IRITAN
No. Dok : RPU/SOP-31/2016
1. Pengertian Dermatitis kontak iritan adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis)
dengan gambran klinis polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
likenifikasi) dan gatal disebabkan oleh kontak dengan bahan iritan. Bahan
iritan misalnya asam kuat atau basa kuat seperti detergen, serbuk kayu. DKI
dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. DKI akut : terjadi langsung atau beberapa jam setelah kulit kontak
dengan bahan iritan, dimana lesi berbatas tegas dan sebatas daerah
yang terkena bahan iritan
2. DKI kronis : kontak dengan bahan iritan lemah berulang-ulang,
dengan gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat
laun kulit tebal dan likenifikasi, fisura.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis , untuk
melakukan penanganan pada pelanggan dengan diagnosis dermatitis kontak
iritan.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Kota Semarang Nomor 440 / 1631
tentang Kebijakan dan Standar Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 296/Menkes/SK/III/2008
tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
3. FKUI. 2002. Buku Ajar Kulit Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
4. RSU dr. Soetomo. 2006. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kulit
Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press
5. Alat dan 1. Stetoskop
Bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
6. Prosedur 1. Petugas melakukan komunikasi dasar dengan pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan pencatatan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik di
rekam medis.
Puskesmas Halmahera
PENANGANAN DERMATITIS KONTAK
IRITAN
No. Dok : RPU/SOP-31/2016
10. Catatan
Revisi
Puskesmas Halmahera