kecepatan atau percepatan konstan pada lintasan garis lurus. Gerak lurus berubah beraturan
juga dapat diartikan gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatannya yang berubah
beraturan.Percepatannya bernilai konstan atau tetap.
Di bawah ini adalah grafik menunjukkan gerak lurus berubah beraturan karena
garis pada grafik lurus yang menunjukkan bahwa percepatannya tetap
Ciri-ciri GLBB
- V
- a
= (percepatan
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya
selalu konstan. Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami
percepatan atau perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak
lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan
Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik percepatan awal
maupun percepatan akhirnya sama, dimana selisih antara percepatan awal dan akhir
sama dengan nol.
Berdasarkan diatas kita dapat rumuskan rumus percepatan rata-rata, di mana
Keterangan:
v
Vt Vo
atau a
t
t to
Vt
Vo
to
Contoh soal:
Mobil bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s. Setelah 10 sekon, kecepatannya
berubah menjadi 40 m/s. Berapa percepatan yang dialamimobil tersebut?
Penyelesaian:
Vo = 20 m/s
Vt = 40 m/s
t
= 10 s
10 s
10 s
= 2 m/s2
C. Persamaan dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan
Hubungan antara kecepatan awal (Vt) dengan kecepatan awal (Vo), percepatan (a)
dan waktu (t)
Vt =Vo + a.t
Keterangan:
Vt = kecepatan akhir (m/s )
Vo = kecepatan awal (m/s)
a
= percepatan ( m/s )
= waktu(s)
Contoh Soal:
Sebuah mobil memiliki kecepatan awal 20m/s dan mengalami percepatan -1 m/s2.
Tentukan kecepatan mobil setelah 10 s?
Penyelesaian:
V( t = 10 m s) = Vo + at = 20 m/s + ( -1 m/s2)(10 s) = 20 m/s 10 m/s
= 10 m/s
Pada persamaan pertama ini ada hal yang berkaitan dengan rumus di atas yaitu:
1.
Vt = a.t
Jika benda sedang bergarak, maka benda tersebut punya kecepatan awal. Persamaan
akan tetap seperti di atas tetap bernilai positif jika percepatan benda positif (terjadi
pertambahan kecepatan)
2. Benda mengalami pengurangan kecepatan (percepatan bernilai negative atau
mengalami perlambatan)
Karena kecepatan benda berkurang maka percepatan bernilai negative (-a). Dengan
demikian jika benda mengalami perlambataan tetap (pengurangan percepatan
secara teratur), maka persamaan di atas akan menjadi:
Vt =Vo - a.t
Persamaan 2:
Hubungan antara jarak tempuh dengan kecepatan awal (Vo), waktu (t) dan percepatan (a)
S Vo.t
1 2
a.t
2
keterangan:
s
= percepatan (m/s2)
= waktu (s)
Contoh soal:
Ferdi menambah kecepatan mobil yang ia kendaarai selama 5 menit dari 18km/jam
menjadi 90km/jam. Jarak yang telah dittempuh oleh Ferdi selama waktu tersebut
adalah
Jawab:
Kecepatan awal (Vo) = 18 km/jam = 5 m/s
Kecepatan akhir (Vt) = 90 km/jam = 25 m/s
Waktu tempuh (t) = 5 menit = 300 s.
Vt = Vo + a t
25= 5 + a . 300
a = 25 5 = 20 = 0,067 m/s2
300
300
1
at2
2
1
= 5 .300 +
.
2
= 1500 + 3000
= 4500 m
S = Vo.t +
20
300
. (300)2
Pada persamaan kedua ini terdapat rumus-rumus yang berkaitan dan yang akan terbentuk
1.
Jika kecepatan awal benda = 0 (benda mula-mula diam), maka dalam persamaan
diatas dapat ditulis kembali menjadi:
1 2
a.t
2
S Vot
1 2
a.t
2
Persamaan 3:
Hubungan antara kecepatan akhir (Vt) dengan kecepatan awal (Vo), percepatan (a)
dan jarak (t).
Vt2 = Vo2 + 2a.s
Keterangan:
Vt = kecepatan akhir (m/s )
Vo = kecepatan awal (m/s)
a
= percepatan (m/s2)
a (percepatan)
t (waktu)
O O (0,0) t (waktu)
Jika benda melakukan GLBH dengan cepat dari keadaan bergerak (kecepatan awal sama
dengan Vo 0), maka grafik v-t condong ke atas melalui titik potong pada sumbu v, yaitu
(0,Vo), seperti gambar di bawah ini:
Vo
t (waktu) O
b.
V ( kecepatan )
Vo
Vt = 0
t (waktu)
Vo
Vt
S (jarak)
O t (waktu)
Grafik s-t untuk kedudukan/ posisi awal (So) tidak sama dengan nol
t (waktu) S (jarak)
s (jarak)
t (waktu) O
Galileo menemukan hasil pengukuran yang lebih teliti tentang gerak jatuh bebas
yaitu semua benda yang jatuh bebas mempunyai percepatan yang sama pada tempat
yang sama di dekat permukaan bumi. Gerak jatuh bebas adalah gerak suatu benda
dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal (Vo = 0) dan selama geraknya
mengalami percepatan tetap, yaitu percepatan gravitasi (g).
Rumus:
1. Kecepatan saat menumbuk tanah:
Keterangan:
Vt g.t atau Vt
2gh
Vt
= kecepatan(m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi(m)
contoh Soal:
karena marah, seorang gadis melemparkan cincin tunangannya vertical ke atas dari
atas gedung yang tingginya 12 m dengan kelajuan awal 6 m/s. Untuk gerak mulai
dari tangan hingga ke tanah, tentukan kelajuan cincin saat akan menyentuh tanah.
(g = 10 m/s2)
Jawab:
Gerak AB adalah gerak vertical ke atas
V2
= v2 2ghAB VB = 0, maka
0
= V02 2ghAB
2ghAB
= v02
hAB = V02
= (6m/s)
= 0,3 m
2g
2 (6m/s)
Jadi hBC = hAC + hAB = 12 m+ 0,3 m = 12,3 m
= 15,7 m/s
)(12,3 m)
3.
2h
g
1
.g.t 2
2
Contoh soal untuk mencari waktu (t) dan ketinggian (h) yaitu:
Sebuah batu dijatuhkan dari puncak gedung setinggi 20 m. Berapa waktu yang
diperlukan untuk mencapai bumi dan pada kecepatan berapa? ( g = 10 m/s2 )
Penyelesaian:
Rumus yang kita gunakan adalah rumus untuk gerak jatuh bebas.
Ketinggian gedung, h = 20 m.
Percepatan gravitasi, g = 10 m/s2
h=
1
2
gt2
2h
g
2(20 m)
10m/s
=2s
Kecepatan akhir, v = gt = (10 m/s2)(2 s)
= 20 m/s
GERAK VERTIKAL
Gerak vertikal adalah percepatan sama dengan percepatan gravitasi (a - g). Gerak
vertikal terbagi nicnjudi dua yaitu:
a. GERAK VERTIKAL KE BAWAH (GLBB DIPERCEPAT)
Gerak vertikal ke bawah mirip dengan gerak jatuh bebas, jika pada gerak
jatuh bebas, kecepatan awal benda, vo = 0, maka pada gerak vertikal ke bawah,
kecepatan awal (vo) benda tidak sama dengan nol. Contohnya, ada buah kelapa
jatuh dengan sendirinya terlepas dari batangnya dan jatuh ke tanah, maka buah
mangga tersebut melakukan Gerak Jatuh Bebas. Tapi jika buah kelapa yang di petik
lalu dilemparkan ke bawah, maka buah kelapa melakukan gerak Vertikal Ke bawah.
Persamaannya sama dengan persamaan GLBB dengan percepatan gravitasi
tetap (a = g) dan arah ke bawah = arah positif.
Dengan demikian, diperoleh persamaan Gerak Vertikal ke bawah sebagai
berikut:
v t v o gt
1 2
gt
2
2gh
h vo t
2
vt vo
Keterangan:
= waktu (s)
196 m2 / s2
= 14 m/s
v t v o - gt
1 2
gt
2
2gh Keterangan:
h vo t
2
v t vo
v0
vt
t
g
DAFTAR PUSTAKA
Marthen Kanginan. 1997. Seribu Penu Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.
Marthen Kanginan. 2002. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Akrom. 2009. Cara Mudah Menaklukkan Fisika. Jogjakarta: Power Book
Supiyanto. 2007. Fisika SMA. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
PETA KONSEP
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Contoh 1 : besar parcepatan konstan
(kelajuan benda bertambah secara
konstan)
v
Vt Vo
ataua
t
t to
Persamaan 1:
Vo = 0
Vt = a.t
Vo 0
Vt = Vo + a.t
Pertambahan v
Vt = Vo + a.t
Perlambatan v
Vt = Vo - a.t
Persamaan 2:
Vo = 0
Vt = a.t2
Vo 0
S = Vo.t + a.t2
Perlambatan v
S = Vo.t + a.t2
Perlambatan v
Persamaan 3:
S = Vot a.t
Vo = 0
Vt2 = 2a.s
Vo = 0
Perlambatan v
Perlambatan v
S (jarak)
t (waktu)
O
t (waktu) O
t (waktu)
Vo
t (waktu)
V (kecepatan )
t (waktu)
V (kecepatan )
t (waktu)
Grafik s-t untuk kedudukan / posisi awal
(So = 0)
S (jarak)
t (waktu)