Anda di halaman 1dari 9

JURNAL 8

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

Nama

: Azhari Ulfah Aidah

NIM

: 150341607261

Offering

:B

Hari, Tanggal : Selasa, 19 April 2016 /


Rabu, 20 April 2016
Topik

: Presentasi Mikroalga / Presentasi Rhodophyta

A. Materi yang Telah Dipahami


Mikroalga
Pada hari selasa tanggal 19 April 2016, kami diminta untuk melakukan
presentasi terkait makroalga yang telah kami amati sebelumnya. Kelompok 7
yangn mendapat giliran selanjutnya untuk melakukan presentasi, dengan hasil
sebagai berikut.
No
1.

Gambar
Divisi : Chlorophyta

Chlorococcum sp

Keterangan
- Bentuk: oval
- Warna: hijau
- Hidup: berkoloni
- Gerak: nonmotil
- Jumlah: 3
- Ditemukan di kolam bagian dasar
- Mikroskop binokuler perbesaran 40x10
- Reproduksi aseksual: zoospora dan
aplanospora
- Reproduksi seksual:

isogami

atau

anisogami
- Peranan: meningkatkan kadar oksigen
karena

bersimbiosis

dengan

tanaman kacang-kacangan

akar

2.

Divisi : Chlorophyta

Pediastrum sp

Bentuk: bulat, runcing


Warna: hijau
Hidup: berkoloni
Gerak: nonmotil
Jumlah: banyak
Ditemukan di kolam bagian dasar
Mikroskop binokuler perbesaran

40x10
Reproduksi

membentuk zoospore
Reproduksi seksual :

isogamy
Peranan : produser primer, yaitu

aseksual

:
dengan

sebagai penyedia bahan organic dan


oksigen bagi hewan-hewan air, seperti
3.

Divisi : Chlorophyta

ikan, udang, dan serangga air


Bentuk: oval
Warna: hijau
Hidup: soliter
Gerak: nonmotil
Jumlah: 1
Ditemukan di kolam

permukaan
Mikroskop binokuler perbesaran

Trebouxia sp

4.

Divisi : Chlorophyta

5.

Coelastrum sp
Divisi : Chlorophyta

Crucigenia sp
6.

Divisi : Chlorophyta

bagian

40x10
- Bentuk: bulat dan agak lonjong
- Warna: hijau
- Hidup: koloni
- Gerak: nonmotil
- Jumlah: banyak
- Ditemukan di kolam bagian dasar
- Mikroskop binokuler perbesaran 40x10
-

Bentuk: lonjung agak kotak


Warna: hijau
Hidup: koloni
Gerak: nonmotil
Jumlah: 4
Ditemukan di kolam bagian dasar
Mikroskop binokuler perbesaran
40x10
Perbesaran : 40x10
Letak : air kolam dasar

Bentuk : filamen
Warna : hijau
Hidup : koloni
Gerak : non motil
Jumlah : 1
Pembiakan aseksual : zoospora,

aplanospora, dan akinet


Perbesaran : 40x10
Letak : air kolam dasar
Bentuk : filamen
Warna : hijau keputihan
Hidup : koloni
Gerak : non motil
Jumlah : 1
Pembiakan vegetatif: fragmentasi
Pembiakan generatif: oogami

Microspora sp
7.

Divisi : Chlorophyta

Oedogonium sp
8.

Divisi : Chlorophyta

9.

Netrium sp
Divisi : Chlorophyta

Tetraspora sp

Perbesaran : 10x10
Letak : air kolam tengah
Bentuk : oval
Warna : hijau
Hidup : soliter
Gerak : non motil
Jumlah : 1

Perbesaran : 40x10
Letak : air kolam permukaan
Bentuk : oval
Warna : hijau
Hidup : koloni
Gerak : non motil
Jumlah : 4
Peranan : produsen penghasil O2
dari

proses

diperlukan
10.

Divisi : Chlorophyta

Schenedesmus sp
Protista Mirip Jamur

fotosintesis
oleh

hewan(penyedia oksigen)
Perbesaran : 10x10
Letak : air kolam dasar
Bentuk : oval
Warna : hijau
Hidup : koloni
Gerak : non motil
Jumlah : 5

yang
hewan-

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur


tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur protista mirip
jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun
tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip alga. Kelompok jamur
lendir dan jamur air dimasukkan dalam Kingdom Protista. Kelompok ini
memiliki ciri-ciri: aktif seperti Amoeba yang akan berkembang menjadi fase
multiseluler dan akan menghasilkan spora. Jamur ini dibagi dalam dua filum
yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air) (Saptasari,
2007).
a. Myxomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab,
kayu lapuk. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium discoideum.
Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk
plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering
membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai).
Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir yang disebut
plasmodium, yang merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan
bergerak seperti amoeba istilahnya ameboid. dan memperoleh
makanan secara fagosit ( memasukkan makanan ke dalam sel dan
makanan dicerna di dalam sel pada bagian yang disebut vakuola
makanan) (Tjitrosoepomo, 1998).
pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi secara vegetatif
dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi
dua plasmodium).
Jika telah dewasa plasmodium akan menuju tempat yang kering dan
membentuk badan buah (fruiting bodies) selanjutnya badan buah akan
melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk
dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan
betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa
menjadi plasmodium kembali. membentuk sporangium (kotak spora).
Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan
bantuan angina (Juana, 2009).

Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat


haploid, dan sel gamet ini
Jamur lendir telah berdivergensi menjadi dua cabang utama yaitu
jamur lender plasmodial dan jamur lendir seluler. Sebagian dibedakan
oleh siklus hidupnya yang unik
Jamur lendir plasmodial
banyak yang berwarna cerah, kuning atau jingga. Siklus hidupnya
membentuk massa yang dapat tumbuh hingga diamater beberapa
centimeter.
Jamur lendir seluler
Tahap mencari makan organisme ini terdiri dari sel-sel soliter yang
berfungsi secara individual, namun ketika makanan habis sel-sel itu
membentuk agregat yang berfungsi sebagai satu unit.

Gambar. 1 Myomycota sumber: www.botany.hawaii.edu


a. Oomycota (Jamur air)
Habitatnya di tempat yang lembab/perairan
Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik)
Dinding sel dari selulosa
Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki
dua flagel untuk berenang.

Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk


zigot yang tumbuh menjadi oospora.
Contohnya :
-

Saprolegnia (parasit pada telur ikan)

Phytophthora (parasit pada tanaman kentang)

Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar)

Gambar. 2 Saprolegnia sumber: www.botany.hawaii.edu


B. Materi yang Akan Dipelajari
Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur memiliki susunan sel, cara reproduksi dan siklus
hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, Protista
mirip jamur mirip dengan beberapa alga walaupun Protista mirip jamur tidak
memiliki kloroplas. Jamur lendir dan jamur air dimasukkan dalam kingdom
Protista, tidak dimasukkan dalam kingdom Fungi karena struktur tubuh dan
cara reproduksinya berbeda dengan kelompok fungi. Protista mirip jamur di
bagi menjadi dua, yaitu Oomycota dan Myxomycota.
Oomycota dikenal sebagai jamur air (water molds), karat putih (white
rust) dan downy mildew. Nama divisi Oomycota diambil dari cirinya yang
dapat menghasilkan oospora. Organisme ini terdiri dari hifa (filamen atau
benang halus yang membentuk bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti
jamur pada umumnya. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari
selulosa. Pada umumnya, jamur air merupakan pengurai yang tumbuh pada
alga atau hewan mati dan beberapa parasit pada ikan. Beberapa contoh dari
kelompok ini antara lain, Saprolegnia sp.,Pythium sp., Phytophtora sp.
(Alexopolus dan Mims, 1979).

Myxomycota adalah salah satu protista yang menyerupai jamur/fungi.


Myxomycota berasal dari kata myxo yangt artinya lendir dan mykes yang
artinya cendawan. Myxomycota dikenal sebagai jamur lendir yang
menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel
yang hidup bebas ini disebut amoeboid karena memiliki bentuk Amoeba.

C. Pertanyaan dan Jawaban


1. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan jamur dengan jamur air
(oomycota)?
Jawab : karena berdasarkan morfologinya banyak oomycota memiliki
filament multinukleat ( hifa ) yang menyerupai hifa fungi. Tetapi banyak
perbedaan antara oomycota dan fungi. Misalnya Oomycota mempunyai
dinding sel yang terbuat dari selulosa, sementara dinding fungi terutama
terdiri dari polisakarida yang lain yaitu kitin. Data dari sistematika
molekuler menegaskan bahwa oomycota tidak berkerabat dekat dengan
fungi. Oomycota mendapatkan nutrient sebagai pengurai atau parasit.
2. Bagaimanakah jamur air (oomycota) mampu hidup parasite pada tubuh
inangnya?
Jawab : Jamur tersebut mengambil makanan dengan memasukkan hifa ke
dalam jaringan inang, mengeluarkan enzim pencerna dan kemudian
menghisap larutan hasil pencernaan. Jika persediaan makanan banyak dan
kondisi lingkungan menguntungkan, jamur air akan melakukan reproduksi
aseksual, yang menyebabkan jamur air semkain berkembang biak.
3. Bagaimankah ciri-ciri tanaman yang terinfeksi oleh jamur air?
Jawab : Gejala pertama serangan jamur ini berupa bercak kecil berwarna
kecoklatan yang muncul di daun. Bercak ini cepat menyebar dalam kondisi
basah, sehingga seluruh tanaman menjadi cokelat dan busuk. Akibatnya,
fotosintesis terhenti sehingga tidak ada makanan untuk disimpan di umbi
akar. Selama musim dingin, penyaikt ini menginfeksi umbi kentang.
Miselium berkembang menghasilkan sporangia aseksual, yang mudah
menyebar melalui udara dan menginfeksi tanaman sehat.
4. Bagaimanakah proses perkembangbiakan jamur lendir pada fase
vegetatif ?

Jawab : plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan


makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola
makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak.
Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora).
Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan
angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat
haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan
dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan
jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh
dewasa.
5. Mengapa myxomycota dikatakan mirip amoeba?
Jawab : Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada
sebagian siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut amoeboid
karena memiliki bentuk Amoeba. Seperti Amoeba yang sesungguhnya,
jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian karena jamur
lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen
organic.
D. Materi yang Disukai
Phytophthora infestans

merupakan

anggota

kelas

Peronospora

yang

menyebabkan penyakit lateblight pada kentang. Organisme ini menyebabkan


gagal panen di Irlandia dan mengakibatkan terjadinya kelaparan hebat pada
tahun 1840-an. Gejala pertama serangan jamur ini berupa bercak kecil
berwarna kecoklatan yang muncul di daun. Bercak ini cepat menyebar dalam
kondisi basah, sehingga seluruh tanaman menjadi cokelat dan busuk.
Akibatnya, fotosintesis terhenti sehingga tidak ada makanan untuk disimpan di
umbi akar. Selama musim dingin, penyaikt ini menginfeksi umbi kentang.
Miselium berkembang menghasilkan sporangia aseksual, yang mudah
menyebar melalui udara dan menginfeksi tanaman sehat.
Daftar Rujukan
Alexopoulus, C.J. Mims, C.W. 1979. Introductory Mycology. Third Editon. John
Wiley & Sons, Inc.USA. hal. 561.
Juana, K.R.S. 2009. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta:
Djambatan.

Saptasari, Murni.2007. Buku Ajar Botani Tumbuhan Bertalus Alga. Malang :


Universitas Negeri Malang.
Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum. Yogyakarta: UGM Press

Anda mungkin juga menyukai