkin memang menganggapnya sebagai koneksi yang sama, tetapi
diterapkan untuk pasangan yang berbeda dari angka, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 9.3.
Gambar 9.3
Perbedaan kemudahan dalam belajar terlihat sangat besar. Bayangkan, di
satu sisi, harus mempelajari seratus angka disusun sebagai dua puluh nomor
telepon 5 digit, dan di sisi lain, harus mempelajari urutan yang dicetak di atas,
sampai seratus istilah. (dengan demikian ada lebih dari seratus angka yang
terlibat). Dalam kasus kedua, kita bahkan tidak perlu belajar semua nomor.
Kita akan mempelajari miniatur dari struktur pengetahuan, atau skema, dari
mana kita dapat menghasilkan semua istilah tunggal. Pengetahuan tentang
jenis kedua juga lebih mudah beradaptasi. Jika ditanya, kita bisa mengatakan
apa angka ke 100 dalam seri diatas, atau ke 99, atau tentunya ke 10 , 20, 21 ,
19 dan seterusnya .
Perbedaan kombinasi dari pembelajaran asosiatif dan konseptual
diperlukan untuk tugas yang berbeda. Bahkan pada contoh nomor telpon, kita
memiliki konsep nomor telepon, apa itu dan apa yang bisa kita gunakan untuk
itu. Ini menerangkan semua nomor telpon yang sama. Jika kita melakukan
panggilan telepon internasional, ada hubungan konseptual antara kode telepon
internasional, dan bentuk yang disesuaikan dari kode panggilan internal.
Dalam pembelajaran, katakanlah, bahasa Inggris spellling, lebih baik belajar
asosiatif serta pembelajaran konseptual: pembelajaran asosiatif di mana saat
kita mempelajari ejaan tidak teratur, dan konseptual di mana kita mempelajari
ejaan yang teratur.
koneksi
konseptual.
Jika,
kebanyakan
terlalu
banyak
18
31
44
57
11
16
21
Ketiga urutan memiliki C-link yang keduanya sama dan berbeda. Mereka
sama dalam hal ada perbedaan umum antara nomor yang berdekatan, tetapi
mereka berbeda dalam hal, jumlah perbedaannya tidak sama. Dengan
demikian, kualitas konseptual C-link menimbulkan konsep tatanan yang lebih
tinggi, dalam hal ini, konsep deret aritmatika. Ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk penemuan lebih lanjut, seperti
1
11
16
Perbedaan lain antara C-link dan A-link adalah bahwa sekali C-link telah
dibentuk, ada sesuatu dimana kita bisa menggambarkan. Ini menjadi akses
untuk
kesadaran,
kita
dapat
memberikan
nama
untuk
itu,
dan
tidak mungkin untuk dapat mengetahui diluar yang sedang ada. Berikut ini
adalah cara lain di mana belajar menghafal matematika memperberat orang
yang menggunakan cara itu.
E. NAMA LAIN DARI SKEMA
Istilah skema dan struktur konseptual skemp digunakan saling bergantian,
yang satu untuk memudahkan, dan yang satu lagi untuk menekankan dua
kualitas, yaitu komponen konsep-konsep, tidak terisolasi tetapi terintegrasi.
Peta Konsep. Kita sadar, dalam Bab 2 dan 3 yang juga akan dijelaskan
dalam bab ini, tentang sifat hierarkis dari beberapa struktur pengetahuan,
terutama dalam matematika. Peta mental yang kita miliki dari lingkungan
adalah tidak hierarkis. Konsep yang digunakan di tempat berbeda memiliki
susunan yang sama, dan kita tidak perlu memiliki konsep baru yang dibentuk
dari lokasi setempat. Demikian pula, kita dapat mempelajari kondisi geografi
Denmark tanpa mempelajari terlebih dahulu kondisi Italia. Dalam
pengetahuan, bagaimanapun, konsep-konsep tertentu merupakan prasyarat
bagi pembentukan konsep-konsep lainnya. Skemp teringat, ketika beberapa
tahun yang lalu skemp belajar untuk meraih gelar psikologi dan juga untuk
lulus ujian fisiologi. Dalam hal ini skemp tidak memiliki pengetahuan
prasyarat biokimia, dan lulus ujian hanya dengan hafalan-hafalan. Ini bukan
sebuah pengalaman yang ingin skemp ulang, tetapi hal ini adalah salah satu
hal yang dialami banyak anak dalam pembelajaran matematika, dengan cara
yang mereka pelajari.
Dalam rangka untuk mencoba dan memastikan bahwa anak-anak telah
memiliki skema yang membuat mereka mengerti dengan apa yang sedang
mereka pelajari, perangkat yang berguna adalah jenis tertentu dari skema yang
skemp sebut sebagai jaringan ketergantungan konsep. Akhir-akhir ini, skemp
telah menggunakan lebih banyak peta konsep, meskipun kata "peta" tidak
mempunyai perintah penting. Setelah kita memiliki skema yang dibangun
dengan baik, kita bisa mulai di sekitar itu dan ke segala arah sesuai yang kita
pilih. Namun dalam proses konstruksi, kita harus bergerak dari konsep yang
rendah ke konsep yang lebih tinggi. Dalam menerapkan prinsip ini secara rinci
10
Gambar 9.4
Peta konsep untuk pengurangan
11
Sebuah peta konsep semacam ini dapat digunakan setidaknya dalam dua
cara, yaitu untuk merencanakan urutan pengajaran dan untuk diagnosis.
Pada bagian berikutnya, kita akan membahas hubungan antara skema dan
rencana tindakan. Peta konsep adalah jenis tertentu dari skema, dimana kita
dapat merancang jenis tertentu dari rencana, misalnya rencana mengajar. Hal
ini juga memberikan kemampuan beradaptasi dalam pendekatan mengajar.
Angka-angka pada peta konsep hanya ditampilkan untuk menunjukkan
perintah, namun bukan hanya pendekatan urutan-urutan yang mungkin. Ketika
membangun rumah bertingkat tiga, tidak menjadi masalah apakah kita akan
membangun dari dinding depan atau dinding belakang, atau dinding samping,
maupun dari lantai dasar pertama, tetapi semua kebutuhan harus tersedia di
tempat itu sebelum lantai berikutnya dibangun. Demikian pula, dalam
pembelajaran struktur matematika tertentu, mungkin ada perintah yang sah
dengan beberapa pendekatan. Semua harus didasarkan pada prinsip yang
sama, yaitu bahwa untuk memahami suatu konsep baru, pemahaman siswa
dibentuk dan dikonsolidasikan dengan pemahaman sebelumnya sebagai
prasyarat.
Peta konsep juga membantu dalam diagnosa. Jika seorang siswa
mengalami kesulitan memahami konsep tertentu, referensi ke sebuah peta
konsep yang tepat dapat menunjukkan bahwa permasalahan terletak lebih jauh
ke belakang, dan menunjukkan pada daerah mana kita harus memeriksa.
Misalnya, seorang anak mengalami kesulitan dengan masalah yang
melibatkan perbandingan dua angka, seperti "Wanda memiliki empat biskuit,
Sally memiliki tujuh biskuit. Berapa lebih banyak biskuit yang dimiliki
Sally?" Ternyata anak ini telah diajarkan untuk berpikir pengurangan sebagai
'kesimpulan', menggunakan kesimpulan ini untuk konsep. Pada permasalahan
yang diberikan, tidak ada yang dihilangkan: oleh karena itu dirasa sulit.
Referensi ke peta konsep menunjukkan bahwa operasi matematika dari
pengurangan adalah tatanan konsep yang lebih tinggi memiliki kesamaan
dengan golongan tatanan konsep yang lebih rendah. Masing-masing bertindak
sebagai model untuk kelas yang berbeda dari peristiwa fisik.
12
Selama beberapa tahun terakhir, tafsiran sebuah angka dalam peta konsep
ini, selama tujuh tahun pertama bersekolah, telah membuat skemp menyadari
kompleksitas konseptual dari tahap awal mempelajari matematika. Kegagalan
untuk menjelaskan hal ini, merupakan salah satu alasan mengapa anak-anak
terus mengalami kesulitan.
Frame dan Skema. Istilah kerangka dan variabel yang digunakan oleh
Davis (1984), dan penulis lainnya, berhubungan erat dengan makna dari
skema dan konsep. Berikut adalah contoh (Davis, 1984):
Frame. Kejadian yang sangat berpengaruh terhadap pengolahan informasi berhubungan
dengan cara-cara yang kompleks dan saling terkait dengan informasi tertentu, berupa
tipe aktif, dapat direpresentasikan dalam memori. Untuk memahami hal tersebut,
diperlukan representasi struktur pengetahuan untuk mengemukakan jenis yang sangat
khusus, yang dikenal sebagai Frame. (hal. 45)
2.
13
(Davis, 1984, p.45), hal itu bukan kerangka yang menimbulkan pertanyaan; (iii)
pembaca menggabungkan kata-kata untuk skemanya, dengan demikian memahami arti
dari kalimat atau paragraf, (iv) informasi yang tidak berasal dengan cara ini dapat
diberikan oleh seluruh skema, yang mewujudkan keteraturan (fitur umum) jenis situasi
ini; (v) jika informasi penting yang tidak tersedia baik dari masukan tertulis maupun dari
sisa skema, orang mungkin tidak mengerti, dan tidak dapat menjawab pertanyaan atau
bertindak dengan tepat, (vi) intuitif atau evaluasi reflektif dilakukan, untuk menentukan
apakah suatu skema yang digunakan tepat, dan apakah kalimat telah dipahami dengan
benar, (vii) saat ini, hampir semua pemikiran, perencanaan, komunikasi, dan tindakan,
akan didasarkan pada banyak informasi yang disediakan oleh kombinasi dari contoh
tertentu dan skema umum yang telah berasimilasi.
Istilah skema telah digunakan lebih lama, yang telah diperkenalkan dalam
psikologi oleh Bartlett (1932). Dan bagi skemp, istilah frame kurang sugestif
dari kualitas skema, khususnya kualitas organik dan interioritas konsepnya.
Slot, atau variabel, tidak membuat perbedaan penting antara konsep primer
dan sekunder, tidak menjelaskan proses abstraksi yang kita bentuk. Skemp
juga berhati-hati dalam menerima penjelasan sebagai metafora pemikiran
manusia, tapi menyesatkan, yang disebut teknologi informasi. Proses simbol
pada komputer, bukan informasi. Mereka bekerja pada tingkat sintaks saja,
bukan semantik. Hati skemp telah diperdalam menjadi ketidakpercayaan sejak
membaca analisis penetrasi Weizenbaum (1976).
Namun, skemp tidak berpikir itu lebih penting bahwa kita menggunakan
terminologi yang berbeda, asalkan hal ini tidak mencegah kesadaran bahwa
kita menggunakan ide yang sama, atau tidak menghambat komunikasi. Yang
paling penting adalah untuk memahami pentingnya cara-cara di mana kita
membawa pengetahuan terorganisir kita untuk digunakan pada setiap situasi
baru, dengan cara ini dan lainnya, buku Davis telah memberi kontribusi yang
berharga. Tema yang sama berjalan sepanjang karya Ausubel (Ausubel &
Robinson, 1969).
Pertama, dengan relasi potensial berarti materi untuk membangun item yang relevan
dalam struktur kognitifnya, siswa dapat secara efektif memanfaatkan pengetahuan yang
ada sebagai matriks ideasional dan terorganisir untuk penggabungan, pemahaman, dan
fiksasi dari ide-ide baru. Proses ini sangat berharga yang memungkinkan siswa untuk
menggunakan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya sebagai alasan yang benar, untuk
14
menginternalisasi dan membuat makna baru, konsep yang dimengerti, dan proposisi,
dengan relatif sedikit usaha dan beberapa pengulangan. (hal.57)
F. RENCANA
Rencana tindakan, bukan rencana dalam arti diagram. Dan kita akan
berpikir banyak tentang tindakan mental, seperti dalam matematika, seperti
tentang tindakan fisik, seperti dalam mengendarai mobil. Dengan makna ini,
perencanaan adalah apa yang harus kita lakukan, secara fisik maupun mental,
untuk mengambil langkah (apa pun yang sedang bertindak) dari keadaan
sekarang ke tujuan.
Seperti kita lihat dalam Bab 8, dari peta daerah kita bisa membuat
rencana yang berbeda untuk mengemudi dari berbagai titik awal yang berbeda
untuk tujuan yang berbeda. Dan kita bisa membuat beberapa rencana untuk
mendapatkan dari titik awal tertentu untuk tujuan yang diinginkan, memilih
yang terbaik, dan menempatkan ke dalam tindakan. Dalam contoh sebelumnya
adalah mobil, dengan diri kita sendiri dan mungkin beberapa penumpang di
dalamnya. Untuk memecahkan persamaan, kita membutuhkan berbagai jenis
rencana, dalam hal ini untuk tindakan mental. Tempat awalnya adalah
persamaan, seperti yang kita lihat ditulis di atas kertas. Tujuan kita adalah
kondisi mental, yang mengetahui apakah hal itu adalah sekumpulan kebenaran
(yaitu, himpunan nilai-nilai variabel yang akan membuat persamaan ini
pernyataan yang benar). Tujuan-tujuan lain juga mungkin terlihat, seperti
menuliskan simbol yang menunjukkan langkah-langkah dalam pemikiran kita.
Tujuan sekarang adalah keadaan pikiran siapapun yang membaca simbolsimbol, dan rencana untuk mencapai tujuan ini melibatkan komunikasi. Lebih
khusus, siswa mungkin perlu untuk meyakinkan guru bahwa ia telah bekerja
untuk dirinya sendiri, atau seorang akademisi mungkin ingin menunjukkan
kepada yang lain proses logis dari kesimpulan yang dihasilkan, dengan
maksud untuk meyakinkan validitas karyanya kepada orang lain. Dari tiga
jenis pemahaman, yang dijelaskan pada Bab 12, 15, dan 13 adalah pengertian
relasional, pengertian simbolis, dan pemahaman logis. Tiga macam skema
demikian menerangkan: untuk mencari solusi dan memahami apa yang kita
15
memiliki
sebuah
rencana
tindakan,
tidak
sama
dengan
17