Anda di halaman 1dari 2

SOP PERESEPAN OBAT

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA


No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
1. Pengertian. a. Peresepan narkotika dan psikotropika adalah proses pembuatan/penulisan
permintaan tertulis dari dokter umum atau dokter gigi klinik kepada
apoteker atau asisten apoteker untuk membuat dan/atau menyerahkan obat
narkotika dan psikotropika kepada pasien.
b. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
c. Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
2. Tujuan. Sebagai pedoman petugas dalam langkah-langkah pelayanan peresepan
narkotika dan psikotropika dengan baik dan benar (aman, berkhasiat,
bermutu).
3. Kebijakan. Surat Keputusan penanggung jawab klinik tentang Pelayanan Farmasi
4. Referensi. 1. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 Tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di klinik.
3. Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
4. Undang-Undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
5. Permenkes RI No. 3 tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan prekursor Farmasi
5. Prosedur 1. Dokter menetapkan jenis obat narkotika dan psikotropika yang akan
(langkah- diberikan kepada pasien.
langkah). 2. Dokter memeriksa ketersedian obat narkotika dan psikotropika di klinik
dengan mengacu pada Formularium Obat di klinik.
3. Dokter menjelaskan tujuan dan manfaat terapi menggunakan obat
narkotika dan psikotropika yang akan diberikan kepada pasien.
4. Dokter menuliskan resep obat narkotika dan psikotropika pada blangko
resep dengan ketentuan memuat:
a. Nama, umur, berat badan pasien
b. Nama dan paraf dokter
c. Tanggal resep, dosis dan jumlah obat, aturan dan cara penggunaan
5. Dokter menyerahkan resep obat narkotika dan psikotropika kepada
pasien/keluarga.
6. Pasien menebus obat narkotika dan psikotropika ke ruang farmasi.
6. Diagram Alir.
Menetapkan jenis terapi

Mengidentifikasi jenis obat yang diberikan

Menjelaskan tujuan dan manfaat terapi yang diberikan

Menuliskan resep obat narkotika dan psikotropika pada


blangko resep

Menyerahkan resep kepada pasien / keluarga

Pasien menebus obat narkotika dan psikotropika ke ruang


farmasi
7. Hal - hal yang Obat-obat yang diminta dalam resep
perlu diperhatikan.
8. Unit terkait. Dokter dan Pelayanan Farmasi
9.Dokumen. terkait. Resep
10.Rekaman historis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
terkait.

Anda mungkin juga menyukai