Bioindustri Modul 10
Bioindustri Modul 10
BIOREAKTOR
1. PENDAHULUAN
-
Pengantar
Tujuan
Definisi
2. FUNGSI DASAR
BIOREAKTOR
MODU
Minggu 10
3. PEMILIHAN BIOREAKTOR
4. TIPE BIOREAKTOR
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Bioindustri adalah industri yang melibatkan kerja mikroba
dalam memproduksi barang dan jasa. Agar dapat
berlangsung secara optimal, setidaknya terdapat dua
komponen penting dalam bioindustri, yaitu biokatalis (enzim
atau sel hayati) dan kondisi lingkungan. Pengendalian
lingkungan yang optimal pada sistem bioindustri
memerlukan suatu wahana pendukung. Wahana untuk
proses biologis dalam hal ini adalah bioreaktor. Bioreaktor
merupakan peralatan atau wadah dimana di dalamnya
terjadi transformasi biokimia dengan adanya aktivitas sel
mikroba atau enzim. Dalam bab ini akan dipelajari mengenai tipe
bioreaktor dan segala hal yang berkenaan dengan pengoperasiannya
sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pemakaian biofilter.
S
E
L
FP
R
O
P
A
G
A
TI
N
G
E
N
T
R
E
P
R
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai
landasan dasar Bioindustri, akan dapat
Mengetahui dan mengenal tentang tipe dan operasi bioreaktor pada
sistem bioindustri.
1.3 Definisi
FUNGSI DASAR:
Page 2 of 14
3. PEMILIHAN BIOREAKTOR
Beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan pada pemilihan bioreaktor antara lain:
Jenis mikroba yang digunakan
Jenis dan ukuran sel (bulat lebih rentan dari yang berfilamen)
Sifat media
Contoh: udara dan metana yang eksplosif harus dipilih bioreaktor yang tanpa
volume udara
Parameter proses
Faktor produksi
Fasilitas perdagangan
Page 3 of 14
Pasar
Page 4 of 14
4. TIPE REAKTOR
Page 5 of 14
a. Kultur Diam
Tidak ada tanaga yang digunakan untuk aerasi aerasi tergantung pada transfer
oksigen melalui permukaan kultur
Biasanya digunakan dalam skala kecil, dimana suplai oksigen tidak terlalu penting
Jenisnya :
a. T-Flasks
Digunakan pada kultur sel hewan skala kecil
Page 6 of 14
Page 7 of 14
Page 8 of 14
Keterangan :
Da : Diameter impeller (agitator);
Dt : diameter tangki;
Db : Diameter baffle
HL : Tinggi cairan dalam bioreaktor;
Ht : Tinggi bioreaktor L : Lebar bilah Impeller;
W : Tinggi bilah Impeller
E : Jarak antara pertengahan bilah impeller
a. Sistem agitasi
Fungsi sistem agitasi :
Agar pencampuran merata meningkatkan laju perpindahan massa menembus film
pembatas cairan dan gelembung udara
Memberikan kondisi "shear" yang dibutuhkan untuk memecah gelembung udara luas
permukaan pindah massa lebih besar
Sistem agitasi terdiri dari : agitator dan baffle.
Baffle digunakan untuk memecah aliran cairan dalam rangka meningkatkan turbulensi
dan efisiensi pencampuran.
Page 9 of 14
Sparger udara
Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat memperkecil laju perpindahan
oksigen.
Media fermentasi kaya protein (e.g whey powder dan corn steep liquor)
Produk yang dihasilkan selama fermentasi (senyawa mirip deterjen : protein & lemak)
Laju alir udara dan kecepatan agitasi semakin besar kecepatan agitasi & laju aerasi
meningkatkan pembentukan busa
Antisipasi:
Suhu condenser densitas busa meningkat saat berpindah dari volume head-space
bersuhu hangat ke daerah condenser yang lebih dingin, sehingga busa pecah
semakin
besar
temperature probes
heat transfer system jacket atau coil (efisiensi lebih baik tapi sulit dibersihan dan
disterilisasi)
e. Sistem Pengendalian pH
Terdiri dari :
Page 11 of 14
Basa/asam yang digunakan jangan yang korosif atau toksik terhadap sel mikroba.
Sterilisasi udara masuk mencegah kontaminasi mikroba dari udara yang masuk ke
dalam bioreaktor
Sterilisasi pada udara keluar mencegah kontaminasi udara terhadap mikroba dari
dalam bioreaktor
Metode umum untuk sterilisasi adalah filtrasi :
Page 12 of 14
Bioreaktor laboratorium skala besar (sampai 1000 L), digunakan "pleated membrane
filter" yang dilekatkan pada polypropylene cartridges luas permukaan untuk filtrasi
udara lebih besar, sehingga menurunkan tekanan yang dibutuhkan untuk melewatkan
udara melalui filter
Sistem Sterilisasi Udara
Tekanan Positif
Selama sterilisasi, digunakan konsep mempertahankan tekanan positif selama
sterilisasi, pendinginan dan pengisian dan proses kultivasi udara harus dipompa
(aerasi) ke dalam bioreaktor untuk mencegah kontaminan dari udara tidak akan
tersedot ke dalam bioreaktor. Konsep tekanan positif ini dapat dilihat pada gambar.
(a)
(b)
Pada gambar (a), tidak terjadi tekanan prositif dari udara, karena tekanan di luar
reaktor lebih besar dari tekanan di dalam reaktor, sehingga kontaminan dapat masuk
ke dalam reaktor. Sebaliknya pada Gambar (b), kestrerilan reaktor terjaga karena ada
tekanan udara yang masuk ke dalam reaktor (Pi) sehingga dapat menghalau udara
berisi kontaminan yang berasal dari luar.
h. Saluran untuk mengumpulkan dan mengeluarkan isi bioreaktor
Pada akhir proses fermentasi, reaktor perlu untuk dibersihkan, sehingga terdapat
saluran untuk mengumpulkan dan mengeluarkan isi reaktor dengan mudah, sehingga
mengurangi kemungkinan reaktor rusak pada saat pembersihan.
REFERENSI
PROPAGASI
A.
B.
Page 14 of 14