Perka BNN 11 THN 2014
Perka BNN 11 THN 2014
NOMOR 11
TAHUN 2014
TENTANG
TATA CARA PENANGANAN TERSANGKA DAN/ATAU TERDAKWA
PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI
Menimbang
a.
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan
Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial. Bagi Pecandu Narkotika dan
Korban Penyalahgunaan Narkotika yang ditetapkan
sebagai Tersangka atau Terdakwa dalam perkara
Tindak Pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika
perlu
penanganan
secara
khusus
dengan
pengobatan
dan
perawatan
dalam
rangka pemulihan;
b.
Nomor
Pelaksanaan
Wajib
25
Lapor
Tahun
2011
Pecandu
tentang
Narkotika,
peradilan .......
peradilan
dapat
ditempatkan
dalam
Lembaga
Rehabilitasi;
c.
Pecandu
Narkotika
dan/atau
Korban
medis
dan/atau
rehabilitasi
sosial
bahwa
Pecandu
Narkotika
dan/atau
Korban
Narkotika
dalam
selama
penanganan
perkara Tindak
proses
secara
peradilan
khusus
melalui
perawatan dalam
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
1.
2009
Nomor
143,
Tambahan
Lembaran
Undang-Undang
Nomor
Tahun
2011
tentang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
25
Tahun
2011
Tahun .......
5.
Peraturan
Bersama
Ketua
Mahkamah
Agung
Indonesia, Menteri
Indonesia,
Menteri
Kesehatan
Sosial
Republik
Nasional
Republik
Indonesia
Nomor
tentang Penanganan
7.
8.
2014
Nomor
232).
MEMUTUSKAN .......
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
NARKOTIKA
DAN
KORBAN
Pecandu
Narkotika
adalah
orang
yang
menggunakan
atau
3.
4.
dikurangi
dan/atau
dihentikan
secara
tiba-tiba,
6.
Tim Asesmen Terpadu adalah tim yang terdiri dari Tim Dokter dan Tim
Hukum
yang
ditetapkan
oleh
Pimpinan
satuan
kerja
setempat
Nasional
Provinsi
dan
Badan
Narkotika
Nasional
Kabupaten/Kota.
7.
8. Rehabilitasi .......
8.
9.
rehabilitasi
Penyalahgunaan
Narkotika
medis
dan
bagi
Penyalah
Pecandu,
Guna
Korban
Narkotika
yang
Rehabilitasi
Sosial
adalah
Tempat
atau
panti
yang
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud dan Tujuan Peraturan ini adalah:
a.
b.
(1)
penyalahgunaan .......
Penentuan
rekomendasi
Pecandu
Narkotika
dan
Korban
komplikasi
medis
dan/atau
komplikasi
psikiatris,
(5)
(1)
dikelola
oleh
pemerintah
setelah
dibuatkan
Berita
Acara
Penyidik .......
(3)
(4)
(5)
dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia,
diberikan
Pasal 5 .......
Pasal 5
(1)
Pecandu
Narkotika
dan
Korban
Penyalahgunaan
Narkotika
yang
Penyidik
kepada
Kementerian
yang
membidangi
urusan
Pelaksanaan
deportasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
(5)
(1)
(2)
Tersangka
atau
Terdakwa
Perkara
Tindak
Pidana
Narkotika.
(3)
Rutan, Penyidik
dan/atau Jaksa
Penuntut
Umum
Pasal 7 .......
Pasal 7
Penyidik
dalam
menempatkan
Pecandu
Narkotika
atau
Korban
kepada
pengadilan
negeri
setempat
untuk
mendapatkan
BAB IV
TATA CARA ASESMEN
Bagian Kesatu
Pengajuan Asesmen
Pasal 8
(1)
(2)
(3)
Asesmen
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
dilaksanakan
(5)
Penyidik
mendapatkan
permohonan
nomor
sebagaimana
register
dimaksud
asesmen
pada
berdasarkan
ayat
(3).
Bagian Kedua
Tim Asesmen Terpadu
Pasal 9
(1)
(2)
Tim Asesmen terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a.
Tim Dokter yang meliputi Dokter dan Psikolog yang telah memiliki
sertifikasi asesor dari Kementerian Kesehatan;
b.
Tim Hukum yang terdiri dari unsur Polri, BNN, Kejaksaan dan
Kementerian Hukum dan HAM.
(3)
(4)
(1)
Tim
Asesmen
Terpadu
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
(1)
(2)
(3)
Tingkat
Provinsi
berkedudukan
di
ibukota
Provinsi
dan
Tingkat
Kabupaten/Kota
berkedudukan
di
ibukota
Kabupaten/Kota.
(5)
Bagian Ketiga
Tugas dan Wewenang Tim Asesmen Terpadu
Pasal 12
(1)
terapi
dan
rehabilitasi
seseorang
yang
ditangkap
dalam
kaitan
peredaran
gelap
Narkotika
dan
penyalahgunaan Narkotika.
(2)
atas
permintaan
Penyidik
untuk
melakukan
analisis
peran
b. menentukan .......
b.
c.
(3)
b.
berkoordinasi
dengan
Penyidik
yang
menangani
perkara;
Pasal 13
Hasil asesmen dari Tim Asesmen Terpadu bersifat rahasia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Prosedur Kerja Tim Asesmen Terpadu
Pasal 14
(1)
(2)
Tim
Asesmen
permohonan
Terpadu
melakukan
sebagaimana
asesmen
dimaksud
setelah
pada
menerima
ayat
(1).
(3)
Tim
Asesmen
Terpadu
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
Wawancara,
tentang
riwayat
kesehatan,
riwayat
penggunaan
(2)
b.
c.
(3)
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dengan
Peraturan ini.
Pasal 16
(1)
pencocokan identitas Tersangka, antara lain : photo, sidik jari, ciriciri fisik, dan nama/alias, dengan data jaringan Narkotika yang
ada di database BNN dan Polri;
b.
c.
d.
e.
dan
Surat
Edaran
Jaksa
Agung
Nomor
SE-
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(1)
Tim
Asesmen
Terpadu
memberikan
rekomendasi
pelaksanaan
Tersangka,
rekomendasi
rehabilitasi.
(2)
Dalam
hal
kepentingan
pemulihan
Keterangan
yang
ditandatangani
oleh
Ketua
Tim
Asesmen Terpadu.
(4)
dengan
tingkat
ketergantungannya
terhadap
Narkotika;
b) Pecandu merangkap sebagai pengedar atau terlibat dalam
jaringan peredaran gelap Narkotika; dan
c) Korban Penyalahgunaan Narkotika.
2.
rencana
rehabilitasi
sesuai
dengan
tingkat
ketergantungan
Narkotika;
(5)
IV
Penempatan
dalam
lembaga
rehabilitasi
merupakan
kewenangan
oleh
Berita
Acara
Tersangka
dilaksanakan
oleh
yang
rumah
ditempatkan
sakit
dan/atau
dalam
lembaga
lembaga
rehabilitasi
rehabilitasi
yang
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 21
Biaya pelaksanaan asesmen dalam proses peradilan yang dilakukan oleh
Tim
Asesmen
Terpadu
dibebankan
pada
anggaran
Badan
Narkotika
Nasional.
BAB VII
KETENTUAN LAIN
Pasal 22
(1)
(2)
atau
Hakim
dengan
Berita
Acara
penyerahan
(2)
(3)
Tersangka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tetap
mendapatkan pengobatan dan perawatan dalam rangka pemulihan
baik secara medis maupun sosial.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
(1)
(2)
BAB IX .......
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Dengan berlakunya Peraturan Kepala ini maka Peraturan Kepala Nomor 2
Tahun 2011 tentang Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa
Penyalah Guna, Korban Penyalahgunaan Narkotika, dan Pecandu Narkotika
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 26
Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
Setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Ditetapkan
di
Jakarta
Pada tanggal
17 Juni
KEPALA
NARKOTIKA
BADAN
2014
NASIONAL
ttd
ANANG ISKANDAR
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal
19 Juni
2014
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
NOMOR
11
TAHUN 2014
TENTANG
TATA CARA PENANGANAN TERSANGKA DAN/ATAU
TERDAKWA PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA
REHABILITASI