Makalah Tentang Penyakit Hipertensi
Makalah Tentang Penyakit Hipertensi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi
menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai
faktor
resiko
yang
dimiliki
seseorang.
Berbagai
penelitian
telah
meningkat
dengan
bertambahnya
usia.
Dari
berbagai
penelitian
1.2
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1.3
Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah atau
kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada. Tekanan
Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
(Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi, hipertensi adalah
Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas
nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi
pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah
dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada
saat tidur malam hari.
2.2
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai
tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus
dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian
berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg
(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan diastolik.
Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu jantung sedang
menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah angka yang terendah
pada waktu jantung mengembang berada di dalam akhir relaksasi.
Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan tekanan
diastolik 80 mmHg.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :
a.
Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan darah ke
c.
Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.
Klasifikasi
Optimal
Normal
Normal tinggi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Sistolik
< 120 mmHg
< 130 mmHg
130 139 mmHg
140 159 mmHg
160 179 mmHg
> 180 mmHg
Diastolik
< 80 mmHg
< 85 mmHg
85 89 mmHg
90 99 mmHg
100 109 mmHg
> 110 mmHg
dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah dampak dari gaya hidup
seseorang dan faktor lingkungan.
b.
Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari
penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem hormon.
WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada organ
tubuh lain, yaitu :
a.
b.
c.
Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95 mmHg.
b.
Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.
c.
Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120 mmHg.
d.
Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.
2.3
Penyebab hipertensi
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.
a.
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi
lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah
tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan
memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor
ini
bisa
dikendalikan. Konsumsi
alkohol
secara
berlebihan
juga
b.
c.
d.
Kelelahan.
e.
Mual.
f.
Sesak napas.
g.
Gelisah.
h.
Muntah.
i.
Mudah tersinggung.
j.
Sukar tidur.
k.
Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal
Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi.
Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan
sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang
normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi hanya dengan
mengukur tekanan darah.
2.5
Akibat-akibat hipertensi
kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata
kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
3.
Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
4.
Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O 2 berkurang bisa
Pencegahan hipertensi
Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial), dapat
b.
c.
d.
Jangan merokok.
e.
f.
g.
Mengurangi stress.
h.
Jangan terburu-buru.
i.
Pencegahan Primer :
Fisik aktif.
Berhenti merokok.
Pencegahan Tersier
2.7
Pengobatan hipertensi
Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :
a.
dokter.
b.
c.
d.
e.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal yaitu
dengan :
1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas
belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2
gelas/hari.
3. Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus
Cara membuat jus mentimun :
d. kg buah mentimun dicuci bersih
e. Dikupas kulitnya kemudian diparut
f. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
g. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh
per hari.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999