Anda di halaman 1dari 5

8.

Mengukur dan Mengantisipasi Eksposur Akuntansi

8.1.1

Pengertian Eksposur Akuntansi


Eksposur akuntansi atau eksposur translasi adalah mengukur seberapa jauh laporan

keungan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Eksposur
ini muncul karena adanya kebutuhan untuk mengkonversi laporan keuangan dari operasi
perusahaan di luar negeri yang menggunakan mata uang local ke dalam mata uang Negara
asal untuk tujuan konsolidasi dan pelaporan. Laporan keuangan konsolidasi umumnya
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan afiliasi di luar
negeri. Bila kurs valas berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, maka translation atau
penilaian ulang atas asset, utang, penerimaan, biaya, laba, dan rugi yang didenominasi dalam
valas akan menyebabkan laba/rugi valas. Pengukuran eksposur akuntansi ini akan berbedabeda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.

8.1.2

Metode Konversi Mata Uang


Diseluruh dunia setidaknya dikenal 4 jenis metode konversi mata uang :

1. Metode Current /Noncurent


Metode ini merupakan metode yang paling tua di antara metode konversi mata uang.
Dengan metode ini, semua asset dan kewajiban lancer dari cabang-cabang perusahaan
dikonversikan dalam mata uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat
neraca disusun. Sedang asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent),seperti
biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset
diperoleh ataupun pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di
luar negeri yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata uang local akan
meningkatkan resiko rugi (translation loss) akibat devaluasi dengan metode
current/non current begitupula sebaliknya.
2. Metode Monetary/Nonmonetary
Aset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka
panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang)
dikonversi pada kurs saat ini. Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang, asset
tetap, dan investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs historis. Pos-pos dalam
laporan laba/rugi dikonversi pada kurs rata-rata pada periode tersebut, kecuali untuk

pos penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan aset dan kewajiban non moneter.
Biaya depresiasi dan biaya penjualan dikonversi pada kurs yang sama dengan pos
dalam neraca. Akibatnya, biaya penjualan bisa saja dikonversi dengan kurs yang
berlainan dengan kurs yang digunakan untuk mengkonversi penjualan.
3. Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses
konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah
atribut suatu pos yang diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi
saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pospos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.
4. Metode Current Rate
Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan
laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasi oleh Ikatan
Akuntan Inggris, Skotlandia, dan Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaanperusahaan Inggris. Dengan metode ini, bila asset yang didenominasi dalam valas
melebihi kewajiban dalam valas, suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi
dari metode ini adalah mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap
bersih yang dinyatakan dengan kurs saat ini.

8.1.3

Mengantisipasi Eksposure Akuntansi


Metode yang dapat digunakan untuk mengantisipasi eksposure akuntansi adalah :

1. Menyesuaikan aliran dana (Shapiro, 1992: h 212-8), yaitu mengubah jumlah atau
mata uang (atau kombinasi keduanya) dari rencana aliran kas dari perusahaan induk
dan atau cabang untuk mengurangi eksposure akuntansi dalam mata uang lokal.
Caranya dapat dilakukan lewat:
- Metode Langsung
Menyatakan ekspor dalam hard currencies dan impor dinyatakan dalam mata uang
lokal, melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dinyatakan
dalam hard-currencies, dan mengganti pinjaman dalam hard-currencies dengan
-

pinjaman dalam mata uang lokal


Metode Tidak Langsung
Termasuk transfer pricing,leading dan lagging

2. Balance Sheet Edge, yang memerlukan sejumlah aset dan kewajiban yang sama pada
neraca konsolidasi perusahaan (Eiteman, et al., 1992: h. 256-9). Bila ini dapat
dilakukan untuk setiap mata uang asing, eksposur akuntansi bersih akan sama dengan
nol. Suatu perubahan kurs akan mengubah nilai exposed assets yang sama namun
pada arah yang berlainan dengan perubahan nilai exposed liabilites. Bila perusahaan
mengkonversi dengan metode-metode moneter/nonmoneter, posisi net exposed yang
sama dengan nol disebut monetary balance. Biaya dari balance sheet hedge
tergantung dari biaya peminjaman relatifnya. Bila biaya peminjaman valas, setelah
disesuaikan dengan risiko valas, lebih tinggi dibanding biaya peminjaman mata uang
perusahaan induk, balance sheet hedge mengandung biaya yang positif dan
sebaliknya. Dengan demikian, balance sheet edge merupakan kompormi mengenai
bagaimana denominasi rekening neraca diubah, yang mungkin saja dengan biaya yang
dinyatakan dalam biaya peminjaman dan efisiensi operasi, agar mencapai tingkat
proteksi valas tertentu.

8.2

Mengukur dan Mengantisipasi Eksposur Transaksi

8.2.1

Pengertian Eksposur Transaksi


Eksposur transaksi merupakan risiko terganggunya aliran kas perusahaan dimasa

mendatang akibat fluktuasi kurs valas. Eksposur transaksi mengukur perubahan nilai
kewajiban finansial yang terjadi sebelum ada perubahan kurs valas. Pusat perhatian adalah
pada perubahan aliran kas dari akibat kontrak yang telah di tandatangani.
8.2.2

Mengukur Eksposur Transaksi


Eksposur transaksi paling umum muncul adalah bila suatu perusahaan memiliki

aktiva atau pasiva yang didenominasi dalam mata uang asing. Mengukur ekpsosur transaksi
dengan cara :
1. Memproyeksi penerimaan dan pengeluaran dalam setiap mata uang asing dalam kurun
waktu tertentu
2. Menghitung keseluruhan eksposur dari semua penerimaan dan pengeluaran bersih
8.2.3

Teknik Mengatasi Eksposur Akuntansi

Eksposur transaksi dapat diatasi dengan dua cara yaitu :


1. Teknik kontraktual (contractual technique)

Forward market hedge


Perusahaan yang berada dalam posisi long akan menjual valas forward, sementara
perusahaan yang berada pada posisi short akan membeli forward tersebut. Dengan

cara ini, perusahaan dapat mematok nilai dolar dari aliran kas valas.
Money market hedge
Adalah kegiatan meminjam dan sekaligus meminjamkan dalam dua mata uang

berbeda, dengan tujuan mengunci nilai dolar dari aliran kas valas di masa mendatang.
Risk shifting
Adalah memindahkan risiko yang dapat dilakukan dengan mengekspor dalam mata
uang yang menguat nilainya dan mengimpor dalam mata uang

yang nilainya

melemah.
Pricing decisions
Adalah mengkonversi antara harga valas dan harga dolar dengan menggunakan kurs
forward, bukan kurs spot. Bila harga dolar cukup tinggi, eksportir sebaiknya
mengikuti dengan melakukan penjualan. Sebaliknya bila harga dolar dalam impor
cukup rendah, importir sebaiknya mengikuti dengan melakukan pembelian. Harga
valas merupakan rata-rata tertimbang dari kurs forward untuk penyerahan pada

tanggal tersebut.
Eksposure netting
Adalah menghilangkan eksposur dalam satu mata uang dengan eksposur dalam mata
uang yang sama atau mata uang lain, sedemikian rupa sehingga laba/rugi dalam kedua

posisi mata uang akan dapat saling meniadakan eksposur satu sama lain.
Currency risk sharing
Adalah membagi risiko mata uang dapat dilakukan dengan mengembangkan kontrak
customized hedge yang melekat pada transaksi perdagangan. Kontak ini berbentuk
klausul penyesuaian harga (price adjustment clausul), dimana harga dasar disesuiakan

untuk mencerminkan perubahan kurs tertentu.


Foregin currency options
Adalah bila aliran kas keluar dari valas tidak diketahui, maka sebaiknya membeli
currency forward, namun bila jumlah terebut diketahui, sebaiknya beli call option
pada mata uang tersebut. Bila jumlah aliran kas masuk dari valas diketahui, sebaiknya
jual currency forward, namun bila jumlah tersebut tidak diketahui, sebaiknya beli put
option pada mata uang tersebut.

2. Strategi Operasi

Apabila teknik lindungi nilai tidak tersedia, atau teralalu mahal, untuk menghilangkan
eksposur transaksi mata alternatif metode untuk setidaknya mengurangi eksposur
adalah sebagai berikut :
1. Leading and lagging
Perusahaan dapat mengunakan tindakan leading dengan mempercepat saat
pembayaran sebelum dolar mengalami apresiasi, atau tindakan lagging dengan
memperlambat pembayaran sampai depresiasi mata uang domestik usai.
2. Cross hedging
Melakukan lindungi nilai posisi terbuka pada satu mata uang dengan melakukan
lindungi nilai mata uang lainya yang amat erat korelasinya dengan mata uang
pertama.
3. Currency diversification
nilai aliran kas masuk di mas datang dari valas akan lebih stabil bila valas yang
diterima tidak berkorelasi positif.
4. Reinvoicing center
Suatu cabang perusahaan mengelola pada suatu lokasi semua eksposur transaksi
dari perdagangan intra perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai