Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN REAKTOR BIOPROSES

MATERI 1
PENGENALAN ALAT DAN KOMPONEN BIOREAKTOR

Oleh:
H1_Annisa Azzara_205100601111017

Tanggal Praktikum:
13 Maret 2024

Nama Asisten
Izzatul Fikri Al-Ghifani

LABORATORIUM REKAYASA BIOPROSES


PROGRAM STUDI TEKNIK BIOPROSES
DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioreaktor adalah alat yang digunakan untuk mengkulturkan sela tau mikroorganisme
dalam kondisi yang dikontrol untuk produksi bahan kimia, produk biologis, atau untuk tujuan
penelitian. Bioreaktor pertama kali dikembangkan pada abad ke-20, dan digunakan secara luas
dalam industri farmasi, makanan, minuman, dan produksi energi. Bioreaktor digunakan untuk
mengoptimalkan kondisi pertumbuhan sela tau mikroorganisme, seperti suhu, pH, kelembaban,
oksigenasi, dan nutrisi. Ada berbagai jenis bioreaktor yang tersedia, termasuk bioreaktor batch,
bioreaktor fed-batch, dan bioreaktor kontinyu.
Dalam pengembangan bioreaktor, para ilmuwan telah menciptakan teknologi yang lebih
canggih untuk memantau dan mengontrol kondisi dalam bioreaktor, termasuk sensor yang dapat
memonitor pH, suhu, oksigen, dan konsentrasi nutrisi. Bioreaktor telah menjadi alat yang penting
dalam menghasilkan produk-produk biologis dan farmasi yang penting bagi Kesehatan manusia
dan hewan. Agar mampu menjalankan fungsinya yaitu menyediakan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi mikroorganisme yang digunakan. Adapun sistem kontrol digunakan untuk mengontrol
beberapa parameter seperti pH, suhu, oksigen, dan kecepatan agitasi.
Dalam bioreaktor juga menggunakan beberapa sensor untuk mendeteksi kinerja dari
bioreaktor. Beberapa sensor yang digunakan seperti sensor suhu dan juga sensor pH. Sensor
suhu merupakan suatu komponen elektronika yang dapat menangkap perubahan temperatur
lingkungan lalu kemudian mengkonversinya menjadi besaran listrik. Sedangkan sensor pH
merupakan sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur kadar pH keasaman ataupun
basa.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui komponen bioreaktor, mempelajari fungsi dan komponen bioreaktor
2. Mengetahui SOP penggunaan bioreaktor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jelaskan pengertian dan Fungsi bioreaktor


Bioreaktor adalah jenis wadah fermentasi yang digunakan untuk produksi berbagai bahan
kimia dan reaksi biologis. Bioreaktor juga merupakan sistem tertutup di mana proses biologis
dapat dilakukan di bawah kondisi lingkungan yang terkontrol. Ini adalah perangkat di mana
substrat dengan nilai rendah digunakan oleh sel hidup atau enzim untuk menghasilkan produk
dengan nilai lebih tinggi. Sistem bioreaktor terdiri dari bioreaktor, sensor, sistem kontrol, dan
perangkat lunak untuk memantau dan mengendalikan kondisi di dalam bioreaktor (Kaur dan
Sharma, 2021).
Bioreaktor secara luas digunakan untuk produksi farmasi, bahan bio berbasis makanan
(seperti asam poli-laktat), pengolahan makanan, fermentasi, bahan bakar bio, dan juga dalam
pengolahan limbah. Manfaat utama dari sistem bioreaktor dapat disimpulkan sebagai
pertumbuhan cepat dari kultur dan transfer massa nutrisi dan gas yang lebih baik. Tidak hanya
itu, bioreaktor memiliki skalabilitas proses yang mudah, dan penurunan biaya tenaga kerja yang
mengakibatkan harga tanaman yang diperbanyak. Terakhir, sistem bioreaktor dapat menjamin
kondisi mikro lingkungan yang konstan dan memungkinkan tingkat otomatisasi yang tinggi dari
proses budidaya, menggunakan medium cair (Yancheva et al., 2019).
Bioreaktor adalah tempat berlangsungnya proses kimia yang melibatkan mikroorganisme
atau enzim yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme menjadikan minuman probiotik. Bioreaktor
juga sangatlah berbeda dari reaktor kimia konvensional. Hal tersebut karena pada bioreaktor,
kondisi harus disesuaikan agar menguntungkan bagi mikroorganisme hidup yang ada di dalam
bioreaktor. Ukuran dari bioreaktor memiliki variasi yang berbeda-beda. Dimana, ukuran ini
bergantung dari sel mikroba yang digunakan (Kurniawan, 2022).

2.2 Sebutkan dan jelaskan persyaratan bioreaktor


Dalam merancang sebuah bioreaktor, diperlukan beberapa persyaratan yang dipenuhi.
Mengondisikan konstruksi rekayasa jaringan dalam sistem bioreaktor memerlukan lebih dari
sekadar menyuplai nutrisi dan oksigen ke sel. Konstruksi yang berbeda memerlukan tipe yang
berbeda, yang mungkin mencakup penggabungan bahan kimia, listrik atau mekanisme penghasil
tegangan mekanis dalam keadaan tertutup rapat dan bebas kontaminan lingkungan budaya. Oleh
karena itu, parameter teknik tertentu seperti desain material, perpindahan massa, rangsangan
mekanik dan rangsangan listrik harus dipertimbangkan ketika membangun sistem bioreaktor
khusus jaringan (Lim et al., 2022).
Kemudian, dalam menjalankan fungsinya yaitu menyediakan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan mikroorganisme yang digunakan, diperlukan beberapa persyaratan berupa alat
penunjang yang baik. Alat penunjang ini digunakan baik dari segi mekanik maupun elektri, seperti
sistem kontrol. Sistem kontrol ini digunakan untuk mengontrol beberapa parameter yang ada pada
bioreaktor. Parameter tersebut diantaranya adalah suhu, pH, tekanan, dan kadar oksigen
(Kurniawan, 2022)

2.3 Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian bioreaktor


Bagian-bagian yang terdapat pada bioreaktor berhubungan dengan peningkatan
produktivitas serta kualitas produk. Vessel merupakan bagian penting bioreaktor yang berperan
dalam seberapa aseptis proses berjalan dan penggunaan tenaga kerja yang minim. Selain itu,
ada pula cooling jacket yang merupakan salah satu bagian bioreaktor yang memiliki fungsi untuk
menjaga suhu selama proses fermentasi berlangsung. Terakhir, terdapat pula agitator seperti
impeller atau baffle. Impeller digunakan untuk menciptakan tekanan dan aliran, sedangkan baffle
digunakan untuk memecah aliran (Wibisana dan Akmalina, 2022).
Bagian selanjutnya dari bioreaktor adalah aerator. Aerator merupakan alat yang berfungsi
untuk memasukkan oksigen ke dalam bioreaktor. Kemudian, ada pula sparger yang digunakan
sebagai pempompa udara dengan fungsi untuk mencegah terbentuknya gelembung. Terakhir,
terdapat pula sensor, sensor berperan sebagai pengontrol lingkungan pada bioreaktor (Ambarsari
et al., 2020).

2.4 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bioreaktor


Terdapat beberapa jenis bioreaktor yang biasa digunakan secara konvensional. Beberapa
bioreaktor tersebut diantaranya adalah Stirred tank bioreactor yang memiliki keunggulan utama
sistem bioreaktor ini ialah pemantauan dan pengendalian kultur sel dapat sangat mudah
dilakukan. Kemudian, ada pula Rotating wall bioreactor. bioreaktor yang terdiri dari bejana kultur
silinder dengan ciri rotasi permanen pada ruang kultur, kecepatan rotasi dalam bioreaktor ini dapat
disesuaikan untuk menghasilkan keadaan jatuh bebas (Larasati et al., 2020).
Dari bioreaktor yang telah disebutkan, terdapat beberapa jenis bioreaktor lain yang biasa
digunakan pada Teknik Bioproses. Diantaranya adalah Bubble Column Bioreactor dan Air Lift
Bioreactor. Bubble Column Bioreactor merupakan perangkat yang sederhana, dimana terdiri dari
bejana vertical yang berisi air dengan distributor gas pada saluran masuk. Sedangkan, Air Lift
Bioreactor merupakan reaktor aerobik skala besar yang berguna untuk mencampurkan culture
broth dengan gas yang dilakukan dengan pompa airlift (Kaur dan Sharma, 2021).

2.5 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis impeller


Impeller merupakan salah satu bagian penting dalam bioreaktor. Impeller mengubah
energi mekanik menjadi tekanan fluida dan energi kinetik. Berdasarkan konstruksinya, impeller
terbagi menjadi 3 jenis. 3 jenis impeller tersebut diantaranya adalah impeller terbuka, impeller
tertutup, dan impeller setengah terbuka (Mohamed et al., 2022).
Impeller terbuka tidak memiliki penutup diantara kedua sisinya, sehingga kemungkinan
penyumbatan itu kecil. Sedangkan impeller tertutup memiliki penutup diantara kedua sisinya.
Impeller merupakan satu bagian dari pompa yang berbentuk roda putar. Impeller dipasang k an
pada poros dan dikunci dengan baik agar tidak lepas (Tarigan dan Sihombing, 2021).

2.6 Jelaskan pengertian, fungsi, dan prinsip kerja sensor pada bioreaktor
Sensor merupakan komponen yang penting dalam sebuah bioreaktor. Sensor sangat
penting dalam bioreaktor karena kemampuannya dalam mengukur, menyimpan, dan menyalurkan
data yang secara signifikan menyederhanakan prosedur eksprimen. Selain itu, sensor yang
memberikan informasi mengenai posisi perangkat sensor dapat diintegrasikan. Sensor umumnya
melibatkan penggunaan teknologi atau metode khusus untuk mendeteksi serta mengukur
perubahan dalam parameter yang sedang dipantau (Bisgaard et al., 2020).
Terdapat beberapa jenis sensor yang digunakan pada sebuah bioreaktor. Sensor-sensor
tersebut diantaranya adalah sensor suhu dan sensor pH. Sensor suhu merupakan suatu
komponen elektronika yang dapat menangkap perubahan temperatur lingkungan lalu kemudian
mengkonversinya menjadi besaran listrik. Sedangkan sensor pH merupakan sebuah alat
elektronik yang digunakan untuk mengukur kadar pH keasaman ataupun basa (Kurniawan, 2022).
2.7 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sensor suhu yang biasa digunakan pada bioreaktor
Sensor suhu merupakan suatu komponen elektronika yang dapat menangkap perubahan
temperatur lingkungan lalu kemudian mengkonversinya menjadi besaran listrik. Beberapa sensor
suhu yang biasa digunakan pada bioreaktor adalah Thermocouple dan LM35.
Sensor thermocouple merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur nilai temperatur
yang memiliki keluaran sebuah tegangan. Dalam prinsipnya, thermocouple ini mengubah
perbedaan suhu yang terdeteksi menjadi sebuah tegangan listrik (Wibowo, 2021).
Sensor suhu selanjutnya adalah sensor suhu LM35. Sensor suhu LM35 merupakan
sensor suhu paling sederhana karena memiliki linieritas yang tinggi. Prinsip kerja dari sensor ini
adalah akan mengkonversi nilai tegangan menjadi besaran suhu. Setiap tegangan 10 mV pada
sensor LM35 dapat dikonversi menjadi 1 derajat celcius (Hadi et al., 2022).

2.8 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sensor pH yang biasa digunakan pada bioreaktor
Sensor pH merupakan sebuah alat elektronik yang dapat digunakan untuk mengukur
kadar pH (asam atau basa). Prinsip kerja dari sensor pH adalah semakin banyak nya elektron
yang ada pada sample, maka akan semakin asam nilai yang terukur, begitu pula sebaliknya.
Sensor pH akan mendeteksi derajat keasaman pada sekitar lingkungan dalam bioreaktor.
Kemudian sinyal elektrik tersebut akan diteruskan menuju sistem kontrol untuk diolah menjadi
sebuah data display berupa nilai pH (Kurniawan, 2022).
Salah satu jenis sensor pH yang biasa digunakan pada bioreaktor adalah Sensor pH SKU
SEN0161. Sensor SKU SEN0161 merupakan sensor yang memiliki keluar berupa tegangan, yang
kemudian dikonversi ke dalam nilai pH. Sensor pH SEN0161 umumnya bekerja menggunakan
electrode khusus yang sensitive terhadap ion hidrogen dalam larutan. Prinsip kerja sensor pH ini
melibatkan dua buah electrode, yaitu electrode referensi dan elektroda khusus yang peka
terhadap ion hidrogen (Wibowo, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari H, Syah I, Nugroho R, Manurung BS, Suciati F. 2020. Jurnal Teknologi Lingkungan
21(1) : 1 - 8.
Bisgaard J, Muldbak M, Cornelissen S, Tajsoleiman T, Huusom JK, Rasmussen T, Gernaey KV.
2020. Flow-flowing Sensor Devices : A Tool for Bridging Data and Model Predictiobs in
Large-Scale Fermentations. Computational and Structural Biotechnology Journal 18(1) :
2908 - 2919.
Hadi S, Labib RPMD, Widayaka PD. 2022. Perbandingan Akurasi Pengukuran Sensor LM35 dan
Sensor DHT11 untuk Monitoring Suhu Berbasis Internet of Things. Jurnal STRING (Satuan
Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi) 6(3) : 269 - 278.
Kaur I, Sharma AD. 2021. Bioreactor : Design, Functions and Fermentation Innovstions. Research
and Reviews in Biotechnology & Biosciences 8(2) : 116 - 125.
Kaur I, Sharma AD. 2021. Bioreactor : Design, Functions and Fermentation Innovstions. Research
and Reviews in Biotechnology & Biosciences 8(2) : 116 - 125.
Kurniawan SD. 2022. Sistem Kontrol Suhu, pH, dan Monitoring Oksigen Pada Bioreaktor Berbasis
Arduino ATMega 2560. Skripsi. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Nasional Malang.
Kurniawan SD. 2022. Sistem Kontrol Suhu, pH, dan Monitoring Oksigen Pada Bioreaktor Berbasis
Arduino ATMega 2560. Skripsi. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Nasional Malang.
Kurniawan SD. 2022. Sistem Kontrol Suhu, pH, dan Monitoring Oksigen Pada Bioreaktor Berbasis
Arduino ATMega 2560. Skripsi. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Nasional Malang.
Kurniawan SD. 2022. Sistem Kontrol Suhu, pH, dan Monitoring Oksigen Pada Bioreaktor Berbasis
Arduino ATMega 2560. Skripsi. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Nasional Malang.
Larasati RRD, Wulansari W, Anindita NS, Khumaira A, Torizal FG. 2020. Studi Literatur : Teknik
Kultur dalam Teknologi Biomanufaktur Pluripotent Stem Cells In Vitro. Jurnal Teknik Kultur
1(1) : 1 - 23.
Lim D, Renteria ES, Sime DS, Ju YM. 2022. Bioreactor Design and Validatiob for Manufacturing
Strategies in Tissue Engineering. Biodes Manuf 5(1) : 43 - 63.
Mohamed N, Chong PL, Faraji F, Moey LK, Ibrahim AA, Yazdi MH, Merdji A. 2022. Stress Analysis
of Various Designs of Centrifugal Pump Impellers Using Finite Element Method. Journal of
Engineering and Technological Advances (JETA) 7(1) : 36 - 46.
Tarigan K, Sihombing V. 2021. Perencanaan Pompa Sentrifugal untuk Memenuhi Kebutuhan Air
Bersih di Sun Plaza Medan. Jurnal Darma Agung 29(3) : 465 - 473.
Wibisana A, Akmalina R. 2022. Teknologi Bioproses. Unpam Press, Tanggerang Selatan, Banten.
Wibowo RA, Suhendi A, Kirom MR. 2021. Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kadar
Keasaman (pH) dan Suhu pada Biodigester Anaerob Berbasis Internet of Things. e-
Proceesing of Engineering 8(5) : 5908 - 5920.
Wibowo RA, Suhendi A, Kirom MR. 2021. Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kadar
Keasaman (pH) dan Suhu pada Biodigester Anaerob Berbasis Internet of Things. e-
Proceesing of Engineering 8(5) : 5908 - 5920.
Yancheva S, Georgieva L, Badhakov I, Dincheca I, Geogieva M, Georgiev V, Kondakova V.
Journal of Central European Agriculture 2(1) : 321 – 340.
LAMPIRAN BUKTI SCREENSHOT SITASI

Anda mungkin juga menyukai