0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan3 halaman
Judul Asli
Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan.docx
Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari
teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas. 2. Rekayasa lalu lintas menurut Homburger & Kell adalah suatu penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas jalan serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta keterkaitan dengan moda transportasi lainnya. Sedang istilah Rekayasa lalu lintas yang banyak digunakan di Indonesia adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas. Menurut Institute of Transportation Engineers, USA, Rekayasa Lalu Lintas (traffic engineering) adalah suatu tahap dari rekayasa transportasi yang menyangkut perancangan, perencanaan geometri dan operasi lalu lintas dari segala macam jalan, jaringan jalan, terminal, tanah sekitarnya serta berhubungan dengan jenis angkutan yang lainnya.
Menurut Institute of Civil Engineers, England,
Rekayasa Lalu Lintas adalah bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perencanaan lalu lintas dan perencanaan jalan, lingkungan dan fasilitas parkir dan dengan alat-alat pengatur lalu lintas guna memberikan keamanan, kenyamanan dan pergerakan yang ekonomis bagi kendaraan dan pejalan kaki 3. Penggunaan prinsip-prinsip ilmiah, alat-alat, caracara, teknik-teknik dan penemuan-penemuan untuk mengatur lalu lintas sedemikian sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang dengan aman, cepat, leluasa dan nyaman 4. Faktor pertama, manusia. Banyak kecelakaan maupun kemacetan di jalan karena faktor kesadaran manusia yang rendah. "Mereka kurang disiplin, tidak taat aturan, sengaja, lalai, atau dalam kondisi tidak prima, lelah, dan sebagainya. Ini bisa berbahaya di jalan, Kedua, faktor infrastruktur. Msalah ini berkaitan dengan kesiapan prasarana yang biasanya dikelola negara. Mulai dari struktur, pagar pengaman, permukaan, penerangan jalan, dan minimnya rambu lalu lintas. Ketiga, faktor kendaraan. Hal ini terkait dengan kualitas keselamatan yang ditawarkan produsen sampai kelalaian konsumen dalam merawat kondisi kendaraannya. Keempat, faktor alam. Hal ini diluar kemampuan manusia untuk mengaturnya, tetapi masih bisa dimanipulasi lewat desain atau struktur jalan yang
ideal. Cuaca buruk, bencana alam, longsor, pohon
tumbang, sampai banjir mengisi masalah pada faktor ini. Terakhir, faktor lain-lain. "Faktor tersebut sekarang ini identik dengan perkembangan teknologi informasi. Mulai dari penggunaan ponsel, tablet, atau apapun ketika sedang berkendara, ini juga sangat berbahaya. 5. Pada daerah perkotaan dengan problem lalu lintas yang belum kompleks maka analisis tingkat ruas (link) maupun analisis tingkat simpang (masing masing secara individual) masih bisa dipakai sebagai alternatif penyelesaian. Alternatif penyelesaian secara individual dapat diselesaikan dengan manajemen lalu lintas saja, sebagai contoh penggunaan jalur satu arah, pengaplikasian alat pengatur lalu lintas yang tepat pada simpang, pembuatan lapangan parkir, dan lain sebagainya. 6.