Anda di halaman 1dari 26

4 PERLENGKAPAN KAMAR MANDI MINIMALIS, YANG WAJIB

ANDA KETAHUI
Author - karuhun gaul style and fashion

Desain minimalis tidak akan bermakna tanpa perlengkapan


kamar mandi minimalis, setiap aktifitas yang akan dilakukan
pada kamar mandi tentunya sangat membutuhkan fasilitas serta
kelengkapan yang memiliki peran masing-masing sesuai dengan
kebutuhan. Fungsi peralatan kamar mandi tidak lain adalah
sebagai pelengkap yang akan membantu segala kebutuhan si
pemakai kamar mandi dalam melakukan aktifitasnya. Setelah
selesai
dengan
urusan
konsep desain
kamar
mandi
minimalis sederhana, maka perihal design mendesain kamar
mandi kami rasa sudah lebih dari cukup

Pemanas Air atau Water Heater


Sekarang setiap orang sudah banyak yang beralih menggunakan
shower sebagai alat mandi yang cukup praktis, penggunaan bak
mandi dianggap kolot sekarang selain kurang praktis karena
harus menggunakan gayung dalam pengoperasiannya, bak mandi
juga membutuhkan ruang yang lebih luas. Untuk melengkapi
kamar mandi minimalis supaya terkesan lebih modern/mewah
maka pasanglah pemanas air atau yang lebih dikenal dengan
water heater. Fungsi alat ini sangat dibutuhkan untuk keperluan
mandi hangat yang disinyalir cukup bagus untuk kesehatan tubuh
anda.

Bathtub
Bathtub berbeda dengan bak mandi seperti yang telah dibahas
diatas, meskipun ukuran bathtub lebih besar dari bak mandi
namun sering digunakan oleh sebagian orang kelas menengah
keatas, sehingga jika sudah dipasang bathtub maka tampilan
kamar mandi akan terlihat lebih mewah bahkan elite modern
minimalis. Nikmati berendam air hangat, mandi sabun dan luluran
dengan bathtub toto produk lokal Indonesia

bathtub merek terkenal dari toto terbaik

WC Duduk/Toilet Seat
Pilihlah jenis closet yang sesuai dengan interior kamar mandi
kesayangan anda, untuk desain minimalis modern maka
penggunaan wc duduk sangat disarankan supaya terlihat lebih

elegant dan tidak ketinggalan zaman. Disamping itu wc duduk


sangat berguna untuk kaum manula atau orang dengan bobot
terlalu berat (gemuk)

Wastafel/Cermin
Karena tidak tersedianya bak mandi maka wastafel akan
berfungsi sebagai media untuk beberapa aktifitas seperti cuci
muka, gosok gigi bahkan bercukur (kumis, janggut) dalam hal ini
sebaiknya wastafel yang digunakan sudah dilengkapi cermin

Lemari Kecil Gantungan Baju


Di kamar mandi juga akan tampak lebih menarik dan rapi bila
disediakan lemari kecil sebagai tempat menyimpan/menggantung
baju mandi sehingga bisa menghindari penggunaan kastok yang
umumnya ditempelkan pada dinding kamar mandi. Lemari mini
akan lebih indah jika dipadu dengan pemasangan cermin yang
tidak melulu harus terpasang pada wastafel

Contoh Gambar Perlengkapan Kamar Mandi


Minimalis
Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh gambar perlengkapan kamar mandi
minimalis dengan posisi, model serta pengaplikasian yang berbeda - beda.
Dengan contoh desain tersebut, mungkin diantara kita ada yang berminat meniru
maupun memodifikasinya sesuai keinginan.

1.

Washtafel

a. Washtafel yang digunakan adalah semutu merk KIA lengkap dengan


segala accessorisnya seperti tercantum dalam brosurnya, warna putih,
kecuali

ditentukan

lain.

b. Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah


diseleksi baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainnya.
c. Ketinggian dan konstruksi harus disesuaikan dengan gambar untuk
itu, serta petunjuk-petunjuk dari produsen dalam brosur. Pemasangan
harus baik, rapi, waterpas dan dibersihkan dari semua kotoran dan
noda serta penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
d. Ada daerah-daerah dimana washtafel dipasang lebih dari satu, harus
dibuat/disatukan dengan satu meja beton. Ukuran-ukuran disesuaikan
dengan gambar.
2.

Urinoir

a. Urinoir berikut kelengkapannya yang digunakan adalah semutu


dengan type-type merk dalam negeri, warna standar putih, kecuali
ditentukan

lain.

b. Urinoir yang dipasang adalah urinoir yang telah diseleksi dengan


baik, tidak ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat-cacat

lainnya.
c. Pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau
ramset dengan baut kuningan atau stainless steeldengan ukuran yang
cukup

untuk

menahan

beban

seberat

15

kg

tiap

baut.

d. Setelah urinoir dipasang, letak dan ketinggian pemasangan harus


sesuai dengan gambar untuk itu, baik waterpassnya Semua celah-celah
yang mungkin ada antara dinding dengan urinal ditutup dengan semen
yang berwarna sama dengan urinal. Semua noda-noda semen dan lainlainnya

dibersihkan

dengan

sempurna.

Sambungan

instalasi

pumblingnya harus baik, tidak ada kebocorankebocoran air.


3.

Kloset

a. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah


semutu merk Dalam negeri, warna standar akan ditentukan kemudian.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat
lainnya

dan

disetujui

oleh

Direksi

lapangan.

c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua atau jenis kayu
yang sederajat, tebal 3 cm dan telah dicelup dalam larutan pengawet
tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan pada papan
tersebut

dengan

sekrup

kuningan.

d. Kloset jongkok yang dipasang adalah semutu merk Dalam negeri,


warna

standar

akan

ditentukan

kemudian.

e. Kloset jongkok yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan


baik, tidak ada bagian yang rusak atau cacat dan telah disetujui oleh
Pemilik

Pekerjaan.

f. Kloset jongkok dipasang pada lantai kamar mandi atau toilet yang
dinaikkan 10-20 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
4.

Keran

a. Semua keran yang dipakai adalah semutu merk Dalam negeri atau
setaraf dengan chormed finish Ukuran disesuaikan dengan keperluan
masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyai
ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding. Keran-

keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir untuk


sambungan
selang. Selang-selang untuk metal sink diruang saji dan dapur
disambung

dengan

pipa

leher

angsa

(extension).

b. Stop keran yang dapat digunakan semutu merkKitazawa ex Jepang,


bahan kuningan dengan putiran berwarna hijau, diameter dan
penempatan

sesuai

dengan

gambar

untuk

itu.

c. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
5.

Floor

Drain

a. Floor drain yang digunakan adalah semutu dengan merk Dalam


negeri, metal verchroom, lubang diameter 2 inchi dilengkapi dengan
siphon

dan

penutup

berengsel.

b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk


itu.
c. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat
dan

telah

disetujui

oleh

Pemilik

Pekerjaan.

d. Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai


harus dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
e. Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan
perekat

beton

kedap

air.

f. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass,


dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
6.

Jaringan

Air

Bersih

a. Jaringan air bersih dilengkapi dengan katup pengaman beserta bak


pengontrolnya

untuk

jaringan

distribusi

yang

masuk

kedalam

bangunan.
b. Jaringan pipa galvanize yang tertanam dalam tanah, dipasang pada
kedalaman minimum 60 cm untuk diameter 4 inchi dan yang lebih
besar, dan pada kedalaman minimum 40 cm untuk diameter 3 inchi
dan yang lebih kecil. Pipa-pipa tersebut diberi pondasi untuk tumpuan,
terbuat dari pasangan pondasi 1 pc : 3 pc : 5 kr pada setiap jarak 3 m

dan

pada

sambungan-sambungan

dan

pada

belokan-belokan.

c. Jaringan utama pipa baja galvanize (G.I.P) tegak dipasang melalui


shaft yang disediakan, jaringan pembagi yang melalui dinding harus
tertanam

pada

/dalam

lapisan

plesteran.

d. Jaringan pipa baja galvanize (G.I.P) yang tegak lurus dan yang
tergantung dalam bangunan dipasang dengan klem-klem / angker baut
setiap jarak 2 m yang tertanam kuat pada bangunan.
7.

Jaringan

Air

Kotor

a. Untuk saluran air kotor juga digunakan pipa PVC dengan ketebalan 5
mm semutu merk pralon atau benlon, produksi Dalam negeri.
Pemilihan salah satu merk produksi adalah mengikat untuk seluruh
proyek.
b. Jaringan-jaringan harus dilengkapi dengan pipa hawa (vent) sesuai
gambar. Pipa hawa harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari
muka banjir alat sanitair tertinggi, dengan kemiringan 2 %. Pipa hawa
yang menembus atap harus dibuat tahan cuaca, ujung atas terletak 15
cm

diatas

muka

atap.

Untuk

vent

pipa

dipakai

PVC.

c. Sambungan-sambungan pipa PVC memakai system Spigot atau


system

susuk

dengan

perekat

solvent

semen.

d. Sambungan-sambungan pipa tanah harus diberi penguat pondasi


pasangan bata (1 ps : 2 ps) sampai kuat yang menyelimuti sekeliling
pipa

dan

kemudian

diselimuti

pasir

urug.

e. Setip titik simpul T,Y dan X harus diberi lubang pembersih (clean out)
untuk

memudahkan

pemeliharaan.

f. Kemiringan jaringan pipa-pipa mendatar untuk air kotoran dan air


hujan adalah 1 2 %.
8.

Sistem

Gantungan

a. Seluruh jaringan air bersih baik horizontal dan vertical maupun yang
tergantung harus diklem ketembok atau sekeliling dengan klem yang
cukup

kuat

minimal

berjarak

m.

b. Dalam system jaringan air kotor, seluruh jaringan tegak harus diklem
dengan kuat minimal sejarak 1 m, sama halnya dengan yang datar,
dimana

jaringan

datar

harus

diberi

kemiringan

5-10

%.

c. Untuk talang air hujan sama dengan system jaringan air bersih.
d. Untuk pipa tanah septic tank tidak diperlukan penggantung.
9.

Saluran

Air

Halaman

a. Bahan yang digunakan pasir, kerikil, semen, batu kali dan besi beton
grill. Bahan-bahan tersebut haruslah baik, tidak cacat atau rusak dan
telah

disetujui

oleh

Pemilik

Pekerjaan.

b. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat


yang ditentukan dalam pekerjaan pasangan lainnya.
10.

Pekerjaan

Septic

Tank

dan

Rembesan

a. Septic dibuat dari beton bertulang menurut gambar-gambar untuk


itu, beton yang harus dipakai adalah beton kedap air (1 pc : 1,5 ps : 2,5
kr)

sesuai

dengan

spesifikasi

untuk

itu.

b. Bagian atas dari septic tank diberi penutup dari beton bertulang
menurut PBI 71, diperhitungkan beban atasnya 300 kg/m2. Diberi
tempat untuk pemeriksaan yang ditutup dengan beton plat yang diberi
pengangkat, dan diberi pipa hawa dari pipa besi diameter 2.
c. Bentuk, ukuran septic tank dan kedalamannya dibuat sesuai dengan
gambar untuk itu dan menurut instruksi dari Pemilik pekejaan.
d. Setelah septic tank jadi, dipasang pipa limpahan tidak berlubang
sepanjang 2 m kemudian disambung dengan pipa rembesan dari pipa
tanah liat bakar sepanjang minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa
rembesan diberi lapisan ijuk, pasir, batu kali belah/ batu karang, satu
sama lainnya sesuai gambar untuk itu.
11.

Pekerjaan

Sanitair

1. Pekerjaaan ini meliputi pelaksanaan pemasangan alat-alat sanitair


penyediaan
2.

bahan

Barang

alat-alat
yang

Jenis

barang

Closet

monoblock

Closet

jongkok

Washtefal

dan
dipakai

type
type
type
type

tenaga.
:
warna
warna
warna
warna

3. Semua material sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pemilik


pekerjaan

untuk

mendapatkan

persetujuan.

4. Semua material harus dapat dipertanggung jawabkan dari segi


kualitas dan harus memenuhi ukuran standar dan mudah pasaran.
5.

Pemasangan

harus

dikerjakan

dengan

rapih,

terutama

penyambungan dengan saluran air bersih harus rapih dan sempurna.


6. Ketinggian dan konstrruksi pemasangan harus disesuaikan dengan
gambar.
7. Pada tiap WC harus dilengkapi pula dengan kran 1 buah (tidak
termasuk

stop

kran

untuk

mono

block).

8. Untuk satu kelompok toilet harus dibuat satu buah septic tank,
penempatan sesuai gambar. Ukuran dalam septic tank lebar dan
panjang
dibuat

sesuai
dari

pasangan

batu

dengan
bata

bata

gambar
dan

kedap

air.

9. Untuk septic tank dilengkapi dengan sebuah sumur peresap ukuran


sesuai dengan gambar dibuat dari batu kali pecahan dan koral serta
dibungkus dengan ijuk.
12.

Pekerjaan

Saluran

Air

Bersih

1. Pemasangan pipa air bersih dan keran-keran pada semua keperluan


sanitair dilaksanakan untuk pipa air bersih yang diambil dari saluran
induk yang ada dengan pipa 01 sedang untuk saluran pembagi dengan
pipa

2. Keran-keran air dipergunakan produksi dengan kualitas yang baik.


3. Penyambungan dan instalasi air dalam, sampai ke resevoir
atausaluran bersih yang ada lengkapdengan stop keran dan bak
meternya

sesuai

dengan

gambar.

4. Pemasangan harus dikerjakan dengan rapih, sehingga tidak


mengalami kebocoran.

Contoh Design Sistem Air Buangan


(Air Kotor)
4.2 Sistem Drainase Saniter

Jenis Air Buangan


Air buangan atau sering pula disebut dengan air limbah adalah semua cairan yang di buang ,
baik yang mengandung kotoran manusia maupun yang mengandung sisa sisa proses
dari industri.
Air buangan dapat di bagi menjadi empat (4 ) golongan :
- Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset , peturasan , bidet dan air buangan
yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat - alat alat plambing
- Air bekas : air buangan yang berasal dari alat alat plambing lainnya seperti bak
mandi ( Bath Tub ) , bak cuci tangan , bak dapur dan seterusnya .
- Air hujan : air buangan yang berasal dari atap bangunan , halaman dan sebagainya.
- Air buangan khusus : air buangan yang mengandung gas ,racun atau bahan bahan
berbahaya seperti yang berasal dari pabrik , air buangan laboratorium, tempat
pengobatan , tempat pemeriksaan di rumah sakit , rumah pemotongan hewan , air
buangan yang bersifat radioaktif yang di buang dari pusat Listrik Tenaga Nuklir.
Selain jenis jenis tersebut , air kotor dan air bekas sering di sebut air buangan
sehari hari karena keduanya berasal dari kehidupan sehari hari.
Sistem Pembuangan Air
Ada dua (2) macam system pembuangan air , yaitu :
a. Sistem campuran
Yaitu system pembuangan untuk air kotor dan air bekas yang di kumpulkan dan di
alirkan ke dalam satu saluran riol umum , dimana saluran tersebut sudah
disediakan.
b. Sistem terpisah
Yaitu system pembuangan di mana air kotor dan air bekas masing masing di
kumpulkan dan dialirkan terpisah. Untuk daerah di mana tidak tersedia riol umum

yang dapat menampung air kotor , maka system pembuangan air kotor akan di
sambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih dahulu.
Pada system pembuangan untuk pabrik proton ini , system yang di gunakan adalah system
campuran , di mana system saluran riol umum sudah di sediakan oleh Pemda setempat
sehingga tidak di perlukan system pengolahan air limbah tersendiri.
Drainasi Saniter
Beban maksimum yang diizinkan untuk perpipaan drainasi saniter mengikuti persyaratan yang
ada didalam Pedoman Plambing Indonesia 1979.

Alat Plambing

Diameter parangkap

Diameter pipa

Catatan

buangan alat
Minimum ( mm )

plambing
minimum (mm)

1.Kloset : - Tanki gelontor

75

75

1)

- Katup gelontor

40

40

2)

40 50

40-50

3)

-Tipe didinding

75

75

4)

-Tipe gantung didinding

50

50

3)

-Tipe dengan kaki,siphon jetatau

65

65

5)

75

75

5)

32

32-40

6)

32

32

7)

25

25

8)

2. Peturasan

blow out

-Untuk umum : untuk 2 Orng

Untuk 3 -4 Orang

Untuk 5 -6 Orang

3. Bak cuci tangan ( Lavatory )

4. Bak cuci tangan ( WashBasin)

32

32-40

3)

- Ukuran biasa

32

32

9)

- Ukuran kecil

40-50

40-50

11)

40

40-50

11)

50-75

50-75

50

50

32

32

65

65

75-100

75-100

40

40

50

50

40 -50

40-50

40

40-50

40-50

40-50

40 50

40-50

50

50

32

32

40-50

40-50

50

50

40

40

5. Bak cuci , praktek dokter


gigi,salon dan tempat cukur

6. Pancuran minum

7. Bak Mandi

- Berendam ( Bath Tub )

- Model Jepang ( Utk dirumah)

- Untuk umum

8. Pancuran mandi
( dalamruang)

9 . Bidet

10. Bak cuci untuk pel

- Ukuran besar

11. Bak cuci pakaian

12. Kombinasi bak cuci biasadan


bak cuci pakaian

13. Kombinasi bak cuci tangan24 Orang

14. Bak cuci tangan,rumah sakit

15. Bak cuci laboraturium kimia

50

50

16. Bak cuci macam macam :

40-75

40-75

- Dapur untuk rumah

- Hotel komersial

- Bar

- Dapur kecil, cuci piring

- Dapur untuk cuci sayuran

- Penghacur kotoran (Disposer)


utk rumah

- Penghacur kotoran (Disposer)


besar utk restorant

17. Buangan lantai ( Floor Drain)

Table 1. Diameter minimum, perangkap dan pipa buangan alat Plambing

( Buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , Sofyan & Makeo Morimura )

Catatan :

1). Ada dua macam perangkap dan pipa buangan, sesuai dengan tipe peturasannya .

2). Tidak selalu tersedia di toko

3). Pipa buangan 32 mm boleh di gunakan, tetapi karena pipa vent mudah rusak lebih disukai system vent dengan
lup . Dianjurkan menngunakan pipa buangan 40 mm untuk menjamin ventilasi dan mengatasi kemungkinan
mengendapnya abun atau bahan lainnya pada dinding dalam pipa

4). Bak cuci tangan kecil ini biasanya tanpa lubang peluap, dan di gunakan dalam kakus atau kamar mandi rumah
atau apartment.

5). Pipa vent dipasang kalau ukuran pipa buangan 40 mm

6). Ukuran pipa buangan harus sesuai dengan kapasitas bak

7). Di beberap Negara bagian Amerika Serikat jenis ini dilarang , karena letak lubang air keluar rendah sehingga ada
kekhawatiran pencemaran oleh air kotor dari alat palmbing lainnya .

8). Ada dua macam dengan ukuran pipa buangan 75 dan 100 mm

9). Ada dua macam perangkap dan pipa buangan, sesuai dengan tipe bak cucinya.

10). Pipa buangan 40 mm untuk perangkap P dan 50 mm untuk penangkap lemak

11). Untuk kamar mandi Barat sebenarnya tidak di pasang buangan lantai .Kalau memang diperlukan , seperti
kamar mandi Indonesia , ukuran harus disesuaikan dengan banyaknya air yang dibuang

Perhitungan pipa horizontal laju alliran air untuk air kotor & air bekas
1. a.Toilet Lantai 1 (Pipa Horisontal untuk Air Bekas )
- Lavatory : 7 x 1 NUAP = 7 NUAP
- Faucet ( Kran ) : 12 x 2 NUAP = 24 NUAP
+

Total 31 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 80 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 96 NUAP.
b.Toilet Lantai 1 ( Pipa Horisontal untuk Air kotor )
- Urinal : 7 x 4 NUAP = 28 NUAP
- Closet (WC) : 12 x 8 NUAP = 96 NUAP
+

Total 124 NUAP

NUAP = Nilai Unit Alat Plambing


Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 150 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 372 NUAP.
2. aToilet Mezzanine 1 ( Pipa Horisontal untuk Air Bekas )
- Lavatory : 3 x 1 NUAP = 3 NUAP
- Faucet ( Kran ) : 5 x 2 NUAP = 10 NUAP
- Shower : 10 x 3 NUAP = 30 NUAP
+

Total 43 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 80 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 96 NUAP.
bToilet Mezzanine 1 ( Pipa Horisontal untuk Air Kotor )
- Urinal : 6 x 4 NUAP = 24 NUAP
- Closet (WC) : 5 x 8 NUAP = 40 NUAP
+

Total 64 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana
menurut buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan
sampai untuk 216 NUAP.
3. a.Toilet Mezzanine ( 2 )
- Lavatory : 3 x 1 NUAP = 3 NUAP

- Faucet ( Kran ) : 3 x 2 NUAP = 6 NUAP


- Shower : 10 x 3 NUAP = 30 NUAP
+

Total 39 NUAP
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
4. a.Toilet Assembling ( Pipa Horisontal untuk Air Bekas )
- Lavatory : 10 x 1 NUAP = 10 NUAP
- Faucet ( Kran ) : 8 x 2 NUAP = 16 NUAP
- Shower : 2 x 3 NUAP = 6 NUAP
- Kitchen Sink : 1 x 4 NUAP = 4 NUAP
+

Total 36 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
bToilet Assembling ( Pipa Horisontal untuk Air Kotor )
- Closet (WC) : 8 x 8 NUAP = 64 NUAP
- Urinal : 5 x 4 NUAP = 20 NUAP
+

Total 84 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing

Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
5. a.Toilet Welding Shop ( Pipa Horisontal untuk Air Bekas)
- Lavatory : 4 x 1 NUAP = 4 NUAP
- Faucet : 6 x 2 NUAP = 12 NUAP
+

Total 16 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 65 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 25 NUAP.
b.Toilet Welding Shop ( Pipa Horisontal untuk Air Kotor)
- Closet (WC) : 6 x 8 NUAP = 48 NUAP
- Urinal : 3 x 4 NUAP = 12 NUAP
+

Total 60 NUAP
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
6. a Toilet Welding Shop (Pipa Horisontal untuk air bekas )
- Lavatory : 2 x 1 NUAP = 2 NUAP
- Faucet ( Kran ) : 4 x 2 NUAP = 8 NUAP
+

Total 10 NUAP

NUAP = Nilai Unit Alat Plambing


Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air bekas dipakai : 65 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 25 NUAP.
b Toilet Assembling Shop ( PIpa Horisontal untuk air kotor )
- Closet (WC) : 4 x 8 NUAP = 32 NUAP
- Urinal : 3 x 4 NUAP = 12 NUAP
+

Total 44 NUAP
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
7. a Toilet Welding Shop (PIpa Horisontal untuk air bekas )
- Lavatory : 6 x 1 NUAP = 6 NUAP
- Faucet ( Kran ) : 11 x 2 NUAP = 22 NUAP
- Shower : 2 x 3 NUAP = 6 NUAP
+

Total 34 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.
b Toilet Welding Shop (PIpa Horisontal untuk air kotor )
- Closet (WC) : 4 x 8 NUAP = 32 NUAP
- Urinal : 6 x 4 NUAP = 24 NUAP

Total 56 NUAP
NUAP = Nilai Unit Alat Plambing
Ukuran pipa cabang datar horizontal untuk air kotor dipakai : 100 mm yang mana menurut
buku Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plambing , diperbolehkan sampai
untuk 216 NUAP.

Peralatan sanitair merupakan bagian dari pekerjaan instalasi air, tetapi


karena bentuk peralatan sanitair juga memiliki nilai estetika maka kadang
dianggap sebagai elemen pekerjaan arsitektur.
Penting untuk diperhatikan, pemilihan jenis sanitair harus ditentukan pada
saat pekerjaan struktur karena akan berpengaruh terhadap sparing pipa air
kotor yang akan ditanam di pelat lantai beton, selain itu dimensi dan ukuran
instalasinya pun harus dipersiapkan.
Untuk pemasangan sanitair unit yang besar seperti bathtub, closet duduk,
urinal, wastafel dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan keramik atau
homogenous tile dinding dan lantai, dimana sparing dan instalasinya telah
dipersiapkan sebelumnya.

GAMBAR

KETERANGAN

Bathtub, berfungsi sebagai tempat mandi atau berendam.


Bathtub umumnya dipasang menempel pada sudut dinding
lantai. Tetapi selain itu ada juga model bathtub yang berdir
tengah atau free standing.

Closet, berfungsi sebagai tempat buang air besar. Secara


besar closet terbagi atas closet duduk / monoblok dan clos
jongkok.

Jika menggunakan closet jongkok, mungkin perlu dilengka


dengan jetwasher atau kran dinding dan bak air atau emb

Sedangkan jika menggunakan closet duduk , mungkin per


dilengkapi dengan jetwasher dan tempat tisu.

Urinal / Urinoir, berfungsi sebagai tempat buang air kecil


untuk pria. Urinal umumnya menggantung pada dinding. Ji
jumlah urinalnya banyak / lebih dari satu biasanya antara u
satu dengan yang lain dibatasi dengan partisi urinal.

Bidet berfungsi sebagai tempat buang air kecil untuk wan


Bidet merupakan peralatan sanitary yang paling jarang
digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Wastafel, berfungsi s ebagai tempat mencuci tangan. Seca


garis besar terdapat dua macam tipe wastafel yaitu wastaf
gantung dan wastafel meja. Wastafel gantung sendiri ada y
tipe gantung saja tetapi ada juga yang dilengkapi dengan
pedestal.

Floor drain, sesuai namanya floor drain berfungsi untuk te


buangan air agar tidak menggenang di toilet maupun teras
rumah.

Kran air, berfungsi untuk membuka dan menutup aliran


keluarnya air dari pipa. Kran air terdiri dari kran dinding, kra
wastafel, kran kitchen zink dengan leher panjang, kran tam
(biasa ujungnya dilengkapi dengan tempat selang)

Shower, terdiri dari 2 macam yaitu hand shower dan fix sh


head.

Hand shower bisa digerakkan sedangkan fixed shower hea


biasanya dipasang di atas kepala dan tidak bisa digerakka
atau dipindahkan.

Robe hook, berfungsi sebagai tempat menggantung baju


celana di kamar mandi atau toilet.

Towel bar, berfungsi sebagai tempat menggantungkan ha


yang berbentuk batang, biasanya ada di kamar mandi.

Towel ring, berfungsi sebagai tempat menggantungkan ha


kecil, biasanya terletak di samping wastafel.

Anda mungkin juga menyukai