Pengendalian Mutu PDF
Pengendalian Mutu PDF
(QUALITY CONTROL)
Sasaran Belaiar :
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat:
a. Memahami
dan
menjelaskan
sejarah
konsep
mutu,
pengertian
(Inspection Era). Pada masa ini mutu produk hanya terbatas pada atribut yang
melekat pada produk, hanya berkisar pada masalah produk rusak, cacat,
maupun menyimpang. Dalam hal ini hanya departemen inspeksi saja yang
bertanggung jawab dalam pendeteksian dan penyisihan produk yang tidak
memenuhi syarat mutu. Tidak ada perhatian sama sekali pada proses dan sistem
yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Menginjak tahun 1930-an, mulai timbul pergeseran pandangan terhadap
mutu yaitu mutu produk diartikan sebagai serangkaian karakteristik yang melekat
pada produk yang dapat diukur secara kuantitatif menggunakan pengukuran
statistik. Dengan demikian maka masa ini dikenal dengan sebutan Jaman
Pengendalian Mutu Secara Statistik (Statistical Quality Control Era). Pada masa
ini departemen yang bertanggung jawab dalam hal mutu produk tidak hanya
Departemen Inspeksi saja, namun sudah melibatkan Departemen Produksi.
Kedua departemen tersebut telah diperlengkapi dengan alat-alat dan metode
statistik dalam mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam atribut produk yang
dihasilkan dari proses produksi.
Pada tahun 1950-an, pandangan terhadap mutu kembali mengalami
perluasan dari konsep yang sempit yang hanya terbatas.pada tahap produksi, ke
tahap desain yang merupakan tahap sebelum produksi. Dalam hal ini telah
terdapat koordinasi dengan Departemen Jasa yang menangani perencanaan dan
pengendalian
produksi
serta
pergudangan
yang
tetap
menempatkan
manajemen
yang
mudah
diramalkan.
Deming
memperkenalkan
konsep
14
pengendalian mutu produk yang dikenal dengan istilah Deming's 14 points dan
juga konsep PDCA (Plan, Do, Check, Act) sebagai langkah-langkah sistematis
dalam pengendalian mutu.
Joseph
Juran
menyatakan
bahwa
pengendalian
mutu
perlu
pengendalian
mutu
penting
dilakukan?
Karena
dapat
Komponen
apa
saja
yang
perlu
dibakukan
dari
proses
pelatihan
ulang
secara
berkesinambungan
agar
dapat
Tertalu berlebihan produk, proses, maupun tempat kerja yang tidak aman
bagi keselamatan kerja karyawan;
6. Biaya Mutu
Biaya mutu merupakan biaya yang terjadi karena kemungkinan adanya
mutu produk maupun jasa yang rendah. Terdapat berbagai macam model biaya
mutu, antara lain P - A - F Model (Prevention - Appraisal - Failure), Process Cost
Model, serta Life Cycle Model. Namun yang akan dibahas di sini hanya salah
satu saja yaitu P-A-F Model.
P-A-F Model terdiri dari tiga komponen, yaitu biaya pencegahan, biaya
penilaian/pengkajian, dan biaya kegagalan. Biaya kegagalan terdiri dari dua
aspek, yaitu biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Secara
rinci setiap komponen biaya adalah sebagai berikut :
a. Biaya Pencegahan (Prevention costs)
Biaya pencegahan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mencegah
terjadinya cacat produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan yang dimaksudkan
untuk menurunkan kuantitas produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu yang
telah
ditetapkan
sehingga
dapat
menurunkan
biaya
kegagalan.
Biaya
mutu
yang
telah
ditetapkan.
Process
acceptance
adalah
pengambilan sample dari proses produksi yang sedang berjalan untuk melihat
apakah proses produksi berjalan dalam kendali dan tidak menghasilkan produk
yang cacat atau rusak.
STUDI KASUS
I.
Kabupaten "A". Suatu hari Anda dipanggil oleh Direktur Rumah Sakit yang
kemudian memperlihatkan salah satu judul berita di koran lokal yaitu "Pasien
Tidak Puas Dirawat di RS "A". Ternyata diberitakan bahwa banyak pasien yang
dirawat inap di RS "A" mengeluhkan buruknya pelayanan makanan yang
disediakan oleh rumah sakit, yaitu makanannya sering terlambat datang dan ahli
gizinya kurang ramah dalam menghadapi pasien. Anda merasa malu dan
kecolongan, mengapa masalah ini tiba-tiba terekspos di masyarakat luar tanpa
diketahui terlebih dulu secara intern? Apa sebenarnya masalah yang terjadi? Apa
sebaiknya yang harus Anda lakukan?
II.
Kesehatan di suatu kabupaten. Anda sudah bekerja di sana selama dua tahun,
namun Anda merasa tugas-tugas Anda tidak jelas. Ternyata Anda tidak
sendirian, rekan-rekan Anda pun merasakan hal yang sama. Seringkali terjadi
atasan mendelegasikan tugas menumpuk pada satu orang saja, sedangkan
karyawan yang lain tidak diberi tugas apa pun yang menjadi tanggung jawabnya.
Beberapa rekan malah memanfaatkan waktu pada jam kerja untuk bermain catur
di dekat kantin atau sekedar pergi berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Anda
tahu ada sesuatu yang salah, dapatkah Anda mengidentifikasi masalah apa yang
terjadi pada Dinas Kesehatan itu? Bagaimana kira-kira solusinya?
III.
"Mitra Menuju Sehat" . Setelah beberapa bulan bekerja, Anda mulai merasakan
adanya ketidakadilan. Anda yang banyak melayani konsultasi gizi pasien diberi
gaji jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rekan Anda yang sering terlambat
dan sering tidak ada di tempat dengan berbagai alasan. Dari perbincangan
dengan sesama rekan kerja, ternyata banyak pula yang merasakan ketidakadilan
itu. Mereka menjadi resah karena ingin protes namun takut dipecat, juga ingin
pindah kerja namun lapangan kerja sempit. Coba Anda identifikasi masalah apa
yang terjadi pada Rumah Sakit "Mitra Menuju Sehat" itu? Apa yang sebaiknya
Anda dan rekan-rekan lakukan?
IV.
Manajemen Anggaran
Dinas Kesehatan tempat Anda bekerja akan mengadakan TOT (Training
V.
mengatakan bahwa baru saja ada pengaduan dari salah satu keluarga pasien
rawat inap. Pasien tersebut mengidap penyakit Diabetes Melitus, namun kemarin
siang
gula
darahnya
meningkat
mendadak.
Ternyata
pagi
harinya
ia
mengkonsumsi makanan yang diberikan dari rumah sakit berupa makanan tinggi
kalori tinggi protein. Setelah Anda telusuri, ternyata terjadi kekeliruan pemberian
diit dengan pasien di kamar sebelahnya yang mengidap penyakit kanker.
Masalah apa sebenarnya yang terjadi? Apa yang sebaiknya Anda lakukan?