Tutorial Linear Programming Dengan POM-Q PDF
Tutorial Linear Programming Dengan POM-Q PDF
1. Tinjauan Teori
Linear programming atau pemrograman linear merupakan cara yang sering digunakan untuk
menentukan tujuan-tujuan matematis berkaitan dengan maksimalisasi dan minimalisasi, dimana
untuk mencapai tujuan ini selalu terdapat hambatan (contraints) berupa keterbatasan sumberdaya.
Tujuan maksimalisasi biasanya ditujukan untuk mencari profit maksimum yang bisa didapatkan
dengan mengalokasikan sumberdaya pada penggunaan yang optimum. Sedangkan fungsi
minimalisasi biasanya digunakan untuk meminimumkan biaya produksi yang ada. Sering terdapat
bentrok antara kepentingan untuk meminimumkan biaya atau memaksimumkan profit pada
realitanya, namun semua itu bergantung pada berbagai pertimbangan managerial lainnya.
Sesuai dengan namanya, pemrograman ini hanya dapat dilakukan untuk persamaanpersamaan linear, selain itu pemrograman ini tidak dapat dilakukan. Syarat-syarat pemrograman
linear dijabarkan sebagai berikut,
1. adanya variabel keputusan yang dinyatakan dalam simbol matematik dan
variabel
dikatakan secara eksplisit berkontirbusi pada laba. Begitupun sebaliknya jika dalam kasus
diperintahkan untuk meminimumkan biaya, maka cari variabel-variabel apa yang berhubungan
langsung dengan biaya pada kasus tersebut. Perlu diingat semua fungsi yang ada, baik itu fungsi
tujuan maupun fungsi kendala semuanya adalah persamaan linear.
Untuk fungsi kendala, biasanya fungsi ini terdiri lebih dari satu persamaan, tergantung pada
banyaknya variabel-variabel dalam kasus yang membatasi tujuan/perintah dalam kasus, entah itu
membatasi mencapai profit ataupun membatasi dalam meminimalkan biaya (ditunjukkan dengan
adanya petunjuk berupa batas maksimum penggunaan sumberdaya). Sebagai contoh, ketika
perusahaan sandal Bubu dan Cherry ingin memaksimalkan profit, maka pasti akan disebutkan
adanya variabel-variabel pembatas, entah dikatakan secara eksplisit ataupun implisit, seperti
misalnya ada batasan penggunaan mesin-mesin, ataupun persediaan bahan baku, batasan jam kerja;
semua itu merupakan variabel pembatas/penghambat untuk mencapai profit dan juga pembatas
untuk meminimalkan biaya. Masalahnya sekarang, kita perlu untuk menyusun sistem persamaan
dari fungsi-fungsi pembatas ini, dimana variabel penyusun masing-masing persamaan pembatas
sama satu sama lain (artinya sama dalam hal satuannya juga makna deskriptifnya), yang
membedakan adalah koefisien dan batas maksimumnya. Ciri paling mudah untuk membuat sistem
persamaan dari fungsi kendala ini adalah dengan melihat petunjuk dalam kasus, mana yang
memberikan informasi batas maksimum (Ex. Batas penggunaan mesin 1 adalah 8 jam, maka jam
kerja mesin 1 merupakan persamaan kendala, dengan variabel-variabel penyusunnya adalah
variabel yang terkait dengan lama penggunaan mesin 1; jika diketahui batas maksimum penggunaan
mesin 2 adalah 5 jam, maka jam kerja mesin 2 adalah persamaan kendala dengan variabel-variabel
penyusunnya berkaitan dengan lama penggunaan mesin 2; ini artinya satuan untuk persamaan
kendala ini harus satuan jam).
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan linear programming adalah pada penulisan
matematis batasan kerja sumberdaya (misal mesin 1 yang batas maksimumnya bekerja adalah 8
jam), maka tanda yang digunakan dalam penyusunan persamaan kendala mesin 1 adalah kurang
dari sama dengan (), ini menandakan bahwa penggunaan mesin satu hanya dapat digunakan pada
jam kerja kurang dari atau sama dengan 8 jam, begitupun untuk mesin-mesin lainnya jika ada.
Tanda penghubung untuk masing-masing variabel dalam fungsi kendala pada umumnya adalah
tanda tambah (+), mengingat batasan kerja mesin misalnya merupakan batas maksimum dari
akumulasi variabel-variabel yang menggunakan mesin tersebut.
Contoh kasus:
Perusahaan sandal membuat dua macam produk dengan merk Bubu dan Cherry. Sandal merk
Bubu solnya terbuat dari karet dan sandal Cherry solnya terbuat dari kulit sehingga dibutuhkan 3
mesin untuk memproduksinya.
Mesin 3 membuat bagian atas sandal dan melakukan perakitan (assembly) bagian atas
dengan sol
Setiap 1 lusin sandal merk Bubu mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam kemudian
tanpa melalui mesin 2 dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedangkan sandal merk Cherry tidak
diproses di mesin 1 tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimal setiap hari untuk mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam,
dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sandal merk Bubu adalah Rp
30.000,- sedangkan merk Cherry adalah Rp 50.000,-. Tentukan berapa lusin sandal merk Bubu dan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com
j. akan terlihat simbol X1 dan X2, ganti simbol-simbol ini dengan B dan C
sebagai variabel yang telah kita tentukan sebelumnya
k. pada baris Maximize antara perpotongannya dengan kolom B dan C isikan
masing-masing nilai koefisien variabel B dan C yang telah kita tentukan pada persamaan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com
tujuan (fungsi tujuan). Ini dikarenakan pada baris Maximize merupakan baris fungsi
tujuan yang kita cari.
l. pada baris bertuliskan Constraint 1 hingga Constraint 3 kita ganti namanya dengan
Mesin 1 hingga Mesin 3.
m. masukkan kooefisiennya masing-masing dari fungsi kendala mesin 1 hingga mesin 3
sesuai dengan kolom variabel B dan C tadi. Sedangkan pada kolom RHS masukkan nilai
maksimum jam kerja masing-masing mesin. Jangan lupa untuk memastikan tanda <=
terpilih pada tabel yang kita isikan ini.
n. klik Solve pada pilihan icon yang tersedia.
o. hasil akan muncul dan siap untuk diinterpretasikan!
3. Interpretasi Hasil
Hasil pengolahan software di atas akan mengeluarkan beberapa jendela-jendela hasil analisa
yang secara default dalam kondisi minimized. Kita bahas satu per satu untuk ini.
1. Buka jendela Linear Programming Results dan akan tampak jendela seperti berikut
2. Perhatikan nilai-nilai pada baris Solution yang berpotongan dengan pada kolom X1 dan
X2 (nama kolom X1 dan X2 disini karena belum diganti menjadi B dan C), kita mendapati
angka 0,8333 untuk kolom X1 dan 5 pada kolom X2. Nilai-nilai ini merupakan banyaknya
kuantitas sandal merk Bubu (direpresentasikan dengan variabel X1) dan Cherry
(direpresentasikan dengan variabel X2) yang dapat memberikan keuntungan maksimum bagi
perusahaan (jangan lupa kuantitas ini dalam satuan lusin). Besarnya profit maksimum yang
dapat dihasilkan dari kombinasi produksi sandal Bubu dan Cherry ini dapat dilihat pada
kolom RHS di baris Solution, yaitu sebesar Rp 275.000,00.
4. Pada jenis sepatu Bubu diperoleh batas-bawah (Lower Bound) dengan nilai nol, dan batasatas (Upper Bound) sebesar 60.000; sedangkan pada jenis sepatu Cherry diperoleh batasbawah sebesar 25.000 dan batas-atas tak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien dapat diubah sesuai batas-bawah serta batas-atas yang dianjurkan, karena pada
rentang nilai koefisien fungsi tujuan tidak akan mengubah nilai optimalnya.
Reduced Cost menunjukkan seberapa besar nilai koefisien fungsi tujuan dari masingmasing variabel harus ditambah agar variabel keputusan tersebut bernilai positif pada solusi
optimal. Karena nilai tabel di atas 0, maka nilai koefisien fungsi tujuannya sudah positif.
Dual value menunjukkan nilai dari setiap jam waktu kerja pada solusi optimal. Pada
mesin 2 nilainya adalah 8.333 sedangkan mesin 3 nilainya 5.000 dengan artian pendapatan
akan bertambah Rp 8.333 dan Rp 5.000 jika menambah 1 jam kerja untuk mesin 2 dan
mesin 3. Sedangkan slack/surplus adalah sisa jam yang tidak digunakan dalam proses
produksi mesin 1 yaitu sebesar 6,333 sedangkan penggunaan mesin 1 belum optimal karena
kapasitas original valuenya sebesar 8 jam, sehingga mesin hanya bekerja sejumlah 1,67 jam.
5. Pada jendela Graphic dapat dilihat hasil pengeplotan seperti pada gambar di bawah ini,
6. Grafik yang ditampilkan ini merupakan grafik yang menunjukkan hasil analisa persamaan
lienar yang kita cari tadi dengan bantuan software POM-QM for Windows. Penentuan titik
kombinasi optimum dapat diketahui dengan melihat grafik yang didapat dengan
pengoperasian software QM for Windows. Titik-titik potong grafik pada daerah berdasarkan
persamaan dimasukkan ke dalam fungsi kendala. Dari 4 titik yang terbentuk, diperoleh
kombinasi optimum
dengan nilai
menunjukkan bahwa produksi optimal perusahaan diperoleh saat nilai X1 dan X2 sebesar
nilai tersebut. Pada grafik juga terdapat garis ungu putus-putus, yakni garis Isoprofit line,
dimana menunjukkan bahwa sepanjang garis tersebut memiliki nilai keuntungan yang sama,
tetapi dengan kombinasi output yang berbeda.
perusahaan untuk masingmasing karyawan sesuai dengan jenis pekerjaan adalah sesuai dengan
tabel matrik biaya.
Permasalahannya adalah bagaimana menempatkan karyawan tersebut untuk masing masing
pekerjaan agar dihasilkan biaya yang minimal.
Tabel Matriks Biaya
Karyawan
Pekerjaan
Ari
Adi
Kaka
Kiki
15
20
18
22
14
16
21
17
25
20
23
20
17
18
18
16
6. silakan mengganti notasi Machine 1 dst dengan nama pekerja yang ada, yaitu Ari, Adi,
Kaka, dan Kiki; sedangkan Job 1 dst diganti dengan notasi A hingga D.
7. pada kolom-kolom nilai nol diganti dengan ongkos kerja dari masing-masing pekerja pada
job tertentu sesuai dengan tabel matriks biaya.
8. Klik icon Solve
9. hasil pengolahan data akan menunjukkan jendela-jendela yang secara default berada pada
posisi minimized.
Cara Interpretasi hasil olahan data
1. pada jendela Assignment tampak hasil sebagai berikut
2. cell pada tabel yang memiliki tanda assign menandakan bahwa upah itu merupakan
kombinasi yang paling minimal. Pada contoh di atas, kombinasi upah minimal merupakan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com
Ari untuk tugas B; Adi untuk tugas C; Kaka untuk tugas A; dan Kiki untuk tugas D; masingmasing dengan upah 14; 20; 18; dan 16.
3. pada jendela Marginal Costs
4. nampak tabel di atas sebagian berisikan beberapa angka. Angka-angka ini merupakan
tambahan biaya jika saja perusahaan memaksakan penggunaan karyawan yang tidak
dianjurkan. Tambahan biaya ini berdasarkan biaya total. Dari tabel tersebut diketahui bahwa
apabila tugas A dikerjakan ADI maka total biaya akan bertambah 4 dan apabila dikerjakan
oleh KIKI maka biaya akan bertambah 6. Untuk tugas B apabila dikerjakan ADI biaya
bertambah 1, dikerjakan KAKA biaya ditambah 4 dan apabila dikerjakan KIKI biaya
bertambah 2. Sedangkan tugas C dikerjakan ARI maka biaya bertambah 6, dikerjakan
KAKA maka bertambah 1, untuk tugas D jika dikerjakan ARI maka biaya bertambah 2
begitupun bila dikerjakan oleh ADI maka biaya akan bertambah 2.
Fungsi Transportasi (Transportation)
Fungsi transportasi digunakan untuk memberikan rekomendasi pengalokasian alat-alat
transportasi yang dapat meminimalkan biaya. Untuk lebih jelasnya dijelaskan berikut.
Contoh kasus:
Suatu perusahaan yang mempunyai 3 buah pabrik di W, H, P. Perusahaan menghadapi
masalah alokasi hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut ke gudang-gudang penjualan di A, B,
C. Kapasitas Pabrik W, H dan P berturut turut adalah 90, 60 dan 50 ton. Kebutuhan Gudang A, B
dan C, berturut-turut adalah 50, 110 dan 40 ton. Biaya Pengangkutan setiap ton disajikan pada tabel
berikut:
Tabel Biaya pengangkutan setiap ton dari pabrik W, H, P, ke gudang A, B, C
Dari
Pabrik W
Pabrik H
Pabrik P
Ke gudang A
20
15
25
2. Optimal Cost menunjukan biaya yang paling minimal yang dapat dilakukan perusahaan,
yaitu Rp 1.890,00. Angka-angka yang muncul pada cell tabel ini merupakan banyak
kuantitas barang (dalam ton) yang harus dikirimkan dari pabrik terkait pada gudang-gudang
tujuan yang disarankan.
3. pada jendela Marginal Costs seperti berikut,
4. ini menunjukan besarnya biaya tambahan yang harus dikeluarkan dari biaya minimum oleh
perusahaan ketika perusahaan tidak mengikuti anjuran yang telah diberikan sebelumnya.
Ingat, untuk tabel ini satuannya adalah Rupiah karena ini menunjukan biaya.
5. sekarang perhatikan jendela Shipment with Cost berikut,
6. tabel ini menunjukan rincian banyaknya biaya yang harus dikirimkan masing-masing pabrik
ke masing-masing gudang tujuan dengan kuantitas produk yang harus dibawa. Yang ada
satuan $ menunjukan biayanya, sedangkan yang hanya berupa angka menunjukan kuantitas
barang yang harus dikirim.