Anda di halaman 1dari 36

PRAKTEK KLINIK REKAM MEDIK 2

(Praktek Lapang di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo)

Semester 4
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.

Fadia Annisa I. S.
(G41130490 - Gol.A)
Atika Nur Islamiyah (G41130164 Gol.A)
Muhammad Rizky S. (G41130872 Gol.B)
Redi Tria R
(G41131064 Gol.B)
Vivi Sofiana
(G41131305 Gol.C)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang atas berkat, rahmat dan hidayat-Nya,
Penulis telah menyelesaikan penulisan laporan ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis juga mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk bantuan serta dukungannya, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Feby Erawantini, S.KM.,M.P.H selaku dosen mata kuliah

Praktek Klinik Rekam Medik 2,


2. Ibu drg.Diah selaku kepala Puskesmas Ketapang,
3. Bapak dan Ibu seluruh staf di Puskesmas Ketapang,

4. Kedua Orang tua kami yang telah mendukung dalam


pembuatan makalah ini,
5. Kerjasama seluruh anggota kelompok dan
6. Berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta
dalam laporan ini.
Dengan menyelesaikan laporan ini kami mengharapkan banyak
manfaat yang dapat di ambil sehingga dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya dalam mempelari materi tentang praktek klinik rekam
medik di puskesmas. Semoga dengan adanya laporan ini

dapat

meningkatkan pengetahuan pembaca tentang rekam medik.


Kami

sebagai

manusia

yang

tidak

lepas

dari

kesalahan

meyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat


kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dimohon adanya saran
dan kritik yang membangun guna penyempurnaan di masa-masa yang
akan datang.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
Daftar Lampiran.........................................................................................................
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
1.4 Manfaat....................................................................................................
Bab 2. Pembahasan
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Ketapang..................................................
2.1.1 Profil Umum Puskesmas Ketapang...........................................
2.1.2 Motto, Visi dan Misi Puskesmas Ketapang..............................
2.2 Jenis Pelayanan di Puskesmas Ketapang.................................................
2.3 Sistem Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas Ketapang.......................
2.3.1 Definisi Rekam Medis...............................................................
2.3.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis........................................
2.3.3 Sistem Penomoran Rekam Medis.............................................
2.3.4 Sistem Penjajaran Rekam Medis...............................................
2.3.5 Sistem Penyimpanan Rekam Medis..........................................
2.3.6 Sistem Pelayanan Rekam Medis...............................................
2.3.7 Pencatatan dan Pelaporan..........................................................
2.3.8 Sistem Retensi dan Pemusnahan Rekam Medis........................
2.4 Sistem Pelaksanaan BPJS di Puskesmas Ketapang.................................
2.5 Kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan.....................................
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya,


sebanyak apapun harta yang dimilikki oleh seseorang tidak ada artinya
apabila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga dan istirahat ya ng teratur
dapat meningkatkan sistem imun dan terhindar dari penyakit, apabila badan
terasa sakit kita dapat memeriksakan diri di sarana-sarana pelayanan
kesehatan salah satunya Puskesmas.
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
(Depkes RI 1991). Oleh karena itu puskesmas tanggung jawab terhadap
wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis
dan keadaan instruktur serta lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas. Dalam wilayah kerjanyan tidak hanya
berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan namun sebagai penggerak
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) guna meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas sangat diperlukan
kinerja Rekam Medis yang baik. Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan
(Permenkes 749a tahun 1989a) sehingga menghasilkan informasi yang
lengkap dan akurat untuk menunjang peningkatan kualitas dari pelayanan
Puskesmas. Suatu sistem manajemen Puskesmas tidak terlepas dari Sumber
Daya Manusia (SDM) termaksud tenaga rekam medis sebagai penunjang
sarana pelayanan yang baik di puskesmas dan untuk mencapai pelayanan
yang baik sangat dibutuhkan tenaga rekam medis professional.

Pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis pada suatu


puskesmas pada dasarnya mengatur peroses kegiatan yang di mulai pada saat
diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis
pasien slama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada
penanganan berkas rekam medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan
serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani
permintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain .
Hal ini yang melatarbelakangi Praktek Klinik Mahasiswa Studi
Rekam Medik Politeknik Jember untuk mengetahui bagaimana sistem
informasi dan unit rekam medis yang telah berjalan di Puskesmas Ketapang
Kota Probolinggo yang berlokasinya di Jl. Bromo 1 B Ketapang
Probolinggo.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Gambaran Umum Puskesmas Ketapang?
b. Bagaimana Sistem Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas Ketapang?
c. Bagaimana Sistem pelaksanaan BPJS di Puskesmas Ketapang?

d. Apakah Kelebihan dan Kekurangan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


Ketapang?
1.3 Tujuan
Ada beberapa tujuan diadakannya praktik lapangan di Puskesmas Ketapang
Kota Probolinggo, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan melaksanakan pengelolaan rekam medis,
informasi kesehatan dan pelaksanaan BPJS di Puskesmas Ketapang Kota
Probolinggo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Gambaran Umum Puskesmas Ketapang
b. Mengetahui Sistem Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas
Ketapang
c. Mengetahui Sistem pelaksanaan BPJS di Puskesmas Ketapang
d. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Ketapang
1.4 Manfaat

Laporan hasil dari praktik lapangan yang telah dilaksanakan ini, diharapkan
dapat bermanfaat untuk:
1. Puskesmas Ketapang
Sebagai masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan mutu serta
pengembangan sistem pengelolaan dan alur prosedur pelayanan di
bagian rekam medis Puskesmas.
2. Akademik
Menambah referensi di bagian perpustakaan dan sebagai acuan untuk
meningkatkan dalam memberikan materi agar dapat memberikan
wawasan yang lebih baik untuk menghasilkan lulusan yang
profesional, bermutu, handal dan disiplin dalam bidangnya.
3. Penulis
a. Mengetahui pengelolaan rekam medis serta alur dan prosedur
di Puskesmas.
b. Dapat menerapkan dan membandingkan ilmu teori dan praktik
c. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melaksanakan fungsi penyelenggaraan alur dan prosedur
rekam medik di Puskesmas

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Ketapang
2.1.1 Profil umum Puskesmas Ketapang

Puskesmas Ketapang beralamat di Jl. Bromo 1B Ketapang


Probolinggo. Telp: (0335) 425224.
Email: puskesmasketapang@yahoo.com
Website: pketapang.blogspot.com
2.1.2 Motto, Visi dan Misi Puskesmas Ketapang
a) Motto: Masyarakat Sehat Idamanku
b) Visi: Menjadikan Puskesmas Ketapang sebagai pelayanan
kesehatan terdepan bagi masyarakat Kota Probolinggo dan
sekitarnya.
c) Misi:
1. Meningkatkan promosi kesehatan masyarakat baik
individu dan lingkungan di wilayah Kademangan dan
sekitarnya.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik
kepada masyarakat Kota Probolinggo.
3. Menyediakan sarana pelayanan kesehatan rawat jalan
dan rawat inap yang baik berkualitas kepada
masyarakat Kota Probolinggo.
2.2 Jenis Pelayanan di Puskesmas Ketapang
a) Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan
1. Balai Pengobatan Umum dan Askes
Balai pengobatan umum merupakan salah satu dari jenis-jenis
layanan di puskesmas yang merupakan tempat untuk
melayani pemeriksaan umum oleh dokter, yang meliputi
observasi, diagnose, pengobatan, rehabilitas medik tanpa
tinggal diruangan inap pada sarana kesehatan puskesmas
( Heru Sugiarto 2014 ) Balai pengobatan umum melayani
pengobatan

perorangan,

jamkesmas,

dan

askes

yang

diberikan oleh dokter dan perawat yang memiliki kompetensi


pelayanan kesehatan guna melakukan usaha pencegahan
penyakit, penyuluhan dan pengobatan. (Delanggu, Heru
Sugiarto, 2014).
2. Poli KIA
Poli KIA adalah tempat mendapatkan pelayanan kesehatan
terkait dengan ibu dan anak. Poli KIA adalah bentuk
pelayanan Puskesmas dalam gedung yang pelayananannya

sebatas pelayanan dasar. Poli KIA sering diintegrasikan


dengan Poli KB, sehingga pelayanan yang ada dalam poli
KIA nantinya akan ada dua jenis, yaitu pelayanan antenatal
neonatus (antenatal neonatus care) dan pelayanan KB.
3. Poli Gigi
Poli Gigi digunakan untuk memberikan pelayanan demi
pemeliharaan kesehatan gigi anda. Pelayanan yang tersedia
adalah:

Pelayanan gigi dalam bentuk preventif

Pelayanan gigi anak

Pelayanan Ortodonti

Pelayanan Priodonsia

Pelayanan Foto Gigi (Dental Radiografi)

4. Sanitasi dan Gizi


Pelayanan sanitasi adalah ruang pelayanan informasi tentang
upaya pencegahan dan penanggulangan
lingkungan.

Sedangkan

pelayanan

penyakit berbasis
Gizi

memberikan

konseling pada kasus-kasus penyakit degeneratif seperti :


hipertensi, DM dan juga masalah gizi.
5. Fisioterapi
Fisioterapi adalah

bentuk

pelayanan

kesehatan

yang

ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk


mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, serta
komunikasi. Fisioterapi berperan aktif dalam memberikan
kontribusi terhadap upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal dalam mencegah, intervensi dan pemulihan gangguan
gerak fungsional melalui proses fisioterapi.
b) Fasilitas Pelayanan Rawat Inap

Fasilitas pelayanan rawat inap yang ada di Puskesmas Ketapang


adalah rawat inap umum dan rawat inap bersalin. Rawat inap
menyediakan kamar kelas 2 dan 3 berdasarkan urutan kelas pasien
BPJS.
c) Fasilitas Pelayanan Gawat Darurat
Unit gawat darurat adalah salah satu bagian di puskesmas yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan
cidera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.
d) Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang merupakan fasilitas-fasilitas yang disediakan
oleh Puskesmas Ketapang, yang berfungsi untuk mendukung
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas Ketapang dalam
melayani masyarakat. Berikut ini adalah fasilitas penunjang yang
dimiliki Puskemas Ketapang:
1. Apotek
Puskesmas ketapang menyediakan apotek dalam kawasan
puskesmas untuk melayani pasien yang membutuhkan obat.
2. Laboratorium
Laboratorium sederhana Puskesmas ketapang digunakan
untuk mendukung proses deteksi maupun diagnosa keluhan
kesehatan pasien.
3. Ambulance
Ambulance yang disediakan oleh Puskesmas ketapang
melayani permintaan transportasi darurat dari masyarakat
selama 24 jam.

2.3
2.3.1

Sistem Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas Ketapang


Definisi Rekam Medis
Menurut PERMENKES No:269/MENKES/PER/III/2008 yang
dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan
yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang

dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang


dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.
Bentuk Rekam Medis dalam berupa manual yaitu tertulis lengkap
dan jelas dan dalam bentuk elektronik sesuai ketentuan. Isi rekam
medis menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/ 2008 datadata yang harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk
pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap dan gawat
darurat.
2.3.2 Tujuan dan Kegunaan Rekam Medik
Tujuan

dilaksanakannya

Rekam

Medis

adalah

untuk

menunjang tercapainya tertib administrasi rumah sakit agar berhasil


sebagaimana

yang

diharapkan.

Sedangkan

tertib

administrasi

merupakan salah satu faktor yang menetukan dalam upaya pelayanan


kesehatan yang bermutu di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem
pengelolaan Rekam Medis yang baik dan benar, mustahil tertib
administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan.
Secara umum kegunaan Rekam Medis menurut Depkes RI,
1997 yaitu :
1. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahi lainnya
yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan pengobatan,
serta perawatan terhadap pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan
perkembangan

penyakit

dan

pengobatan

pelayanan,

selama

pasien

berkunjung atau dirawat di rumah sakit.


4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan
evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada

2.3.3

pasien.
5. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum
Sistem Penomoran Rekam Medik di Puskesmas Ketapang.

Rekam Medis pada hampir semua pasien pelayanan kesehatan


disimpan menurut nomor, yaitu nomor pasien masuk (admission
number). Ada tiga macam sistem pemberian nomor pasien masuk
(admission numbring system) yang umumnya dipakai yaitu :
1. Serial Numbering System (SNS)
2. Unit Numbering System (UNS)
3. Serial Unit Numbering System (SUNS)
Sistem Penomoran dokumen Rekam Medis pasien yang digunakan
di Puskesmas Ketapang adalah Unit Number System (UNS). Sistem
ini memberikan satu nomor kepada pasien rawat jalan, rawat inap dan
gawat darurat. Setiap pasien yang berkunjung mendapatkan satu
nomor pada saat pertama kali pasien datang ke Puskesmas dan
digunakan selamanya pada kunjungan berikutnya.
Keuntungan dengan menggunakan sistem ini :
a) Satu pasien dengan satu nomor dan hanya mempunyai satu
KIUP
b) Dapat menghubungkan rekam medis walaupun lokasinya
berbeda
c) Hanya berhubungan dengan satu rekam medis dimana semua
informasi tentang pelayanan yang diterima pasien terdapat
dalam rekam medis tersebut.
d) Mencegah salah penempatan dalam penjajaran
e) Memudahkan dalam pencarian rekam medis
Kekurangan :
Pada instansi yang masih manual apabila terjadi penggandaan nomor
pada satu pasien membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari
rekam medisnya.
2.3.4 Sistem Penjajaran Dokumen Rekam Medik di Puskesmas
Ketapang
Dokumen rekam medis yang disimpan di dalam rak penyimpanan
disusun berdiri sejajar satu dengan yang lainnya. Ada 3 sistem
penjajaran dokumen rekam medis yaitu :
a. Straight Numerical Filling (SNF)

b. Terminal Digit Filling (TDF)


c. Middle Digit Filling (MDF)
Sistem penjajaran dokumen rekam medik yang digunakan di
Puskesmas Ketapang adalah sistem Straight Numerical Filling (SNF).
SNF adalah sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan
menjajarkan berdasarkan urutan angka, misalnya 27-80-89 dan 27-8090 dan sampai seterusnya. Sistem penjajaran dokumen rekam pasien
rawat jalan adalah SNF berdasarkan urutan nomor rekam medik
pasien (nomor registrasi). Sedangkan sistem penjajaran dokumen
rekam medik pasien rawat inap adalah SNF berdasarkan urutan
tanggal pasien masuk bangsal rawat inap di Puskesmas Ketapang
Keuntungannya :
a) Memudahkan dalam melatih petugas yang harus melaksanakan
pekerjaan penyimpanan dokumen rekam medis.
b) Mudah mencari dokumen rekam medis dalam jumlah banyak
dengan berurutan.
Kerugiannya :
a) Terjadinya konsentrasi dokumen rekam medis pada rak
penyimpanan untuk nomor besar.
b) Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan
karena tidak mungkin memberikan tugas bagi seorang staf
2.3.5

untuk bertanggung jawab pada rak-rak penyimpanan tertentu.


Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medik di Puskesmas
Ketapang.
Dokumen rekam medis termasuk arsip seperti pada ketentuan yang
ditinjau dalam UU No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan
pokok kearsipan, maka dokumen rekam medis harus dikelola dan
dilindungi sehingga aman dan terjaga kerahasiaannya. Penyimpanan
dokumen rekam medis mempunyai arti penting karena berhubungan
dengan riwayat penyakit pasien dan kerahasiaan yang terkandung di
dalamnya. Ditinjau dari pemusatan atau penyatuan dokumen rekam

medis, cara penyimpanannya dibagi menjadi dua cara yaitu sentralisasi


dan desentralisasi.
Sistem penyimpanan dokumen rekam medik yang digunakan di
Puskesmas Ketapang adalah sistem desentralisasi. Dokumen rekam
medik pasien RI dan RJ atau UGD disimpan dalam folder yang
berbeda dan dalam tempat yang berbeda. Dokumen Rekam Medik
pasien RJ dan UGD disimpan dalam satu dokumen rekam medik yang
sama dan dokumen tersebut disimpan dalam rak filling di TPPRJ/GD.
Sedangkan untuk dokumen rekam medik pasien Rawat Inap disimpan
2.3.6

dalam rak filling di lantai 2 Puskesmas Ketapang.


Sistem Pelayanan Dokumen Rekam Medik di Puskesmas
Ketapang.
Registrasi pasien dilakukan di TPP tempat tujuan pasien, yaitu
TPPRJ dan TPPRI. Penomoran dokumen rekam medik pasien adalah
UNS (Unit Numbering System). Setiap pasien hanya memiliki satu
dokumen rekam medik untuk segala bentuk pelayanan, baik rawat
jalan maupun rawat inap. Registrasi pasien ditulis dalam buku register
dan register komputerisasi. KIUP pasien dibuat secara komputerisasi.
KIUP komputerisasi

disertai aplikasi untuk dapat melihat nomor

rekam medik pasien berdasarkan nama pasien, nama kk maupun nama


desa pasien puskesmas ketapang. Data rekam medik pasien setelah
dilakukan pelayanan kesehatan disimpan dalam SIMPUS Puskesmas
sesuai poli yang dituju pasien. Disetiap poli juga dilakukan perekaman
data rekam medik dalam buku register poli. Setelah dokumen rekam
medik digunakan untuk pelayanan kesehatan pasien, dokumen rekam
medik di kembalikan di rak filling yang ada di TPPRJ. Sedangkan
untuk pasien rawat inap, dokumen rekam medik disimpan dalam rak
filling yang ada di lantai 2 Puskesmas Ketapang.
Sistem penjajaran dokumen rekam medik yang digunakan adalah
SNF (Serial Numerical Filling) dan disimpan secara desentralisasi.
KIB pasien dibedakan berdasarkan cara pembayaran. Warna Merah
untuk pembayaran menggunakan BPJS dan asuransi lain. Warna biru

dengan kode G untuk pasien yang beralamat di Kecamatan Ketapang.


Warna biru dengan kode U untuk pasien yang beralamat di luar
2.3.7

Kecamatan Ketapang.
Pencatatan dan Pelaporan
Semua kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Ketapang dicatat
dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota (DKK). Laporan kegiatan
yang dilakukan merupakan gambaran dari hasil kegiatan yang
dilakukan oleh Puskesmas Ketapang digunakan sebagai sarana untuk
menilai potensi dari keberhasilan kegiatan dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Jenis pelaporan diantaranya :
a. Laporan Bulanan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Data Kesakitan
Laporan KIA, Imunisasi dan KB
Laporan Gizi
Laporan Kegiatan Puskesmas
Data Kematian
Penyakit Menular
Penyakit Tidak Menular
Kesehatan Lingkungan

b. Laporan Tri bulan


Laporan PKM dan PSM
c. Laporan Tahunan

2.3.8

1) Data Dasar Puskesmas


2) Data Kepegawaian
3) Data Inventaris Puskesmas
Sistem Retensi dan Pemusnahan Dokumen Rekam Medis
Sistem retensi yaitu suatu kegiatan memisahkan atau memindahkan
antara dokumen rekam medis yang masih aktif dengan dokumen
rekam medis yang dinyatakan in aktif di ruang penyimpanan (filing).
Puskesmas Ketapang sudah pernah melakukan pemusnahan dokumen
rekam medis. Sebelum dimusnahkan, terlebih dahulu dokumen rekam
medis di pisahkan antara dokumen aktif dan in aktif. Setelah selesai di
pisahkan dokumen yang inaktif kemudian di musnahkan dengan cara
jual kepada asongan (di loak-kan).

Dokumen rekam medis di Puskesmas Ketapang dinilai inaktif jika


kunjungan pasien terakhir adalah 5 tahun dari tahun dilaksanakan
retensi.
2.4 Sistem pelaksanaan BPJS di Puskesmas Ketapang
a) Definisi BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan
lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004
dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undangundang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba.
b) Kepesertaan Wajib
Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah
berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi
anggota BPJS. Ini sesuai pasal 14 UU BPJS.
Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai
anggota BPJS. Sedangkan orang atau keluarga yang tidak bekerja
pada perusahaan wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya
pada BPJS. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya
ditentukan kemudian. Sedangkan bagi warga miskin, iuran BPJS
ditanggung pemerintah melalui program Bantuan Iuran.
c) Fungsi BPJS
UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan

program

jaminan

kesehatan.

Jaminan

Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional


berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan
tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.
BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi
menyelenggarakan 4 program, yaitu program jaminan kecelakaan
kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
d) Pelayanan Kesehatan yang Dijamin

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu pelayanan kesehatan


non-spesifikasi:
1) Administrasi pelayanan
2) Pelayanan promitif dan preventif
3) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
4) Tindakan medis non-spesialistik baik operatif manupun
non-operatif
5) Transfusi darah
6) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pertama, dan
7) Rawat inap

tingkat

pertama

sesuai

indikasi

dapat

membahayakan jiwa.
e) Syarat BPJS
Syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta BPJS yaitu:
1. BPJS Mandiri:
Kartu keluarga asli dan fotokopi
KTP asli dan fotokopi
Foto 3x4 berwarna 1 lembar
Buku rekening tabungan di BNI, BRI atau mandiri
Untuk anak disertai fotokopi akte kelahiran
Pendaftaran wajib satu keluarga
Yang mendaftar harus peserta sendiri atau anggota

keluarga yang ada di kartu keluarga


Pembayaran iuran premi dibayarkan paling cepat

hari ke-14 palinglambat hari ke-30


2. BPJS Peserta PNS
FK terakhir (untuk pengurusan pegawai)
Model DK atau model C
Daftar Gaji
KK, KTP (asli dan fotokopi)
Foto 3x4 berwarna 1 lembar
Fotokopi akta kelahiran untuk anak
3. BPJS Peserta TNI / POLRI
KTA (Kartu Tanda Anggota)
KU 1 (daftar keluarga yang masuk tunjangan)
KK, KTP (asli dan fotokopi)
Foto 3x4 berwarna 1 lembar
f) Kapitasi BPJS
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang
dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau

Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan (pasal 16, Perpres


No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan).
Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang
dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama berdasarkanjumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan. Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim
oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
Tarif Indonesian - Case Based Groups yang selanjutnya
disebut Tarif INA-CBGs adalah besaran pembayaran klaim oleh
BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan
diagnosis penyakit.
g) Klaim Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
1) Klaim Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Biaya
pelayanan RJTP dibayar dengan kapitasi, yaitu berdasarkan
jumlah peserta yang terdaftar di Fasilitas Kesehatan tersebut
tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta.
Besaran kapitasi adalah sebagai berikut:
No
1
2

Fasilitas Kesehatan
Puskesmas atau fasilitas

Tarif
Rp 3.000,00 s.d Rp 6.000,00

kesehatan yang setara


RS Pratama, Klinik Pratama,

Rp 8.000,00 s.d Rp 10.000,00

Praktek Dokter atau Fasilitas


3

Kesehatan yang setara


Praktik Dokter Gigi di luar
Fasilitas Kesehatan no 1 atau
2

2) Klaim Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)

Rp 2.000,00

a. Biaya pelayanan RITP dibayar dengan paket per hari


rawat dengan besaran Rp100.000,00 per hari. Pasien
tidak boleh ditarik iur biaya.
b. Pengajuan klaim RITP atas pelayanan yang sudah
diberikan kepada peserta pada bulan sebelumnya
diajukan secara kolektif setiap bulan oleh Fasilitas
Kesehatan

tingkat

pertama

kepada

Kantor

Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/ Kota BPJS


Kesehatan,

dengan

menyampaikan

kelengkapan

administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan


lain.
3) Persalinan/maternal dan neonatal non kapitasi di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
a) Biaya pelayanan persalinan/maternal dan neonatal non
kapitasi adalah tarif tanpa pengenaan iur biaya kepada
peserta, sebagai berikut:
No
1
2
3

Jenis Pelayanan
Pemeriksaan ANC
Persalinan Pervaginam Normal
Penanganan perdarahan paska

Tarif (Rp)
25,000
600,000
750,000

keguguran, persalinan pervaginam


4
5

dengan tindakan emergensi dasar


Pemeriksaan PNC/neonatus
Pelayanan tindakan paska persalinan

25,000
175,000

(mis. placenta manual)


Pelayanan pra rujukan pada

125,000

komplikasi kebidanan dan neonatal


7

Pelayanan KB pemasangan:
- IUD/Implant
- Suntik
Penanganan komplikasi KB paska

100,000
15,000
125,000

persalinan

b) Pengajuan

klaim

persalinan

dan

pelayanan

maternal/neonatal non kapitasi di Fasilitas Kesehatan


tingkat

pertama

dapat

dilakukan

oleh

Fasilitas

Kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan


(Puskesmas/Puskesmas PONED/Klinik/ Dokter praktek
perorangan dengan jejaring).
c) Jejaring Fasilitas Kesehatan tingkat pertama berupa
Polindes/Poskesdes dan bidan desa/ praktik mandiri
mengajukan

tagihan

melalui

Fasilitas

Kesehatan

induknya.
d) Klaim diajukan secara kolektif setiap bulan kepada
Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota
BPJS Kesehatan dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5.

4. Pelayanan Darah
a. Tarif darah disesuaikan dengan tarif yang
diatur di masing-masing daerah, maksimal
Rp360.000,00 per kantong
b. Biaya pelayanan darah terdiri dari jasa, sarana
dan darah per kantong darah. Biaya jasa dan
bahan, alat medis habis pakai termasuk
transfusi set yang digunakan dalam pelayanan
transfusi darah sudah termasuk paket rawat
inap di Puskesmas atau Klinik.
5. Klaim darah diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor
Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara
kolektif setiap bulan oleh PMI atau UTD setempat
dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. Pelayanan Obat Program Rujuk Balik
Tarif Obat Program Rujuk Balik sesuai ecatalog

ditambah

faktor

pelayanan

dan

embalage.
Peresepan obat Program Rujuk Balik sesuai

dengan Daftar Obat Program Rujuk Balik.


Harga dasar obat Program Rujuk Balik sesuai dengan e-catalog atau
sesuai ketentuan yang berlaku .
Harga Satuan Obat
Sampai dengan Rp50.000,> Rp50.000,- sampai dengan Rp250.000,> Rp250.000,- sampai dengan Rp500.000,Harga Satuan Obat
> Rp500.000,- sampai dengan
Rp1.000.000,> Rp1.000.000,-

Faktor Pelayanan Maksimal


0,20
0,15
0,10
Faktor Pelayanan Maksimal
0,05
0,02

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


Ketapang
Kelebihan Pelayanan:
Petugas puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dengan

ramah, sopan dan cepat tanggap dalam memberikan respon.


Petugas pendaftaran sangat ramah karena tempat pendaftaran
mencerminkan 5S yaitu Seyum, Sapa, Salam, Sopan dan

Santun. Hal ini menguntungkan Pukesmas karena tempat


Pendaftaran merupakan cerminan awal dari pelayanan yang

ada di Pukesmas Ketapang.


Pukesmas Ketapang memiliki lingkungan yang bersih
sehingga pasien merasa nyaman dalam mendapatkan

pelayanan kesehatan.
Pukesmas ketapang memiliki fasilitas yang cukup lengkap
seperti rawat inap. Sehingga jika sewaktu-waktu kita
mengalami gangguan kesehatan yang tidak terlalu parah
secara mendadak, masyarakat di wilayah kelurahan ketapang
dapat menuju Puskesmas Ketapang dibanding Rumah Sakit

yang jaraknya cukup jauh dari kelurahan Ketapang.


Seluruh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Ketapang
sangat kooperatif terhadap mahasiswa seperti kami yang
sedang melaksanakan tugas dari kampus. Adanya bimbingan
dan arahan yang diberikan kepada kami tentang data yang
dibutuhkan selama pelaksanaan praktik.

Kekurangan Pelayanan:

SIMPUS sering mengalami error sehingga banyak data rekam


medik pasien yang tidak dapat dientry-kan kedalam SIMPUS

Poli yang bersangkutan.


Penulisan data rekam medis pasien dalam buku register
hanya dilakukan saat terjadi error pada komputer. Hal ini
dilakukan dalam semua poli di Puskesmas Ketapang kecuali
poli gigi. Harusnya, data rekam medik diinputkan pada buku
register dan SIMPUS. Hal ini wajib dilakukan mengingat
buku register sangatlah dibutuhkan karena, jika terjadi
kerusakan pada SIMPUS, register memudahkan pencarian

riwayat kesehatan pasien yang bersangkutan.


Puskesmas tidak pernah melakukan retensi. Jika kunjungan
terakhir pasien adalah 5 tahun dari kunjungan baru, maka
berkas rekam medik langsung dilakukan penyusutan. Hal ini
tidak sesuai dengan aturan Permenkes dimana harusnya

dokumen rekam medik di retensi dengan membedakan


dokumen aktif dan inaktif berdasarkan jenis poli sesuai
aturan Permenkes. Penyusutan dilakukan dengan cara
menjual dokumen rekam medik ke pedagang asongan atau
diloakkan. Hal ini juga tidak sesuai dengan aturan
Permenkes.

Harusnya,

penyusutan

dilakukan

dengan

menghancurkan dokumen rekam medik sehingga tidak dapat


dibaca kembali. Namun Puskesmas Ketapang melakukan
penyusutan dengan cara meloakkkan dokumen rekam medik.

Tentunya hal ini sangat beresiko bagi Puskesmas Ketapang.


Berkas rekam medik tidak seragam. Beberapa pasien lembar
rekam mediknya berupa kertas buram biasa, dan sebagian
merupakan form rekam medik. Perlu dilakukan revisi
dokumen rekam medik agar dokumen rekam medis seragam
dan memiliki kualitas yang baik karena kertas buram
cenderung tipis dan kurang bersih.

Tempat penyimpanan berkas rekam medis yang sempit


sehingga

sulit

dalam

melakukan

penyimpanan

dan

pengambilan berkas rekam medis.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama praktek di Puskesmas Ketapang, banyak
pelajaran yang penulis dapatkan, maka dari pengamatan ini penulis
menyimpulkan :

1. Puskesmas merupakan unit pelayanan teknis dinas kesehatan kota


yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja masing-masing yang telah
ditetapkan.
2. Sistem dan sub sistem rekam medisnya sudah sesuai dengan
prosedur yang ada dimana sistem penamaan ditulis apa adanya
sesuai dengan nama pasien, sistem penomorannya dengan
menggunakan sistem straight numbering system (SNS), sistem
penjajaran straight numerical filling (SNF) atau secara langsung
maka dalam pencarian dokumen menjadi lebih mudah dan cepat,
sistem penyimpanan secara desentralisasi, sistem pelaporannya
mengunakan Program Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang
disetiap tempat pelayanan di Puskesmas Ketapang komputer yang
ada sudah dalam satu server sehingga data yang ada pada masingmasing tempat pelayanan berkesinambungan dan dilakukan
pengiriman data setiap bulan dan tri bulan ke DKK.
3. Peralatan penunjang yang digunakan terdiri dari formulir-formulir
pencatatan dan pelaporan, komputer dan printer dan peralatan
penunjang lainnya dimana pada unit pelayanan kesehatan sudah
mempunyai peralatan penunjang tersebut.
4. Alur prosedurnya sudah berjalan dengan baik dan lancar dan
sudah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dengan baik, sehingga dalam pengolahan dan
mengentry data harian pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat dapat dilakukan dengan lebih mudah.
3.2 Saran
1. Sebaiknya untuk penyimpanan dokumen rekam medis rawat
inap foldernya (map) diganti dengan kertas yang berbahan
lebih tebal agar tidak mudah rusak.
2. Keseragaman formulir rekam medik pasien perlu dilakukan.
Formulir rekam medik pasien yang sebagian kertas buram
dan sebagian lagi merupakan formulir rekam medik yang
baru. Perlu dilakukan keseragaman formulir rekam medik
pasien dengan menggunakan form yang baru dengan kualitas

kertas yang baik, bukan kertas buram yang tipis dan tidak
bersih.
3. Perlu dibuat tracer untuk mengetahui alur berkas dan
menjaga kelangkapan dokumen rekam medik pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Nurmaimun,Amd. PK,SKM, Materi perkuliahan PSRM I dan II, Pekanbaru,
2011
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis
Rumah Sakit Revisi I, Jakarta, 1997
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis
Rumah Sakit Revisi II, Jakarta, 2006
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelenggara_Jaminan_Sosial
http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/268

http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-13-manfaat.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2014/01/manfaat-keuntungan-bpjskesehatan.html
Panduan Praktis Admininstrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan

LAMPIRAN
1. Flowchart Pelayanan Pasien

Gambar 1.1 Flowchart Pelayanan Pasien Laboratorium di Puskesmas


Ketapang

Gambar 1.2 Flowchart Pelayanan Pasien Fisioterapi di Puskesmas


Ketapang

Gambar 1.3 Flowchart Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas


Ketapang

Gambar 1.4 Flowchart Pelayanan Pasien UGD di Puskesmas Ketapang

Gambar 1.5 Flowchart Pelayanan Dokumen Rekam Medik Rawat Jalan di


Puskesmas Ketapang

Gambar 1.6 Flowchart Pelayanan Dokumen Rekam Medik UGD di


Puskesmas Ketapang

2. Foto peralatan penunjang pelayanan kesehatan pasien di


Puskesmas Ketapang

Anda mungkin juga menyukai