html
Untuk membuat induktor toroida atau inti ferit bead, perlu diketahui jumlah lilitan
yang dipakai pada induktor toroida yang dapat dihitung dengan mengetahui nilai A L,
yaitu indeks induktansi untuk ukuran inti dan permeabilitas yang dipakai. Tabeltabel di bawah ini memberikan informasi-informasi penting untuk inti toroida.
Nomor tipe toroida untuk suatu inti tersusun dari penunjuk ukuran inti pada kolom
kiri atas, ditambah nomor campurannya. Sebagai contoh, inti berdiameter setengah
inchi dengan campuran nomor 2 diberi nomor tipe T-50-2. Nilai A L adalah 49 dan
frekuensi operasi yang dianjurkan adalah 1 sampai 30 MHz. Permeabilitas inti
tersebut adalah 10.
Banyaknya lilitan untuk induktansi tertentu pada satu jenis inti dapat ditentukan
dengan rumus :
Contoh : Dikehendaki induktor toroida dengan nilai induktansi 10 H pada inti T-502, sesuai rumus di atas. Maka diketahui nilai induktansi adalah 10 H dan indeks
induktansi (AL) adalah 49. Maka jumlah lilitan kawat adalah :
Dengan demikian, untuk membuat induktor toroida atau inti ferit bead dengan
induktansi 10 H pada inti Toroida tipe T-50-2, dibutuhkan 45 lilitan. Kita dapat
gunakan kawat ukuran 24 ke atas sesuai tabel jumlah lilitan. Di tabel tersebut
ditunjukkan banyaknya lilitan maksimum yang dapat dibuat pada suatu tipe inti.
Sebagai contoh, inti T-68 akan berisi 49 lilit kawat nomor 24, dan 101 lilit untuk
kawat nomor 30, dan seterusnya.
2. Induktor inti ferit/besi, adalah induktor dengan inti dari bahan ferit atau
besi. Induktor jenis ini memiliki nilai induktansi yang lebih besar dan biasanya
dipakai pada frekuensi menengah seperti pada frekuensi IF radio.
3. Toroid, adalah induktor dengan inti melingkar seperti kue donat. Induktor
jenis ini memiliki induktansi yang lebih besar lagi dan biasa dipakai pada
trafo daya atau SMPS.
4. Trafo, adalah induktor dengan banyak lilitan minimal dua yaitu lilitan primer
dan sekunder. Induktor jenis ini memanfaatkan transformasi energi antar dua
lilitan dalam satu inti. Induktor jenis trafo banyak dipakai pada power supply
dan penguat IF pada penerima radio.
5. Induktor variabel, adalah induktor dengan nilai induktansi yang dapat ubah
dengan cara mengatur panjang inti. Biasanya pengaturan ini dilakukan
dengan cara memutar inti yang sudah dibuat ulir sehingga bisa keluar masuk
lilitan.
Fungsi Induktor
Ada beberapa fungsi induktor dalam rangkaian elektronika. Fungsi-fungsi ini terkait
dengan sifat dan karakteristik induktor yang berhubungan erat dengan
kemagnetan. Kebalikan dari kapasitor, induktor bersifat menahan arus AC dan
melewatkan arus DC. Sifat ini kemudian dimanfaatkan untuk menala frekuensi
resonansi
dari
sebuah
rangkaian
penguat.
Berikut
ini
beberapa
fungsi
dari
induktor
induktansi
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
diantaranya
4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai
induktansinya.
5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya.
6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin
besar nilai induktansinya.