Anda di halaman 1dari 14

BIOINDUSTRI:

BIOREAKTOR

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP


Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id

1. PENDAHULUAN
-

Pengantar

Tujuan

Definisi

2. FUNGSI DASAR
BIOREAKTOR

MODU

Minggu 10
3. PEMILIHAN BIOREAKTOR

4. TIPE BIOREAKTOR

1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Bioindustri adalah industri yang melibatkan kerja mikroba
dalam memproduksi barang dan jasa. Agar dapat
berlangsung secara optimal, setidaknya terdapat dua
komponen penting dalam bioindustri, yaitu biokatalis (enzim
atau sel hayati) dan kondisi lingkungan. Pengendalian
lingkungan yang optimal pada sistem bioindustri
memerlukan suatu wahana pendukung. Wahana untuk
proses biologis dalam hal ini adalah bioreaktor. Bioreaktor
merupakan peralatan atau wadah dimana di dalamnya
terjadi transformasi biokimia dengan adanya aktivitas sel
mikroba atau enzim. Dalam bab ini akan dipelajari mengenai tipe
bioreaktor dan segala hal yang berkenaan dengan pengoperasiannya
sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pemakaian biofilter.

S
E
L
FP
R
O
P
A
G
A
TI
N
G
E
N
T
R
E
P
R

1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai
landasan dasar Bioindustri, akan dapat
Mengetahui dan mengenal tentang tipe dan operasi bioreaktor pada
sistem bioindustri.

1.3 Definisi

Bioreaktor merupakan peralatan atau wadah dimana di dalamnya terjadi transformasi


biokimia dengan adanya aktivitas sel mikroba atau enzim.

2. FUNGSI DASAR BIOREAKTOR

FUNGSI DASAR:

Page 2 of 14

Memberikan lingkungan yang terkontrol (suhu, pH, O 2 terlarut, dll) untuk


pertumbuhan mikroba dalam menghasilkan produk yang diinginkan
Optimasi petumbuhan biokatalis/pembentukan produk dapat dicapai dengan
memasok:
1. Sumber energi
2. Nutrisi (hara) penting untuk memenuhi semua kebutuhan mikroba
3. Inokulum
4. Penghilangan komponen penghambat dari media
5. Kondisi fisikokimiawi yang optimal

3. PEMILIHAN BIOREAKTOR
Beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan pada pemilihan bioreaktor antara lain:
Jenis mikroba yang digunakan

Galur stabil yang cocok untuk sinambung

Sifat mikroba (aerobik/anaerob)

Jenis dan ukuran sel (bulat lebih rentan dari yang berfilamen)

Sifat media

Contoh: udara dan metana yang eksplosif harus dipilih bioreaktor yang tanpa
volume udara

Parameter proses

OTR (oxygen transfer rate)

Faktor produksi

Biaya dan persediaan bahan mentah

Fasilitas perdagangan

Page 3 of 14

Pasar

Aturan kerja & keselamatan

Persyaratan Konstruksi dan Rancang Bangun Reaktor


Bejana harus dapat dioperasikan secara aseptik
Aerasi dan agitasi memadai untuk pertumbuhan mikroba aerob
Konsumsi tenaga dan daya listrik sekecil mungkin
Mempunyai sistem pengontrol suhu dan pH
Mempunyai sarana untuk pengambilan contoh
Evaporasi tidak berlebihan
Peralatan harus praktis dan membutuhkan tenaga kerja sedikit
Permukaan bagian dalam bioreaktor licin
Geometri bioreaktor skala kecil, pilot plant dan skala besar sebaiknya sama untuk
memudahkan penggandaan skala
Bagian-bagian reaktor:
Suatu bioreaktor terbagi menjadi : volume kerja (working volume) dan volume
head-space seperti yang terlihat pada gambar.
Volume kerja : fraksi volume total yang dipakai media, mikroba dan gelembung
gas volume yg tersisa = head-space.

Page 4 of 14

Umumnya volume kerja : 70-80 % volume bioreaktor, tergantung busa yang


terbentuk
Bila banyak busa yg terbentuk, maka dibutuhkan headspace lebih besar dan
volume kerja yang lebih kecil

4. TIPE REAKTOR

Tipe-tipe bioreaktor dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Page 5 of 14

Bahan Konstruksi Bioreaktor


Bioreaktor skala laboratorium dengan volume kurang dari
10 L terbuat dari gelas Pyrex
Bioreaktor yang lebih besar terbuat dari stainless stell

Bioreaktor Berdasarkan Metode Aerasi


Bioreaktor berdasarkan metode aerasinya dibagi menjadi empat, yaitu kultur diam, labu
kocok, bioreaktor berpengaduk (STR), bioreaktor kolom gelembung/bubble column.

a. Kultur Diam
Tidak ada tanaga yang digunakan untuk aerasi aerasi tergantung pada transfer
oksigen melalui permukaan kultur
Biasanya digunakan dalam skala kecil, dimana suplai oksigen tidak terlalu penting
Jenisnya :
a. T-Flasks
Digunakan pada kultur sel hewan skala kecil

Page 6 of 14

Inkubasi dilakukan secara horizontal untuk memperluas permukaan


b. Fernback flasks
Contoh : teh Kombucha (teh yang diinokulasi dengan khamir dan bakteri
asam laktat)
c. Kultur Permukaan

Penggunaannya tidak terbatas di laboratorium

Contoh : pembuatan asam sitrat oleh Aspergillus niger


Sistem kultur permukaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

dengan menggunakan tray (baki)


c. Labu Kocok
Biasanya digunakan pada kultivasi sel skala kecil
OTR (oxygen transfer rate) lebih tinggi dibanding
pada kultur diam
Keterbatasan transfer oksigen masih tidak dapat
dihindari apabila menginginkan densitas sel yang
tinggi

Page 7 of 14

Baffle meningkatkan efisiensi transfer O2 (Orbital Shaker)

d. Bioreaktor Berpengaduk (STR)


Skema bioreaktor tangki teraduk (Stirred Tank Reactor = STR) yang digunakan untuk
kultivasi mikrobial adalah sebagai berikut.

Geometri Standar Bioreaktor Tangki Teraduk


Bentuk geometri hampir silindris atau mempunyai bentuk dasar melengkung untuk
membantu pencampuran (mixing) isi bioreaktor.
Mempunyai konstruksi berukuran (dimensi) standar (e.g. International Standards
Organization dan British Standards Institution) yang memperhitungkan keefektifan
pencampuran dan konsiderasi struktur. Penampang reaktor berpengaduk dapat dilihat
pada Gambar.

Page 8 of 14

Keterangan :
Da : Diameter impeller (agitator);
Dt : diameter tangki;
Db : Diameter baffle
HL : Tinggi cairan dalam bioreaktor;
Ht : Tinggi bioreaktor L : Lebar bilah Impeller;
W : Tinggi bilah Impeller
E : Jarak antara pertengahan bilah impeller

Perlengkapan dasar tangki berpengaduk


Perlengkapan dasar tangki berpengaduk antara lain sistem agitasi, sistem pemasokan
oksigen, sistem pengendalian busa, sistem pengendalian suhu, sistem pengendalian ph,
lubang (port) pengambilan sampel, sistem pembersihan dan sterilisasi dan saluran untuk
mengumpulkan dan mengeluarkan isi bioreaktor.

a. Sistem agitasi
Fungsi sistem agitasi :
Agar pencampuran merata meningkatkan laju perpindahan massa menembus film
pembatas cairan dan gelembung udara
Memberikan kondisi "shear" yang dibutuhkan untuk memecah gelembung udara luas
permukaan pindah massa lebih besar
Sistem agitasi terdiri dari : agitator dan baffle.
Baffle digunakan untuk memecah aliran cairan dalam rangka meningkatkan turbulensi
dan efisiensi pencampuran.

Page 9 of 14

Jumlah impeller tergantung dari tinggi cairan dalam bioreaktor


Tiap impeller terdiri dari 2 - 6 bilah (blade).
Kebanyakan kultivasi mikroba menggunakan Rushton turbine impeller.
b. Sistem pemasokan oksigen
Terdiri dari :

Kompressor yang menekan udara masuk ke dalam bioreaktor

Sistem sterilisasi udara masuk (inlet)

Sparger udara

Sistem sterilisasi udara keluar

c. Sistem Pengendalian Busa


Pada bioreaktor yang menggunakan sparger, diperlukan pengendali busa
Busa yangberlebihan akan menyebabkan penyumbatan pada filter udara keluar dan
terbentuk tekanan di dalam bioreaktor
menyebabkan kehilangan media
dankerusakan bioreaktor
Busa dikendalikan dengan penambahan senyawa anti busa (silikon atau minyak nabati)
Page 10 of 14

Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat memperkecil laju perpindahan
oksigen.

Faktor yang Menyebabkan Terbentuknya Busa:

Media fermentasi kaya protein (e.g whey powder dan corn steep liquor)

Produk yang dihasilkan selama fermentasi (senyawa mirip deterjen : protein & lemak)

Laju alir udara dan kecepatan agitasi semakin besar kecepatan agitasi & laju aerasi
meningkatkan pembentukan busa
Antisipasi:

Penggunaan alat pemecah busa mekanis dapat mengurangi kebutuhan senyawa


antibusa

Volume head space semakin besar volume head-space,


kecenderungan busa untuk pecah karena bobotnya sendiri

Suhu condenser densitas busa meningkat saat berpindah dari volume head-space
bersuhu hangat ke daerah condenser yang lebih dingin, sehingga busa pecah

semakin

besar

d. Sistem Pengendalian Suhu


Terdiri dari :

temperature probes
heat transfer system jacket atau coil (efisiensi lebih baik tapi sulit dibersihan dan
disterilisasi)

e. Sistem Pengendalian pH

Terdiri dari :

pH probe, sistem pemberian alkali dan sistem pemberian asam

Page 11 of 14

Basa/asam yang digunakan jangan yang korosif atau toksik terhadap sel mikroba.

KOH lebih baik, namun lebih mahal dibandingkan NaOH.

Pada bioreaktor skala kecil sering digunakan NaCO3.

HCl sebaiknya tidak digunakan karena sangat korosif.

Penggunaan asam sulfat jangan lebih besar dari konsentrasi 10 %.

f. Lubang (port) pengambilan sampel


Lubang ini didesain untuk memudahkan peneliti dalam pengambilan sampel sehingga
tidak memberi pengaruh buruk terhadap kondisi di dalam reaktor.
g. Sistem Pembersihan dan Sterilisasi
-

Sterilisasi udara masuk mencegah kontaminasi mikroba dari udara yang masuk ke
dalam bioreaktor
Sterilisasi pada udara keluar mencegah kontaminasi udara terhadap mikroba dari
dalam bioreaktor
Metode umum untuk sterilisasi adalah filtrasi :

Bioreaktor kecil (volume kurang dari 5 L) menggunakan membran Teflon berbentuk


cakram (disk).

Page 12 of 14

Bioreaktor laboratorium skala besar (sampai 1000 L), digunakan "pleated membrane
filter" yang dilekatkan pada polypropylene cartridges luas permukaan untuk filtrasi
udara lebih besar, sehingga menurunkan tekanan yang dibutuhkan untuk melewatkan
udara melalui filter
Sistem Sterilisasi Udara
Tekanan Positif
Selama sterilisasi, digunakan konsep mempertahankan tekanan positif selama
sterilisasi, pendinginan dan pengisian dan proses kultivasi udara harus dipompa
(aerasi) ke dalam bioreaktor untuk mencegah kontaminan dari udara tidak akan
tersedot ke dalam bioreaktor. Konsep tekanan positif ini dapat dilihat pada gambar.

(a)

(b)

Pada gambar (a), tidak terjadi tekanan prositif dari udara, karena tekanan di luar
reaktor lebih besar dari tekanan di dalam reaktor, sehingga kontaminan dapat masuk
ke dalam reaktor. Sebaliknya pada Gambar (b), kestrerilan reaktor terjaga karena ada
tekanan udara yang masuk ke dalam reaktor (Pi) sehingga dapat menghalau udara
berisi kontaminan yang berasal dari luar.
h. Saluran untuk mengumpulkan dan mengeluarkan isi bioreaktor
Pada akhir proses fermentasi, reaktor perlu untuk dibersihkan, sehingga terdapat
saluran untuk mengumpulkan dan mengeluarkan isi reaktor dengan mudah, sehingga
mengurangi kemungkinan reaktor rusak pada saat pembersihan.

REFERENSI

Anonyomus. 2012. Bioreactor. http://www.ars-fla.com/_fpclass/fp_bio-reactors.html .


Page 13 of 14

Diakses pada tanggal 27 Juni 2012.


Suharto, Ign. 1995. Bioteknologi dalam Dunia Industri. Andi offset, Yogyakarta.

PROPAGASI
A.

Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)


1. Dari keempat jenis reaktor menurut anda, jenis mana yang paling ideal untuk
digunakan?

B.

Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


1. Apa yang dimaksud dengan bioreaktor?
2. Apa yang dimaksud dengan Stirred Tank Rector (STR)?
3. Apa yang dimaksud dengan agitator?
4. Bagaimana mekanisme tekanan positif pada sistem sterilisasi udara pada
bioreaktor?
5. Apakah yang menyebabkan busa pada operasi bioreaktor?

Page 14 of 14

Anda mungkin juga menyukai