Tugas Petro Provenance
Tugas Petro Provenance
terlapukan lebih tinggi daripada batuan yang sama dan seumur. Hal ini
dapat menjawab pertanyaan mengenai proses disintegrasi dan
dekomposisi pada pre-Devonian yang vegetasinya kurang, dimana pada
pre-Devonian proses disintegrasi lebih penting dari pada dekomposisinya
sehingga sedimennya sedikit mengandung lempung.
Lingkungan Pengendapan Sedimen
I. Konsep Tentang Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material
sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan
terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972). Interpretasi
lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang
terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam
memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini
terbentuk pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini
merupakan kriteria yang sangat berguna untuk interpretasi lingkungan
pengendapan. Terjadinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan
oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan
tertentu.
Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat
dievaluasi dari data struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme
transportasi sedimen, arah aliran arus purba, kedalaman air relatif, dan
kecepatan arus relatif. Selain itu beberapa struktur sedimen dapat juga
digunakan untuk menentukan atas dan bawah suatu lapisan.
Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa organisme
atau tumbuhan, yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses
Diagenesis tidak rusak dan turut menjadi bagian dari batuan sedimen
atau membentuk lapisan batuan sedimen. Sisa-sia organisme atau
tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fossil. Jadi fosill adalah bukti
atau sisa-sisa kehidupan zaman lampau. Dapat berupa sisa organisme
atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau gigi maupun jejak
ataupun
cetakan.
Dari studi lingkungan pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi
geografi purba dimana pengendapan terjadi.
Lingkungan pengendapan merupakan keseluruhan dari kondisi fisik,
kimia dan biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi.
(Krumbein dan Sloss, 1963) Jadi, lingkungan pengendapan merupakan
suatu lingkungan tempat terkumpulnya material sedimen yang
dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi yang dapat mempengaruhi
karakteristik sedimen yang dihasilkannya.
Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat
transisi, dan laut. Beberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan
sungai dan endapan danau, ditransport oleh air, juga dikenal dengan
endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin yang
dinamakan eolian. Endapan transisi merupakan endapan yang terdapat di
daerah antara darat dan laut seperti delta,lagoon, dan litorial. Sedangkan
akan dibawa oleh aliran sungai, mulai dari dasar hingga menuju
puncaknya. Selama arus bergerak membelok dan memasuki area,
kecepatannya akan menurun dan semakin banyaknya muatan yang
dibawa akan terendap pada kerucut aluvial atau kipas aluvial. Endapan
akan dapat dibedakan disekitar pegunungan dan sering dijumpai pada
derah yang luas dan dalam. Banyak material sedimen ditemukan di
daratan pesisir di Amerika dan kemungkinan terbentuk di daerah tersebut.
Timbunan menunjukkan stratigrafi yang berasal dari formasi alaminya,
dan karena perubahan volume aliran sungai yang deras, lapisan yang ada
di dekatnya akan menjadi sangat berubah. Timbunan kerucut aluvial
selalu menunjukkan perbedaan utama dari endapan kasar [termasuk
bongkahan] di puncak dengan lempung di luarnya. Jika proses erosi terus
berlanjut tanpa adanya pergerakan bumi, material yang ada di kerucut
alivisl akan tererosi sendirinya.
Tingkat akhir dalam proses pertumbuhan sungai juga menjadi faktor
proses pengendapan. Setelah sungai mencapai tingkat dewasa, akan
bertambah volume pengangkatan material sedimennya. Natural leeves
akan terbentuk pada saluran sungai dan pada saat itu juga air meluap,
mengisi area lain disetiap sampingnya dimana proses pengendapannya
lambat. Area ini lebih dikenal sebagai alluvial / plain. Timbunan material di
area
tersebut
juga
akan
terstratigrafikan.
Didaerah padang pasir, sungai mengalir menuju ke cekungan dalam yang
kering / terisi air yang dangkal. Pengendapannya terjadi di bebrapa
daerah dimana ketika air meluap membawa banyak material. Jika
pergerakan bumi mendukung proses pengendapan, dalamnya timbunan
akan menjadi seimbang dan kejadian ini ternyata sudah berlangsung dari
waktu yang cukup lama. Material akan terstratigrafikan, namun banyak
juga yang hilang. Material tersebut bervariasi, biasanya mencakup lapisan
garam dan gypsum. Sungai mengalir menuju danau dan membawa
timbunan kemudian menuju delta dan laut.
Pengendapan di laut biasanya terbentuk dalam 3 daerah, yaitu :
1. Zona pantai
2. Zona dangkalan
3. Zona laut dalam
Material pada zona pantai memiliki keadaan alami secara sementara,
sejak timbul di garis pantai dan akan berubah secara tetap. Material ini
didominasi oleh materioal kasar [pasir dan kerikil].
Transportasi
Proses transprtasi adalah proses perpindahan / pengangkutan
material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai
sebagai efek dari gaya gravitasi. Sungai mengangkut material hasil
erosinya dengan berbagai cara, yaitu
a. Traksi, yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai.
b. Rolling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding pada
dasar sungai.
c. Saltasi, yaitu material akan terangkut dengan cara meloncat pada dasar
sungai.
d. Suspensi, yaitu proses pengangkutan material secara mengambang dan
bercampur dengan air sehingga menyebabkan air sungai menjadi keruh.
1. Deposisi
Pengendapan Terjadi saat pengangkutan partikel yang membutuhkan
energi dan terjadi pada waktu yang relatif singkat. Endapan tersusun atas
butiran butiran mineral. Dapat juga menghasilkan endapan kimia pada
kondisi yang berbeda.
2. Litifikasi
Terjadi dalam beberapa tahap, All taken together are termed Diagenesis.
a. Kompaksi - Squeezing out of water.
b. Sementasi - Precipitation of chemical cement from trapped water and
circulating water.
c. Rekristalisasi-Growth of grains in response to new equilibrium
conditions
IV. Hubungan Lingkungan Sedimentasi dan Fasies Sedimentasi
Walaupun para ahli geologi setuju pada hasil pengertian dari lingkungan
pengendapan, mereka ternyata menemukan kesulitan dalam penyusunan
pengertian yang tepat dari lingkungan pengendapan ini. Sebagai
ilustrasinya, lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa
variasi yaitu :
1.Tempat pengendapan dan kondisi fisika, kimia, dan biologi yang
menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan [Gould, 1972].
2. Kompleks dari kondisi fisika, kimia, dan biologi yang tertimbun [Krumbein
dan Sloss, 1963].
3. Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi fisika, kimia,
dan biologi dari daerah yang berdekatan [Selley, 1978].
4. Unit spasial pada kondisi fisika, kimia, dan biologi scara eksternal dan
mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk
pengendapan yang khas [Shepard dan Moore, 1955].
Definisi tersebut memang berbeda, tetapi pada umumnya memberikan
tekanan pada kondisi fisika, kimia, dan biologi. Pada konteks ini,
lingkungan pengendapan mengarah pada unit geomorfik dimana terjadi
pengendapan. Lingkungan ini dibentuk dari parameter khusus fisika,
kimia, dan biologi yang sesuai terhadap unit geomorfik dari geometri dan
ukuran partikular. Proses ini akan mengoperasikan tingkat dan ntensitas
yang menghasilkan tekstur khas, struktur, dan sifat lainnya, sehingga
pengendapan yang khusus akhirnya terbentuk. Sebagai contohnya, pantai
akan mempertimbangkan unit geomorfik dari ukuran dan bentuk tertentu,
proses fisika tertentu [gelombang dan aktivitas arus], proses kimia [solusi
dan presipitasi], dan proses biologi [penggalian, sedimen ingestion, dan
aktivitas serupa] yang terjadi untuk menghasilkan badan pasir pantai
yang khas oleh partikular geometri, tekstur dan struktur sedimen, dan
mineralogi.
Fasies menunjukkan unit stratigrafi yang mengacu pada aspek litologi,
struktural, dan karakter organisme yang dapat dikenali di lapangan.
Tiap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter fisika,
kimia, dan biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan
karakteristik sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi.
Hal tersebut biasa disebut sebagai fasies. Istilah fasies sendiri akan
mengarah kepada perbedaan unit stratigrafi akibat pengaruh litologi,
c. marine, meliputi neritis atau laut dangkal, deep neiritis, batial, abisal.
DAFTAR PUSTAKA
http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.com/2010/12/provenance-prosesdan-diagenesis.html
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/sedimentologi-dan-sedimentasi.html