Anda di halaman 1dari 2

RSUD KOTA BANDUNG

DRUG ERUPTION

Jl. Rumah Sakit No. 22


Bandung

No.Dokumen

No.Revisi

Halaman
1/3

Telp. (022) 7811794,


fax.7809581Kode Pos : 40612

Tanggal Terbit

Ditetapkan Oleh:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG


dr. TAAT TAGORE DIAH RANGKUTI, MKKK
NIP. 196210101990111003

PENGERTIAN

Erupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik
pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian
obat yang biasanya sistemik.
Dokter spesialis dan dokter mum adalah dokter spesialis dan dokter
umum yang bertugas pada ruang yang dimaksud, yang dtugaskan

TUJUAN
KEBIJAKAN

berdasarkan SK dari Direktur RSUD Kota Bandung


Untuk dapat dipkai sebagi acuan bagi dokter yang akan melaksanakan
pemeriksaan pasien erupsi obat
Semua psien Erupsi obat yang memerlukan fasilitas konsultasi
pelayanan medis, pemeriksaan penunjang, farmasi, bisa didapatkan

PROSEDUR

pada RSUD Kot Bandung.


1. Pasien duduk dengan nyaman, ajukan pertanyaan dengan jelas,
tidak terlalu keras dan dengan intonasi yang tepat. Temukan keluhan
pasien seperti ruam-ruam di kulit yang terasa nyeri atau gatal yang
timbul akibat adanya riwayat meminum obat sebelumnya. Kelainan
kulit yang berhubungan dengan konsumsi obat-obatan (adanya
kelainan

kulit

sesuai

dengan

jenis

masing-masing

reaksi.

Penghentian obat yang diikuti gejala klinis merupakan petunjuk


kemungkinan erupsi disebabkan oleh obat tersebut
2.

Setelah melakukn anamnesis, lakukan pemeriksaan fisik, dengan


melihat ruam-ruam yang timbul dengan berbagai macam variasi
bentuk (makula,papula,vesikel,erupsi, dll) dan distribusi.

3.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anmnesis dan pemeriksaan fisik.


Pemeriksaan penunjang dan rawat inap dilakukan pada pasien-

RSUD KOTA BANDUNG

DRUG ERUPTION

Jl. Rumah Sakit No. 22


Bandung

No.Dokumen

No.Revisi

Halaman
2/3

Telp. (022) 7811794,


fax.7809581Kode Pos : 40612

Tanggal Terbit

Ditetapkan Oleh:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG


dr. TAAT TAGORE DIAH RANGKUTI, MKKK
NIP. 196210101990111003

pasien dengan tanda dan gejala drup erupsi obat yang berat, yaitu
disertai ganggun tanda-tanda vital/sistemik ataupun rekonstruksi
kulit yang rusak berat. Pada penderita drug erupsi yang berat
dilakukan rawat gabung.
4.

Setelah mengetahui obat ang dicurigai sebagai penyebab, maka


pasien diharuskan menghentikan obat tersebut dan mecatatnya di
rekam medis pasien agar selama seumur hidupnya pasien tersebut
tidak boleh mengkonsumsi lagi obat tersebut. Fungsi obat tersebut
disarnkan digatikan oleh obat jenis lain.

5.

Obat-obatan yang digunakan adalah obat-obatan simtomatik, yaitu


Topikal : sesuai dermatoterapi
Sistemik: Kortikosteroid setara 1-2 mg/KgBB/hari
Antihistamin

6.

Bila terjadi syok dapat diberikan epinefrin 1:1000 sebanyak 0,3-0,5


ml secara subkutan atau intravena. Antihistamin dan kortikosteroid

UNIT TERKAIT

dapat diberikan, tetapi bukan pilihan utama.


Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Farmasi
Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai