benar.
kontak dengan hewan kesayangan sebaiknya dibiasakan untuk selalu mencuci tangan
sesegera mungkin.
Praktek mencuci tangan dianjurkan dilakukan di bawah air mengalir karena jika air dalam
keadaan diam di wadah (kobokan) digunakan untuk mencuci tangan bisa menjadi tempat
sup kuman karena dapat menjadi tempat berkumpulnya kuman-kuman penyakit di satu
tempat dan menempel kembali saat tangan diangkat dari wadah cuci tangan tersebut. Ada
beberapa pendapat yang menyatakan bahwa mencuci tangan dengan air panas lebih efektif
untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian secara
ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh
kuman. Hal ini disebabkan temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45
C dan temperatur ini tidak cukup panas untuk membunuh mikroorganisme apapun. Namun
temperatur yang lebih panas lagi memang dapat membunuh kuman tapi tangan manusia tidak
mampu mentolerirnya.
Pencucian tangan dengan sabun merupakan praktik mencuci tangan yang paling umum yang
telah diperkenalkan sejak abad ke-19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai
mikroorganisme/kuman. Mencuci tangan umumnya dilakukan saat sebelum makan, sebelum
menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh
orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang
ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah mengobati luka, setelah
membersihkan dan membuang sampah, setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan dan
lain-lain (Healthcare 2015).
Daftar pustaka
Chiller K, Bryan AS, George JM. 2001. Skin Microflora and Bacterial Infection of The
Skin. Journal of Investigate Dermatology Symposium Proceedings 6: 170-174.
Healthcare. 2005. Pentingnya Mencuci Tangan.
[WHO] World Health Organization. 2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health
Care: First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care.