Anda di halaman 1dari 15

LINEAR PROGRAMMING

1. Tinjauan Teori
Linear programming atau pemrograman linear merupakan cara yang sering digunakan untuk
menentukan tujuan-tujuan matematis berkaitan dengan maksimalisasi dan minimalisasi, dimana
untuk mencapai tujuan ini selalu terdapat hambatan (contraints) berupa keterbatasan sumberdaya.
Tujuan maksimalisasi biasanya ditujukan untuk mencari profit maksimum yang bisa didapatkan
dengan mengalokasikan sumberdaya pada penggunaan yang optimum. Sedangkan fungsi
minimalisasi biasanya digunakan untuk meminimumkan biaya produksi yang ada. Sering terdapat
bentrok antara kepentingan untuk meminimumkan biaya atau memaksimumkan profit pada
realitanya, namun semua itu bergantung pada berbagai pertimbangan managerial lainnya.
Sesuai dengan namanya, pemrograman ini hanya dapat dilakukan untuk persamaanpersamaan linear, selain itu pemrograman ini tidak dapat dilakukan. Syarat-syarat pemrograman
linear dijabarkan sebagai berikut,
1. adanya variabel keputusan yang dinyatakan dalam simbol matematik dan

variabel

keputusan ini tidak negatif;


2. adanya fungsi tujuan dari variabel keputusan yang menggambarkan kriteria pilihan terbaik.
Fungsi ini harus dibuat dalam suatu sel fungsi linier yang dapat berupa maksimum atau
minimum;
3. adanya kendala sumber daya yang dibuat dalam satu set fungsi linier.
Fungsi tujuan biasanya dilambangkan dengan huruf Z. Fungsi ini merupakan fungsi yang
ingin dicapai, entah itu untuk dimaksimalkan ataupun diminimalkan tergantung dari tujuan kita.
Fungsi tujuan dicirikan dengan perintah pada soal apakah itu untuk memaksimalkan laba/profit atau
meminimalkan biaya dan sebagainya. Untuk membentuk fungsi tujuan ini, coba perhatikan pada
kasus yang diamati lalu lihat perintah akhir pada kasus tersebut. Ketika perintah kasus itu
memaksimalkan ataupun meminimalkan, lalu coba lihat lebih seksama lagi petunjuk apa yang
berkaitan langsung dengan proses pemaksimalan atau peminimuman sesuai dengan perintah kasus.
Dari variabel-variabel yang dikatakan secara eksplisit berkaitan langsung dengan perintah akhir
pada kasus, kita sudah dapat membentuk fungsi tujuan kita. Sebagai contoh, jika ada perusahaan
sandal yang memproduksi sandal merk Bubu dan Cherry kemudian dalam kasus itu kita diminta
untuk memaksimalkan profit perusahaan, maka selanjutnya yang kita lakukan adalah melihat
variabel-variabel apa yang berkaitan langsung dengan perintah soal, yaitu variabel-variabel yang
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

dikatakan secara eksplisit berkontirbusi pada laba. Begitupun sebaliknya jika dalam kasus
diperintahkan untuk meminimumkan biaya, maka cari variabel-variabel apa yang berhubungan
langsung dengan biaya pada kasus tersebut. Perlu diingat semua fungsi yang ada, baik itu fungsi
tujuan maupun fungsi kendala semuanya adalah persamaan linear.
Untuk fungsi kendala, biasanya fungsi ini terdiri lebih dari satu persamaan, tergantung pada
banyaknya variabel-variabel dalam kasus yang membatasi tujuan/perintah dalam kasus, entah itu
membatasi mencapai profit ataupun membatasi dalam meminimalkan biaya (ditunjukkan dengan
adanya petunjuk berupa batas maksimum penggunaan sumberdaya). Sebagai contoh, ketika
perusahaan sandal Bubu dan Cherry ingin memaksimalkan profit, maka pasti akan disebutkan
adanya variabel-variabel pembatas, entah dikatakan secara eksplisit ataupun implisit, seperti
misalnya ada batasan penggunaan mesin-mesin, ataupun persediaan bahan baku, batasan jam kerja;
semua itu merupakan variabel pembatas/penghambat untuk mencapai profit dan juga pembatas
untuk meminimalkan biaya. Masalahnya sekarang, kita perlu untuk menyusun sistem persamaan
dari fungsi-fungsi pembatas ini, dimana variabel penyusun masing-masing persamaan pembatas
sama satu sama lain (artinya sama dalam hal satuannya juga makna deskriptifnya), yang
membedakan adalah koefisien dan batas maksimumnya. Ciri paling mudah untuk membuat sistem
persamaan dari fungsi kendala ini adalah dengan melihat petunjuk dalam kasus, mana yang
memberikan informasi batas maksimum (Ex. Batas penggunaan mesin 1 adalah 8 jam, maka jam
kerja mesin 1 merupakan persamaan kendala, dengan variabel-variabel penyusunnya adalah
variabel yang terkait dengan lama penggunaan mesin 1; jika diketahui batas maksimum penggunaan
mesin 2 adalah 5 jam, maka jam kerja mesin 2 adalah persamaan kendala dengan variabel-variabel
penyusunnya berkaitan dengan lama penggunaan mesin 2; ini artinya satuan untuk persamaan
kendala ini harus satuan jam).
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan linear programming adalah pada penulisan
matematis batasan kerja sumberdaya (misal mesin 1 yang batas maksimumnya bekerja adalah 8
jam), maka tanda yang digunakan dalam penyusunan persamaan kendala mesin 1 adalah kurang
dari sama dengan (), ini menandakan bahwa penggunaan mesin satu hanya dapat digunakan pada
jam kerja kurang dari atau sama dengan 8 jam, begitupun untuk mesin-mesin lainnya jika ada.
Tanda penghubung untuk masing-masing variabel dalam fungsi kendala pada umumnya adalah
tanda tambah (+), mengingat batasan kerja mesin misalnya merupakan batas maksimum dari
akumulasi variabel-variabel yang menggunakan mesin tersebut.

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

2. Alur Kerja Linear Programming


Berikut disajikan diagram alir pengerjaan Linear Programming,

Fungsi ini disusun oleh variabel2 yg berkaitan


langsung dgn pembentukan tujuan yg diperintahkan
dlm kasus. Ex: kontribusinya pada profit atau biaya.
Fungsi tujuan ini diarahkan untuk
maksimalisasi atau minimalisasi

Fungsi ini terdiri lbh dr 1 persamaan, yg membentuk


sistem persamaan linear. Variabel-variabel penyusunnya sama
untuk setiap persamaannya & dicirikan ada batasan nilai untuk
akumulasi penggunaan variabel-variabel penyusunnya.

Contoh kasus:
Perusahaan sandal membuat dua macam produk dengan merk Bubu dan Cherry. Sandal merk
Bubu solnya terbuat dari karet dan sandal Cherry solnya terbuat dari kulit sehingga dibutuhkan 3
mesin untuk memproduksinya.

Mesin 1 membuat sol karet

Mesin 2 membuat sol kulit

Mesin 3 membuat bagian atas sandal dan melakukan perakitan (assembly) bagian atas
dengan sol
Setiap 1 lusin sandal merk Bubu mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam kemudian

tanpa melalui mesin 2 dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedangkan sandal merk Cherry tidak
diproses di mesin 1 tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimal setiap hari untuk mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam,
dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sandal merk Bubu adalah Rp
30.000,- sedangkan merk Cherry adalah Rp 50.000,-. Tentukan berapa lusin sandal merk Bubu dan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

Cherry harus dibuat untuk memaksimalkan laba?


Langkah Penyelesaian:
1. Terlebih dahulu kita menentukan variabel-variabel yang ada. Untuk membantu
memahaminya, diberikan tanda warna yang bersesuaian dengan apa yang dijelaskan pada
masing-masing poin. Ini semata-mata untuk memberikan dasar pemahaman untuk
menemukan hubungan dari masing-masing pentunjuk yang diberikan, jika teman-teman
merasa sudah paham, penjabaran berikut dapat diloncati ke tahap nomor 2, yaitu penentuan
fungsi tujuan.
Dari petunjuk yang ada diketahui,
a. adanya elemen (bukan variabel) kuantitas merakit sandal untuk merk Bubu dan Cherry
pada masing-masing mesin yang ada, yaitu satuannya lusin, sedangkan ada juga satuan
kecepatan merakit berupa jam/lusin bagi setiap mesin untuk mengerjakan perakitan
sandal. Yang dimaksud elemen di sini yaitu 2 jam/lusin untuk membuat sandal Bubu di
mesin 1. Kita tandai dengan notasi matematis sebagai 2B, dengan B menunjukan
variabel kuantitas sandal Bubu dalam satuan lusin dan koefisien bernilai 2 ini
menunjukkan jam/lusinini memberikan kemudahan kalkulasi bagi kita untuk
mencapai satuan jam ketika koefisien yang satuannya jam/lusin dikalikan dengan
variabelnya yang satuannya lusin, sengaja kita arahkan agar satuan akhirnya adalah
jam karena kita diberi petunjuk bahwa fungsi penghambat ini berdasarkan jam kerja
maksimal dari tiap mesin (lihat penjabaran pada poin ke-b di bawah ini).
Kemudian sandal Bubu dari mesin 1 diproses ke mesin 3 dengan kecepatan 6
jam/lusinnya, sehingga notasi matematisnya adalah 6B, dengan variabel B adalah
kuantitas sandal Bubu dalam lusin, sedangkan nilai koefisien 6 menunjukan satuan
jam/lusin pula. Lanjutkan cara serupa untuk sandal merk Cherry yang dikerjakan pada
mesin 2 dan mesin 3.
b. ada variabel batas maksimum jam kerja untuk masing-masing mesin, satuannya jam.
Maksimum jam kerja mesin 1 adalah 8 jam, dst. ini adalah penanda banyaknya fungsi
kendala yang ada, dalam hal ini akan dibuat 3 persamaan kendala karena ada 3 mesin
yang jam kerjanya membatasi produksi sandal.
c. Adanya variabel profit dengan satuan Rupiah per lusinnya untuk sandal Bubu dan
Cherry. Kita notasikan sebagai 30.000B dan 50.000C; dengan B menunjukan kuantitas
sandal Bubu dalam satuan lusin, sedangkan C menunjukan kuantitas sandal Cherry
dalam satuan lusin pula. Masing-masing koefisien menunjukkan satuan Rupiah/lusin
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

dengan analogi sama seperti pada poin ke-a di atas.


2. Langkah berikutnya adalah pembuatan fungsi tujuan f(Z), dimana petunjuk ini dapat
ditemukan secara jelas pada perintah soal. Pada kasus ini, diminta untuk memaksimalkan
profit dari produksi sandal merk Bubu maupun Cherry. Kita diminta untuk memberikan
kombinasi berapa banyaknya perusahaan untuk memproduksi sandal Bubu dan Cherry
sehingga laba perusahaan dapat maksimal. Karena maksimalisasi profit ini yang diminta,
maka kita sisa mencari variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi peningkatan profit
ini. Pada soal di atas, blok warna hijau menunjukan sumbangan produksi setiap lusin sandal
merk Bubu dan Cherry terhadap laba perusahaan, ini adalah elemen-elemen fungsi tujuan
kita karena mempengaruhi laba secara langsung.
Dapat kita susun persamaannya sebagai berikut:
Z = 30.000B + 50.000C
Z merupakan profit maksimal yang ingin dicapai (satuannya Rupiah); sedangkan B dan C
adalah banyaknya sandal Bubu dan Cherry dengan satuan lusin; masing-masing koefisien
satuannya Rupiah/lusin.
3. Untuk menentukan fungsi kendala kita cukup melihat pembatas penggunaan sumberdaya,
dalam hal ini batasan jam kerja penggunaan mesin adalah pembatas produksi sandal.
a. Terdapat 3 mesin yang membatasi, yaitu mesin 1, 2, dan 3. Masing-masing dibatasi oleh
satuan kerja jam yaitu 8; 15; dan 30 jam. Maka kita buatkan batas-atas (maksimum)
kerja ketiga mesin itu sebagai berikut,
. 8 jam mesin 1
. 15 jam mesin 2
. 30 jam mesin 3
tanda titik-titik di atas nantinya kita isikan dengan variabel-variabel penyusunnya!
b. Karena kita mendapati fungsi kendalanya mengarah pada jam kerja penggunaan mesin,
maka kita perlu menyusun elemen-elemen yang sudah kita temukan pada tahap 1a di
atas sesuai dengan penggunaan jenis mesin. Sekarang kita lihat elemen apa saja yang
menggunakan mesin 1, mesin 2, dan mesin 3. Pada kasus ini, kita dapatkan elemenelemen tersebut adalah sebagai berikut,
2B + 0C 8 jam mesin 1 (artinya pada mesin 1 yang menggunakan hanya sandal
Bubu, sedangkan sandal Cherry tidak menggunakan mesin 1, sehingga kita beri
koefisien nol jam/lusin)
0B + 3C 15 jam mesin 2 (penjelasan sama dengan sebelumnya)
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

6B + 5C 30 jam mesin 3 (artinya yang menggunakan mesin 3 adalah pada


pembuatan sandal Bubu dan sandal Cherry)
Jangan lupa diperhatikan bahwa satuan untuk semua koefisiennya ini adalah jam/lusin;
sedangkan semua variabel B dan C satuannya adalah lusin!
4. Langkah berikutnya adalah analisa menggunakan software POM-QM for Windows
a. buka aplikasi POM-QM for Windows
b. klik menu Module Linear Programming
c. Klik File New
d. akan muncul jendela dialog Create Data Set for Linear Programming
e. pada kolom title silakan diisikan untuk judul analisa yang bersangkutan
f. kolom number of constraints menunjukan banyaknya kendala yang ada, dalam kasus
ini terdapat 3 kendala, maka rubah nilainya menjadi 3.
g. kolom Number of variables menunjukan banyaknya variabel penyusun persamaan
kendala kita, dalam hal ini hanya ada 2 variabel yang menyusun ketiga persamaan
kendala kita, yaitu kuantitas sandal Bubu dan Cherry yang masing-masing dinotasikan
sebagai variabel B dan C.
h. pada kolom Objective pastikan telah tertandai Maximize klik Ok
i. akan muncul tabel seperti terlihat di bawah ini

j. akan terlihat simbol X1 dan X2, ganti simbol-simbol ini dengan B dan C
sebagai variabel yang telah kita tentukan sebelumnya
k. pada baris Maximize antara perpotongannya dengan kolom B dan C isikan
masing-masing nilai koefisien variabel B dan C yang telah kita tentukan pada persamaan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

tujuan (fungsi tujuan). Ini dikarenakan pada baris Maximize merupakan baris fungsi
tujuan yang kita cari.
l. pada baris bertuliskan Constraint 1 hingga Constraint 3 kita ganti namanya dengan
Mesin 1 hingga Mesin 3.
m. masukkan kooefisiennya masing-masing dari fungsi kendala mesin 1 hingga mesin 3
sesuai dengan kolom variabel B dan C tadi. Sedangkan pada kolom RHS masukkan nilai
maksimum jam kerja masing-masing mesin. Jangan lupa untuk memastikan tanda <=
terpilih pada tabel yang kita isikan ini.
n. klik Solve pada pilihan icon yang tersedia.
o. hasil akan muncul dan siap untuk diinterpretasikan!

3. Interpretasi Hasil
Hasil pengolahan software di atas akan mengeluarkan beberapa jendela-jendela hasil analisa
yang secara default dalam kondisi minimized. Kita bahas satu per satu untuk ini.
1. Buka jendela Linear Programming Results dan akan tampak jendela seperti berikut

2. Perhatikan nilai-nilai pada baris Solution yang berpotongan dengan pada kolom X1 dan
X2 (nama kolom X1 dan X2 disini karena belum diganti menjadi B dan C), kita mendapati
angka 0,8333 untuk kolom X1 dan 5 pada kolom X2. Nilai-nilai ini merupakan banyaknya
kuantitas sandal merk Bubu (direpresentasikan dengan variabel X1) dan Cherry
(direpresentasikan dengan variabel X2) yang dapat memberikan keuntungan maksimum bagi
perusahaan (jangan lupa kuantitas ini dalam satuan lusin). Besarnya profit maksimum yang
dapat dihasilkan dari kombinasi produksi sandal Bubu dan Cherry ini dapat dilihat pada
kolom RHS di baris Solution, yaitu sebesar Rp 275.000,00.

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

3. Pada jendela Ranging akan nampak tabel seperti berikut

4. Pada jenis sepatu Bubu diperoleh batas-bawah (Lower Bound) dengan nilai nol, dan batasatas (Upper Bound) sebesar 60.000; sedangkan pada jenis sepatu Cherry diperoleh batasbawah sebesar 25.000 dan batas-atas tak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien dapat diubah sesuai batas-bawah serta batas-atas yang dianjurkan, karena pada
rentang nilai koefisien fungsi tujuan tidak akan mengubah nilai optimalnya.
Reduced Cost menunjukkan seberapa besar nilai koefisien fungsi tujuan dari masingmasing variabel harus ditambah agar variabel keputusan tersebut bernilai positif pada solusi
optimal. Karena nilai tabel di atas 0, maka nilai koefisien fungsi tujuannya sudah positif.
Dual value menunjukkan nilai dari setiap jam waktu kerja pada solusi optimal. Pada
mesin 2 nilainya adalah 8.333 sedangkan mesin 3 nilainya 5.000 dengan artian pendapatan
akan bertambah Rp 8.333 dan Rp 5.000 jika menambah 1 jam kerja untuk mesin 2 dan
mesin 3. Sedangkan slack/surplus adalah sisa jam yang tidak digunakan dalam proses
produksi mesin 1 yaitu sebesar 6,333 sedangkan penggunaan mesin 1 belum optimal karena
kapasitas original valuenya sebesar 8 jam, sehingga mesin hanya bekerja sejumlah 1,67 jam.

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

5. Pada jendela Graphic dapat dilihat hasil pengeplotan seperti pada gambar di bawah ini,

6. Grafik yang ditampilkan ini merupakan grafik yang menunjukkan hasil analisa persamaan
lienar yang kita cari tadi dengan bantuan software POM-QM for Windows. Penentuan titik
kombinasi optimum dapat diketahui dengan melihat grafik yang didapat dengan
pengoperasian software QM for Windows. Titik-titik potong grafik pada daerah berdasarkan
persamaan dimasukkan ke dalam fungsi kendala. Dari 4 titik yang terbentuk, diperoleh
kombinasi optimum

dengan nilai

X1 sebesar 0.83 dan X2 dengan nilai 5. Nilai ini

menunjukkan bahwa produksi optimal perusahaan diperoleh saat nilai X1 dan X2 sebesar
nilai tersebut. Pada grafik juga terdapat garis ungu putus-putus, yakni garis Isoprofit line,
dimana menunjukkan bahwa sepanjang garis tersebut memiliki nilai keuntungan yang sama,
tetapi dengan kombinasi output yang berbeda.

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

4. Penerapan LP pada Kasus Lainnya


Penerapan pemrograman linear ini juga dapat dilakukan untuk memutuskan persoalan pada
penugasan (assignment) maupun distribusi logistik misalnya. Akan dijelaskan satu per satu untuk
kasus-kasus ini.
Fungsi Penugasan (Assignment)
Dasar dari fungsi penugasan ini adalah untuk menemukan kombinasi penggunaan berbagai
karyawan lepas yang upahnya berbeda satu sama lain karena skill yang juga beragam untuk
berbagai jenis pekerjaan. Perusahaan dituntut untuk menekan upah karyawan-karyawan ini
seminimal mungkin. Dalam hal ini kita tidak memperhatikan kualitas kerja mereka, karena kita
menganggap semuanya memberikan kinerja yang sama. Berikut adalah contoh kasusnya,
Contoh Kasus:
Suatu perusahaan mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda yaitu A, B, C dan D untuk diselesaikan
oleh 4 karyawan, yaitu karyawan Ari, Adi, Kaka dan Kiki.

Biaya yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk masingmasing karyawan sesuai dengan jenis pekerjaan adalah sesuai dengan
tabel matrik biaya.
Permasalahannya adalah bagaimana menempatkan karyawan tersebut untuk masing masing
pekerjaan agar dihasilkan biaya yang minimal.
Tabel Matriks Biaya
Karyawan
Pekerjaan

Ari

Adi

Kaka

Kiki

15

20

18

22

14

16

21

17

25

20

23

20

17

18

18

16

Langkah penyelesaian dengan POM-QM for Windows


1. klik Module Assignment
2. klik menu File New
3. akan muncul kotak dialog Create Data Set for Assignment; pada kolom Number of Jobs
dimasukkan banyaknya jenis pekerjaan yang ada, yaitu 4 pekerjaan (mulai dari jenis
pekerjaan A hingga D); pada kotak dialog Number of Machines dimasukkan banyaknya
pekerja yang dapat melakukan tugas-tugas tadi, yaitu 4 orang.
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

4. Perhatikan bahwa pada kolom Objective harus terpilih Minimize klik OK


5. Akan muncul tabel seperti berikut

6. silakan mengganti notasi Machine 1 dst dengan nama pekerja yang ada, yaitu Ari, Adi,
Kaka, dan Kiki; sedangkan Job 1 dst diganti dengan notasi A hingga D.
7. pada kolom-kolom nilai nol diganti dengan ongkos kerja dari masing-masing pekerja pada
job tertentu sesuai dengan tabel matriks biaya.
8. Klik icon Solve
9. hasil pengolahan data akan menunjukkan jendela-jendela yang secara default berada pada
posisi minimized.
Cara Interpretasi hasil olahan data
1. pada jendela Assignment tampak hasil sebagai berikut

2. cell pada tabel yang memiliki tanda assign menandakan bahwa upah itu merupakan
kombinasi yang paling minimal. Pada contoh di atas, kombinasi upah minimal merupakan
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

Ari untuk tugas B; Adi untuk tugas C; Kaka untuk tugas A; dan Kiki untuk tugas D; masingmasing dengan upah 14; 20; 18; dan 16.
3. pada jendela Marginal Costs

4. nampak tabel di atas sebagian berisikan beberapa angka. Angka-angka ini merupakan
tambahan biaya jika saja perusahaan memaksakan penggunaan karyawan yang tidak
dianjurkan. Tambahan biaya ini berdasarkan biaya total. Dari tabel tersebut diketahui bahwa
apabila tugas A dikerjakan ADI maka total biaya akan bertambah 4 dan apabila dikerjakan
oleh KIKI maka biaya akan bertambah 6. Untuk tugas B apabila dikerjakan ADI biaya
bertambah 1, dikerjakan KAKA biaya ditambah 4 dan apabila dikerjakan KIKI biaya
bertambah 2. Sedangkan tugas C dikerjakan ARI maka biaya bertambah 6, dikerjakan
KAKA maka bertambah 1, untuk tugas D jika dikerjakan ARI maka biaya bertambah 2
begitupun bila dikerjakan oleh ADI maka biaya akan bertambah 2.
Fungsi Transportasi (Transportation)
Fungsi transportasi digunakan untuk memberikan rekomendasi pengalokasian alat-alat
transportasi yang dapat meminimalkan biaya. Untuk lebih jelasnya dijelaskan berikut.
Contoh kasus:
Suatu perusahaan yang mempunyai 3 buah pabrik di W, H, P. Perusahaan menghadapi
masalah alokasi hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut ke gudang-gudang penjualan di A, B,
C. Kapasitas Pabrik W, H dan P berturut turut adalah 90, 60 dan 50 ton. Kebutuhan Gudang A, B
dan C, berturut-turut adalah 50, 110 dan 40 ton. Biaya Pengangkutan setiap ton disajikan pada tabel
berikut:
Tabel Biaya pengangkutan setiap ton dari pabrik W, H, P, ke gudang A, B, C
Dari
Pabrik W
Pabrik H
Pabrik P

Ke gudang A
20
15
25

Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)


Ke gudang B
Ke gudang C
5
8
20
10
10
19
Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

Langkah penyelesaian dengan POM-QM for Windows


1. klik Module pada jendela awal software Transportation
2. klik File New
3. setelah muncul kotak dialog bernama Create Data Set for Transportation, perhatikan
kolom Number of Sources dan isikan seberapa banyak pabrik yang ada, yaitu 3.
4. pada kolom Number of Destinations diisikan seberapa banyak gudang tujuan, yaitu 3;
pastikan pada Objective telah terpilih Minimize klik OK.
5. maka akan muncul tabel seperti berikut,

6. silakan untuk mengganti nama Destination 1 hingga 3 menjadi Gudang A hingga C;


sedangkan Source 1 hingga Source 3 diganti dengan naman Pabrik W, H, dan P.
7. pada kolom baris Demand diisikan dengan permintaan (dalam kasus ini adalah kebutuhan
gudang-gudang yang ada); isikan bersesuaian dengan kolom nama gudangnya.
8. Pada kolom Supply diisikan dengan kemampuan pabrik untuk memproduksi; isikan
bersesuaian dengan baris nama pabriknya.
9. Isikan biaya yang ada dalam Tabel Biaya pengangkutan ke dalam cell tabel yang bersesuaian
klik icon Solve.
10. Interpretasikan hasil!

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

Cara Interpretasi hasil olahan data


1. silakan perhatikan jendela Transportation Shipment. Perlu diperhatikan bahwa satuan
yang digunakan pada tabel ini adalah unit (misalnya ton, dll), bukannya Rupiah!

2. Optimal Cost menunjukan biaya yang paling minimal yang dapat dilakukan perusahaan,
yaitu Rp 1.890,00. Angka-angka yang muncul pada cell tabel ini merupakan banyak
kuantitas barang (dalam ton) yang harus dikirimkan dari pabrik terkait pada gudang-gudang
tujuan yang disarankan.
3. pada jendela Marginal Costs seperti berikut,

4. ini menunjukan besarnya biaya tambahan yang harus dikeluarkan dari biaya minimum oleh
perusahaan ketika perusahaan tidak mengikuti anjuran yang telah diberikan sebelumnya.
Ingat, untuk tabel ini satuannya adalah Rupiah karena ini menunjukan biaya.
5. sekarang perhatikan jendela Shipment with Cost berikut,

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

6. tabel ini menunjukan rincian banyaknya biaya yang harus dikirimkan masing-masing pabrik
ke masing-masing gudang tujuan dengan kuantitas produk yang harus dibawa. Yang ada
satuan $ menunjukan biayanya, sedangkan yang hanya berupa angka menunjukan kuantitas
barang yang harus dikirim.

Kritik dan saran bisa disampaikan ke osairis.ali@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai