Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Narkotika dan Psikotropika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat
dan diperlukan untuk penyakit tertentu. Namun, jika disalah gunakan atau
digunakan tidak sesuai dengan standart pengobatan dapat menimbulkan akibat
yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khusus nya generasi
muda.
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar, yang meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Berkaitan dengan upaya rehabilitatif bagi korban
penyalahgunaan napza, beberapa Puskesmas ditunjuk sebagai satelit dalam
menyelenggarakan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM).
Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Puskesmas harus mengikuti kaidah
pengelolaan khusus, sesuai Undang – Undang RI Nomor : 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika dan Undang – Udang RI Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Puskesmas merupakan
tanggungjawab Kepala Puskesmas dan dilaksanakan oleh tenaga kefarmasian di
Puskesmas. Adapun pengelolaan tersebut meliputi : perencanaan permintaan,
penyimpanan, pelayanan/penyerahan, pelaporan, penghapusan, dan
dokumentasi serta pengendalian dan evaluasi.
Meninggat sampai saat ini belum ada pedoman pengelolaan Narkotika dan
Psikotropika di Puskesmas maka puskesmas, maka di susunlah buku pedoman
yang dapat digunakan sebagai acuan.

B. TUJUAN
Sebagai pedoman dan pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Puskesmas
secara tertib dan benar.

C. SASARAN
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian di Pukesmas.

D. PENGERTIAN
1. Narkotika
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintetis maupun
semisinetis, yang dapat meyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

1
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan – golongan
sebagaimana terlampir dalam undang – undang tetang narkotika.
2. Psikotropika
Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3. Puskesmas
Adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangnan kesehatan disuatu
wilayah kerja.
4. Tenaga Kefarmasian
Adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
5. Apoteker
Adalah sarjan farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
6. Tenaga Teknis Kefarmasian
Adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan
kefarmasian,yang terdiri atas, Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker
7. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Adalah suatu uinit pengelola obat dan perbekalan kesehatan di
Kabupaten/Kota untuk mendukung ketersediaan obat dalam pelayanan
kesehatan dasar
8. Pekerjaan Kefarmasian
Adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
9. Pelayanan Kefarmasian
Adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggungjawab kepada pelanggan
yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meingkatkan mutu kehidupan pelanggan.
10. Pengelolaan
Adalah suatu roses yang merupakan kegiatan meliputi perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pelayanan, pemusnahan, pencatatan,

2
dan pelaporan, dokumentasi serta pengendaliab dan evaluasi yang
diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan.
11. Perencanaan
Adalah kegiatan menetapkan jenis dan jumlah narkotika dan psikotropika
sesuai dengan kebutuhan dengan mengunakan metode tertentu.
12. Permintaan
Adalah proses pengajuan narkotika dan psikotropika dari Puskesmas ke
Instalasi farmasi Kabupaten
13. Penerimaan
Adalah proses menerima dan memeriksa mutu fisik jumlah dan jenis narkotika
dan atau psikotropika yang dipesan beserta kelengkapan administrasinya
unuk menjamin mutu dan kebenarannya.
14. Penyimpanan
Adalah keegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan
narkotika da psikotropika yang diterima pada tempat yang khusus terhindar
dari pencurian serta gangguan fisik yang bisa merusakak mutu.
15. Pelayanan/Penyerahan
Adalah kegiatan memberikan narkotika dan psikotropika kepada pelanggan
dalam rangka pelayanan kesehatan.
16. Pencatatan
Adalah rangkaian kegiatan merekam semua proses pengelolaan narkotika dan
psikotropika dalam rangka penatalaksanaan narkotika dan psikotropika secara
tertib, baik yang diterima, disimpan, digunakan untuk elayanan kesehatan dan
yang dimusnahkan.
17. Pelaporan
Adalah kegiatan melaporkan secara rutin setia bulan mengenai pengelolaan
narkotika dan psikotropika dipuskesmas ke Dinas Kabupaten
18. Penghapusan
Adalah kegiatan menghapus dengan menyerahkan narkotika dan psikotropika
yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak atau mutu tidak memenuhi
syarat kepada dinas kesehatan/instalasi farmasi kabupaten.
19. Dokumentasi
Adalah berkas atau dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan narkotika
dan psikotropika.
20. Pengendallian dan Evaluasi
Merupakan kegiatan pengawasan pengawasan dan bimbingan terhadap
pengelolaan narkotika dan psikotropika oleh Kepala Puskesmas sebagai
upaya menjamin mutu mencegah kehilangan, kadaluarsa, dan rusak.

3
BAB II
PENGELOLAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

Ruang lingkup pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Puskesmas meliputi


Perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pelayanan / penyerahan
pemusnahan, pencatatan dan pelaporan serta Dokumentasi.

A. PERENCANAAN
Tujuan perencanan untuk mendapatkan jenis dan jumlah Narkotika dan
Psikotropika sesuai dengan kebutuhan
Langkah –langkah dalam perencanaan :
1. Menyeleksi Narkotika dan Psikotropika.
Untuk menentukan jenis Narkotika dan Psikotropika sesuai kebutuhan.
2. Memperkirakan /Mengestimasi kebutuhan Narkotika dan Psikotropika.
3. Menentukan jumlah Narkotika dan Psikotropika sesuai kebutuhan.

B. PERMINTAAN
Tujuan permintaan untuk menjamin ketersediaan Narkotika dan
Psikotropika dengan jenis ,jumlah dan waktu yang tepat.
Proses permintaan dimulai dengan permintaan Narkotika Psikotropika
kepada Instalasi Farmasi Kabupaten yang dilengkapi dengan dokuman resmi
sesuai ketentuan yang berlaku yaitu:
a. Membuat laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO).
b. Mengirim LPLPO ke Dinas Kesehatan /Instalasi Farmasi Kabupaten.

C. PENERIMAAN
Tujuan penerimaan untuk menerima Narkotika dan Psikotropika sesuai
dengan LPLPO.
Langkah-langkah:
a.Menerima Narkotika dan Psikotropika sesuai yang diberikan.
b.Memeriksa meliputi:
1) Kesesuain jenis dan jumlah Narkotika Psikotropika yang diterima
dengan dokumen yang menyertainya.
2) Kesesuaian bentuk sediaan, bahan aktif, kemasan, nomor batch, dan
tanggal kadaluwarsa.

4
D. PENYIMPANAN
Tujuan penyimpanan untuk menjamin mutu,keamanan dan memudahkan
pelayanan serta pengawasan.
Tata cara penyimpanan Narkotika dan Psikotropika adalah sebagai berikut
1. Penyimpanan atas dasar FIFO (First In First Out) dan FIFO( First
Expired First Out )
2. Dilengkapi dengan kartu stok.
3. Disimpan di tempat khusus sesuai persyaratan.
a. Persyaratan/ketentuan tempat penyimpanan Narkotika:
1) Dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
2) Harus mempunyai kunci yang kuat
3) Almari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang
berbeda,bagian
pertama dipergunakan untuk menyimpan Morfina,Petidina dan garam
garamnya serta persediaan Narkotika,bagian ke dua digunakan untuk
menyimpan Narkotika lainya yang digunakan sehari hari.
d)Apabila tempat khusus tersebut kurang dari 40x80x100cm,maka almari
tersebut harus di baut pada tembok atau lantai agar tidak mudah
dipindahkan.
b. Persyratan/ ketentuan tempat penyimpanan psikotropika di lemari terkunci:
1) Kunci tempat penyimpanan di simpan oleh Apoteker atau Kepala
Puskesmas.
2) Kapasitas tempat penyimpanan harus sesuai dengan kebutuhan.
3) Narkotika atau psikotropika yang rusak/kadaluwarsa disimpan terpisah
dengan penandaan dan dibuatkan catatan yang jelas.

E. PELAYANAN /PENYERAHAN
Tujuan Penyerahan/Pelayanan Narkotika dan Psikotropika kepada
pelanggan untuk menjamin dan memastikan bahwa Narkotika dan
Psikotropika yang diterima pelanggan memenuhui kriteria tepat
pelanggan,tepat obat,tepat dosis,tepat pengunaan,dan waspada terhadap
efek samping obat.
Pelayanan /Penyerahan Narkotika dan Psikotropika kepada pelanggan
berdasarkan resep dokter.
Langkah –langkah pelayanan/penyerahan Narkotika dan Psikotropika
kepada pelanggan:

5
1. Memeriksa keabsahan dan kelengkapan resep meliputi nama,umur dan
alamat pelanggan,tanggal dan nomor resep,nama dan jumlah obat serta
nama,SIP dan tangan dokter
2. Memeriksa kesesuaian farmasetik sesuai dengan pedoman pelayanan
kefarmasian di Puskesmas
3. Memeriksa kesesuain klinis sesuai dengan pedoman pelayanan
kefarmasian di Puskesmas
4. Menyiapkan/Meracik sesuai yang tertulis pada resep
5. Memeriksa kembali kesesuain obat yang akan diserahkan kepada
pelanggan dengan resep
6. Menyerahkan Narkotika dan Psikotropika serta memberikan informasi
tentang cara pemakaian,waktu pemakaian,kemungkinan terjadinya efek
samping.
Setiap selesai melakukan penyerahan Narkotika atau Psikotropika ke
pelanggan harus segera dicatat di kartu stelling,untuk Narkotika selain
dicatat di kartu stok juga dicatat di buku catatan harian Narkoti.

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
Tujuan pencatatan untuk menjamin tertib administrasi mutasi Narkotika dan
Psikotropika. Langkah-Langkah: Mencatat setiap mutasi pada kartu stok di
almari penyimpanan,sedangkan di pelayanan dicatat dikartu stelling.
2. Pelaporan
Tujuan Pelaporan untuk Melaporkan mutasi Narkotika Psikotropika dalam
rangka menjamin sistim pengendalian dan pengawasan
Langkah-Langkah :
a. Merekapitulasi pemasukan dan pengeluaran Narkotika dan Psikotropika
b. Menyusun Laporan Bulanan Narkotika dan Psikotropika
Mengirim Laporan Bulanan (paling lambat tanggal 1 bulan berikutnya)
dalam bentuk hard copy ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

G. PENGHAPUSAN
Tujuan Penghapusan untuk meniadakan Narkotika dan Psikotropika
yang sudah rusak,kadaluwarsa atau mutu tidak memenuhi syarat dengan cara
menyerahkan ke Dinas Kesehatan /Instalasi Farmasi Kabupaten di sertai
dengan berita acara serah terima Narkotika dan Psikotropika.
Langkah-langkah.

6
1. Menginventarisasi Narkotika dan Psikotropika yang
rusak,kadaluwarsa atau mutu tidak memenuhi syarat.
2. Menyimpan secara terpisah di tempat yang aman dan terpisah.
3. Melaporkan dan mengirim kembali obat rusak,kadaluwarsa atau
mutu tidak memenuhi syarat kepada Dinas Kesehatan/ Instalasi
Farmasi Kabupaten
4. Membuat berita acara serah terima Narkotika dan Psikotropika yang
diserahkan.

H. DOKUMENTASI
Tujuan dokumentasi untuk menjamin tertib dokumen pengelolaan Narkotika
dan Psikotropika yang harus di simpan secara khusus. Dokumen yang di
maksud meliputi:
1. Dokumen permintaan dan penerimaan,dapat berupa:
a. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat).
b. Bukti Barang Keluar SBBK (Surat Bukti Barang Keluar)
2. Dokumen Pelayanan dan Penyerahan,berupa resep dokter.
3. Dokumen pencatatan (kartu stok gudang dan kartu stelling, buku catatan
harian narkotika)
4. Dokumen Pelaporan.
5. Berita acara serah terima Narkotika dan Psikotropika.

I. PENGENDALIAN DAN EVALUASI


1. Pengendalian
Tujuan pengendalian:
Untuk mengendalikan persediaan dan pengunaan Narkotika
dan Psikotropika agar tidak terjadi kelebihan atau kekosongan di
Puskesmas dan mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kesalahan
penggunaan.
Langkah-langkah:
a. Menghitung pemakaian setiap jenis Narkotika dan Psikotropika
dalam
periode tertentu.
b. Mengecek buku catatan, kartu stok dan fisik setiap jenis Narkotika
dan
Psikotropika serta dokumen laporan dalam waktu/periode tertentu.

7
c. Mencatat setiap Narkotika dan Psikotropika yang sudah kadaluwarsa
atau apabila ada yang hilang dengan membuat berita acara dan
melaporkan sesuai ketentuan.
2. Evaluasi
Tujuan Evaluasi
a. Untuk menilai pelaksanaan pengelolaan Narkotika dan Psikotropika
di Puskesmas
b. Untuk mengetahui permasalahan /hambatan dalam pengelolaan
Narkotika Dan Psikotropika di Puskesmas.
c. sebagai salah satu dasar pertimbangan penetuan tindakan korektif
dalam upaya perbaikan pelaksanaan pengelolaan Narkotika dan
Psikotropika di masa mendatang.

Langkah-langkah:
a. Memantau dan menganalisa pemakaian Narkotika dan Psikotropika
pada semua pelayanan.
b. Menyusun rencana tindak lanjut secara tertulis dalam upaya
perbaikan pelaksanaan pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di
masa mendatang.

8
BAB III
PENUTUP

Dengan adanya Buku Pedoman Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di


Puskesmas ini,diharapkan pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Puskesmas
dapat terlaksana dengan benar dan tertib ,sehinga mutu, keamana, khasiat Narkotika
dan Psikotropika terjamin, kesalahan-kesalahan atau pelanggaran-pelanggaran yang
bersifat administratif diharapkan tidak terjadi lagi.
Buku pedoman ini masih jauh dari sempurna, kam mengharap masukan
atau kritik/saran yang sifatnya yang membangun untuk perbaikan buku pedoman ini
dari pihak – pihak terkait atau pembaca.

9
Lampiran 1.
JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA YANG DILAPORKAN
NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
No Zat Aktif Nama sediaan Zat Aktif Nama sediaan

1. codein Codein tablet 10 mg Diasepam Tablet 2 mg, dan


Injeksi
2.

10

Anda mungkin juga menyukai