Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SYABANIA NUR KAYLA

NIM : 202251036
SOAL DAN JAWABAN UNDANG UNDANG FARMASI

KERJAKAN SOAL DENGAN BAIK DAN BENAR!

1. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi
tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Jelaskan perbedaan
standar pelayanan kefarmasian di Apotek, Puskesmas dan Rumah Sakit sesuai dengan
peraturan yang berlaku!
jawaban :

Berikut adalah perbedaan standar pelayanan kefarmasian di apotek, puskesmas, dan rumah
sakit dalam hal pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis yang habis di
pakai serta pelayanan farmasi :

Apotek Puskesmas Rumah sakit


Perencanaan Perencanaan kebutuhan Pemilihan
Pengadaan Permintaan Perencanaan kebutuhan
Penerimaan Penerimaan Pengadaan
Penyimpanan Penyimpanan Penerimaan
Pemusnahan Pendistribusian Penyimpanan
Pengendalian Pengendalian Pendistribusian
Pencatat dan pelaporan Pencatat pelaporan dan Pemusnahan dan penarikan
pengarsipan
Pemantauan dan evaluasi Pengendalian
pengelolaan
Administrasi

2. Terdapat kasus Apoteker yang melakukan kelalaian dalam memberikan obat. Menurut
Saudara faktor apa saja yang mengakibatkan hal tersebut dapat terjadi! Jelaskan

3. Jelaskan:
a. Peredaran psikotropika!
b. Label dan iklan psikotropika !
Menurut UU No.5 Tahun 1997
jawaban:
a. peredaran psikotropika terdiri
dari :
- penyaluran
- penyerahan

# psikotropika yang berupa


obat hanya dapat diedarkan
setelah terdaftar pada
departemen yang
bertanggung jawab dibidang
kesehatan. menteri
menetapkan persyaratan dan
tata cara pendaftaran
psikotropika yang berupa
obat

# setiap pengangkutan dalam


rangka peredaran
psikotropika, wajib di
lengkapi dengan dokumen
pengangkutan psikotropika

Penyaluran dalam rangka


peredaran hanya dapat
dilakukan oleh :
a. pabrik obat kepada :
- pedagang besar farmasi
apotek, sarana penyimpanan
sediaan farmasi pemerintah,
rumah sakit dan lembaga
penelitian dan lembaga
pendidikan

b. pedagang besar farmasi


kepada :
- Pedagang besar farmasi
lainnya,apotek, sarana
penyimpanan sediaan farmasi
Pemerintah, rumah sakit, dan
lembaga penelitian dan/atau
lembaga pendidikan

c. sarana penyimpanan
sediaan farmasi Pemerintah,
kepada:
- rumah sakit Pemerintah,
puskesmas dan balai
pengobatan Pemerintah.

# Psikotropika yang
digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dapat
disalurkan oleh pabrik obat
dan pedagang besar farmasi
kepada lembaga penelitian
dan/atau lembaga pendidikan
yang bersangkutan.
Penyerahan psikotropika
yang dilaksanakan
berdasarkan resep doktet
hanya dapat dilakukan oleh:
a. apotek,
b. rumah sakit,
c. puskesmas,
d. balai pengobatan, dan
e. dokter.

# Penyerahan psikotropika
oleh apotek hanya dapat
dilakukan kepada;
a. apotek lainnya,
b. rumah sakit,
c. puskesmas,
d. balai pengobatan,
e. dokter, dan
f. pengguna/pasien.

# Penyerahan psikotropika
oleh rumah sakit, balai
pengobatan, puskesmas hanya
dapat dilakukan kepada
pengguna/pasien

# Penyerahan psikotropika
oleh dokter dilaksanakan
dalam hal:
a. Menjalankan praktek terapi
dan diberikan melalui
suntikan;
b. Menolong orang sakit
dalam keadaan darurat;
c. Menjalankan tugas di
daerah terpencil yang tidak
ada apotek.

b. BAB VI

LABEL DAN IKLAN

Pasal 29
(1)Pabrik obat wajib mencantumkan label
pada kemasan psikotropika.

(2)Label psikotropika adalah setiap


keterangan mengenai psikotropika yang
dapat berbentuk tulisan, kombinasi gambar
dan tulisan, atau bentuk lain yang
disertakan pada kemasan atau dimasukkan
dalam kemasan, ditempelkan, atau
merupakan bagian dari wadah dan/atau
kemasannya.

Pasal 30
(1)Setiap tulisan berupa keterangan yang
dicantumkan pada label psikotropika harus
lengkap dan tidak menyesatkan.

(2)Menteri menetapkan persyaratan


dan/atau keterangan yang wajib atau
dilarang dicantumkan pada label
psikotropika.

Pasal 31
(1)Psikotropika hanya dapat diiklankan
pada media cetak ilmiah kedokteran
dan/atau media cetak ilmiah farmasi.

(2) Persyaratan...
(2) Persyaratan materi iklan psikotropika
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
oleh Menteri.

4. Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap


Narkotika dan Prekursor Narkotika, dengan UU ini dibentuk Badan Narkotika
Nasional (BNN).
a. Apa yang Saudara ketahui tentang BNN dan International Narcotics Control Board
(INCB)!
b. Jelaskan contoh kasus penyalahgunaan Narkotika dan dihubungkan dengan
UUNo.35 Tahun 2009!

jawaban :
a. Badan Narkotika Nasional atau (BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh seorang
kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dan International
Narcotics Control Board (INCB) adalah badan ahli kuasi-yudisial independen
yang didirikan oleh Konvensi Tunggal Narkotika tahun 1961 dengan
menggabungkan dua badan: Dewan Narkotika Pusat Permanen, yang dibentuk
oleh Konvensi Opium Internasional 1925; dan Badan Pengawas Narkoba, yang
dibentuk berdasarkan Konvensi 1931 tentang Pembatasan Pembuatan dan
Pengaturan Peredaran Narkotika.

b. Masalah yang biasa dijumpai pada masyarakat yang kian berkembang salah
satunya mengenai tindak pidana penyalahgunaan narkotika, dimana pada
kenyataannya tidak hanya dilakukan oleh orang perorangan saja tetapi juga
melibatkan kelompok tertentu dalam masyarakat. Penyalahgunaan narkotika yang
selama ini terjadi dengan peran orang dewasa sebagai korban, ternyata kini justru
terjadi dimana korbannya banyak adalah anak di bawah umur. Penyalahgunaan
narkotika ini tidak luput dari gaya pergaulan bebas dan juga pengaruh keluarga
yang justru memiliki andil yang lebih besar.

Bentuk penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum


Polresta Denpasar hanya berbatas pada pengguna dan pengedar narkotika dengan
jumlah yang pengguna yang lebih banyak dari pengedar narkotika. Tindak pidana
yang dilakukan oleh anak dalam wilayah hukum Polresta Denpasar dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1. Mengkonsumsi narkotika (Pemakai) Pada awalnya, narkotika digunakan untuk


keperluan medis, sebagai bahan campuran obatobatan dan berbagai penggunaan
medis lainnya. Narkotika banyak digunakan dalam keperluan operasi medis,
karena narkotika memberikan efek nyaman dan dapat menghilangkan rasa sakit
sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi tanpa merasa sakit. Berdasarkan
keterangan dari salah satu staf di Polresta Denpasar bahwa sebagian besar anak
pengguna narkotika mengkonsumsi karena keingintahuan yang tinggi.

2. Mengedarkan narkotika (pengedar) Narkotika merupakan barang yang sangat


berbahaya tetapi sangat menggiurkan untuk dijadikan sebagai sumber
pengahasilan dengan cara berprofesi sebagai penjual/pengedar. Hal ini
dikarenakan akan memberikan keuntungan yang sangat besar. Tetapi keuntungan
yang sangat besar tersebut tidak sepadam dengan sanksi hukum yang di diterima
sebagai pelaku kejahatan narkotika dengan ancaman penjara minimal 5 tahun
maksimal 20 tahun dan denda minimal 1.000.000.000. (satu millyar) (Pasal 114
UU. No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika).

5. Jelaskan terkait penandaan obat bebas, bebas terbatas dan obat keras (disertai dasar
hukum yang mengatur penandaan obat tsb)!

jawaban :

Logo lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.


Obat Bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Tempat penjualan di Apotek dan Toko Obat Berijin.

Contoh : Parasetamol (antipiretik dan analgesik)

Logo lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam.

Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan
resep dokter, namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Tempat penjualan di
Apotek dan Toko Obat Berijin.

Contoh : CTM, klorfeniramin maleat (antialergi)

Pada obat bebas terbatas, selain terdapat tanda lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk
aturan pakai obat sehingga obat ini aman digunakan untuk pengobatan sendiri. Tanda peringatan
terdiri dari 6 (enam) macam berupa empat persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam,
yaitu sebagai berikut:

Logo lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah
menyentuh garis tepi.

Obat Keras adalah obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Tempat penjualan
di Apotek.

Contoh : Amoksisilin (antibiotik)

Anda mungkin juga menyukai