Anda di halaman 1dari 12

BAHAN BAHAN MODEL KOMUNIKASI

Definisi Model
Menurut Dedy Mulyana, (2007); Model adalah representasi suatu fenomena, baik
nyata atau abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah
penjelasan tersebut. Jadi model menurut Mulyana adalah wakilan dari gejala
dengan menonjolkan unsur-unsur yang dianggap penting oleh pembuatnya. Aubrey
Fisher dalam Mulyana, (2007) merumuskan, Model adalah analogi yang
mengabstrasikan dan memilih bagian dari keseluruhan unsur, sifat atau komponen
yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran
informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori.
Menurut Deutsch dalam Severin dan Tankard (2008), Model adalah struktur simbol
dan aturan kerja yang diharapkan selaras dengan serangkaian poin yang relevan
dalam struktur atau proses yang ada. Model sangat vital untuk memahami proses
yang lebih kompleks. Jadi, berdasarkan pandangan Deutsch, model merupakan
struktur simbol dalam sebuah proses guna memahami proses yang sifatnya
kompleks. Struktur ini bisa terlihat bila divisualisasikan.
menurut Severin and Tankard, (2008), Model didefinisikan sebagai representasi
dunia nyata dalam bentuk yang teoretis dan disederhanakan. Model bukan alat
untuk menjelaskan, tapi bisa digunakan untu membantu merumuskan teori. Model
menyiratkan suatu hubungan yang sering dikacaukan dengan teori karena
hubungan antara model dengan teori begitu dekat. Model memberi kerangka kerja
yang bisa digunakan untuk mempertimbangkan satu masalah meskipun dalam versi
awalnya model tidak akan membawa kita menuju prediksi yang berhasil.
Fisher menganggap model sebagai analogi dari fenomena dengan memilih bagian,
sifat atau komponen yang dianggap penting untuk diabstraksikan sebagai
gambaran informal. McQuail dan Windahl (1981) menulis, Model adalah
penggambaran tentang suatu bagian atau sebuah realita yang sengaja dibuat
sederhana dalam bentuk grafik. Definisi McQuail dan Windahl ini yang lebih
eksplisit bahwa model adalah gambar (bukan sekedar gambaran) berupa grafik
tentang suatu bagian atau keseluruhan realita yang disederhanakan.
Jadi dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulankan bahwa model
adalah
Perbedaan Model dan Teori
Sumber: http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/Humaniora/
Vol%205%20no%202%20Oktober%202014/63_MCM_Aa%20Bambang.pdf

Model adalah visualisasi berupa grafik atau diagram tentang realitas baik proses
maupun struktur (di dalam juga terdapat teori dan fomula) yang disederhanakan
agar mudah dipahami dengan menonjolkan unsur atau elemen yang dianggap
penting.
Teori adalah rumusan abstrak tentang relasi antar konsep yang telah teruji
kebenarannya yang membantu memahami, memprediksi, dan mengontrol sebuah
peristiwa.

Jadi, perbedaan model dan teori berdasarkan definisi adalah:


(1) Model bersifat visual, teori hanya berupa pernyataan. Apabila teori tersebut
divisualkan maka teori tersebut dimodelkan. Dengan kata lain, dia menjadi model.
(2) Teori sudah teruji kebenarannya, sedangkan model belum tentu teruji
kebenarannya. Bisa saja hanya skema yang mempermudah kerangka kerja atau apa
yang mau dikerjakan (terutama dalam penelitian). Hanya model dari sebuah
teorilah yang sudah teruji kebenarannya.
(3) Karena model bisa berasal dari teori (teori yang divisualkan dalam bentuk
gambar), maka model bisa saja diturunkan dari teori induk (grand theory) dan
dianggap menggantikan mid-rank theory atau narrow/applied theory untuk
menggantikan posisi teori tersebut apabila belum ada.

Sedangkan perbedaan antara model dan teori berdasarkan fungsi adalah:


(1)Model dan teori bisa digunakan sebagai skema peneltian (karena teori dapat
dimodelkan) sehingga dua-duanya bisa digunakan untuk memprediksi termasuk
melahirkan hipotesis. Hanya saja, model sebagai landasan prediksi dan hipotesis
tidaklah kuat karena belum teruji kebenrannya (keculai model yang berasal dari
teori). Sedangkan teori sebagai landasan prediksi dan hipotesis mempunyai pijakan
kokoh karena sudah teruji kebenrannya.
(2) Model tidak bisa digunakan sebagai instrumen yang mempunyai fungsi kontrol,
sedangkan teori memang berfungsi akhir sebagai ontrol terhadap peristiwa.
(3) Meskipun model dan teori masing-masing punya fungsi heuristic, namun pada
model tidak bisa langsung dianggap sebagai heuristik tentatif yang kokoh. Tidak
demikian dengan teori. Justru teori yang baik (benar dan teruji) memang harus
mempunyai fungsi heurisme yang kuat meskipun tetap tentatif karena ceteris
peribus.
(4) Secara praktis, perlu didiskusikan kesahihan hasil penelitian yang didasarkan
pada teori dan yang didasarakan pada model sebagai pijakan dalam membuat

kebijakan. Perlu didiskusikan pula batas-batas akademis dalam sebuah penelitian


menyangkut siapa yang berwibawa merumuskan model sebagai dasar
penelitiannya atau sebagai dasar hipotesis melalui asumsi: apakah calon atau
kandidat S1, S2, atau S3 saja.

Definisi Model Komunikasi, Fungsi, dan Manfaat


Sumber: http://www.ilmupsikologi.com/2015/09/komunikasi-berdasarkanpengertian-fungsi-dan-manfaat.html
Definisi
Model komunikasi di definiskan sebagai gambaran visual yang dapat menjelaskan,
mengklasifikasikan dan juga menggambarkan berbagai proses dalam komunikasi
termasuk, pengirim pesan (sender), pesan (message), media (channel), penerima
pesan (receiver). Komunikasi terjadi apabila pengirim pesan mengirimkan pesan
kepada receiver melalui media komunikasi dan kemudia receiver menerima pesan
dan memberikan feedback terhadap pesan yang disampaikan oleh sender. Apabila
proses ini dijelaskan menggunakan gambar dan garis maka ia akan menjadi sebuah
model dalam komunikasi. Dengan demikian model komunikasi adalah sebuah
penjelasan menggunakan diagram mengenai proses komunikasi, yang juga
menjelsakan element element penting dalam komunikasi.
Fungsi
1. Menjelaskan element element dalam komunikasi
Karena model komunikasi merupakan gambaran proses komunikasi yang
ditampilkan dalam bentuk gambar dan garis setiap element dari komunikasi dapat
di jelaskan secara visual dan hubungannya dengan element lainnya. Dengan
demikian sebuah model komunikasi dapat membantu individu dalam memhami apa
sajakah element penting dalam berkomunikasi.
2. Acuan dalam membuat riset dalam komunikasi
Element yang dijelaskan dalam model komunikasi ini dapat pula membantu ilmuan
dalm komunikasi memahami proses dasar dalam komunikasi sehingga dapat
memahami bentuk dan pola dalam berkomunikasi itu. Pengetahuan mengeanai pola
dan acuan dalm proses komunikasi ini dapat digunakan untuk pengembangan riset
dalm bidang komunikasi, sehingga dapat meningkatkan ke efektifan dalam

berkomunikasi
3. Memprediksikan kemungkinan sukses ataupun gagalnya sebuah proses
komunikasi
Dengan mempelajari model dalam komunikasi seseorang dapat memprediksi
apakah komunikasi akan berjalan lancer ataupun terhambat. Kita dapat mengenali
cirri ciri komunikasi yang akan berhasil dan yang akan gagal berdasarkan element
dalam komunikasinya dan juga kegagalan yang mungkin muncul dalam prosesnya.
Manfaat Model Komunikasi
Deutsch (1996) menjelaskan setidaknya ada Empat fungsi model yaitu;

Organizing function, mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang


tadinya tidak teramati. Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan
tertentu yang berbeda.

Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui


(heuristik).

To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk memprediksi outcome


atau keadaan dari suatu peristiwa.

Mengukur fenomena (pengukuran).

Selain Deutsch (1996), Wiseman & Barker menjelaskan tiga fungsi dari model
komunikasi diantara lain:

Melukiskan proses komunikasi.

Menunjukkan hubungan visual.

Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

MODEL MODEL KOMUNIKASI


Sumber:
http://www.ilmupsikologi.com/2016/03/Model.Model.Komunikasi.Menurut.Para.Ahli.B
eserta.Contoh.html

Model KOMUNIKASI OSGOOD-SCHRAMM

Model komunikasi melingkar (circular)

Encoder - Siapa yang encoding atau Mengirim pesan (sumber pesan)

Decoder - Siapa yang menerima pesan

Interpreter - Orang yang mencoba untuk memahami (analisis, melihat) atau


menafsirkan.

Catatan: Dari pesan mulai dan berakhir, ada interpretasi yang sedang berlangsung.
Terjadi antara dua orang; setiap orang bertindak baik sebagai pengirim dan
penerima dan karenanya menggunakan interpretasi. Hal ini bersamaan terjadinya
pengkodean, menafsirkan dan decoding.
Keuntungan dari model komunikasi Osgood- Schramm

Pemodelan dinamis Menunjukkan bagaimana situasi bisa berubah.


Menunjukkan informasi yg berlebihan merupakan bagian penting dalam komunikasi.
Tidak ada pemisah antara pengirim dan penerima, pengirim dan penerima adalah
orang yang sama.
Komunikasi diasumsikan melingkar.
Umpan sebagai ciri utama.

Kelemahan Osgood- Schramm model komunikasi

Model ini tidak berbicara tentang kebisingan semantik.

Model Komunikasi Johari Window

Model Johari window digunakan untuk meningkatkan persepsi individu pada orang
lain.
Model ini didasarkan pada dua pemikiran:

Kepercayaan dapat diperoleh dengan mengungkapkan informasi diri kepada


orang lain.
Mempelajari diri sendiri dari masukan Orang lain.

Setiap orang diwakili oleh model Johari melalui empat kuadran atau kaca jendela.
Setiap empat kaca jendela menandakan pribadi informasi, perasaan, motivasi dan
apakah informasi yang diketahui atau tidak diketahui diri sendiri atau orang lain
dalam empat sudut pandang.

Area terbuka - informasi tentang sikap, perilaku, emosi, perasaan,


keterampilan dan pandangan akan dikenal diri sendiri maupun oleh orang lain.
Daerah di mana semua komunikasi terjadi dan menjadi arena lebih besar lebih
efektif dan dinamis dalam menjalin hubungan komunikasi.
Blind spot - Informasi tentang diri diketahui orang lain dalam kelompok tetapi
kita sendiri tidak mengetahui. Orang lain mungkin menafsirkan sendiri
berbeda dari yang Anda harapkan. Blind spot akan berkurang dalam
komunikasi yang efisien manakala diri mencari umpan balik dari orang lain.
Hidden area - Informasi yang diketahui diri sendiri tapi orang lain tidak
mengetahui informasi anda. Informasi pribadi yang enggan untuk

diunggungkapkan. Perasaan, pengalaman masa lalu, ketakutan, rahasia dll,


kita menyimpan beberapa perasaan dan informasi rahasia karena akan
mempengaruhi hubungan dan dengan demikian daerah tersembunyi harus
dikurangi dengan memindahkan informasi ke daerah terbuka.
Unknown Area - Informasi yang tidak diketahui diri sendiri dan orang lain.
informasi, perasaan, kemampuan, bakat dll. Pengalaman masa lalu traumatis
atau peristiwa yang tidak dapat diketahui untuk seumur hidup. Orang akan
menyadari sampai ia menemukan kualitas tersembunyi dan kemampuan atau
melalui pengamatan orang lain. Komunikasi yang terbuka juga merupakan
cara yang efektif untuk mengurangi daerah yang tidak diketahui sehingga
komunikasi nakan efektif.

Model Komunikasi Spiral atau Heliks


Frank Dance (1967) menggambarkan proses komunikasi dengan menggunakan
spiral. Dance percaya bahwa pengalaman komunikasi bersifat kumulatif dan
dipengaruhi oleh masa lalu. Dance mencatat bahwa pengalaman saat ini tak
terelakkan mempengaruhi masa depan seseorang. Komunikasi, oleh karena itu,
dapat dianggap sebagai proses yang berubah dari waktu ke waktu dan di antara
makna.
Seluruh proses membutuhkan beberapa waktu untuk mencapai puncak. Seperti
proses helix, proses komunikasi dimulai sangat lambat dan dan kecil. Komunikator
berbagi informasi hanya dengan sebagian kecil dari dalam sebuah hubungan sosial.
Secara bertahap berkembang menjadi tingkat berikutnya tetapi akan memakan
waktu lama untuk mencapai dan memperluas batas-batasnya ke tingkat berikutnya.
Kemudian komunikator melakukan lebih banyak dan lebih banyak berbagi informasi
diri.

Gambar. 1 Model Komunikasi Heliks


Model Komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver
Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan Weaver, oleh karena
teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan perpaduan

dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver.

Shannon pada tahun 1949 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi


permesinan (engineering communication), yang kemudian bersama Warren pada
tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia (human communication).
Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk
dikomunikasikan.
Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan
lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang
sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah media yang
menyalurkan isyarat dari pemancar kepada penerima (receiver).
Model Komunikasi Stimulus Organisme - Response
Unsur-unsur dalam model ini adalah :
Pesan (stimulus, S)
Komunikan (organism, O)
Efek (Response, R)

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa
dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu :

perhatian,

pengertian, dan

penerimaan

Gambar 3. Model Komunikasi S-O-R (diakses dari ilmu komunikasi)


Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau
mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerima
informasi, > maka terjadi kesediaan untuk mengubah sikap.
Model Komunikasi Linear
Komunikasi linear memandang komunikasi satu arah yang mengasumsikan pesan
yang dikirim oleh sumber ke penerima melalui saluran. Model linear menunjukkan
bahwa seseorang hanya sebagai pengirim atau penerima. Konsep penting dalam
model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak
dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.
Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh
penerima

Gambar 4. Model Komunikasi Linear Shannon dan Weaver (West dan Turner, 2012)

Model Komunikasi sebagai proses Interaksi: Model Interaksional Wilbur


Schramm (Turner dan West, 2012)
Model interaksi memandang komunikasi sebagai berbagi makna dengan umpan
balik yang menghubungkan sumber dan penerima pesan. Salah satu elemen
penting dalam model komunikasi interaksional adalah umpan balik (feedback), atau
respon terhadap pesan. Verbal atau nonverbal, disengaja atau tidak disengaja. Area
pengalaman merupakan tumpang tindih budaya pengirim dan penerima,
pengalaman, dan hereditas dalam komunikasi. Sumber merupakan pencetus
pesan. Pesan merupakan kata-kata, suara, tindakan, atau gerakan dalam interaksi,
sedangkan channel merupakan
jalur komunikasi.
Model komunikasi Shannon-Weaver membahas tentang masalah dalam mengirim
pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber
daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)
dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang
kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut.
Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi
menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter)
mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Saluran
adalah media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima.
Di dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, pemancar adalah suara yang

menciptakan tanda yang dipancarkan oleh udara. Penerima adalah mekanisme


pendengaran yang kemudian merekonstruksi pesan dari tanda itu. Tujuannya
adalah otak si penerima. Dan konsep penting dalam model ini adalah gangguan.
Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah.
Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit. Model ini diterapkan pada televisi dan
radio.

BERIKUT ADALAH DAFTAR PUSTAKA DARI MODEL MODEL DI ATAS


Daftar Pustaka

West, R. & Turner, H. L. 2012. Introducing Communication Theory.ANALYSIS AND


APPLICATION. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Maulana, H & Gumelar, G. 2013. Psikologi Komunikasi. Akademia Permata.

Anda mungkin juga menyukai