http://www.kepk.poltekkesmalang.ac.id
Email : kepk.poltekkesmalang@yahoo.com
NO. Reg : 08/KNEPK/2008
Form: 001
Judul Penelitian:
- KEPATUHAN SCRUB NURSE DALAM PENGELOLAAN INSTRUMEN
BEDAH SESUAI SOP PADA PASCA OPERASI SECTIO CESAREA DI
RS.LAVALETTE MALANG
- COMPLIANCE SCRUB NURSE IN THE MANAGEMENT OF SURGICAL
INSTRUMENTS IN ACCORDANCE WITH THE SOP ON POS-OPERATIVE
SECTIO CESAREA IN HOSPITAL LAVALETTE MALANG.
Nama Peneliti/Tim peneliti (tuliskan daftar tim peneliti beserta
keahlian/spesialisasinya, termasuk konsultan bila ada):
1. ALDIA PALMA YUDASTA, A.Md. Kep
2. Status peneliti utama :
Mahasiswa :
DIII
DIV
S1
S2
S3
Dosen
Lain-lain, sebutkan: .....................
Asal
Poltekkes Malang
Di luar Poltekkes Malang, sebutkan Poltekkes Jakarta III
Subyek penelitian :
Pasien
Non pasien, sebutkan:
Hewan
dilakukan dengan tujuan agar keselamatan ibu dan bayi dapat tertangani dengan baik.
Oleh karena itu banyak pasien yang percaya, bahwa melahirkan dengan operasi caesar
akan lebih baik bagi ibu dan bayi dari pada proses melahirkan secara normal (Williams,
2002).
Sectio cesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan
plasenta previa. Meningkatnya angka kejadian Sectio cesarea pada waktu sekarang ini
justru antara lain disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya resiko
dan mortalitas pada Sectio cesarea karena kemajuan tehnik operasi dan anastesi, serta
ampuhnya antibiotika (Mochtar, 2002).
Saat ini Sectio cesarea bukan lagi hanya indikasi medis, tetapi banyak faktor yang
bukan medis yang dapat mempengaruhi, misalnya faktor ekonomi, kepercayaan atau adat
istiadat mengenai tanggal kelahiran anak dan lain lain (Gondo, 2005). Selain itu,
kehamilan diatas usia 35 tahun beresiko 3 kali lebih besar menjalani persalinan dengan
Sectio cesarea dibandingkan dengan usia di bawah 35 tahun.
Menurut World Health Organization (WHO), standart rata rata Sectio Cesaria
disebuah negara adalah sekitar 5% - 15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit
pemerintah rata rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%
(Gibbons, 2010).
Angka kejadian Sectio Cesaria di Indonesia menurut data survey nasional pada
tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh
persalinan (Rasjidi, 2009). Menurut penelitian Sumana (2004) angka Sectio Cesaria di
rumah Sakit Santa Elizabeth Medan sebesar 27,76 % dan sebesar 13,88% diantaraya
merupakan Sectio Cesaria tanpa indikasi medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu
sendiri (Sarmana, 2004).
Dari pengambilan data yang telah dilakukan pada tanggal 3 Desember 2015,
didapatkan bahwa jumlah kasus sectio cesarea dari tanggal 1 Januari 2015 sampai 2
Desember 2015, berjumlah 151 kasus sectio cesarea. Pada data pengelolaan instrumen
pada set sectio cesarea, didapatakan beberapa alat aus dan memiliki umur yang lama.
Kemungkinan yang terjadi bahwa, proses pengelolaan instrumen bedah pasca operasi
sectio cesarea yang dilakukan oleh scrub nurse, kurang atau tidak patuh terhadap sop,
sehingga ada beberapa alat yang aus.
Dalam Kepmenkes No. 004 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan disebutkan salah satu tujuan strategis adalah upaya
penataan manajemen kesehatan diera desentralisasi. Salah satu langkah kunci dalam
tujuan tersebut adalah mengembangkan sub sistem pemeliharaan dan optimalisasi
pemanfaatan sarana dan alat kesehatan. Dalam langkah 28 kepmenkes tersebut di atas
menyatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit
atau fasilitas pelayanan dapat tercapai bila tersedia biaya operasional dan pemeliharaan
alat kesehatan yang memadai dan untuk itu haruslah disusun suatu petunjuk teknis dan
Standart Operasional Prosedure (SOP) tentang pemeliharaan dan optimalisasi
pemanfaatan sarana rumah sakit dan alat kesehatan (Depkes RI, 2003).
Dalam pengelolaan instrumen bedah, scrub nurse melakukan beberapa tahap
dalam pengelolaan instrumen. Peran dari scrub nurse yaitu bertanggung jawab untuk
menutup atau menyelesaikan lapangan steril dan mempersiapkan instrumen untuk
pengelolaan ulang. Hal tersebut harus dilakukan oleh scrub nurse untuk menjaga agar
pengelolaan instrumen bedah pasca operasi dapat dilakukan dengan baik, tanpa merusak
dari bagian instrumen yang akan dikelola ulang setelah penggunaan pada operasi tersebut.
Tahap tahap tersebut di mulai dari batasi dan tahan, dekontaminasi instrumen, lubrikasi,
pemasangan kembali instrumen, sterilisasi, pengemasan, dan penyimpanan (J.
Gundermann, 2006).
American Society for Healthcare Engineering of the Hospital Association (1996),
menyatakan bahwa pemeliharaan alat serta sarana dapat terlaksana dengan baik, apabila
direncanakan, dilaksanakan, serta dikendalikan dengan tepat, sehingga menghasilkan
kegiatan pemeliharaan alat yang aman, efektif dan efisien.
Manajemen kinerja perawat instrument yang kurang baik pernah dibuktikan oleh
Dwi Puji Lestari dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh Work Valve Perawat
Kamar Operasi terhadap Kinerja Pengelolaan Instrumen Set Kamar Operasi GBT RSU.
Dr. Soetomo Surabaya bahwa data instrumen pada tahun 2008 menunjukan jumlah
kerusakan alat sebesar 35% dan kehilangan instrumen sebesar 20%. Sementara di tahun
2009 diketahui bahwa kerusakan sebesar 40% dan kehilangan sebesar 20% (Khusnul,
2011). Hal ini menunjukan bahwa adanya pengelolaan instrumen yang kurang sesuai
ataupun tidak sesuai standart operasional prosedur yang dapat merugikan rumah sakit
apabila kejadian tersebut terjadi berulang, contohnya meningkatnya anggaran rumah sakit
untuk membeli alat kesehatan yang baru. Proses pengelolaan instrumen yang sesuai
standart operasional prosedur harus dilakukan guna mencapai pengelolaan instrumen yang
baik dan memperpanjang umur dari alat kesehatan itu sendiri.
Dalam setiap tindakan operasi, kesterilan instrumen bedah sangat diperhatikan
guna kesuksesan operasi dan mencegah infeksi. Raizha Ananda menyebutkan bahwa,
salah satu sumber penularan infeksi melalui peralatan operasi yang terkontaminasi atau
tidak steril. Oleh karena itu, upaya maksimal yang dilakukan dalam pengelolaan
instrumen harus dilakukan untuk mengurangi resiko infeksi yang berasal dari instrumen
yang akan digunakan pada operasi. Namun instrumen yang tidak bebas dari infeksi dapat
meningkatkan potensi terjadi infeksi nosokomial pada saat berjalannya suatu operasi. Hal
ini harus memperhatikan bagaimana proses pengelolaan instrumen pasca operasi
dilakukan. Sterilisasi merupakan tindakan untuk membunuh dan menghilangkan segala
bentuk mikroorganisme termasuk spora dengan prosedur fisik atau kimia. Salah satu
tujuan sterilisasi di bidang kesehatan adalah untuk mencegah terjadinya infeksi silang
(Affdas, 2012).
Dari yang telah di uraikan diatas, menarik minat peneliti untuk melakukan pengamatan
pada perawat dalam pengelolaan instrumen sesuai SOP yang berlaku, dengan menyusun
skripsi yang berjudul Kepatuhan scrub nurse dalam pengelolaan Instrument Bedah sesuai
SOP pada Pasca Operasi Sectio Cesaria di RS Lavalete Kota Malang.
b. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kepatuhan scrub nurse dalam pengelolaan instrumen sesuai SOP
pada pasca operasi Sectio Cesaria?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui kepatuhan scrub nurse dalam pengelolaan instrumen sesuai SOP pada
pasca operasi Sectio Cesaria di Rumah Sakit Lavalete Malang.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengelolaan instrumen pada tahap batasi dan tahan.
instrumen.
Mengidentifikasi pengelolaan instrumen pada tahap sterilisasi.
Mengidentifikasi pengelolaan instrumen pada tahap pengemasan.
Mengidentifikasi pengelolaan instrumen pada tahap penyimpanan.
Mengidentifikasi kepatuhan scrub nurse dalam melakukan pengelolaan
instrumen.
d. Manfaat Penelitian
Bagi Petugas
Dapat menghindari kerusakan alat saat pengelolaan instrumen bedah dan dapat
mengurangi anggaran alat bedah rumah sakit.
Bagi Institusi Rumah Sakit
Sebagai tinjauan ulang dalam melakukan pengelolaan instrumen pada post operasi
Sectio Cesaria.
Bagi Institusi Keperawatan
Memberikan bahan dokumentasi ilmiah dalam pengembangan keperawatan
perioperatif khususnya dalam pelaksaan pengelolaan instrumen pada post operasi
Sectio Cesaria.
e. Kerangka Konsep
Pasien
Perawatan
pasien pasca
operasi di
recovery room
Pemindahan pasien
dari Recovery
Room menuju ruang
perawatan
Keterangan : Diteliti :
tidak diteliti :
f. Metode Penelitian :
1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain
penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan
penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapau tujuan tersebut
(Setiadi, 2013).
Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian
deskriptif observatif yang dimaksud adalah suatu pengamatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk membuat gambaran suatu keadaan secara objektif terhadap prosedur
tindakan yang dilakukan oleh orang lain dan atau peneleliti yang dilaporkan secara
lengkap tentang keadaan atau kondisi yang menjadi fokus studi (Arikunto, 202).
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah langkah pengumpulan data,
klasifikasi, pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan.
Penelitian deskriptif observatif ini untuk mengetahui Mengetahui kepatuhan scrub
nurse dalam pengelolaan instrumen sesuai SOP pada pasca operasi Sectio Cesaria di
Rumah Sakit Lavalete Malang.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kamar operasi RS. Lavelette Malang, yang akan
dilaksanakan pada bulan April Mei 2016.
3. Populasi, Sampel dan Kriteria Sampel
a) Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek atau subjek yang dipelajari, akan tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh scrub nurse di kamar operasi RS
Lavallete Malang, yang bertugas dalam mengelola instrumen bedah pasca operasi sectio
cesarea dan berjumlah 12 orang.
b) Sampel
Sampel penelitian adalah keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel adalah elemen elemen populasi yang dipilih
berdasarkan kemampuan mewakilinya. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 12 sampel yang merupakan scrub nurse di kamar operasi RS. Lavalette
Malang, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
c) Kriteria Sampel
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan
terjangkau yang akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam
menentukan kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi yaitu :
1. Seluruh scrub nurse yang bekerja di kamar operasi RS. Lavalete Malang.
2. Scrub nurse kamar operasi RS. Lavalette Malang yang bersedia menjadi
responden.
3. Scrub nurse yang bertugas dalam pengelolaan instrumen bedah pada pasca
operasi sectio cesarea.
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab antara lain terdapat keadaan
atau penyakit yang mengganggu, terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan
pelaksanaan, seperti subyek yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, hambatan etis
dan subyek menolak berpartisipasi. Adapun kriteria eksklusi yaitu :
1. Scrub nurse yang pada hari dilakukan penelitian mengambil cuti.
2. Scrub nurse yang pada
hari dilakukan penelitian masuk kerja tetapi tidak melakukan pengelolaan
instrumen bedah pada pasca operasi sectio cesarea di kamar operasi RS.
Lavalette Malang.
4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
a) Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi niali
dan merupakan operasionaisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau
ditentukan tingkatannya. Variabel dalam penelitian ini adalah kepatuhan perawat dalam
pengelolaan instrumen bedah.
b) Definisi Operasional
Definisi
Parameter
Alat
Opersional
Kepatuhan
Kepatuhan
Ukur
Ketepatan
Lembar
scrub
nurse scrub
nurse scrub
dalam
dalam
dalam
atau
pengelolaan
melakukan
melakukan
Check
instrumen
bedah
pasca
pada pengelolaan
operasi instrumen
sectio cesarea.
bedah
Skor
nurse observasi
proses
Setiap langkah
diberi
skor
1:dilakukan
0:tidak
dilakukan
pengelolaan
pasca instrumen
pasca
di operasi sectio
yang
Kriteria skor :
Patuh
80%
pengelolaan
instrumen
standart
persiapan alat,
bedah yaitu :
operasional
persiapan
prosedur.
lingkungan
79
dan langkah
dilakukan
1. Batasi dan
Tahan.
2. Dekontami
nasi.
3. Lubrikasi.
4. Pemasanga
n
kembali
Instrumen.
5. Pengepakan
100%
dilakukan
Tidak patuh :
%
langkah, sesuai
dengan
standart
operasional
prosedure
yang berlaku.
.
6. Sterilisasi
7. Penyimpan
an.
5. Instrument
Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2008). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan
dengan menggunakan instrumen berupa check list. Dalam penelitian ini, check list berisi
tentang persiapan alat, persiapan lingkungan, dan langkah langkah dalam pengelolaan
instrumen bedah pasca operasi. Check list tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai gambaran proses pengelolaan instrumen bedah yang dilakukan pasca operasi di
kamar operasi. Pengamat tinggal memberikan tanda check (v) pada daftar tersebut yang
menunjukan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan (Notoatmodjo, 2010).
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan surat ijin penelitian ke RS. Lavalette Malang atas rekomendasi
dari Poltekkes Kemenkes Malang.
2. Meminta ijin dan persetujuan penelitian kepada kepala instalasi bedah sentral
di RS. Lavalette Malang.
3. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data.
4. Datang langsung ke kamar operasi RS. Lavalette Malang.
5. Melakukan observasi dengan mengikuti setiap kegiatan pengelolaan
instrumen pasca operasi sectio caesarea, dimulai dari persiapan alat,
persiapan lingkungan dan langkah langkah dalam melakukan pengelolaan
instrumen.
6. Melakukan observasi tersebut kepada seluruh scrub nurse yang melakukan
pengelolaan instrumen bedah pada pasca operasi sectio cesarea.
7. Mencatat hasil observasi pada lembar observasi yang telah disiapkan.
8. Semua data yang diperoleh dikumpulkan.
9. Kemudian data diolah sesuai dengan tahapan pengelolaan data.
6. Procedur Penelitian
Cara pengelolaan data dengan menggunakan teknik non statistik, yakni
pengolahan data dengan tidak menggunakan analisa statistik, melainkan dengan analisa
kualitatif. Dalam penelitian ini hanya menggunakan scrub nurse yang melakukan proses
pengelolaan instrumen bedah pada pasca operasi sectio cesarea. Dalam pengelolaan data
pada penelitian ini akan menggunakan skoring lalu akan di interpretasikan nilai dalam 2
bagian.. Yaitu dengan menghitung pada setiap tahap pengelolaan instrumen yang meliputi
persiapan alat, persiapan lingkungan serta langkah langkah yang dilakukan pada
pengelolaan instrumen pasca operasi sectio caesarea, dan juga pada seluruh tahap
Patuh = apabila persentase yang didapat oleh responden sebesar 80% - 100 %.
Tidak patuh = apabila persentase yang didapat oleh responden 79 %.
Lampirkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
FORM 001.A
SURAT PERMOHONAN
Nomor
:
Malang, 21 Maret 2016
Lampiran
:
Perihal
: Permohonan Persetujuan Etik/Ethical Clearance
Kepada Yth.
Ketua Komite Etik Penelitian
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
di- Malang
Dengan Hormat,
Dengan ini kami bermaksud mengajukan permohonan untuk mendapatkan
Persetujuan Etik/ Ethical Clearance untuk protokol penelitian terlampir sebagai
berikut :
Judul Penelitian
Pasien dengan
Jenis Pembedahan
Pendidikan/Pekerjaan
Jenjang
Contact Person
: 082338747647
: 082338747647
Sumber Dana
: Mandiri
atas
perhatian
dan
Hormat Kami,
Pemohon
Aldia
A.Md. Kep
Palma
Yudasta,
FORM 001.B
Nurse dalam Pengelolaan Instrumen Bedah Sesuai Sop pada Pasca Operasi Sectio
Cesarea di Rs.Lavalette Malang.
2. Tujuan dari penelitian ini Mengetahui kepatuhan scrub nurse dalam pengelolaan
instrumen sesuai SOP pada pasca operasi Sectio Cesaria di Rumah Sakit Lavalete
Malang yang dapat memberi manfaat berupa Dapat menghindari kerusakan alat saat
pengelolaan instrumen bedah dan dapat mengurangi anggaran alat bedah rumah sakit,
Penelitian ini akan berlangsung selama 1 bulan dan sampel penelitian ini adalah 12
responden yang merupakan 12 atau seluruh perawat instrumen yang ada di Rumah Sakit
Lavalette Malang yang akan diambil dengan cara observasi.
3. Prosedure pengambilan bahan penelitian/data dengan cara observasi Cara ini mungkin
menyebabkan ketidak nyamanan yaitu pengawasan terhadap tindakan yang anda lakukan
tetapi anda tidak perlu khawatir karena subjek tidak akan dicantumkan namanya.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah dapat
mengetahui bagaimana pengelolaan instrumen pasca operasi pada pasien sectio cesarea,
sehingga apabila ada kekurangan dapat diperbaiki untuk kedepannya.
5.
Seandainya anda tidak menyetujui cara ini maka anda dapat memilih cara lain yaitu
menolak untuk dilakukan observasi atau anda boleh tidak mengikuti penelitian ini sama
sekali. Untuk itu anda tidak akan dikenakan sanksi apapun.
FORM 001.C
INFORMED CONSENT
(Surat Persetujuan Setelah Penjelasan)
Setelah mendapat penjelasan serta mengetahui tujuan penelitian yang berjudul Kepatuhan
Scrub Nurse Dalam Pengelolaan Instrumen Bedah Sesuai Sop Pada Pasca Operasi Sectio Cesarea Di
Rs.Lavalette Malang.
Umur
Alamat
Jabatan
menyatakan (setuju / tidak setuju)* diikut sertakan dalam penelitian dengan catatan
apabila sewaktu-waktu dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini, saya
percaya informasi yang saya berikan dijamin kerahasiaannya.
Malang, 2016
Peneliti
Responden
.
HP :
FORM 001.D
CURRICULUM VITAE
JUDUL PENELITIAN
DATA PENELITI
1.
2.
3.
4.
5.
FORM 001.E
RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN ( Disesuaikan )
1
2
Biaya Pengiriman EC
Peralatan Penelitian
a Penggandaan angket dan kuesioner
b Bingkisan
c ATK
= Rp. 50.000
= Rp 50.000
= Rp 20.000
Lain lain
=Rp 30.000
Total Biaya
= Rp. 175.000
= Rp 325.000
FORM 001.F
Kegiatan
Mencari
Referensi
Mengumpulkan Literatur
Menyusun
BAB I
Menyusun
BAB II
Menyusun
BAB III dan
Instrumen
Ujian
proposal
Perbaikan
Proposal
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
xx
xxx
xxx xxxx
x xxxx
xxxx xx
xx xxxx
xxx
x
xxxx
xx
Tahap
Pelaksanaan
Mengajukan
Informed
Concent
Mengumpulkan data
Okt
Tahap
Perencanaan
Konsultasi
Judul
Bulan
xx
xxxx
xx
Analisis Data
xx
Penyajian
Data
xx
Tahap Akhir
Mengkomuni
kasikan hasil
xx
Menyusun
BAB IV
xx
Menyusun
BAB V
Ujian skripsi
xx
x
Perbaikan
skripsi
4
xx
Konsultasi
Pembimbing
Form 001.G
INSTRUMEN PENELITIAN
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN INSTRUMEN
Petunjuk pengisian
a. Berilah tanda () sesuai hasil pengamatan terhadap subjek penelitian.
b. Penialaian skor:
: 80% - 100 %
2.Tidak Patuh
: 79%
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
Pendidikan
Pengalaman
Motivasi
Tindakan
Persiapan Alat
1.
Handscoon
2.
Instrumen
3.
Baskom
4.
Persiapan Lingkungan
1.
Dilakuka
n
Tidak
Dilakuka
n
3.
4.
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
Pendidikan
Pengalaman
Motivasi
2. Dekontaminasi Instrumen.
Hasil Observasi
No
Tindakan
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
Sarung tangan
2.
Skort plastic
3.
Kacamata gogle
4.
Sepatu bot
5.
Siapkan
larutan
dekontaminasi
6.
Siapkan
cairan
(cidezyme, savlon)
7.
8.
9.
10.
11.
dekontaminan
pembersih
untuk
instrument
Persiapan Lingkungan
1.
Siapkan
tempat/lokasi
untuk
dekontaminasi,cleaning dan pengeringan
2.
2.
3.
Tidak
Dilakuka
n
(gigazyme, savlon).
4.
5.
6.
7.
8.
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
:
:
Pendidikan
Pengalaman
Motivasi
3. Lubrikasi.
Hasil Observasi
No
Tindakan
Dilakuka
n
Tidak
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
Handscoon
2.
Pelumas (Paravin)
3.
Kassa
4.
Linen (1)
Persiapan Lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
Pendidikan
:
:
Pengalaman
Motivasi
4. Pemasangan Kembali.
Hasil Observasi
No
Tindakan
Dilakuka
n
Tidak
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
Handscoon.
2.
3.
Linen.
Persiapan Lingkungan.
1.
2.
3.
4.
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
Pendidikan
:
:
Pengalaman
Motivasi
5. Pengepakan.
Hasil Observasi
No
Tindakan
Dilakuka
n
Tidak
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
2.
3.
4.
Siapkan tempat
instrument.
/lokasi
untuk
packing
2.
Periksa pengatur
dibutuhkan
2.
3.
Bungkuslah
bak
instrument
dengan
pembungkus pertama kemudian bungkus
dengan kain pembungkus kedua kemudian di
fiksasi.
4.
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
:
:
Pendidikan
Pengalaman
Motivasi
Tindakan
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
2.
Persiapan Mesin
1.
Pastikan
terhubung
2.
3.
4.
Periksa pengatur
dibutuhkan
5.
6.
7.
8.
9.
Tidak
Dilakuka
n
Tanggal Observasi :
Observer :
Nama Inisial :
Umur
Jabatan
Pendidikan
Pengalaman
Motivasi
7. Penyimpanan.
Hasil Observasi
No
Tindakan
Dilakuka
n
Persiapan Alat
1.
2.
Troli.
3.
Persiapan Lingkungan.
1.
Ambil instrumen
sterilisator.
yang
telah
steril
dari
2.
3.
4.
Tidak
Dilakuka
n