TENTANG
KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DAN MAHASISWA DI SEPANJANG
SUNGAI GANGGA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Oleh Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar
yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dan Karakter Bangsa secara khususnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima
kasih.
Padang,
Penyusun
Desember 2016
SURAT PERNYATAAN
Kami dari kelompok 3 menyatakan bahwa karya ini adalah murni hasil karya kami.
Jika nantinya dikemudian hari terbukti sebagian atau seluruhnya hasil ciplakan, kami bersedia
nilai kami dibatalkan.
Kelompok 3
Intan Ratna Juita
Ayu Azhari
Lufita Sari
Putri Dwi Ramadhan
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kesadaran
Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat
(kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali, tahu dan
mengerti.
B. Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli
1. Menurut Darsono (1995)
Pengertian lingkungan bahwa semua benda dan kondisi, termasuk manusia dan kegiatan
mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia dan mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup lainnya.
2. Menurut StMunajat Danusaputra
Lingkungan adalah Semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan
aktifitasnya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi
kelangsungan hidup serta kesejahteraan hidup dan jasad renik lainnya.
3. Menurut Ensiklopedia Kehutanan
Lingkungan adalah Jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi
pertumbuhan reproduksi pohon
C. Pengertian Kesadaran Lingkungan
Daniel Chiras (Neolaka, 2008) menyatakan bahwa dasar penyebab kesadaran lingkungan
adalah etika lingkungan. Etika lingkungan yang lingkungan. Etika lingkungan yang
lingkungan yang didasarkan pada sistem nilai yang mendudukkan manusia bukan bagian
dari alam, tetapi manusia sebagai penakluk dan pengatur alam. Didalam pendidikan
lingkungan hidup, konsep mental tentang manusia sebagai penakluk alam perlu diubah
menjadi manusia sebagai bagian dari alam.
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan, yaitu:
1. Faktor Ketidaktahuan
Tujuan pengembangan pengetahuan tidak hanya untuk mengatasi kebutuhan hidup tetapi
bahkan lebih dari itu yaitu memikirkan hal-hal baru, menjelajah alam semesta,
mengembangkan kebudayaan, memberi arti/makna pada kehidupan, memanusiakan
dirinya dan orang lain yang semua ini menjadi motivator untuk selalu mengembangkan
pengetahuannya.
2. Faktor Kemiskinan
Kesulitan hidup juga muncul karena selain faktor ekonomi, lingkungan, dan kemajuan
teknologi/pembangunan, faktor penentu lain adalah pemahaman terhadap wawasan
kebangsaan dan nasionalisme yang menurun sehingga timbul sikap mementingkan diri
dan tidak peduli terhadap lingkungan.
3. Faktor Kemanusiaan
Tindakan manusia diabstraksikan melalui kehidupannya, yaitu dapat menyalurkan
keindahan/keburukan melalui bahasa, memory, empathy, dan segala sesuatu sesuai yang
terintegrasi dalam suatu sistem yang rumit, yaitu pengetahuan, kesadaran (awareness),
dan moral (morality).
4. Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola hidup konsumen tercermin dalam aktivitas, minat, dan opini.
Gaya hidup konsumen menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Sedangkan kepribadian adalah sekumpulan karakteristis yang
dimiliki oleh individu dan bersifat permanen, selain itu kepribadian merupakan pola
perilaku yang konsisten dan bertahan lama.
Ada beberapa gaya hidup masyarakat yang dapat memperparah rusaknya lingkungan
hidup, yaitu:
a. Gaya hidup yang menekankan pada kenikmatan, foya-foya, berpesta pora
(hedonisme).
b. Gaya hidup yang mementingkan materi (materialisme).
c. Gaya hidup yang konsumtif (konsumerisme).
d. Gaya hidup sekuler atau yang mengutamakan keduniaan (sekularisme).
No.
1.
Sumber
Perumahan
Tipe sampah
Sampah makanan,
Komersial
3.
Institusi
4.
Konstruksi
Area
konstruksi
baru,
area Kayu, baja, beton, tanah
Renovasi
/perbaikan
jalan,
peruntuhan bangunan, perkerasan
yang rusak
dan
pembokaran
5.
Pelayanan
perkotaan
(tidak
termasuk
fasilitas
pengolahan)
6.
Unit
pengolahan
incinerator
7.
kota
Sampah
8.
perkotaan
Industry
9.
Pertanian
Konstruksi,
fabrikasi,
produksi
ringan dan berat, perpipaan, unit
kimia,
pembangkit
energi,
pembongkaran dan lain-lain
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN SOLUSI DARI PERMASALAHAN
A. Hipotesis
penuturan bapak tersebut sampah yang terletak dipinggir sungai tersebut adalah
tempat pembuangan sementara, biasanya diambil oleh mobil sampah sekitar satu kali
seminggu. Kadang ada juga masyarakat yang buang sampah disitu untuk sekalian
lewat. Kebanyakan sampah yang ada di sungai berasal dari hulu sungai, seperti
sampah rumah tangga. Setiap selesai berjualan biasanya bapak burhanis membakar
sampah-sampah plastik. Keberadaan sampah disekitar sungai sangat mengganggu,
selain merusak pemandangan juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Upaya untuk
membersihkan sepanjang aliran sungai di kampus dengan cara mengeruk dengan alat
berat yang menjadi tanggung jawab kampus dan itupun dilakukan hanya 1 kali dalam
15 tahun. Sudah ada himbauan untuk tidak membuang sampah disekitar sungai namun
tidak dihiraukan. Jika ada acara besar di GOR, penjaga kebersihan biasanya
membuang sampah ketepian sungai karena tempat sampah yang kecil tidak cukup
untuk menampung sampah yang banyak. Apalagi beberapa hari ini ada acara seminar
akbar untuk guru, sampah-sampah dari acara itu dibuang dulu ketepi sungai dan
diambil oleh mobil sampah. Kebersihan lingkungan disini tidak parah dan biasanya
penjaga kebersihan gotong royong satu kali seminggu untuk membersihkan
lingkungan kampus namun tidak termasuk sungai. Kebersihan di kampus UNP
berwaktu, misalnya pagi sudah bersih siang sudah ada sampah lagi, lalu sore
dibersihkan lagi.
Menurut hasil pengamatan kami dengan hasil wawancara yang ada,
nampaknya masyarakat disekitar UNP maupun petugas kebersihannya tidak terlalu
peduli dengan keadaan sampah yang ada di sungai. Karena aliran sungai yang panjang
menganggap itu hanya sebagai barang hanyut dari lingkungan warga tepi sungai
sebelum UNP. Namun untuk kenyamanan nampaknya mereka juga terganggu karena
jika hari hujan air akan pasang membuat sampah yang ada juga disungai menjadi naik
dan tinggal di lingkungan tersebut. Apabila air sungai surut maka sungai akan kering
dan bau karena bagian bawah sungai yang kotor berlumpur.
Jadi seberapa parah kebersihan lingkungan yang terjadi dilokasi sekitaran
sungai, yaitu lumayan parah. Dari segi lingkungan kampus UNP memang para
narasumber mengatakan tidak parah karena yang kita ketahui di kampus UNP banyak
terdapat pohon yang daunnya gugur dan itulah yang sering dibersihkan oleh petugas
kebersihan disamping membersihkan sampah-sampah yang plastik lainnya. Dan yang
kami lihat disekeliling fakultas-fakultas yang ada di UNP lingkungannya sangat
bersih karena keaktifan dari cleaning servicenya membersihkan sampah. Namun dari
segi sungai menurut pengamatan kami itu lumayan parah. Masyarakat dan mahasiswa
UNP tidak pernah membuang sampah kesungai namun karena alirannya yang lewat
disepanjang kampus UNP mengganggu. Seolah itu adalah tanggung jawab petugas
kebersihan, namun petugas kebersihan sendiri tidak mengganggap itu tugas mereka.
Tidak ada yang diberi tanggung jawab untuk membersihkan sungai dan juga
sampahnya selalu mengalir disungai, jadi orang-orang sekitar bersikap tidak mau tahu
dengan hal tersebut. Itu tugas khusus yang dapat dijalankan oleh orang suruhan
tertentu sesuai dengan kebijakan Rektor. Harapan dari narasumber pun pasti ingin
melihat sungai bersih dan begitu juga mahasiswa sehingga ketika hari hujan dan air
pasang air tidak akan meluap lagi keatas karena sampah yang tersumbat dibagianbagian sungai.
B. Solusi berdasarkan hipotesis diatas maka kami mengemukakan solusi
Kelompok kami memberikan solusi untuk kebaikan lingkungan di sekitar UNP dan
Sungai, yaitu :
- Pertama, UNP harus menyediakan tempat sampah yang cukup banyak untuk
diletakkan di area-area strategis, agar Mahasiswa dan yang lainnya tidak malas
-
BAB IV
REFLEKSI KELOMPOK
DAFTAR PUSTAKA