Aplikasi Mekanika Tanah Dalam Pertambangan
Aplikasi Mekanika Tanah Dalam Pertambangan
A. Pengertian Tanah
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair
yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya juga
membeku dan terbentuk pula batuan beku. Karena proses fisika yang terjadi
batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah. Dan karena proses kimia
yang terjadi batuan tersebut menjadi lapuk sehingga menjadi tanah yang
berubah dari sifat asli batuannya.
Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang
tidak terikat secara kimia satu sama yang lain dari bahan-bahan organik yang
telah lapuk yang berpartikel padat disertai dengan fluida dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.
Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mekanika tanah adalah Soil
Mechanics yang lebih mendalami tentang massa tanah tersebut apabila dikenai
dengan bermacam-macam gaya.
Dan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan
massa tanah tersebut apabila dikenai gaya adalah Soil Engineering.
Partikel
Kerikil
Ukuran
(5mm 150mm)
Pasir
(0,0074mm 5mm)
Lanau
(0,002mm 0,0074mm)
Lempung
(<0,002mm)
Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa
bahan organik.
Pengelompokkan tanah berdasarkan sifat lekatnya :
Tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butirnya.
pembawa air,
terjadi penurunan muka tanah,
pengasukan (penetration) air laut (di kota pantai).
Perekayasaan atau pembangunan gedung
beban bangunan akan mengakibatkan aliran liat (plastic outflow) atau
Tekstur pada tanah sangat bergantung pada ukuran relatif dan bentuk
partikel, misalnya gravel dan sand lebih kasar daripada silt dan clay. Dan pada
tanah yang berbutir kasar, tekstur dari tanah tersebut mempunyai hubungan
dengan kelakuan massa tanah dari tanah tersebut.
Tabel 2
Tekstur dan karakteristik lain pada tanah
Nama Tanah
Grain size
Gravel, Sand
Berbutir kasar
Silt
Berbutir halus
Clay
Berbutir halus
Butiran tunggal
Butiran tunggal
Non kohesif
Non kohesif
Kohesif
Non plastis
Non plastis
Plastis
Berbutir
Berbutir
Penting
Sangat Penting
perilaku
(kecuali : material
engineering
berbutir, lepas
Relatif tidak
Karakteristik
dengan pembebanan
Pengaruh
dinamis)
Penting
distribusi ukuran
penting
Gambar 1
Kerangka tanah berisi butiran dan pori beserta udara dan air
Gambar 2
Diagram fase yang menunjukkan hubungan antara volumetrik dengan massa tanah
e=
Vv
Vs
Vv
Vt
n=
e
1+ e
e=
n
1n
x 100%
Derajat kejenuhan s,
S=
Vw
Vt
x100%
Dimana :
Tanah kering = 0%
Jika pori berisi jenuh air = 100%
Perbandingan yang menghubungkan sisi volumetrik dan sisi massa,
densitas kepadatan :
Mt Ms+ Mw
=
Vt
Vt
s=
Ms
Mw
, w =
Vs
Vw
d=
Ms
Vt
Besar
pada rongga, dan akan berbeda pada tiap-tiap tanah. Dan ada 3 harga
yang berguna pada mekanika tanah :
Dry destiny / kepadatan kering.
Saturated destiny / kepadatan jenuh.
Submerged destiny / kepadatan tercelup.
Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain
dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan, hingga yang
berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik
beratkan pada masalah bahan bahan yang digunakan untuk konstruksi
bangunan. Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri
dan menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah masalah yang
berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan. Geoteknik sebenamya
merupakan gabungan beberapa ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari
karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya.
Bahan yang mernpelajari karakteristik fisik (ukuran butiran, komposisi, gesekan,
lekatan, kepadatan, permeabilitas, dan sifat plastisnya).
Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan
aplikasinya. Salah satu ilmu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika
tanah (soil mechanics), yang mempelajari sifat sifat fisik dan mekanis tanah.
Serta geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu dasarnya
adalah teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari
berbagai bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai
dengan bangunan tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan,
lapangan terbang, dermaga dan lain lain. Teknik batuan (rock engineering), yang
seperti teknik fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada
batuan (konstruksi terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir
bahan energi bawah muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain lain).
Stabilitas lereng, yang mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil
atau mantap, lereng dalam sekala kecil maupun besar.
PREPARASI
I. Tujuan Percobaan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/mekanika tanah
http://www.grdc.esdm.go.id/fokus/studi-sifat tanah
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/pengantar-mekanika-
tanah.html
http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geoteknik-
tambang/mekanika-tanah/
http://fardensaragih.blogspot.com/2012/03/mekanika-tanah-dalam-
pertambangan.html
Sosrodarsono, Suyono, 2000, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT
Pradnya Paramita, Jakarta.