Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA NON-PROFIT (NIRLABA)

Organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan


organisasi bisnis. Karakteristik khusus yang mendasari perbedaan tersebut menurut PSAK
45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba terutama terletak pada
cara organisasi nirlaba memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumberdaya dari sumbangan
para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau pengembalian
manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumberdaya yang diberikan (Ikatan
Akuntan Indonesia, 2012).
Dalam organisasi nirlaba,karakteristik khusus ini menimbulkan jenis transaksi, siklus
operasi, pola pengelolaan keuangan, perlakuan akuntansi dan kebutuhan pelaporan
keuangan yang berbeda dengan organisasi bisnis. Pada organisasi nirlaba terdapat
transaksi penerimaan sumbangan yang jarang atau bahkan tidak ada dalam entitas bisnis.
Tahapan operasi pada organisasi nirlaba dimulai dari penerimaan dana dari penyumbang
dan diakhiri dengan pelaksanaan program atau kegiatan; berbeda dengan entitas bisnis
yang memiliki pola yang lebih menyerupai siklus atau perputaran bentuk uang. Sedangkan
pada pola pengelolaan keuangan, organisasi nirlaba kebanyakan mengenal prosedur
pemberian dan pertanggungjawaban uang muka sebagai prosedur keuangan utama dalam
pelaksanaan program ataupun kegiatan.
Analisis Kinerja Keuangan Organisasi Non-Profit
Pada dasarnya, indikator kinerja keuangan organisasi non profit beserta rasionya tidak jauh
berbeda dengan perusahaan yang berorientasi laba. Indikator tersebut meliputi tetapi tidak
terbatas pada :
Likuiditas :

Rasio antara kas, investasi jangka pendek


dan piutang lancar terhadap kewajiban
lancar dan rasio antara aset lancar terhadap

Beban Utang :
Kecukupan Sumberdaya yang tersedia :
Kinerja Pendapatan dan Belanja saat ini :
Keandalan proyeksi keuangan :

kewajiban lancar.
Total utang dibagi total aset
Tingkat surplus atau defisit dalam kegiatan
Perbedaan
antara
pendapatan
dan
pengeluaran yang telah dianggarkan dengan

realisasinya. Diukur dalam bentuk nominal


mata uang maupun persentase.
Indikator kinerja keuangan di atas merupakan indikator yang masih bersifat
tradisional. Dalam menganalisis kinerja keuangan, perlu bagi analis untuk tidak hanya
memakai indikator tersebut. Analisis kinerja keuangan entitas nirlaba menitikberatkan pada
bagaimana

Anda mungkin juga menyukai