Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Desa Kaliakah Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Provinsi Bali Mario Thadeus 0910640054 PDF
Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Desa Kaliakah Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Provinsi Bali Mario Thadeus 0910640054 PDF
Irrigation area in the village of Kaliakah, District of Negara, with an area of Jembrana 25
ha is rainfed and irrigation water only from rain water so in the dry season, rice field cant be planted
because of the lack availability of water. There for, Balai wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali
Penida) drilling a production well in the village of Kaliakah.
The purpose of this study is to plan the pattern of planting and calculate the amount of
irrigation water requirements, ground water irrigation network planning (JIAT) and calculate the
budget plan required to build the network of groundwater irrigation.
The optimum discharge produced by wells capable PKB - 111 is 12 lt/sec. Cropping patterns
developed system is the pattern of planting 3 stacks with the type of plant rice, corn, potatoes, and
peppers. Irrigation water requirement is 1,262 lt/sec/ha and 25.33 ha of extensive irrigation services.
Designing irrigation system in the study area is irrigation piping network with series
connection pipe system. water supply system is a planned system of rotation or turn water to tertiary
block division into 4 blocks. Planned pump is a submersible pump brand Grundfos type SP 30-4. Pump
has a motor power of 5.5 kW and a maximum of 32 m head. The total budget cost of the irrigation
network planning groundwater wells PKB - 111 is Rp. 616 544 000, Keywords: groundwater irrigation, pattern of planting
1. PENDAHULUAN
Kondisi ketersediaan air saat ini pada
dasarnya sangatlah terbatas. Sementara itu,
karena adanya pertambahan penduduk yang
cepat dan adanya perkembangan pendapatan
penduduk serta perkembangan di luar sektor
pertanian, menyebabkan kebutuhan air
semakin besar, baik secara kuantitatif dan
kualitatif. Dengan demikian persaingan antar
sektor dalam penggunaan air semakin
kompetitif.
Hal ini menunjukkan bahwa air memang
telah menjadi sumber daya yang sangat
terbatas dan
selanjutnya memerlukan
antisipasi penanganan yang tepat, agar tidak
menimbulkan konflik.
Pemenuhan kebutuhan air irigasi di
Provinsi Bali masih kurang, sehingga upaya
perbaikan prasarana dan sarana irigasi
menjadi sangat penting untuk terus dilakukan
untuk menjamin efesiensi penggunaan sumber
air.
Daerah Irigasi di Desa Kaliakah,
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana
dengan luas 25 ha merupakan sawah tadah
hujan. Sawah tadah hujan adalah sawah yang
air irigasinya mengandalkan dari air hujan
saja sehingga pada saat musim kemarau areal
sawah tidak dapat ditanami karena kurangnya
ketersediaan air.
Karena mengandalkan air hujan, dalam
setahun areal sawah petani hanya mampu 1
kali masa tanam. Dengan keadaan tersebut,
pendapatan petani dari hasil pertanian
dianggap masih kurang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
A. ANALISA DEBIT OPTIMUM SUMUR
Dalam menentukan kapasitas optimum
sumur pompa dapat digunakan Metode Grafis
Sichardt.
Langkah-langkah
perhitungan
adalah sebagai berikut (Nurkartika, 2001:11):
1. Data pemompaan dievaluasi dengan
metode uji sumur muka air bertahap (step
drawdown test) untuk mendapatkan
persamaan garis Sw = BQ + CQ2.
2. Gambar persamaan garis tersebut pada
kertas grafik, dengan memasukkan nilai Q
sebagai absis (x) dan nilai Sw sebagai
ordinat (y).
3. Hitung kapasitas maksimum sumur atau
debit
maksimum
(Qmaks)
dengan
persamaan Huisman sebagai berikut:
Qmaks = 2 x rw x D x (
dimana:
Qmaks = debit maksimum (m3/dt)
rw
= jari-jari konstruksi sumur (m)
D
= tebal akuifer (m)
K
= koefisien kelulusan air (m/dt)
4. Hubungkan titik kapasitas maksimum
(Qmaks) dengan penurunan muka air
(Swmaks) sehingga berupa garis lurus yang
berpotongan.
5. Dari titik potong di atas didapat harga
kapasitas optimum (Qopt) dan penurunan
muka air optimum (Swopt).
B. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Perhitungan kebutuhan air irigasi pada
daerah
persawahan
diperoleh
dengan
persamaan sebagai berikut (Anonim, 1986:5):
NFR = ETc + WLR + P Re
dimana:
NFR = kebutuhan air irigasi di sawah
(mm/hari)
ETc = kebutuhan air tanaman (mm/hari)
WLR = penggantian lapisan air (mm/hari)
P
= kehilangan air akibat perkolasi
(mm/hari)
Re
= curah hujan efektif (mm/hari)
C. EVAPOTRANSPIRASI
Besarnya evapotranspirasi potensial dapat
dihitung dengan menggunakan Metode
Penman yang sudah dimodifikasi guna
perhitungan di daerah Indonesia adalah
sebagai berikut (Suhardjono, 1994:54):
ETo = c x Eto*
Eto* = W x (0,75 x Rs - Rn1) + (1 - W) x
f(u) x (ea - ed)
dimana:
c
= angka koreksi Penman yang
besarnya mempertimbangkan
perbedaan cuaca
W
= faktor yang berhubungan dengan
suhu (t) dan elevasi daerah
Rs
= radiasi gelombang pendek
(mm/hr)
= (0,25 + 0,54 x ) x Ra
Ra
N
Rn1
=
=
=
=
f(t)
f(ed)
f(
f(t) x f(ed) x f ( )
fungsi suhu
fungsi tekanan uap
0,34 [0,044 x (ed)0,5]
= fungsi kecerahan
=
f(u)
=
=
(eaed) =
0,1 + [0,9 x ( )]
fungsi kecepatan angin (m/dt)
0,27 (1 + 0,864) x u
perbedaan tekanan uap jenuh
dengan tekanan uap yang
sebenarnya
ed
= tekanan uap jenuh
= ea x RH
ea
= tekanan uap sebenarnya
RH
= kelembaban udara relatif (%)
D. CURAH HUJAN EFEKTIF
Nilai curah hujan efektif untuk masingmasing tanaman adalah sebagai berikut
(Anonim, 1986:10):
1. Untuk tanaman padi, curah hujan efektif
ditentukan sebesar 70% dari curah hujan
15 harian yang terlampaui 80% dari waktu
dalam periode tersebut. Dirumuskan
sebagai berikut:
Re = 0,7 x R80
2. Untuk tanaman palawija, curah hujan
efektif adalah 50% dari curah hujan
bulanan. Dirumuskan sebagai berikut:
Re = R50
dimana:
Re = curah hujan efektif (mm)
R80 = curah hujan rancangan dengan
probabilitas 80% (mm)
R50 = curah hujan rancangan dengan
probabilitas 50% (mm)
E. ANALISA HIDROLIKA JARINGAN
PERPIPAAN
Tegangan geser yang terjadi pada dinding
pipa merupakan penyebab utama menurunnya
garis energi pada suatu aliran (major losses)
selain bergantung juga pada jenis pipa.
Adapun besarnya kehilangan tinggi tekan
mayor dalam kajian ini dihitung dengan
persamaan Hazen-Williams (Bentley, 2007):
dengan:
V = kecepatan aliran pada pipa (m/dt)
Chw = koef. kekasaran pipa Hazen-Williams
A = luas penampang aliran (m2)
Q = debit aliran pada pipa (m3/dt)
L = panjang pipa (m)
S = kemiringan hidraulis
R = jari-jari hidraulis (m)
HL = kehilangan tekanan (m/km)
Dari persamaan Q = V x A, maka
didapatkan persamaan kehilangan tinggi tekan
mayor menurut Hazen-Williams adalah
sebagai berikut:
hf = k x Q1,85
dimana:
x
k =
x
dengan:
hf = kehilangan tinggi tekan mayor (m)
k = koefisien karakteristik pipa
D = diameter pipa (m)
L = panjang pipa (m)
Chw = koef. kekasaran pipa Hazen-Williams
Q = debit aliran pada pipa (m3/dt)
Tabel 1. Koefisien Kekasaran Pipa HazenWilliams (Chw)
Nilai
No
Jenis Pipa
Koefisien
1
Pipa PVC
130-150
Pipa Asbes
120-150
100-140
100-120
Cast Iron
90-125
hLm = k x
dimana:
hLm = kehilangan tinggi minor (m)
V
= kecepatan rata-rata dalam pipa (m/dt)
g
= percepatan gravitasi (m/dt2)
hb = Kb x
dimana:
Kb = koef. kehilangan energi pada belokan
Tabel 2. Koefisien Kb sebagai fungsi sudut
belokan
Sudut Belokan
20o 40o 60o 80o 90o
Pipa ()
0,05 0,14 0,36 0,74 0,98
Koefisien Kb
Sumber: (Triatmodjo, 1993:64)
10
16
20
R
D
dimana:
H =
hf =
hlm =
Zb =
hf + hlm + Zb +
BT
serta berada pada ketinggian 50 mdpl.
CQ2
(m)
Sw
(m)
0.37
0.03
0.39
0.65
0.07
0.72
98.2318
0.86
0.13
0.98
100.541
1.09
0.21
1.29
Tahap
Uji
Q
(lt/dt)
Q
(m3/dt)
S
(m)
Q/S
(m2/dt)
S/Q
(dt/m2)
4.38
0.00438
0.40
0.0109
91.3242
II
7.68
0.00768
0.69
0.0111
89.8438
III
10.18
0.01018
1.00
0.01018
IV
12.93
0.01293
1.30
0.00995
B
(dt/m2)
84.06
C
(dt /m5)
2
1250
Qmaks = 2 x rw x D x (
)
= 2 x 3,14 x 0,1016 x 29 x
= 0,0219 m3/dt
= 84,06 x 0,0219
= 1,84 m
CQmaks2 = 1250 x (0,0219)2
= 0,60 m
Swmaks = BQmaks + CQmaks2
= 1,84 + 0,60
= 2,44 m
BQmaks
Padi
Bulan
I
Januari
Februari
Maret
April
Palawija
II
III
II
III
0.50
0.13
0.30
0.23
0.28
0.17
0.15
0.28
0.33
0.07
0.17
0.03
0.92
0.54
0.50
0.41
0.85
0.41
0.47
0.67
0.73
0.37
0.50
0.14
III
II
III
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.19
0.16
0.32
0.07
0.05
0.01
0.03
0.27
0.32
0.74
0.10
0.16
0.22
0.04
0.09
0.42
0.35
0.67
0.22
0.05
0.07
0.00
0.07
0.49
0.46
0.59
C. EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL
Besarnya evapotranspirasi potensial pada
studi ini dihitung menggunakan metode
Penman modifikasi adalah sebagai berikut:
Suhu rerata (t) = 26,2 oC
Untuk suhu tersebut diperoleh:
o ea = 34,02 mbar
o w = 0,75
o f(t) = 15,94
Kelembaban relatif (Rh) = 86 %
Kecepatan angin (u) = 1,029 m/dt
Kecerahan matahari (n/N) = 46 %
Radiasi gelombang pendek yang
memasuki batas luar atmosfir atau
angka angot (Ra) untuk kedudukan
8o 9
2 S diperole =
mm/hari.
II
Mei
0.09 0.01
Juni
0.02 0.00
Juli
0.00 0.11
Agustus
0.00 0.00
September 0.00 0.00
Oktober
0.11 0.02
November
0.05 0.13
Desember
0.00 0.38
Sumber: Perhitungan
Bulan
Palawija
ea
f(t)
Rh
ed
eaed
f(ed)
Ra
n/N
Rs
f(n/N)
f(u)
Rn1
Et*
Eto
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
Jan
26.20
34.0
0.7
15.9
0.86
29.26
4.76
0.10
16.10
0.46
8.02
0.5
1.03
0.51
0.84
4.50
1.1
4.95
Feb
27.00
35.7
0.8
16.1
0.83
29.60
6.06
0.10
16.08
0.51
8.45
0.6
1.54
0.63
0.91
5.05
1.1
5.55
Mar
26.90
33.9
0.8
16.9
0.84
28.52
5.43
0.10
15.47
0.59
8.79
0.6
1.54
0.63
1.07
5.02
1.0
5.02
Apr
26.50
34.6
0.8
16.0
0.87
30.12
4.50
0.09
14.33
0.55
7.84
0.6
1.54
0.63
0.94
4.43
0.9
3.98
Mei
26.40
34.4
0.7
15.9
0.85
29.26
5.16
0.10
13.02
0.75
8.53
0.8
1.54
0.63
1.26
4.67
0.9
4.20
Jun
25.90
33.4
0.7
15.9
0.83
27.74
5.68
0.11
12.43
0.82
8.61
0.8
2.06
0.75
1.44
4.83
0.9
4.35
Jul
24.50
30.7
0.7
15.5
0.84
25.83
4.92
0.12
12.55
0.80
8.56
0.8
2.06
0.75
1.48
4.61
0.9
4.15
Aug
24.40
30.6
0.7
15.5
0.82
25.07
5.50
0.12
13.45
0.83
9.39
0.8
1.03
0.51
1.57
4.76
1.0
4.76
Sept
25.50
32.6
0.7
15.7
0.83
27.09
5.55
0.11
14.64
0.79
9.90
0.8
1.54
0.63
1.42
5.37
1.1
5.90
Okt
26.60
34.8
0.8
16.0
0.82
28.56
6.27
0.10
15.60
0.77
10.4
0.8
1.03
0.51
1.33
5.66
1.1
6.23
Nov
27.00
35.7
0.8
16.1
0.86
30.67
4.99
0.09
15.93
0.63
9.40
0.7
1.54
0.63
1.04
5.33
1.1
5.86
Des
27.40
36.5
0.8
16.2
0.85
31.03
5.48
0.09
16.00
0.53
8.58
0.6
1.54
0.63
0.88
5.05
1.1
5.56
Bln.
Eto
(mm/hari)
Eo
(mm/hari)
P
(mm/hari)
M
(mm/hari)
S
(mm)
T
(hari)
IR
(mm/hari)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
Januari
4.95
5.44
2.00
7.44
250
30
0.89
12.60
Februari
5.55
6.10
2.00
8.10
250
30
0.97
13.03
Maret
5.02
5.52
2.00
7.52
250
30
0.90
12.65
April
3.98
4.38
2.00
6.38
250
30
0.77
11.93
Mei
4.20
4.62
2.00
6.62
250
30
0.79
12.08
Juni
4.35
4.78
2.00
6.78
250
30
0.81
12.18
Juli
4.15
4.56
2.00
6.56
250
30
0.79
12.04
Agustus
4.76
5.24
2.00
7.24
250
30
0.87
12.47
September
5.90
6.49
2.00
8.49
250
30
1.02
13.29
Oktober
6.23
6.85
2.00
8.85
250
30
1.06
13.53
November
5.86
6.45
2.00
8.45
250
30
1.01
13.26
Desember
5.56
6.11
2.00
8.11
250
30
0.97
13.04
Sumber: Perhitungan
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kebutuhan
Air Irigasi di
Pengambilan
(m3)
Kebutuhan
Air Irigasi
Sistem
Rotasi
(3 Blok)
(m3)
Kebutuhan
Air Irigasi
Sistem
Rotasi
(4 Blok)
(m3)
Debit
Optimum
(m3)
Periode
Kebutuhan
Air Irigasi
(lt/dt/ha)
Luas
Layanan
(ha)
Kebutuhan
Air Irigasi di
Pengambilan
(lt/dt)
1.262
25.33
31.98
27629.13
9209.71
6907.28
8661.6
II
1.012
25.33
25.62
22138.44
7379.48
5534.61
8661.6
III
0.730
25.33
18.49
15973.41
5324.47
3993.35
8661.6
0.713
25.33
18.06
15607.91
5202.64
3901.98
8661.6
II
0.761
25.33
19.29
16663.30
5554.43
4165.83
8661.6
III
0.827
25.33
20.94
18095.00
6031.67
4523.75
8661.6
0.717
25.33
18.16
15687.97
5229.32
3921.99
8661.6
II
0.651
25.33
16.48
14241.09
4747.03
3560.27
8661.6
III
0.565
25.33
14.31
12365.92
4121.97
3091.48
8661.6
0.453
25.33
11.49
9923.22
3307.74
2480.80
8661.6
II
0.532
25.33
13.46
11632.85
3877.62
2908.21
8661.6
III
0.571
25.33
14.47
12506.38
4168.79
3126.59
8661.6
0.615
25.33
15.59
13469.90
4489.97
3367.48
8661.6
II
0.524
25.33
13.28
11472.33
3824.11
2868.08
8661.6
III
0.421
25.33
10.67
9217.76
3072.59
2304.44
8661.6
0.443
25.33
11.21
9689.54
3229.85
2422.38
8661.6
II
0.503
25.33
12.74
11006.46
3668.82
2751.62
8661.6
III
0.561
25.33
14.22
12285.62
4095.21
3071.41
8661.6
0.533
25.33
13.49
11655.48
3885.16
2913.87
8661.6
II
0.463
25.33
11.72
10126.84
3375.61
2531.71
8661.6
III
0.413
25.33
10.45
9031.64
3010.55
2257.91
8661.6
0.359
25.33
9.08
7846.62
2615.54
1961.65
8661.6
II
0.205
25.33
5.18
4475.76
1491.92
1118.94
8661.6
III
0.023
25.33
0.58
499.70
166.57
124.93
8661.6
0.041
25.33
1.04
900.22
300.07
225.06
8661.6
II
0.150
25.33
3.79
3276.11
1092.04
819.03
8661.6
III
0.335
25.33
8.48
7327.09
2442.36
1831.77
8661.6
0.545
25.33
13.80
11921.24
3973.75
2980.31
8661.6
II
0.653
25.33
16.54
14287.09
4762.36
3571.77
8661.6
III
0.683
25.33
17.31
14956.16
4985.39
3739.04
8661.6
0.657
25.33
16.65
14387.57
4795.86
3596.89
8661.6
II
0.581
25.33
14.70
12704.42
4234.81
3176.10
8661.6
III
0.489
25.33
12.37
10691.32
3563.77
2672.83
8661.6
0.533
25.33
13.49
11656.39
3885.46
2914.10
8661.6
II
0.889
25.33
22.52
19454.66
6484.89
4863.66
8661.6
III
1.257
25.33
31.84
27507.24
9169.08
6876.81
8661.6
Sumber: Perhitungan
0.80
0.70
25000
0.60
20000
0.50
15000
0.40
0.30
10000
0.20
5000
0.10
0
30000
0.00
PL
PL
WLR
PL
WLR
PL
BERO
CABAICABAI
(30%)
JAGUNG
I (50%)
JAGUNG
I
PL
I
PADI I (100%)
II
III
November
WLR
PADI I
II
III
PL
Desember
II
Januari
III
II
Februari
III
PADI II (50%)
I
II
III
Maret
UBI (40%)
UBI
WLR
PADI II
II
April
Musim Hujan
III
JAGUNG
II (30%)
JAGUNG
II
II
III
Mei
II
Juni
III
II
III
Juli
Musim Kemarau I
II
Agustus
III
PL
II
III
September
II
III
Oktober
Musim Kemarau II
Luas
(ha)
Luas
Total
(ha)
Elevasi
Outlet
Blok 1 A
1.45
Blok 1 B
1.61
Blok 1 C
1.32
+50.00
Blok 1 D
2.67
+47.50
Blok 2 A
2.06
Blok 2 B
1.98
Blok 2 C
2.24
+47.80
Blok 3 A
1.02
+51.80
Blok 3 B
1.19
Blok 3 C
1.54
+47.30
Blok 3 D
2.03
+47.70
Blok 4 A
1.42
+45.00
Blok 4 B
1.98
Blok 4 C
1.37
+46.00
Blok 4 D
1.45
Luas Total Daerah
Layanan
+46.00
Blok
1
Blok
2
Blok
3
Blok
4
+50.00
7.05
+50.00
+49.70
6.28
5.78
6.22
25.33
+46.00
+49.00
+45.00
= hf + hlm + Zb +
2x
2
2x9
= 1,4942 + 0,3491 + 22,80 + 0,023
= 24,67 m
Berdasarkan data tersebut, jenis pompa
yang akan digunakan pada perencanaan
jaringan irigasi air tanah studi ini adalah
pompa celup (submersible pump) merk
GRUNDFOS tipe SP 30 - 4 dengan data
teknis berikut:
Tipe pompa
= SP 30 - 4
Tipe motor
= MS 4000
Daya motor
= 5,5 kW
Berat
= 36 kg
Diameter pompa
= 95 mm
Panjang
= 673 mm
Head maksimum = 32 m
Elevation
(m)
Status
Flow
(lt/sec)
Pump
Head (m)
PMP-1
21
On
7.93
33.36
Elevation
(m)
Status
Flow
(lt/sec)
Pump
Head (m)
PMP-1
21
On
7.29
33.49
Elevation
(m)
Status
Flow
(lt/sec)
Pump
Head (m)
PMP-1
21
On
7.85
33.38
Elevation
(m)
Status
Flow
(lt/sec)
Pump
Head (m)
PMP-1
21
On
8.9
33.12
Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Rumah Pompa
Pekerjaan Pagar Rumah
Pompa
Pekerjaan Jaringan Irigasi
Harga
Pekerjaan
(Rp.)
35,195,400
100,380,166
46,040,492
378,878,524
560,494,581
56,049,458
616,544,040
616,544,000
5. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil
kajian dari pembahasan (BAB IV), maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Debit optimum yang dihasilkan sumur
PKB 111 adalah 0,012 m3/dt dengan
penurunan muka air tanah optimum 1,17 m
dan penurunan muka air tanah maksimum
2,44 m.
2. Perhitungan besarnya kebutuhan air irigasi
menggunakan 3 alternatif. Alternatif I
adalah masa tanam dimulai pada bulan
November, alternatif II adalah masa tanam
dimulai pada bulan Desember, dan
alternatif III adalah masa tanam dimulai
pada bulan Januari. Dari ketiga alternatif
tersebut, sebagai dasar perencanaan
jaringan irigasi air tanah pada studi ini,
digunakan analisa kebutuhan air irigasi
alternatif III karena memiliki nilai
kebutuhan air irigasi di sawah (NFR)
maksimal yg pling kecil dari ketiga
alternatif yaitu 1,262 lt/dt/ha
3. Perencanaan jaringan irigasi pada lokasi
studi adalah jaringan irigasi perpipaan
dengan sistem pipa hubungan seri.
Berdasarkan analisa neraca air dengan luas
layanan sumur 25,33 ha, debit optimum
sumur tidak mampu memenuhi kebutuhan
air irigasi dengan sistem pemberian air
secara
menerus,
sehingga
sistem
pemberian air yang direncakan adalah
sistem pemberian air secara rotasi atau
giliran dengan pembagian blok tersier
menjadi 4 blok.
4. Pompa yang direncanakan adalah pompa
dengan motor tenggelam atau pompa celup
(submersible pump) merk GRUNDFOS
tipe SP 30-4 dengan daya 5,5 kW dan head
maksimum 32 m.
5. Rencana
anggaran
biaya
dalam
pembangunan jaringan irigasi air tanah
sumur PKB 111 adalah sebesar Rp.
616.544.000,-
6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1986. Buku Petunjuk Perencanaan
Irigasi, Bagian Penunjang Untuk
Standar Perencanaan Irigasi. Bandung:
C.V. Galang Persada.
Anonim. 1986. Standar Perencanaan Irigasi,
Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan
Irigasi KP-01. Bandung: C.V. Galang
Persada.
Bentley. 2007. User Guide WaterCAD ver 8
XM Edition. Watertown CT, USA.
Bisri, Mohammad. 1991. Aliran Air Tanah.
Malang: Bagian Penerbitan Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya.
Linsley, Ray K. Max A. Kohler dan Joseph L.
H. Paulhus. 1996. Hidrologi Untuk
Insinyur. Edisi ketiga, terjemahan Ir.
Yandi Hermawan. Jakarta: Erlangga.
Linsley, Ray K. dan Joseph B. Franzini. 1989.
Teknik Sumber Daya Air. Jilid 1, Edisi
ketiga. Jakarta: Erlangga.
Nurkartika, Alima Sofia. 2001. Studi
Perencanaan Jaringan Irigasi Air
Tanah Dengan Sistem Pipa Putaran
Paralel (Looping) di Sangen Madiun.
Skripsi tidak dipublikasikan. Malang:
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Soemarto, C.D. 1987. Hidrologi Teknik.
Surabaya: Usaha Nasional.
Sosrodarsono, Suyono dan Kensaku Takeda.
1983. Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta: Pradyna Paramita.
Sudjarwadi. 1990. Teori dan Praktek Irigasi.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Suhardjono. 1994. Kebutuhan Air Tanaman.
Malang: Institut Teknologi Nasional.
Triadmodjo, Bambang. 1993. Hidraulika II.
Yogyakarta: Beta Offset.