SPO - Pengelolaan Cold Chain Sample ILI (021012) PDF
SPO - Pengelolaan Cold Chain Sample ILI (021012) PDF
Januari 2012
ABSTRAK
Standar Prosedur Operasional (SPO) ini disiapkan atas kerjasama antara Pusat
Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, KEMENKES RI, USAID Deliver dan CDC USA sebagai bagian dari bantuan
Teknis USAID | DELIVER PROJECT di bawah, GPO-1-00-06-00007-00 Task order 6
project 13244.2856.0001.
Standar Prosedur Operasional ini didasarkan pada berbagai hasil penilaian sistem
pengelolaan cold chain pada laboratorium regional dan puskesmas sentinel ILI yang
diselenggarakan pada bulan Nopember 2011 Januari 2012.
SPO ini berisi pengelolaan cold chain spesimen ILI secara benar, dan merupakan
pelengkap dari Buku Standar Operasional untuk Sistem Pengelolaan Logistik
Laboratorium Surveilans ILI (Puslit BTDK, Januari 2011) maupun Pedoman
Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi dan Virologi ILI di Puskesmas dan Rumah Sakit
(Puslit BMF, 2010), dan SPO Pengambilan, Pengepakan dan Pengiriman spesimen
Surveilans Virologi ILI (Puslit BMF, 2010) untuk mendukung kegiatan Surveilans ILI
berbasis laboratorium.
KATA PENGANTAR
Penulisan Standar Prosedur Operasional untuk pengelolaan cold chain spesimen ILI
pada kegiatan Surveilans ILI berbasis Laboratorium telah selesai dilaksanakan, maka
diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana baik di laboratorium regional
maupun puskesmas sentinel ILI.
Diharapkan agar spesimen ILI yang diambil dan diperiksa diperlakukan secara benar
dan selalu berada dalam kisaran suhu optimal 4 C sebagaimana disyaratkan.
Spesimen harus dijaga agar selalu berada pada kisaran suhu yang direkomendasikan
sehingga dapat menghasilkan pemeriksaan laboratorik dengan PCR-RT maupun
biakan virus yang terpercaya dan akurat.
Hasil pemeriksaan laboratorik yang terpercaya dan akurat mutlak diperlukan dalam
kegiatan Surveilans ILI agar dapat mendeteksi dan memetakan virus penyebab
sehingga dapat dilakukan upaya penanggulangan yang sesuai.
Pada umumnya SPO-SPO yang telah ada hanya memberikan pedoman agar
spesimen dikelola pada suhu 4 C, namun tidak memberikan panduan bagaimana
cara mengatur, memantau dan memelihara kinerja peralatan cold chain agar dapat
memberikan suhu yang optimal.
Para pelaksana pada umumnya menganggap bahwa peralatan cold chain yang
dipakai misalnya lemari es dan Ice pack secara otomatis sudah memenuhi
kebutuhan karena sudah dingin padahal banyak faktor produk, lingkungan dan
manusia yang memberikan pengaruh pada kinerja peralatan pendingin yang
digunakan.
SPO ini berisi sistem pengelolaan cold chain dalam kegiatan Survailan ILI mulai
dari saat pengambilan, penyimpanan, transportasi spesimen sampai kemudian
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
SPO ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk pengelolaan perangkat pendingin
mulai dari penempatan, pengaturan suhu, perawatan maupun pemantauan
peralatan pendingin yang digunakan pada kegiatan Surveilans ILI khususnya dan
kegiatan Laboratorium lain pada umumnya.
menjamin mutu spesimen dan pada akhirnya memberikan hasil pemeriksaan yang
terpercaya dan akurat.
SPO Sistem Pengelolaan Cold Chain Kegiatan Surveilans ILI untuk Lab
Regional
2.
SPO Sistem Pengelolaan Cold Chain Kegiatan Surveilans ILI untuk Puskesmas
Sentinel
Kedua SPO ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan Surveilans ILI dan merupakan pelengkap dari Buku standar Operasional
untuk Sistem Pengelolaan Logistik Laboratorium Surveilans ILI (Puslit BTDK,
Januari 2011) maupun Pedoman Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi dan Virologi
ILI di Puskesmas dan Rumah Sakit ( Pusat BMF, 2010), dan SOP Pengambilan,
Pengepakan dan Pengiriman spesimen Surveilans Virologi ILI (Pusat BMF, 2010).
Besar harapan kami SPO ini dapat bermanfaat bagi terciptanya sistem pengelolaan
cold chain yang benar sehingga spesimen memenuhi syarat untuk pemeriksaan
laboratorik yang akurat..
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.......................................................................................2
DAFTAR ISI
.......................................................................................4
SINGKATAN
.......................................................................................5
TIM PENYUSUN
.......................................................................................6
PENDAHULUAN
A.
.......................................................................................8
Latar belakang sistem pengelolaan cold chain untuk spesimen ILI dalam
kegiatan surveilans ILI ...............................................................................8
B.
Tujuan buku SPO pengelolaan cold chain untuk spesimen ILI ..................10
C.
D.
II.
.......................................................................................15
III.
IV.
V.
PENUTUP
.......................................................................................34
VI.
KEPUSTAKAAN
.......................................................................................35
LAMPIRAN:
1.
2.
Lemari es 2-8C
b.
c.
SINGKATAN
CDC Atlanta
Ditjen P2P-PL
FK Hasanudin
FK Udayana
FK Undip
FKUI
ILI
ILR
Ice-lined Refrigerator
JSI
Kemenkes
Kementerian Kesehatan
MOH RI
RT-PCR
Puskesmas
Puslit BMF
Puslit BTDK
SOP
TOR
USAID
WHO
TIM PENYUSUN
PUSAT BTDK
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Ondri Dwi Sampurno, MSi,
Apt. Kepala BTDK, atas visi dan dukungannya yang berkesinambungan untuk
kegiatan ini serta USAID | DELIVER PROJECT serta USAID | INDONESIA yang
telah memberikan dukungan finansial dan bantuan teknis untuk kegiatan ini dan
staf dari CDC/USA di Jakarta yang telah berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
assessment maupun penyusunan SPO ini.
I.
PENDAHULUAN
A.
berupaya
dengan pemeriksaan
kasus tersangka ILI dan pengambilan spesimen usap nasal dan atau usap
tenggorok. Pengambilan spesimen usap hidung dan atau tenggorok
dilakukan di 20 Puskesmas sentinel di 20 propinsi dan 8 Rumah Sakit
sentinel.
persiapan
atau pelatihan para petugas yang terkait dalam mengelola cold chain.
digunakan
sudah
secara
otomatis
memenuhi
kebutuhan
Untuk itu perlu disusun SPO mengenai prosedur rantai dingin yang harus
diterapkan, jenis, kapasitas dan kinerja peralatan penyimpanan dingin
maupun peralatan pemantau suhu yang dipergunakan pada fasilitas
pengambilan spesimen dan laboratorium ILI agar selanjutnya suhu
optimal dan mutu spesimen dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
B.
C.
Para anggota Tim Pelaksana Surveilans ILI akan menjadikan tugastugas manajemen cold chain spesimen ILI sebagai bagian dari
keseluruhan kegiatan Surveilans ILI yang menjadi tanggung jawab
mereka.
10
Para staf Tim Pelaksana Surveilans ILI yang akan bertanggung jawab
dalam sistem pengelolaan logistik laboratorium adalah:
-
penunjang
cold
chain
yang
dibutuhkan
dan
penyimpanan,
pengepakan
dan
pengiriman
suportif
Laboratarium
yang
Rujukan,
mendukung
Laboratorium
bagi
para
Regional
staf
ILI,
di
dan
pelaksanaan
sistem
pengelolaan
cold
chain
11
Laboratorium
regional
akan
pengambilan/penerimaan
dari
menjamin
puskesmas,
kualitas
dalam
penyimpanan,
Petugas-petugas
Surveilans
di
Dinkesprov
akan
melakukan
12
13
anamnesis
pengukuran suhu tubuh dg termometer
digital
PERAWAT
Dicatat dalam Buku Register ILI
DOKTER/PERAWAT
Informed Consent
Peralatan Perlindungan
Pribadi (PPE)
Swab
Cryotube
Kertas tisu
Parafilm
Klip plastik
Surat pengantar
pengiriman
Form kondisi & suhu
spesimen
Form ID pasien, kondisi
pasien, dll
14
15
Spesimen di aliquot:
1. Spesimen asli disimpan dalam LE
2-8C untuk dikirim ke BTDK
2. Spesimen untuk lab reg disimpan
dalam deep freezer (-)70C
Penempatan dalam LE
Termometer
Form pencatatan suhu harian
Peralatan Perlindungan Pribadi
(PPE)
Bio safety cabinet
Pemeriksaaan spesimen:
1. Melakukan ekstraksi
2. Periksa PCR-RT bila positif tipe A
lanjutkan dengan sub typing
Peralatan Perlindungan
Pribadi (PPE)
Bio safety cabinet
16
17
18
KAIDAH UMUM
SIFAT SPESIMEN:
1.
Spesimen ILI merupakan bahan biologis yang peka terhadap suhu diatas
kisaran suhu 2 o 8 o C.
2.
1.
Apus hidung.
2.
Apus tenggorok.
19
1.
A.
2.
3.
B.
Tempatkan lemari es 10 15 cm
dari dinding/antar lemari
es/barang disekitar LE.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
b.
c.
d.
9.
Bila tidak dipakai, bersihkan dan keringkan karet seal dan bagian
dalam lemari es agar tidak berjamur.
Sebaiknya dibiarkan terbuka sampai bagian dalam kering.
C.
2.
3.
4.
21
b.
c.
d.
8. Bila tidak dipakai, bersihkan dan keringkan karet seal dan bagian
dalam freezer agar tidak berjamur. Sebaiknya dibiarkan terbuka
sampai bagian dalam kering.
D.
23
E.
F.
2.
B.
Cold box dan Ice pack akan dibawa kembali oleh pengirim
(2)
3.
25
26
4.
5.
B.
Pastikan jumlah ice pack cukup dalam cold box ( minimal 6 buah)
C.
Pastikan label pada cold box terisi lengkap dan catatan bahwa Ice
pack yang dipakai beku.
D.
bila perjalanan > 24 jam pastikan mengganti Ice pack dengan Ice pack
beku baru saat dalam pengiriman.
E.
Pastikan Ice pack masih beku saat tiba di lab regional (petugas lab
nasional memberikan catatan pada surat expedisi pengiriman)
F.
6.
27
7.
A.
B.
C.
Petugas lab memeriksa kemasan luar cold box dan isi label pengantar.
D.
Periksa kondisi Ice pack apakah masih dalam keadaan beku (bila tidak
menggunakan pemantau suhu di dalam box).
E.
Buat catatan tentang kondisi dan suhu spesimen yang diterima pada
register spesimen.
F.
G.
8.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
28
29
KAIDAH UMUM
SIFAT SPESIMEN:
1.
Spesimen ILI merupakan bahan biologis yang peka terhadap suhu diatas
kisaran suhu 2 o 8 o C.
2.
30
1.
A.
B.
b.
c.
d.
C.
32
33
D.
E.
34
F.
2.
B.
3.
PENGEPAKAN
A.
B.
C.
4.
B.
Pastikan jumlah Ice pack cukup dalam cold box ( minimal 6 buah)
C.
Pastikan label pada cold box terisi lengkap dan catatan bahwa Ice
pack yang dipakai beku.
D.
Bila perjalanan > 24 jam pastikan mengganti Ice pack dengan Ice pack
beku baru dalam perjalanan.
E.
F.
Pastikan Ice packs masih beku saat tiba di lab regional (petugas lab
regional mencatat pada surat expedisi pengiriman).
G.
Tentukan moda pengiriman agar spesimen dapat tiba di lab reg dalam
waktu < ............ hari sejak pengambilan ??
36
V.
PENUTUP
Dengan menerapkan berbagai isu dalam SPO ini, akan membantu petugas
pelaksana untuk menjamin mutu yang baik daripada Spesimen ILI sampai
diperiksa oleh laboratorium.
Bila sarana pendukung yang canggih belum ada pada saat ini, petugas
harus menggunakan peralatan yang tepat guna dengan pendekatan pada
berbagai alternatif yang terdapat dalam SPO ini.
37
VI.
KEPUSTAKAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
39
Lampiran 1
Puskesmas pengirim:____________________
Saat
dikirim
No
Item yg diperiksa
oleh
Puskesma
s
Saat
diterima
oleh Lab.
Regional
Saat
Saat
dikirim
diterima
oleh Lab.
oleh
Regional
Pusat
ke BTDK
BTDK
Tanggal pengiriman
Jam pengiriman
Jumlah spesimen
bh
bh
bh
bh
Warna spesimen
Termometer
disertakan: Ya/Tidak
bh
bh
bh
bh
Jumlah pralon
bh
bh
bh
bh
Nama petugas
10
Paraf petugas
40
Lampiran 2.a.
41
Lampiran 2.b.
42
Lampiran 2.c.
43