Anda di halaman 1dari 7

APA ITU CTPS???

Cuci Tangan Pakai Sabun

Apa itu CTPS????


Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran yang cukup penting dalam
kehidupan manusia. Tanpa tangan kita tidak bisa memegang atau mencengkeram bendabenda yang diperlukan. Tanpa tangan kita tidak akan mampu mengangkat benda maupun
mengerjakan tugas-tugas dengan mudah dan rapi. Tanpa tangan kita tidak bisa melakukan
berbagai aktivitas sehari-hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa banyak sekali
manfaat tangan bagi manusia. Tapi tahukah anda, bahwa tangan yang kotor dapat menjadi
sumber penyakit bagi manusia???. Hal ini dikarenakan tangan paling sering kontak dengan
dunia luar dan digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tangan khususnya telapak
tangan juga dapat berperan sebagai sarana perpindahan mikroorganisme antarmanusia. Oleh
karena itu kita harus selalu menjaga higiene atau kebersihan tangan agar terhindar dari
berbagai penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Mencuci tangan merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi penyebaran atau
perpindahan mikroorganisme. Kebersihan telapak tangan dapat terjaga apabila kita mencuci
tangan secara benar dan teratur. Bagaimana cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan
benar???. Berikut ini penjelasan mengenai cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan

benar.

Gambar 1 Mikroorganisme yang terdapat di tangan serta manfaat mencuci tangan.

Gambar 2 Praktik CTPS yang baik dan benar.


3

Tahukah anda bahwa di tangan seorang manusia dapat ditemukan mikroorganisme???


Mikroorganisme yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut sebagai flora normal
(mikrobiota). Mikrobiota tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu flora
residen/mikrobiota residen dan flora transien/mikrobiota transien. Flora residen adalah
mikrobiota yang menetap sehingga dapat ditemukan di bawah stratum corneum dan di
permukaan kulit. Flora residen memiliki fungsi sebagai proteksi utama yaitu antagonism
mikroba yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dengan cara kompetisi
nutrisi. Umumnya, flora residen tidak ada kaitannya dengan infeksi tetapi flora residen dapat
menimbulkan infeksi pada rongga tubuh yang steril. Bakteri yang tergolong flora residen
adalah Staphylococcus, Micrococcus, dan Corynebacterium. Bakteri yang paling dominan
yaituStaphylococcus epidermidis. Selain bakteri, flora residen juga dapat berupa fungi
yaitu Pityrosporum (Malassezia) spp.
Flora transien merupakan mikrobiota yang berpindah-pindah atau menempel dari tempat lain,
yang harus dihilangkan dengan cara menjaga higiene/kebersihan tangan. Flora transien
membentuk koloni, bertahan dan tersebar pada permukaan kulit tetapi tidak melakukan
perbanyakan diri di kulit. Flora transien ini diperoleh dari kontak langsung dengan pasien
atau lingkungan yang terkontaminasi oleh pasien. Perpindahan flora transien tergantung ada
tidaknya spesies, jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit dan kelembaban kulit.

Gambar 3 Waktu-waktu penting mencuci tangan.


Oleh karena adanya mikroorganisme (kuman-kuman) yang menempel pada telapak tangan
manusia, baik flora residen maupun transien maka kita perlu menjaga kebersihan atau higiene
tangan melalui aktivitas mencuci tangan. Menurut Depkes (2008), praktek CTPS (Cuci
Tangan Pakai Sabun) dapat mencegah infeksi kulit, mata dan memudahkan kehidupan
penderita HIV/AIDS. Praktek CTPS setelah ke jamban dan sebelum menjamah makanan
dapat menurunkan hampir separuh kasus diare dan sekitar seperempat kasus ISPA (Infeksi
Saluran Pernafasan Atas). Diare dan ISPA dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap
tahun di Negara-negara berkembang. Anak yang tumbuh di daerah kumuh beresiko
meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di tempat yang bersih. Praktek
CTPS dapat mencegah 1 juta kematian tersebut di atas. Selain itu, kebiasaan CTPS dapat
mencegah berbagai penyakit yang bersumber dari hewan (zoonosis). Diharapkan setelah
5

kontak dengan hewan kesayangan sebaiknya dibiasakan untuk selalu mencuci tangan
sesegera mungkin.
Praktek mencuci tangan dianjurkan dilakukan di bawah air mengalir karena jika air dalam
keadaan diam di wadah (kobokan) digunakan untuk mencuci tangan bisa menjadi tempat
sup kuman karena dapat menjadi tempat berkumpulnya kuman-kuman penyakit di satu
tempat dan menempel kembali saat tangan diangkat dari wadah cuci tangan tersebut. Ada
beberapa pendapat yang menyatakan bahwa mencuci tangan dengan air panas lebih efektif
untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian secara
ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh
kuman. Hal ini disebabkan temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45
C dan temperatur ini tidak cukup panas untuk membunuh mikroorganisme apapun. Namun
temperatur yang lebih panas lagi memang dapat membunuh kuman tapi tangan manusia tidak
mampu mentolerirnya.
Pencucian tangan dengan sabun merupakan praktik mencuci tangan yang paling umum yang
telah diperkenalkan sejak abad ke-19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai
mikroorganisme/kuman. Mencuci tangan umumnya dilakukan saat sebelum makan, sebelum
menyiapkan makanan, setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh
orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau membuang
ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah mengobati luka, setelah
membersihkan dan membuang sampah, setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan dan
lain-lain (Healthcare 2015).

Daftar pustaka
Chiller K, Bryan AS, George JM. 2001. Skin Microflora and Bacterial Infection of The
Skin. Journal of Investigate Dermatology Symposium Proceedings 6: 170-174.
Healthcare. 2005. Pentingnya Mencuci Tangan.
[WHO] World Health Organization. 2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health
Care: First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care.

Anda mungkin juga menyukai