Anda di halaman 1dari 12

Insomnia menurut Kedokteran Barat

A. Pengertian Insomnia
Menurut National Center on Sleep Disorder Research (NCSDR) insomnia adalah
persepsi atau keluhan tidak memadai atau kurangnya kualitas tidur karena satu dan
lain hal berikut:
1.
Kesulitan tidur
2.
Sering terbangun di malam hari dengan susah kembali untuk tidur
3.
Bangun terlalu pagi
4.
Tidur yang tidak nyaman.
B. Etiologi dan Patofisiologi Insomnia
1. Etiologi
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya insomnia yaitu faktor hormonal,
obat-obatan dan kejiwaan atau bisa juga karena faktor luar misalnya tekanan batin,
suasana kamar tidur yang tidak nyaman dan keributan. Selain itu, kopi dan teh
yang mengandung zat perangsang susunan saraf pusat, serta tembakau yang
mengandung nikotin merupakan bahan yang dapat menimbulkan insomnia
(Purwanto, 2008)
Menurut Rafknowledge (2004) faktor-faktor penyebab insomnia diantaranya:
a. Stres atau kecemasan biasanya karena memikirkan permasalahan yang
sedang dihadapi
b. Depresi, selain menyebabkan insomnia depresi juga bisa menimbulkan
keinginan untuk tidur sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari
masalah yang dihadapi. Depresi dapat menyebabkan insomnia dan
sebaliknya insomnia dapat menyebabkan depresi
c. Kelainan-kelainan kronis seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, artritis
atau penyakit mendadak yang seringkali menyebabkan kesulitan tidur
d. Efek samping pengobatan
e. Pola makan yang buruk yaitu sering mengkonsumsi makanan berat
sebelum tidur
f. Kurang olahraga menjadi faktor kesulitan tidur yang signifikan

2. Patofisiologi Insomnia
Siklus tidur- bangun merupakan hasil interaksi nukleus-nukleus di batang otak,
formasio retukularis dan korteks serebri. Sistem ini diatur oleh neurotransmiter
yang dihasilkan oleh nukleus raphe dan locus coeruleus dibatak otak. Nukleus
raphe mengasilkan serotonin. Kerusakan nukleus ini menurunkan kadar serotonin

sehingga timbul gangguan tidur. Sistem limbik sebagai pusat emosi juga
berhubungan dengan keaadaan terjaga atau terbangun, hal ini berhubungan dengan
ansietas dan depresi yang dapat menimbulkan insomnia. Terjadinya insomnia
seringkali berhubungan debgan keadaan hyperarousal. Keadaan hyperarousal
merupakan suatu keadaan dengan karateristik tingkat kewaspadaan yang sangat
tinggi dan muncul secara kuat sebagai respon dari situasi yang spesifik misalnya
lingkungan tidur. Keadaan hyperarousal pada pasien insomnia tampak dari adanya
peningkatan suhu tubuh dan meningkatnya denyut jantung pada saat memasuki
fase tidur awal (Tresnaningsih dkk, 2010)
C. Epidemiologi Insomnia
Berdasarkan pernyataan National Institutes of Health, pada tahun 2005 penderita
insomnia mencapai 10% dengan gejala distress dan kelemahan. Prevalensi insomia
sebagai gejala adalah sebesar 30% dan insomnia sebagai gangguan tidur sebanyak 510%. Hubungan antara insomnia dengan depresi sangat kuat. Pada masa dewasa,
penderita depresi dengan insomnia sebanyak 69%, sementara penderita kecemasan
dengan insomnia sebanyak 73%.
D. Manifestasi Klinis Insomnia
Manifestasi klinis insomnia, yaitu :
1. Perasaan sulit tidur, bangun terlalu awal
2. Wajah kelihatan kusam
3. Mata merah, hingga timbul bayangan gelap di bawah mata
4. Lemas, mudah mengantuk
5. Resah dan mudah cemas
6. Sulit berkonsentrasi, depresi, gangguan memori, dan gampang tersinggung.

E. Pemeriksaan Insomnia
Adapun pemeriksaan penunjang Insomnia seperti di bawah ini :
Menurut Remelda (2008) untuk mendiagnosis seseorang mengalami gangguan atau
tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaian terhadap :
1. Pola tidur penderita
2. Pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
3. Tingkatan stres psikis
4. Riwayat medis
Riwayat medis dan pemeriksaan fisik, termasuk riwayat rinci tidur, merupakan
bagian penting dari evaluasi. Pemeriksaan harus menilai kebiasaan tidur,
lingkungan tidur, obat dan alkohol, riwayat kesehatan dan pengobatan, dan
sejarah medis keluarga. Sering berguna bagi dokter untuk mewawancarai

pasangan tempat tidur pasien dan meminta pasien untuk menyimpan catatan
tidur
5. Aktivitas fisik.
6. Pengujian laboratorium
Hal ini dapat mengidentifikasi gangguan medis (seperti penyakit tiroid) yang
dapat berkontribusi terhadap kesulitan tidur.
7. Tes tidur
Tes tidur seringkali bermanfaat. Tes tidur yang paling umum adalah
polysomnography, yang digunakan untuk mengevaluasi apnea tidur

.
Insomnia Menurut Tradisional Chinese Medicine (TCM)
A. Pengertian
Insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk mendapatkan tidur dengan
normal. Dapat disebabkan karena kekhawatiran dan kegembiraan yang berlebihan,
ketegangan saraf, serta nyeri atau sensitivitas terhadap kebisingan.
Ditandai dengan susah mengawali tidur, tidur tidak bisa lama, pada kasus
ringan ditandai dengan susah untuk melanjutkan tidur ketika sudah terbangun
sedangkan pada kasus berat ditandai dengan ketidakmampuan untuk tidur pada malam
hari.
Di dalam TCM, insomnia disebut juga Shi Mian, yang terjadi karena adanya
gangguan disharmoni antara jantung, limpa, hati, ginjal dan defisiensi Yin yang
menyebabkan hiperaktivitas Yang dan insufisiensi Yin.
B. Etiologi dan pathogenesis
Di dalam Ilmu Kedokteran Timur (Traditional Chinese Medicine), tidur merupakan
suatu siklus karena pergantian siang dan malam secara alami dimana menunjukan Yin
dan Yang seimbang. Pada kondisi sehat (normal), Wei Qi (Qi pertahanan) bersirkulasi
pada meridian Yang di waktu siang dan relatif ekses sehingga seorang terjaga/sadar
penuh. Ketika malam hari, Wei Qi (Qi pertahanan) menuju meridian Yin sehinga

orang masuk dalam fase tidur. Ada empat jenis penyebab terjadinya Insomnia, yaitu
kurang harmonisnya organ Jantung dan Limpa atau Jantung dan Ginjal atau Hati dan
Kandung empedu atau Limpa dan Lambung. Masing-masing akan dijelaskan bersama
dengan gejala tambahannya, sebagai berikut:
1. Tidak Harmonisnya Jantung dan Limpa
Terlampau memeras otak, keinginan dan harapan tidak tercapai sehingga
Chi Lima dan Jantung menggumpal, fungsi Jantung terganggu, Shen yang
disimpannya tak terpelihara dengan baik, maka timbullah Insomnia.
Gejala Tambahan:
Muka pucat ke kuning-kuningan, alat gerak lemas, tidak bersemangat,
berdebar-debar, lidah pucat.

2. Tidak Harmonisnya Jantung dan Ginjal


Nafsu birahi yang terlalu besar akan melukai dan melemahkan YIN Ginjal
sehingga hubungan Ginjal dan Jatung terputus hal ini akan menyebabka
Shen dalam Jantung tidak terpelihara dengan baik sehingga menimbulkan
Insomnia.
Gejala Tambahan:
Pusing, pinggang pegal dan nyeri, emisi seminal, gelisah, telinga berdenging,
nadi cepat dan lidah merah.

3. Tidak Harmonisnya Hati dan Kandung Empedu


Adanya Api di dalam organ Hati dan Kandung Empedu menimbulkan Panas
Lembab yang mengganggu keadaan Shen yang menyebabkan Insomnia.
Gejala Tambahan:

Vertigo, sakit kepala, nyeri iga, gelisah dan mudah marah, mudah takut, lidah
terasa pahit, selaput lidah kuning kotor, nadi tegang seperti senar gitar.

4. Tidak Harmonisnya Limpa dan Lambung


Tidak teraturnya makan akan melukai Limpa dan Lambung. Lipa akan
mengalami kehilangan daya untuk transportasi. Chi Lambung tidak dapat
turun, makanan mengumpul dan tertahan sehingga menyebabkan pembentukan
riak dari lembab, lembab dari riak akan menyumbat Cung Ciao sehingga
perjalan Chi akan terganggu, Shen dalam Jantung akan terganggu pula,
maka dapa terjadi Insomnia.

C. Diferensiasi sindrom
1. Hiperaktivitas api hati
Manifestasi : insomnia, mudah marah, tidak nafsu makan, mudah haus, rasa pahit
dimulut, urine kuning, konstipasi, lidah merah dengan selaput kuning.
Nadi cepat dan kuat
2. Flegma panas internal
Manifestasi : insomnia, rasa berat dikepala, sputum banyak, dada tertekan, tidak
nafsu makan, sendawa, mual muntah, rasa pahit dimulut. Lidah
lengket dengan selaput kuning . nadi tipis dan cepat

3. Hiperaktivitas api karena defisiensi Yin


Manifestasi : insomnia, palpitasi, pusing, tinnitus, memori buruk, kelemahan di
pinggang dan lutut, bak malam hari, sensasi panas di telapak tangan,
telapak kaki dan dada.
Lidah merah, nadi benang dan cepat
4. Defisiensi jantung dan limpa
Manifestasi : insomnia, tidur terganggu, kompleksi pucat. Lidah pucat dengan
selaput tipis. Nadi benang dan lemah.
5. Defisienai qi jantung dan kandung empedu
Manifestasi : insomnia, tidur terganggu mimpi, sulit mengawali tidur, palpitasi,
nafas pendek, kelemahan. Lidah pucat. Nadi benang

6. Disharmoni jantung dan ginjal


Manifestasi : insomnia, pusing, tinnitua, sensasi panas di 5 titik, kelemahan pada
punggung dan lutut, bak di malam hari, lidah merah dgn selaput tipis.
Nadi benang dan cepat
D. Prinsip Terapi dan Pemilihan Titik
1. Hiperaktifitas Api Hati
Prinsip terapi
: membersihkan api hati, menenangkan pikiran
Titik Utama:
LR 2 Xingjian
PC 6 Neiguan
HT 7 Shenmen
ST 44 Neiting
SP 6 Sanyinjiao
Penjelasan
LR 2 Xingjian dan PC 6 Neiguan mengusir api dari meridian Jueyin
HT 7 Shenmen menenangkan pikiran
ST 44 Neiting mengusir Api
SP 6 Sanyinjiao menutrisi Yi dan menenangkan Yang
Titik sekunder sesuai dengan kondisi
Sakit kepala, pusing dan penglihatan kabur (GB20 Fengchi)
Sembelit (SJ 6 Zhigou
2. Flegma Panas Internal
Prinsip terapi
:menghilangkan

flegma,

mengharmonisasi

jiao

tengah,

membersihkan panas, menenangkan pikiran


Titik utama:
HT 7 Shenmen
GB 34 Yanglingquan
SP 6 Sanyinjiao
ST 40 Fenglong
LI 11 Quchi
REN 12 Zhongwan
EX HN 1 Sisenchong
Penjelasan
HT 7 Shenmen membersihkan Jantung dan menenangkan pikiran
GB 34 Yanglingquan membersihkan dahak dan panas
SP 6 Sanyinjiao, REN 12 Zhongwan, dan ST 40 Fenglong memperkuat

tengah-jiao dan mengubah dahak


LI 11 Quchi Mengusir panas
EX HN 1 menenangkan jiwa

Titik Sekunder sesuai dengan kondisi


Sesak dada PC 6 Neiguan
3. Hiperaktifitas Api karena Defisiensi Yin
Prinsip terapi
: memupuk yin, membersihkan panas , menutrisi jantung dan
menenangkan pikiran.
Titik Utama:
KI 6 Zhaohai
BL15 Xinshu
BL 23 Shenshu
HT 7 Shenmen
LR 3 Taichong
Penjelasan
KI 6 Zhaohai, BL 23 Shenshu tonif ginjal dan memelihara yin untuk

membatasi api Jantung


BL15 Xinshu, HT 7 Shenmen menyehatkan jantung,mengilangkan panas dan

menenangkan pikiran
LR 3 Taichong menenangkan hati dan membersihkan panas

Titik Sekunder sesuai dengan kondisi


Dizzines dan tinnitus GB 20 Fengchi
4. Defisiensi Jantung dan Limpa
Prinsip terapi
: menguatkan jantung dan limpa, menambah qi dan darah,
menenangkan pikiran.
Titik Utama:
HT 7 Shenmen
ST 36 Zusanli
SP 6 Sanyinjiao
REN 6 Qihai
BL 20 Pishu
BL 15 Xinshu
SP 9 Yinlingquan
Penjelasan
HT 7 Shenmen dan BL 15 Xinshu menyehatkan jantung dan menenangkan

pikiran
REN 6 Qihai, ST 36 Zusanli, SP 6 Sanyinjiao memperkuat jiao tenga untuk

menghasilkan qi dan darah


BL 20 Pishu dan SP 9 Yinlingquan titik kembali shu limpa dan He-Sea Point
dari meridian Limpa, memperkuat fungsi limpa untuk menghasilkan qi dan

darah
Titik Sekunder sesuai dengan kondisi
Kasus yang parah (DU 24)

EX N 1 sishencong, dan GB 13 Benshen: Tiga poin dari kepala yang

berhubungan dengan jiwa yang afektif dalam pengobatan gangguan mental


Memori buruk, pusing, penglihatan kabur DU 20 Baihui ,BL 13 Ganshu

5. Defisiensi Qi Jantung dan Kandung Empedu


Prinsip terapi
: menguatkan qi, menutrisi jantung dan menenangkan pikiran
Titik Utama:
REN 6 Qihai
REN 17 Danzhong
HT 7 Shenmen
BL 15 Xinshu
EX HN 1 Sishencong
ST 36 Zusanli
Penjelasan
REN 6 Qihai dan ST 36 Zusanli memperkuat qi
REN 17 Danzhong titik berpengaruh Qi mengatur aktivitas qi
HT 7 Shenmen dan BL 15 Xinshu menyehatkan jantung dan menenangkan
pikiran
EX HN 1 Sishencong memperkuat otak dan menenangkan pikiran
Titik Sekunder
Ketakutan/rasa takut BL 19 Danshu
6. Disharmoni Jantung dan Ginjal
Prinsip terapi
: menguatkan ginjal, membersihkan jantung, menutrisi jantung
dan ginjal, menenangkan pikiran
Titik Utama:
DU 24 Shenting
GB 13 Benshen
EX HN 1 Sishencong
HT 7 Shenmen
KI 6 Zhaohai
BL 15 Xinshu
BL 23 Shenshu
Penjelasan
DU 24 Shenting, GB 13 Benshen, EX HN 1 Sishencong tiga titik di kepala

yang terkait erat dengan semangat, menenangkan pikiran


HT 7 Shenmen dan KI 6 Zhaohai memperkuat ginjal dan menenangkan

pikiran, harmonisasi panas dan ginjal


BL 15 Xinshu dan BL 23 Shenshu Titik Shu belakang dari dan ginjal,

memperkuat dan ginjal


Titik Sekunder
Sakit kepala Fengchi GB 20
Pengalaman Terapi

1. Menusuk EX HN 16 Anmian
Indikasi
Resep titik

: Insomnia
: EX HN 16 Anmian Terletak di tengkuk, pada titik tengah dari

garis yang menghubungkan GB 20 Fengchi dan SJ 17 Yifeng


Manipulas
: Tusukan tegak lurus 1,5 cun dalam, memutar jarum untuk
menginduksi datangnya qi, dan mempertahankannya selama 30 menit.
perlakuan yang diberikan sekali setiap hari, dengan 10 perlakuan satu
programnya . Biasanya setelah pengobatan pertama tidur pasien akan dapat
meningkat.
2. Akupunktur dan Moksibusi pada HT 7
Indikasi
: Insomnia
Resep titik
: HT 7 Shenmen
Manipulasi
: Tusuk HT 7 Shenmen dengan memperkuat atau mengurangi
manipulasi

sesuai

dengan

kondisi

pasien.

Manipulasi

jarum

untuk

menginduksi datangnya Qi dan mempertahankannya selama 20-40 menit.


Pasien diminta untuk menerapkan moksibusi dengan moxa batang pada HT 7
Shenmen selama 20 menit sebelum tidur. Biasanya sekitar 2-3 saja yang jarum
untuk menyembuhkan gangguan ini.
3. Penusukan BL 62 Shenmai
Indikasi
: Insomnia
Resep titik
: BL 62 Shenmai
Manipulasi
:Tusuk dengan teknik memperkuat atau mengurangi manipulasi
sesuai dengan kondisi pasien. Memanipulasi jarum untuk menginduksi
datangnya Qi dan mempertahankannya selama 15-30 menit. Biasanya, dalam 4
program, gangguan akan sembuh.
4. Penusukan EX LE 21 Shimian
Indikas i
:Insomnia
Resep titik
:EX LE 21, yang terletak di bagian bawah kaki, pada titik
persimpangan dari garis tegak lurus dari ujung maleolus eksternal dan garis
tengah bagian bawah kaki.
Manipulasi
: tusukan dangkal mungkin 0,1-0,2 cun mendalam, manipulasi
jarum lembut, dan mempertahankannya selama 2-4 menit. Pengobatan ini
diberikan sekali sehari, dengan 6 kali perlakuan dalam satu program .
Biasanya, dalam 4 pengobatan, tidur pasien akan sangat meningkat.
5. Penusukan EX HN 21 Tousanjiao
Indikasi
: insomnia dan sakit kepala

Resep titik

: EX HN 21 Tousanjioa, total berjumlah tiga titik, yang terletak

di dahi, masing-masing pada titik-titik persimpangan dari garis tegak lurus dari
kantus dalam dan garis rambut depan, dan DU 23 Shangxing.
Manipulasi
: menusuk sampai area sepanjang kulit kepala 1 cm, memutar
jarum lembut, mempertahankannya selama 60 menit. Pengobatan ini diberikan
sekali sehari dengan 10 perlakuan dalam satu program . Biasanya, dalam 2
program, kondisi pasien akan meningkat pesat
E. Saran dan anjuran
1. Hindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok di malam hari
2. Atur kondisi kamar
3. Buatlah kamar tenang tanpa ada suara lain dan kondisi gelap pada kamar bisa
mempercepat keluarnya hormon penenang (melatonin) dari otak, sehingga dapat
tertidur pulas.
4. Tempat tidur hanya untuk tidur
5. Lakukan aktivitas fisik
6. Berolahragalah secara teratur di pagi hari dan bukan di malam hari. Olahraga baik
dilakukan pada pukul enam pagi dan sebaiknya jangan 3-4 jam sebelum waktu
tidur.
7. Cukupkan porsi makan
8. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman terlalu banyak sebelum berniat
untuk tidur. Nikmatilah makan malam maksimal dua jam sebelum tidur.
9. Tenangkan pikiran sebelum tidur
F. Hasil Penelitian
J Tradit Chin Med. 2013 Agustus; 33 (4): 428-32.
Efek kuratif dari akupunktur dan moksibusi pada Insomnia: uji coba klinis secara
acak.
Gao X1, Xu C, Wang P, Ren S, Zhou Y, Yang X, Gao L.
TUJUAN:
Untuk mengamati pengaruh akupunktur dan moksibusi pada insomnia dan
mengeksplorasi mekanisme.
METODE:
Seratus dua puluh pasien secara acak dibagi menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Enam puluh pasien dalam kelompok eksperimen diterapi sekali
sehari dengan akupunktur di Baihui (GV 20), Sishencong (EX-HN 1), Shenmai (BL
62), dan Zhaohai (KI 6) dan dengan moksibusi di Baihui (GV 20) dan Sishencong

(EX-HN 1). Enam puluh pasien dalam kelompok kontrol diakupunktur sekali sehari di
Shenmen (HT 7), Neiguan (PC 6), dan Sanyinjiao (SP 6). Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI) digunakan untuk membandingkan peningkatan tidur antara kedua
kelompok.
HASIL:
Total tingkat efektif adalah 87,7% pada kelompok eksperimen dan 76,3% pada
kelompok kontrol. Skor PSQI dan total skor lebih rendah setelah pengobatan
dibandingkan sebelum pengobatan pada kedua kelompok. Namun, penurunan pada
kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok control di kualitas tidur, waktu
tertidur, gangguan tidur, dan aktivitas siang hari (P <0,05).
KESIMPULAN:
Akupunktur dan moksibusi di Baihui (GV 20), Sishencong (EX-HN 1), Shenmai (BL
62), dan Zhaohai (KI 6) secara signifikan menurunkan gejala insomnia pada
kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Wisnu. 2013. Penatalaksanaan Akupunktur pada Ny. S Dengan Kasus Insomnia Oleh
Karena Gangguan Emosi (Sindrom Ketidakharmonisan Limpa Dan Lambung). Program
Studi D III Akupunktur Jurusan Akupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta. KTI
Noor, Heppy. 2014. Penatalaksanaan Akupunktur pada Ny. S Dengan Kasus Insomnia
(Sindrom Hiperaktivitas Api Hati) Di Panti Wredha Aisyiah. Program Studi D III Akupunktur
Jurusan Akupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta. KTI
Ganglin

yin

&

Zhenghua

Liu.(1999).Advanced

Modern

Chinese

Acupuncture

Therapy.Beijing China
Gao X, Xu C, Wang P, et al. CLINICAL STUDY Curative effect of acupuncture and
moxibustion on insomnia : a ran- domized clinical trial. Medicine. 2013;33(4):428-432.
Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24187860.
Gunawan, A. Mengatasi Insomnia. [online]. http://meetdoctor.com/mobile/article/mengatasiinsomnia [diakses 29 April 2016]
Traditional Chinese Internal Medicine (above), p. 311-325, and Practical Therapeutics
of Traditional Chinese Medicine, Wu and Fischer, Paradigm Publications, 1997, p. 155161.

Anda mungkin juga menyukai