Anda di halaman 1dari 1

NAMA

: PUTRI APRILIA
KELAS
: VI A
PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

Landak Dan Anjing


Pada suatu ketika, landak menemui anjing untuk meminta makanan.
Anjing mengatakan bahwa ia tidak mempunyai makanan. Tapi, anjing yang baik
hati menunjukkan tempat yang banyak makanan kepada landak.
"Di sana ada ladang tebu milik petani. Kau bisa makan sepuasnya. Tapi ingat,
makan pucuk dan dahan tebu saja. Jangan makan akarnya agar pohon tebu
tumbuh lagi," kata anjing kepada landak.
Landak mengikuti saran anjing dan menemukan ladang tebu yang dimaksud.
Awalnya, ia hanya makan dahan dan pucuk tebu. Rasanya segar dan manis.
Lama-lama, landak mulai makan sampai ke akar tebu.
Suatu hari, petani menemukan bahwa tanaman tebu di ladangnya telah rusak. la
marah sekali. la segera memanggil anjing dan landak bersamaan, "Kalian yang
telah menghancurkan ladang tebuku, ya".
Anjing membela diri dan mengatakan bahwa semua ini salah landak. Namun,
landak membela diri dan berkata bahwa masalah ini harus dibawa ke
pengadilan. Petani menyetuju, usul landak.
Landak menunggu musim dingin tiba. Lalu, ia memanggil anjing dan
mengajaknya menemui hakim di pengadilan.
Saat memasuki ruang hakim, anjing mulai menggigil karena kedinginan.
"Lihatlah anjing, Tuan Hakim. la gemetaran. Itu tandanya bahwa dia bersalah,"
kilah landak.

"Apa pembelaanmu, Anjing?' tanya hakim sambil menatap tajam anjing.


Sayangnya anjing sudah sangat kedinginan sampai-sampai dia tidak bisa
berkata-kata. Hakim pun mengartikan diamnya anjing sebagai bukti bahwa dia
mengakui kesalahannya.
Akhirnya, hakim memutuskan yang bersalah merusak ladang tebu petani adalah
anjing. Petani pun menendang anjing keluar dari ladang selamanya.
Landak tertawa puas karena telah membodohi anjing. Sejak saat itu, anjing
tinggal di luar perkebunan. Petani-petani di Nigeria percaya bahwa jika ada
anjing menggonggong di luar perkebunan, itu tandanya anjing sedang
memperingatkan petani ada landak yang sedang merusak ladang tebu.

Anda mungkin juga menyukai