Anda di halaman 1dari 23

Departemen Hortikultura

University of Georgia
DESKRIPSI:
Rewel, persnickety, sulit, megah, indah, menarik-semua sifat-sifat ini telah digunakan untuk
menggambarkan odora Daphne. Berasal dari Cina, Daphne telah lama tumbuh di kebun
Selatan, sering dalam hubungan erat dengan camelia. Daphne odora atau musim dingin
daphne adalah menarik, erat penumpukan air semak cemara dengan hijau terang, daun
mengkilap; beberapa varietas memiliki margin kuning pucat di sekitar daun. Di Selatan,
daphne akan mencapai ketinggian dewasa 3 sampai 4 kaki dengan penyebaran yang sama
menjadikannya sebagai tanaman lanskap yang sangat baik untuk daerah dengan naungan
parsial.
Namun, di akhir musim dingin, daphne mengalami transformasi ajaib. Cabangnya menjadi
tertutup dengan massa berkerumun erat pink kecil atau terompet berbentuk bunga putih yang
memancarkan seperti aroma yang indah, itu hanya tak tertahankan. Periode mekar dimulai
pada akhir Januari dan meluas ke awal Maret, berlangsung sekitar 6 minggu. Bunga-bunga
sangat harum dari Daphne odora kehendak parfum taman halaman atau bahkan seluruh
rumah jika semprotan dipotong dan dibawa dalam. Namun sulit Daphne odora mungkin
untuk tumbuh, aroma menggoda dari tanaman mekar membuat semua usaha berharga.
VARIETAS: (klik di bawah foto untuk gambar yang lebih besar)
Daphne odora dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama memiliki daun hijau
solid dan disebut sebagai Greenleaf Daphne. Kelompok kedua memiliki daun hijau dengan
margin kuning pucat sepanjang tepi luar setiap daun. Varietas ini disebut sebagai Aureomarginata.

Greenleaf merah muda Greenleaf putih marginated putih marginated merah muda

Selain dua variasi daun ini, ada juga dua warna bunga yang berbeda, baik yang terjadi pada
masing-masing variasi daun, membuat total empat varietas yang berbeda. Mekar akan baik
menjadi putih, disebut sebagai alba, atau pink, membuka untuk mengungkapkan tenggorokan
putih krem. Kita sebut bunga hanya sebagai merah muda ini. Untuk sebagian besar, aroma
dan pertumbuhan karakteristik untuk masing-masing varietas tersebut adalah sama, namun,
pengamatan kami akan menunjukkan bahwa varietas merah muda cenderung mekar sedikit di

depan dari varietas mekar putih. Juga ada beberapa laporan dari varietas Auero-marginata
tertentu dengan margin kuning atau krim daun berwarna lebih menonjol. Sementara ini
mungkin benar, kami telah menemukan bahwa tanaman dewasa pewarnaan marginated pada
daun menjadi lebih jelas; sehingga daun tanaman yang lebih tua mungkin terlihat sangat
berbeda dari daun tanaman muda dari varietas yang sama.
Tahan banting ZONE:
Daphne odora akan tumbuh di zona 7 melalui zona atas 9. Ini adalah area yang kira-kira
membentang dari Tidewater, Va ke timur Texas dan selatan sejauh Gainesville, Florida. Di
zona 7 di mana suhu kadang-kadang bisa mencelupkan ke satu digit akan dianjurkan
menanam daphnes di lokasi terlindung seperti di depan dinding menghadap ke selatan dan
jauh dari angin. Daphnes dapat mentolerir suhu beku; Namun, pembekuan parah di bawah 10
derajat F bisa mengakibatkan hilangnya bud atau defoliasi pada penanaman terlindungi. Pada
ekstrem yang lain, meskipun daphnes akan bertahan selatan sejauh Orlando, Florida, mereka
tampaknya tidak berkembang menjadi tanaman yang kuat yang dapat menunjukkan
kebutuhan untuk beberapa jam dingin.
PRAKTEK BUDAYA:
Daphne odora telah memperoleh reputasi sebagai tanaman yang agak rewel untuk tumbuh.
Kadang-kadang tanaman tampan sehat tiba-tiba akan terkulai seakan tersiram air panas dan
cepat mati; Belum daphnes begitu sangat dihargai oleh tukang kebun yang mereka bertekad
untuk tumbuh itu tidak peduli betapa sulitnya mungkin. Sementara daphnes tentu tidak
mudah tumbuh karena banyak tanaman lansekap umum, kami telah menemukan bahwa
dengan sedikit perawatan di tanam dan lokasi yang tepat di taman, Daphne odora akan
memberikan tahun kenikmatan di banyak lebih rendah Selatan.
Pengalaman kami dalam tumbuh Daphne odora menunjukkan bahwa elemen kunci untuk
sukses dalam mengendalikan air. Daphne odora sangat rentan terhadap busuk akar dan tidak
bisa mentolerir drainase yang buruk. Mereka akan tumbuh di berbagai tanah dan pH selama
itu baik dikeringkan. Ketika menanam daphnes, selalu menanam pada gundukan sedikit lebih
tinggi di mana kelebihan air akan lari dari akar. Jika lokasi penanaman memiliki tanah
lempung berat, kemudian tambahkan pasir, kulit kayu atau amandemen tanah lainnya untuk
memastikan bahwa kelebihan air akan cepat menguras pergi. Alternatif untuk mengarahkan di
tanah penanaman dibangkitkan tidur atau kotak kontainer, yang keduanya menarik dalam
situasi halaman.

Pertimbangan lain adalah warna. Hasil terbaik diperoleh bila daphnes ditanam di daerah
teduh parsial yang menerima beberapa matahari pagi. Jika mungkin, hindari penanaman situs
di bawah sinar matahari penuh atau situs dengan periode diperpanjang dari matahari sore.
Juga menghindari situs di mana matahari memantul dinding atau trotoar. Daphnes tampaknya
manfaat dari lapisan mulsa atau pinus jerami untuk menjaga akar dingin. Setelah daphne yang
didirikan, tidak bergerak itu. Daphnes tidak mentolerir transplantasi sangat baik.
Akhirnya, tidak memanjakan daphnes! Setelah didirikan pada lanskap, mereka adalah
tanaman hardy yang baik. Jangan takut untuk klip semprotan dari tanaman berbunga.
Tanaman tidak akan terluka dan Anda dapat menikmati aroma indah mereka di rumah Anda.

Pupuk daphne dengan pupuk seimbang, menggunakan 1 sendok makan per kaki tingkat
tinggi di awal musim semi hanya setelah mekar ketika pertumbuhan baru dimulai. Benarbenar air bila diperlukan tetapi memungkinkan tanaman mengering sebelum rewatering.
Dengan daphnes, lebih baik untuk berbuat salah di sisi terlalu kering daripada terlalu basah.
Memangkas setiap tunas lama kembali untuk mempertahankan kebiasaan pertumbuhan
kompak.
SERANGGA & PENYAKIT:
Dalam lanskap, daphnes umumnya tidak terganggu oleh hama serangga atau penyakit. Kutu
daun merupakan masalah sesekali dan ada kemungkinan kutu daun transmisi infeksi virus.
Pengendalian kutu daun yang diperlukan. Antraknosa dapat terjadi pada daphnes dan infeksi
berat bisa mengakibatkan beberapa defoliasi, meskipun hal ini tidak mungkin terjadi pada
penanaman terbatas dalam lanskap. Kematian tanaman mendadak tanpa alasan yang jelas
adalah satu masalah yang paling sering dikaitkan dengan daphne. Kami merasa bahwa
masalah ini mungkin dapat ditelusuri kembali ke drainase yang buruk mengakibatkan busuk
akar. Masalah budaya yang tepat harus menghilangkan masalah ini.
Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat Penerjemah

Tentang Pohon Gaharu

Dewasa ini, pohon Gaharu sedang


menjadi primadona karena harga jualnya yang sangat tinggi terutama di
pasar eksport. Dimana harga perkilonya bisa mencapai puluhan juta
terutama kayu gaharu yang mengandung gupal atau resin. Banyaknya
manfaat yang bisa diambil dari pohon gaharu ini, mulai untuk industri
obat-obatan dan kosmetika sampai pabrik hio dan kerajinan,
menggunakan pohon gaharu ini sebagai bahan bakunya. Inilah salah satu

penyebab pohon ini memiliki nilai jual yang menggiurkan dan kadang
mengakibatkan penebangan liar di hutan-hutan yang ditumbuhi pohon
gaharu. Gaharu adalah nama kayu sekaligus berbagai jenis pohon dari
genus Aquilaria (anggota famili Thymelaeaceae). Pohon dan kayu gaharu
menjadi tenar dan mahal lantaran mengandung resin akan berbau harum
dan banyak digunakan dalam industri kosmetika maupun obat-obatan.
Kayu gaharu menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.
Sayangnya, mahalnya harga kayu gaharu berimbas pada semakin
langkanya pohon ini. Sehingga CITES pun mengatur ketat perdagangan
kayu ini.
Terdapat 20-an spesies gaharu yang tumbuh tersebar di Asia, mulai dari
China, Asia Tenggara, hingga India. Di Indonesia sendiri sedikitnya
terdapat 6 spesies pohon gaharu. Dari berbagai jenis tersebut, yang
paling dikenal luas adalah spesies dengan nama latinAquilaria
malaccensis. Pohon Gaharu menjadi pohon penghasil kayu dengan harga
termahal. Kayu gaharu yang mengandung gupal bisa dihargai hingga
puluhan juta rupiah per kilonya. Bahkan kayu gaharu tanpa gupal atau
resin sekalipun masih laku terjual puluhan ribu perkilonya. Sehingga
sebutan sebagai pohon termahal memang layak disandangkan pada
pohon gaharu.

Pohon Gaharu (Aquilaria spp.) berukuran besar dan tinggi. Tingginya bisa
mencapai sampai 40 meter dengan diameter batang lebih dari 60 cm.
Batangnya lurus, tidak berbanir, dan berkayu keras. Kulit pohon halus dan
berwarna coklat keputihan. Tajuk tumbuhan gaharu bulat, lebat, dengan
percabangan yang horisontal. Daun gaharu tunggal, berbentuk lonjong
memanjang dengan panjang 5 8 cm dan lebar 3 4 cm. Ujung daun
runcing, warna daun hijau mengkilap. Bunga gaharu kecil berwarna hijau
atau kekuningan yang muncul di ujung ranting atau di atas dan bawah
ketiak daun. Buah polong berbentuk bulat telur berukuran 5 x 3 cm.

Sedangkan bijinya berbentuk bulat atau bulat telur dengan bulu-bulu


halus berwarna kemerahan.
Beberapa jenis gaharu yang tumbuh di Indonesia antara lain :

Aquilaria beccariana Van Tiegh; Di Indonesia tumbuh secara alami di

Sumatera dan Kalimantan. Di samping itu juga hidup di Semenanjung


Malaya. Nama latin tumbuhanini mempunyai sinonim
diantaranya : Aquilaria cumingiana var. parviflora Airy Shaw, Aquilaria
grandifolia Domke, dan Gyrinopsis grandifolia (Domke) Quisumb. Di
Indonesia memiliki beberapa nama daerah semisal, mengkaras,
gaharu, dan gumbil nyabak. Oleh IUCN Red List, spesies ini
dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria cumingian (Decne.) Ridl.; Tumbuh di pulau Morotai dan

Halmahera, Maluku, serta di Filipina.Tumbuhan ini memiliki beberapa


nama sinonim sepertiAquilaria pubescens H. Hallier, Decaisnella
cumingiana Kuntze, Gyrinopsis cumingiana Decne., Gyrinopsis
cumingiana var. pubescens Elmer, Gyrinopsis decemcostata H. Hallier,
dan Gyrinopsis pubifolia Quisumb. Oleh IUCN Red List, spesies ini
dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria filaria (Oken) Merr.; Gaharu jenis ini tumbuh di Indonesia

(Morotai, Seram, Ambon, Nusa Tenggara, Papua), Papua Nugini, dan


Filipina. Nama sinonimnya antara lain Aquilaria acuminata (Merr.)
Quisumb., Aquilaria tomentosaGilg, Gyrinopsis acuminata Merr.,
dan Pittosporum filarium Oken. Di Maluku disebut Las sedang di Papua
dinamai Age.
Aquilaria hirta Ridl.; Jenis gaharu ini tumbuh di Indonesia (Sumatera)

dan Semenanjung Malaya. Nama sinonimnya adalah Aquilaria


moszkowskii Gilg.
Aquilaria malaccensis Benth.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera,

Simalue, dan Kalimantan), Filipina (Luzon), India (Assam), Bangladesh,


Myanmar, dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak).
Di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah seperti ahir, karas,
gaharu, garu, halim, kereh, mengkaras dan seringak. Oleh IUCN Red
List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria microcarpa Baill.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, bangka,
Belitung, dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah,
dan Serawak). Nama ilmiah tumbuhan ini mempunyai beberapa
sinonim diantaranya Aquilaria borneensis Van Tiegh. ex

Gilg, Aquilariella borneensis Van Tiegh., dan Aquilariella microcarpa Van


Tiegh. Di Indonesia dikenal juga dengan nama-nama daerah seperti
ntaba, tangkaras, engkaras, karas, dan garu tulang. Oleh IUCN Red List,
spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Read more: http://www.agrobisnisinfo.com/2015/04/pohon-gaharu-penghasil-gupal-resinyang.html#ixzz3stavWYmx

Tentang Pohon Gaharu

Dewasa ini, pohon Gaharu sedang


menjadi primadona karena harga jualnya yang sangat tinggi terutama di
pasar eksport. Dimana harga perkilonya bisa mencapai puluhan juta
terutama kayu gaharu yang mengandung gupal atau resin. Banyaknya
manfaat yang bisa diambil dari pohon gaharu ini, mulai untuk industri
obat-obatan dan kosmetika sampai pabrik hio dan kerajinan,
menggunakan pohon gaharu ini sebagai bahan bakunya. Inilah salah satu
penyebab pohon ini memiliki nilai jual yang menggiurkan dan kadang
mengakibatkan penebangan liar di hutan-hutan yang ditumbuhi pohon
gaharu. Gaharu adalah nama kayu sekaligus berbagai jenis pohon dari
genus Aquilaria (anggota famili Thymelaeaceae). Pohon dan kayu gaharu
menjadi tenar dan mahal lantaran mengandung resin akan berbau harum
dan banyak digunakan dalam industri kosmetika maupun obat-obatan.
Kayu gaharu menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.
Sayangnya, mahalnya harga kayu gaharu berimbas pada semakin
langkanya pohon ini. Sehingga CITES pun mengatur ketat perdagangan
kayu ini.
Terdapat 20-an spesies gaharu yang tumbuh tersebar di Asia, mulai dari
China, Asia Tenggara, hingga India. Di Indonesia sendiri sedikitnya
terdapat 6 spesies pohon gaharu. Dari berbagai jenis tersebut, yang
paling dikenal luas adalah spesies dengan nama latinAquilaria

malaccensis. Pohon Gaharu menjadi pohon penghasil kayu dengan harga


termahal. Kayu gaharu yang mengandung gupal bisa dihargai hingga
puluhan juta rupiah per kilonya. Bahkan kayu gaharu tanpa gupal atau
resin sekalipun masih laku terjual puluhan ribu perkilonya. Sehingga
sebutan sebagai pohon termahal memang layak disandangkan pada
pohon gaharu.

Pohon Gaharu (Aquilaria spp.) berukuran besar dan tinggi. Tingginya bisa
mencapai sampai 40 meter dengan diameter batang lebih dari 60 cm.
Batangnya lurus, tidak berbanir, dan berkayu keras. Kulit pohon halus dan
berwarna coklat keputihan. Tajuk tumbuhan gaharu bulat, lebat, dengan
percabangan yang horisontal. Daun gaharu tunggal, berbentuk lonjong
memanjang dengan panjang 5 8 cm dan lebar 3 4 cm. Ujung daun
runcing, warna daun hijau mengkilap. Bunga gaharu kecil berwarna hijau
atau kekuningan yang muncul di ujung ranting atau di atas dan bawah
ketiak daun. Buah polong berbentuk bulat telur berukuran 5 x 3 cm.
Sedangkan bijinya berbentuk bulat atau bulat telur dengan bulu-bulu
halus berwarna kemerahan.
Beberapa jenis gaharu yang tumbuh di Indonesia antara lain :

Aquilaria beccariana Van Tiegh; Di Indonesia tumbuh secara alami di


Sumatera dan Kalimantan. Di samping itu juga hidup di Semenanjung
Malaya. Nama latin tumbuhanini mempunyai sinonim
diantaranya : Aquilaria cumingiana var. parviflora Airy Shaw, Aquilaria
grandifolia Domke, dan Gyrinopsis grandifolia (Domke) Quisumb. Di
Indonesia memiliki beberapa nama daerah semisal, mengkaras,
gaharu, dan gumbil nyabak. Oleh IUCN Red List, spesies ini
dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria cumingian (Decne.) Ridl.; Tumbuh di pulau Morotai dan
Halmahera, Maluku, serta di Filipina.Tumbuhan ini memiliki beberapa

nama sinonim sepertiAquilaria pubescens H. Hallier, Decaisnella


cumingiana Kuntze, Gyrinopsis cumingiana Decne., Gyrinopsis
cumingiana var. pubescens Elmer, Gyrinopsis decemcostata H. Hallier,
dan Gyrinopsis pubifolia Quisumb. Oleh IUCN Red List, spesies ini
dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria filaria (Oken) Merr.; Gaharu jenis ini tumbuh di Indonesia

(Morotai, Seram, Ambon, Nusa Tenggara, Papua), Papua Nugini, dan


Filipina. Nama sinonimnya antara lain Aquilaria acuminata (Merr.)
Quisumb., Aquilaria tomentosaGilg, Gyrinopsis acuminata Merr.,
dan Pittosporum filarium Oken. Di Maluku disebut Las sedang di Papua
dinamai Age.
Aquilaria hirta Ridl.; Jenis gaharu ini tumbuh di Indonesia (Sumatera)

dan Semenanjung Malaya. Nama sinonimnya adalah Aquilaria


moszkowskii Gilg.
Aquilaria malaccensis Benth.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera,

Simalue, dan Kalimantan), Filipina (Luzon), India (Assam), Bangladesh,


Myanmar, dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak).
Di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah seperti ahir, karas,
gaharu, garu, halim, kereh, mengkaras dan seringak. Oleh IUCN Red
List, spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).
Aquilaria microcarpa Baill.; Tumbuh di Indonesia (Sumatera, bangka,
Belitung, dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah,
dan Serawak). Nama ilmiah tumbuhan ini mempunyai beberapa
sinonim diantaranya Aquilaria borneensis Van Tiegh. ex
Gilg, Aquilariella borneensis Van Tiegh., dan Aquilariella microcarpa Van
Tiegh. Di Indonesia dikenal juga dengan nama-nama daerah seperti
ntaba, tangkaras, engkaras, karas, dan garu tulang. Oleh IUCN Red List,
spesies ini dikategorikan sebagai Rentan (Vulnerable).

Read more: http://www.agrobisnisinfo.com/2015/04/pohon-gaharu-penghasil-gupal-resinyang.html#ixzz3stavWYmx

Oleh : Wahyu Catur Adinugroho


Aquilaria microcarpa Baill. (family Thymelaeaceae) merupakan jenis pohon penghasil gaharu
yang ditemui di Hutan Lindung S. Wain. Adapun ciri morfologi jenisnya adalah sebagai
berikut :

Pohon mempunyai tinggi mencapai 40 m dengan


diameter batang 80 cm.
Kulit batang bagian luar berwarna abu-abu keputihan, pada pohon tua kulit bagian luar jika
diraba terasa lunak atau rapuh dan mudah mengelupas. Kulit batang bagian dalam berwarna
putih krem dan kayu gubalnya berwarna putih.
Ranting muda berwarna coklat terang dan berbulu halus.
Daun berwarna hijau
kadang terdapat bintik
-bintik putih dan tepi daun bergelombang, pada bagian atas daun muda tidak terdapat bulu
tetapi pada bagian bawah kadang dijumpai adanya bulu-bulu halus, merupakan daun tunggal
dengan bentuk daun menjorong hingga lonjong, membundar telur sungsang hingga lonjong
atau melanset sungsang dengan panjang 4,5 10 cm dan lebar 1,5 4,5 cm. Pangkal daun
membaji hingga menirus, ujung daun meruncing dan kadang berekor dengan panjang hingga
1 cm. Tulang daun sekunder 12-19 pasang,urat daun tidak beraturan, kadang bercabang,
terlihat jelas dari permukaan atas daun. Tangkai daun dengan panjang 3-5 mm, berbulu.
Perbungaan di ujung, ketiak dan diatas ketiak tangkai dengan bunga berwarna putih, kuning
terang atau kuning dengan panjang hingga 5.mm, berbulu halus. Kelopak bunga berbentuk
bulat telur hingga lonjong, menumpul, berbulu tebal pada kedua permukaan. Bagian mahkota
bunga pada umunya lebih panjang dari benangsari, bulat telur hingga lonjong dan berambut
tebal. Benangsari panjang 1-1,5 mm, berseling panjang dan pendek dengan kepala sari
berukuran 0,5mm. Bakal buah berbulu tebal dengan kepala putik mementol.
Buah kapsul berbentuk menjantung (subcordate), dengan ukuran 8-12(-16) mm sampai 1012(-15) mm, terdapat 1-2 biji dalam satu buah.

Biji bulat telur dengan ukuran 6-4 mm, berbulu tebal berwarna kecoklatan

About these ads

Khasiat Daun Gaharu


Apa sajakah manfaat dari daun gaharu yang juga digunakan sebagai teh gaharu
ini ? Ini dia penjelasan lebih lengkapnya !

Sebagai obat untuk menenangkan pikiran, stress dan ketegangan, karena


senyawa aktif yang terdapat dalam daun gaharu dapat menekan sytem
syaraf pusat.

Dapat memberikan efek kebugaran, anti sembelit dan memperlancar


pencernaan dengan meminum teh gaharu sebelum tidur.

Mampu menyerap kandungan merkuri dalam tubuh, mengurangi dampak


penuaan karena merkuri.

Mampu mengurangi kadar kolesterol di dalam darah dan juga disertai


olahraga yang teratur.

Mengatasi sukar tidur atau insomnia

Dapat dijadikan anti oksidan dan mencegah radikal bebas dari dalam.

GONYSTYLUS spp

Gonystylus-bancanus
Tanaman ini memiliki cirri dan sifat morfologis dengan tinggi dapat mencapai 45 m dan
berdiameter antara 30 120 cm. Memiliki tajuk tipis dan berakar napas (rawa). Berdaun
tunggal, berbentuk bulat telur, panjang 4 15 cm, lebar 2 7 cm dengan ujung runcing,
bertangkai daun 8 18 mm, serta licin dengan warna hijau kehitaman. Bunga berbentuk
malai berlapis dua, muncul diujung ranting atau ketiak daun, berwarna kuning, tangkai bunga
panjang sekitar 1,5 cm. Berbuah keras, berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing,
memiliki 3 ruas, panjang 4 5 cm, lebar 3 4 cm, benih berwarna hitam. Gaharu dari jenis
ini umumnya terbentuk pada bekas taksis duduk cabang sehingga gaharu yang dihasilkan
umumnya berbentuk bulatan-bulatan. Nama daerah gaharu dari kelompok jenis ini adalah
karas, mengkaras, garu, halim, alim, ketimun, pinangbae, nio, garu buaya, garu pinang, bal,
garu hideung, bunta, mengenrai, udi makiri, dan sirantih.

Sumber : Yana Sumarna Gaharu Budidaya dan Rekayasa Produksi

Gonystylus_brunnescens
Share this:

Twitter

Facebook

Berikan Balasan

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!

Ramin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Daftar isi

1 Habitat dan penyebaran

2 Batang

3 Daun

4 Bunga, buah dan biji

5 Kegunaan

6 Referensi
?

Pohon Ramin

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Myrtales

Famili:

Thymelaeaceae

Genus:

Gonystylus

Spesies:

G. bancanus

Ramin adalah salah satu pohon penghasil kayu yang ada di wilayah Indonesia khususnya di
Kalimantan dan Sumatera.[1] Nama ilmiah dari ramin adalah Gonystylus bancanus.[1]
Tumbuhan ini berasal dari keluarga Thymelaeaceae.[1] Nama ramin adalah nama yang umum
digunakan di Indonesia, sedangkan dalam bahasa lokal di kalimantan disebut jerami dan ada
pula yang menyebutnya aloevera.[1] Tumbuhan berkayu ini memiliki sinomin yaitu
Gonystylus haackenbergii Dales dan G. miquelianus Teysm.[1]

Habitat dan penyebaran


Habitan ramin adalah pada daerah gambut dengan iklim tropis.[2] Dataran yang tepat untuk
tumbuh adalah dataran rendah, rawa atau campuran antara daerah gambut dan rawa.[2]
Tanman ini banyak tumbuh di hutan tropis serta hutan rawa air tawar pada dataran rendah.[2]
Ramin termasuk dalam tumbuhan asli Indonesia terutama di Kalimantan Tengah dan
Sumatera Barat.[2] Tanaman ini terdistribusi hingga ke seluruh daerah Asia Tenggara.[2] Ramin
juga terdapat di Malaysia terutama di Semenanjung Selatan dan Serawak, serta Brunei
Darussalam di daerah rawa pesisir.[2] Berdasarkan daftar merah IUCN, tanaman ini masuk ke
dalam kategori beresiko.[1] Hal ini terjadi karena semakin maraknya pembalakan liar dan
penebangan yang berebihan.[1]

Batang

Batang pohon ramin

Ramin memiliki batang yang berbentuk bulat.[3] Tinggi atang tumbuhan ini bisa mencapai 40
meter hingga 45 meter.[3] Tinggi bagian batang yang lurus dapat mencapai 21 meter.[3] Ukuran
diameter batang bagian bawah pada ketinggian setinggi dada orang dewasa adalah 60 cm
hingga 120 cm.[3] Akar ramin lebih sering menonjol keluar tanah dan besar-besar.[3]
Permukaan batang ramin banyak yang rusak yaitu berupa pengelupasan kulit pohon.[3] Warna
kulit atau [epidermis] dari pohon ramin adalah coklat, abu-abu, hingga kemerahan sedangkan
bagian dalam kayunya berwarna kuning. Bagian kulit yang mengelupas berwarna coklat
mudah pucat atau putih.[4]

Daun

Daun pohon ramin

Daun ramin memiliki bentuk oval dengan ujung daun berbentuk meruncing dan tangkai daun
panjang. [5] Daun ramin termauk daun tunggal karena setiap tangkai hanya menyokong 1
daun.[4] Daun tersusun pada tangkai pohong secara selang-seling beraturan.[4]

Bunga, buah dan biji

Buah pohon ramin

Bunga pohon ramin

Ramin tidak memiliki musim yang konsisten dalam berbunga dan berbuah jadi terkadang
pohon ini tidak setiap tahun berbunga dan berbuah.[5] Pohon ini memiliki masa berbunga

berbeda di setiap tempat tumbuhnya.[4] Pohon ramin dihutan Kalimantan Barat biasanya
berbunga antara bulan Agustus sampai Oktober sedangkan di Kalimantan Tengah antara
bulan April ayau Mei.[4] Pohon ramin di Kapuas, Kotawaringin, dan Indragiri Hilir pernah
selama 8 tahun tidak berbunga.[4]
Buah ramin berbentuk agak bulat dengan ukurani 4,5 cm dan rongganya rongga 34 cm.[4]
Pohon ini memiliki permukaan buah yang kasar dan tidak.[4] Benih dikumpulkan dari buah
yang sudah matang.[4] Buah yang sudah masak akan membuka dengan sendirinya.[4] Biji
ramin sebaiknya disimpan dalam bentuk kering supaya lebih tahan lama.[4] Perkecambahan
dari benih ramin yang masih basah dilakukan menggunakan serbuk gergaji yang disimpan
dalam kantong plastik.[4] Benih tersebut akan mulai berkecambah setelah didiamkan selama
dua minggu.[4] biji yang sudah kering, sebelum ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu
untuk mempercepat proses perkecambahan.[4] Proses penaburan dan perkecambahan
dilakukan dilahan pasir atau serbuk gergaji dan campuran tanah dengan perbandingan 2:1.[4]

Kegunaan
Ramin banyak ditebang karena akan diambil kayunya.[4] Kayu ramin berwarna kekuningan
agak putih dengan tekstur halus dan rata.[4] Kayu ramin baik digunakan sebagai bahan
membuat kayu lapis.[4] Kayu ini juga cocok untuk membuat bangunan yang memerlukan
konstruksi ringan.[4] Pengrajin yang memerlukan kayu dengan warna bersih juga dapat
memilih ramin untuk karyanya.[4] Kayu ini baik digunakna untuk membuat pintu,jendela,
langit-langit serta sekat pengganti dinding antar kamar.[4] Kayu ini juga sering dimanfaatkan
sebagai bahan baku ukiran karena sifat teksturnya yang lembut dan mudah dibentuk.[4]
Pembuatan kapal juga sering memanfaatkan kayu dari tanaman tinggi ini.[4]

Verbenaceae

Bunga Pagoda

Nama Ilmiah (Clerodendron Squamatum Vahl)


Nama daerah
Bunga panggil,bunga pluin ( Melayu),bunga pagoda ( Jawa).
Ciri-ciri Umum
Merupakan famili Verbenaceae, berbentuk semak tahunan dengan tinggi 1- 2
meter.Batangnya tegak,bulat,sedikit bercabang,berwarna putih kehitaman. Daun
tunggal,berseling,bentuk jantung,tepi neringitujung runcing,pangkal bertoreh,panjang 15-30
cm, lebar 10-25 cm, pertulangan melengkung, permukaan kasar.Bunga majemuk,bentuk
payung,terletak di ujung batang atau cabang,tangkai silendris.Kelopak berbentuk
corong,bercangap.Mahkota bentuk tabung ujung bercangap lima dan berwarna oranye.
Kandungan Kimia
Daun,bunga dan batang mengandung saponindan polifenol. Di samping itu daun dan
batangnya mengandung alkaloid dan flavonoida.
Khasiat dan Manfaat
Selain untuk asam urat dan rematik,tanaman ini berkasiat sebagai obat anti
radang,melancarkan haid dan untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Bagian yang di Gunakan
Daun dan dan akar
Cara Penggunaan
_ Akar kering sebanyak 30-90 gram.potong tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai
airnya tersisa
1 gelas .Setelah dingin minum airnya sehari 2 kali,masing -masing 1/2 gelas.
_ Daun segar bunga pagoda 16 gram, cuci dan rebus dengan 3 gelasair sampai mendidih
selama 15
menit,dinginkan dan saring.Hasilnya saringan diminumduakalisehari,pagi dan sore
sebanyak 1 gelas setiap
kali minum.
Diposkan oleh UNITY IN DIVERSITY di 14.51
Kirimkan Ini lewat Email
VERBENACEAE

VERBENACEAE
Fernandes, R. (2005) Verbenaceae FZ 8(7), Verdcourt, B. (1992) Verbenaceae FTEA
Herbal, semak, pohon atau pendaki berkayu, kadang-kadang berduri, dengan sering persegi
batang. eglandular atau dengan kelenjar resin pada batang, daun , bracts , kelopak atau
mahkota. Stipula 0. Daun biasanya berlawanan, kadang-kadang whorled, jarang alternatif,
sederhana atau dibedah. Perbungaan racemose , padat atau longgar , kadang-kadang spicate
atau kepala kompak , ketiak dan / atau terminal , sederhana atau kompleks ; bracts biasanya
hadir , mencolok atau mencolok. Bunga kebanyakan Zygomorphic dan 2-berbibir, kadangkadang actinomorfik, biasanya 4-5-merous, biasanya biseksual. Calyx dan corolla 4-5-

lobed. Benang sari 4, didynamous, kepala sari 2 lokulus , basifixed atau dorsifixed ; thecae
paralel atau divergen , dehiscing longitudinal , ikat dikurangi atau mencolok dan dengan atau
tanpa embel-embel kelenjar. Disk biasanya hadir. Ovarium superior, biasanya 2-lokulus,
biasanya segera 4 (atau lebih)-lokulus oleh perkembangan septa palsu. Ovula 2 di setiap
loculus benar. Buah buah berbiji dengan 2-4 pyrenes atau membagi pada saat jatuh tempo
menjadi 2 atau 4 nutlets.
Seluruh Dunia: 41 genera dan 950 spesies, terjadi di daerah tropis, terutama S America,
dengan spesies beriklim beberapa.
Klasifikasi
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Lamiales
Famili Verbenaceae
Ciri Diagnostik:
Opposite, simple leaves.
Racemose inflorescence, usually in the form of a head or spike.
Hermaphrodite flowers.
Stamens 2 4 (5), included.
Tubular/campanulate calyx.
Tubular flower with spreading limb.
Biasanya daun beraroma

Verbenacea hampir mirip dengan Lamiaceae, namun bedanya di tipe karangan bunga. Pada
Lamiaceae bunga tipe Fertilisater seperti bunga tumbuhan kumis kucing (Orthosipon spp)

Jenis-jenis Pohon Famili Verbenaceae


Jati (Tectona grandis L.f.)

Nama Famili : Verbenaceae.


Nama Daerah : Jati, jatos, dodolan, deleg.
Nama Internasional : Teak (Inggris, Amerika, Belanda); Kyun (Birma); Sagwan (India); Mai sak (Thailand);
Teck (Prancis); Teca (Brazilia); Birma, Siam, Java Teak (Jerman).
Botani :
Pohon yang sangat tinggi dan besar, tinggi mencapai 40 m. Batangbulat, terkadang lurus, percabangan
tinggi; kulit luar abu-abu, retak-retak memanjang, mengelupas, kaku dan liat, tebal 10-13 mm. Pada irisan
melintang berwarna putih kotor kecoklat-coklatan dengan getah menyerupai air, tanpa hijau daun, tanpa lentisel,
tidak berbau dengan rasa tajam pahit.Daun hijau pucat atau coklat kemerah-merahan atau coklat merah pucat,
segi empat tumpul dengan empulur besar, bila tua permukaan atas hijau dan agak mengkilat atau guram
kasar, in sicco tertutup rapat oleh titik-titik menyerupai bisul, permukaan bawah hijau pucat atau guram kasar;
pertulangan menggarpu yang menonjol, dilapisi oleh lapisan lemak yang dibentuk oleh rambut/bulu-bulu halus;
diantaranya terdapat banyak bulu-bulu kelenjar duduk berwarna hitam mengkilat. Musim berbunga pada
permulaan musim penghujan. Kayu, B.D. 0,62-0,82, kelas awet II, kelas kuat II; gubal putih kelabu setebal 5
cm; teras coklat-kuning atau coklat abu-abu; muka kayu agak mengkilat dan licin; tekstur agak kasar dengan
serat yang lurus atau berpadu termasuk kayu dengan kekerasan sedang; daya kembang susut kecil; mudah sekali
dikerjakan. Penyebaran, Jawa, Sulawesi Selatan, Sumbawa.
Kegunaan :

Jati tergolong kayu serba guna untuk pembuatan bantalan kereta api, mebel,veneer, flooring,
konstruksi ringan dan berat, lantai kayu, panel pintu maupun jendela, serta kayu bagian
(rangka) rumah dan lain-lain. Kayu jati mengandung minyak alami yang membuat kayunya
dapat digunakan untuk bagian-bagian yang terbuka, tanpa perlu sering-sering mengoleskan
minyak atau vernis untuk perawatannya.

Gmelina (Gmelina arborea Linn.)


Nama Famili : Verbenaceae
Nama Sinonim : Gmelina arborea Linn.
Nama Daerah : gmelina, melina (Indonesia), jati putih (Jawa), yamane (Burma), gambar (Bangladesh).
Botani :
Pohon melina dapat mencapai ukuran besar, tidak berbanir, tidak berduri, bercabang banyak hingga membentuk
tajuk besar yang rimbun, mencapai tinggi 30 m, diameter 100 cm dengan batang bebas cabang 15 m. Bila sudah
tua akan mengelupas berkeping-keping, sehingga bagian bawahnya terlihat cerah. Daun, tunggal, berbentuk
jantung; ujung meruncing, tulang daun sekunder menyirip, tulang tersier tangga, pada pangkalnya terdapat
sepasang kelenjar. Pada umur 3 tahun, tegakan melina mulai menghasilkan buah sebagai sumber biji untuk bibit
tanaman. Melina berbunga pada akhir periode gugur daun dalam musim kemarau dan sekitar 3-4 bulan
kemudian buahnya telah masak. Tiap buah berisi rata-rata satu biji, dimana tiap kilogramnya terdapat sekitar
1.300-1.800 buah biji kering. Benih melina memiliki kulit benih yang keras dan memiliki sifat yang berbeda
dengan jenis lain, sepertipoly embryoni (Wulandari S. R., 2002).
Kegunaan :
Pohon melina sangat dimungkinkan untuk dikembangkan, terutama untuk tanaman industri. Kayunya
berprospek baik sebagai bahan pulp, venier, kayu lapis, papan partikel, dan bahan bangunan, serta moulding.
Kayunya cukup baik bila digunakan untuk bahan konstruksi ringan seperti bingkai jendela, mebel dan bahan
kerajinan. Berat jenisnya berkisar antara 0,40-0,57, keawetan sedang, mudah digergaji, mudah dikeringkan, dan
kayunya termasuk ringan, bertekstur halus, kekerasannya menengah dan arah seratnya terpadu. Tidak ada
perbedaan warna antara kayu teras dan gubal.Ekologi dan Persebaran :

secara alami melina dijumpai pada hutan hujan di India, Bangladesh, Srilangka, Burma, dan hampir diseluruh
Asia Tenggara, Cina bagian selatan, Malaysia, Philipina serta beberapa daerah kering di India bagian tengah.
Melina merupakan tumbuhan eksotik yang dikembangkan untuk tanaman industri. Pohon melina dapat tumbuh
dengan baik pada ketinggian 90-900 m dpl. Pada keadaan khusus seperti di darah lembah Srilangka, dapat
tumbuh hingga ketinggian 1.500 m dpl.

A.A. Verbenaceae (Jati-jatian)


Pohon, daun tunggal atau majemuk, berhadapan, tanpa daun penumpu bunga jantan
dan betina, kelopak dan mahkota berlekatan, benangsari dua atau empat, ujung tangkai putik
bengkok atau bercabang-cabang.
Contoh jenis dari family ini antara lain:
Tectona grandis (jati)
Daun bagian bawah berbulu rapat, daun muda apabila diremas akan berwarna merah,
berukuran besar antara 20 40 x 11 21 cm2
Buah berambut kasar, biji berjumlah 2 4
Hidup pada daerah beriklim kering
Kayu awet, kuat, dekoratif, mudah dikerjakan, konstruksi berat, bangunan, mebel
Peronema canescens (sungkai, jati sebrang)
Terdapat di daerah Jawa, Sumatera, Kalimatan
Digunakan sebagai bahan konstruksi dan kerajinan (Riau)
Gmelina arborea (gmelina)
Dimanfaatkan untuk pulp atau kertas
Vitex pubescens (laban)
Dimanfaatkan sebagai kayu pertukangan

Genus ini namanya panjang, bila tidak familiar akan susah mengingatnya...
Tapi coba ingat saja nama penunjuk species ini supaya gampang diingat.....
Nama panjangnya adalah Teijsmaniadendron pteropodum masuk suku Verbenaceae (jatijatian.....
Ptero atau alae yang dalam bahasa latin berarti sayap...
dan coba simak baik baik dimana adanya sayap itu....
ternyata sayap itu berada di tangkai daun, sampai menempel di batang.
Ciri suku Verbenaceae

Daun tunggal (jati atau Tectona grandis)

Daun majemuk pinnata (sungkai atau Peronema canescens)

Daun majemuk palmata (laban atau Vitex pubescens)

Semua jenis, duduk daun berhadapan (opposite)

Batang dan ranting muda segi empat atau gepeng

Perbungaan umbell (seperti payung)


wihermanto@yahoo.com

ERBENACEAE
Clerodendron Inerme
Klasifikasi
Kingdom: Plantae

Divisi : Spermatophyta
Kelas :Dicotyledoneae
Bangsa :Verbanales
Suku :Verbanaceae
Marga :Clerodendron
Jenis : Clerodendron inerme (L) Gaertn.
Nama umum/dagang :
Gambir laut
Deskripsi:
Habitus: Perdu, tinggi 1-3 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, coklat pucat.
Daun:Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi bergerigi, ujungmeruncing, pangkal membulat,
panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, permukaan halus,

hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk lonceng, di ketiak daun, panjang 5 cm, tangkai silindris, panjang
2 cm, hijau, kelopak bentuk corong, hijau pucat, benang sari jumlah empat, panjang 2-3
cm, putih, kepala sari lonjong, ungu, tangkai putik silindris, panjang 3-4 cm, ungu, mahkota

bentuk lonjong, lima helai, ungu.


Buah: Kendaga, bulat telur, panjang 1,5 cm, hitam.
Biji: Bulat, pipih, hijau.
Akar: Tunggang, putih kekuningan
Ekologi:
Tumbuh dengan baik di sepanjang pantai dan toleransiterhadap genangan air garam dan
sinar matahari yang panas. Merupakan tanaman serbaguna dan dapat tumbuh sebagai
topiary atau sebagai bonsai

Distribusi:
Jenis tersebar Hawaii, Australia, dan Hindia Barat dan iklim yang tropis.
Khasiat
Akar dan daun Clerodendron inerme berkhasiat sebagai obat sakit kelenjar dan hati. Untuk
obat sakit keienjar dipakai 15 gram daun Clerodendron inerme, dicuci dan direbus dengan 2

gelas air selarna 15 menit, dinginkan dan disa- ring. Hasil saringan diminum dua kali pagi
dan sore sama banyak.
Kandungan kimia
Daun, akar dan kulit batang Clerodendron inerme mengandung saponin, flavonoida dan
polifenol.

Anda mungkin juga menyukai