Anda di halaman 1dari 22

Mekanisme Kelenjar Tiroid pada Proses Pertumbuhan

Destin Marseli (102014051)


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara Nomor 6 Jakarta Barat 11510
DESTIN.2014fk051@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah
dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka
hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda
dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang
memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual. Pada makalah ini
akan dijelaskan salah satu kelenjar yang penting dari kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid.
Kata Kunci: Kelenjar endokrin, kelenjar tiroid, pengaruh tiroid
Abstract
Hormones are chemical substances produced by endocrine glands or glands clogged . This gland
is a gland that does not have the channel so that the secretions will enter the blood stream and
follow the circulation of blood throughout the body . When arriving at a target organ , the
hormone will stimulate change. In general, the effect of different hormones with nerves . Changes
that are controlled by hormones is usually a change that requires a long time . Examples of
growth and sexual ripening . This paper will explain one important gland of the endocrine glands
are the thyroid gland .
Keywords: endocrine glands , thyroid gland , thyroid influences

Pendahuluan
Struma adalah perbesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di bagian depan
leher. Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior trakea.
Tiroid menyekresikan dua hormon utama, tiroksin (T4), dan triiodotironin (T3), serta hormon
kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan parathormon yang dihasilkan
oleh kelenjar paratiroid. Kerja kelenjar tiroid ini dipengaruhi oleh kecukupan asupan iodium.
Defisiensi hormon tiroid ini dapat menimbulkan gangguan tertentu yang spesifik. Cretinism,
misalnya, yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan dibawah normal disertai dengan retardasi
mental merupakan akibat dari hormon tiroid yang inadekuat pada saat perkembangan janin.
Kekurangan asupan yodium yang biasanya terjadi pada daerah goiter (gondok) endemis banyak
terjadi karena defisiensi yodium menyebabkan hipotiroidisme sehingga mengakibatkan
pembengkakan kelenjar
Struktur Kelenjar Tiroid
Dalam Struktur Glandula Tiroid Terdapat 2 struktur yaitu :
-

Struktur Makro
Struktur Mikro
Struktur Makro Kelenjar tiroid
Terletak di depan leher dan dibelakang m. strenohyoid dan m.sternothyroid pada
setinggi C5-T1 pada vertebra. Terdiri daripada lobus utama yang terletak kiri dan kanan
anterolateral pada larynx dan trakea.

Terdapat istmus yangmenghubungkan kedua lobus

yang terletak setinggi cincin trakea kedua dan ketiga.Kelenjar ini diselaputi oleh kapsula
fibrosa . Darah dialirkan ke dalam kelenjar inioleh sepasang a. tiroidea superior dan inferior.
Terdapat hampir 10% orang mempunyaia. tiriod ima yang merupakan percabangan daripada
trunkus brachiocephalica. Vena yang menjadi pembuluh darah balik kelenjar ini ialah v.
tiroidea superior, v.tiroidea media dan v.tiroidea inferior. V. tiroidea superior dan media
bermuara ke v.jugularis interna manakala yang inferior bermuara ke v. anonyma.Duktus
limfatikus kelenjar ini pula ialah noduli limfatisi prelaryngeal, pretracheal,dan para trakeal
yang bermuara ke dalam duktus limfatisi inferior profudus.Persarafan kelenjar ini
ganglia

simpatik

cervicalis

superior,

medius

daninferior. Saraf-saraf ini sampai ke

kelenjar melalui plexus tiroidea periarterial inferior,superior dan cardiaci.1

ialah

Gambar 1 Glandula Tyroid1


Struktur Mikro
Glandula thyreoidea mempunyai banyak folikel yang besarnya tidak seragam. Dalam
folikel terdapat substansi koloid yang pada sajian tampak berwarna merah homogen.Folikel
dibatasi oleh epitel selapis kubis tinggi atau rendah sampai gepeng tergantungpada aktifitas
kelenjar. Bila folikel aktif, epitelnya tinggi dan tepian substansi koloidyang

berbatasan

dengan epitel folikel tidak rata. Pada folikel yang tidak aktif,epitelnya gepeng dan
substansi koloidnya memenuhi folikel.Kadang ditemukan sel parafolikular (clear cell) yang
terletak di antara sel epitelfolikel atau di dalam jaringan antarfolikel. Sel ini lebih besar dari
sel epitel folikel dantampak lebih terang. Dalam jaringan ikat antarfolikel banyak terdapat
pembuluh darahyang merupakan ciri khas kelenjar endokrin.2
Glandula paratiroid. Pada sajian kelenjar tiroid

juga

terdapat

kelenjar

paratiroid.Ikutilah tepi sajian dengan pembesaran kecil, pada suatu tempat akan terlihat
kelenjarparatiroid, yang sepintas mirip limfonodus, karena kelenjar ini terdiri atas sel-sel
yangkurang lebih seragam besarnya. Dengan pembesaran yang lebih kuat terlihat
kelompokan sel-sel yang terutama terdiri atas sel prinsipal, selnya kecil dengan intirelatif
besar. Di antara kelompokan sel principal terdapat satu atau sekelompok selyang lebih besar
dengan inti relatif lebih kecil disebut sel oksifil. Sitoplasma sel inibiasanya mempunyai
granula merah atau terlihat homogen berwarna kemerahan.Di antara kelompokan sel juga
terdapat banyak pembuluh darah. Kapsula jaringan ikatpembungkus kelenjar tiroid bersatu
dengan kapsula kelenjar paratiroid, namun padaumumnya kapsula itu tidak begitu jelas. 3
Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid

Kira-kira

93 persen

hormon-hormon

aktif

metabolisme yang

disekresikan

olehkelenjar tiroid adalah tiroksin dan 7 persen adalah triiiodotrionin. Akan tetapi,
hampirsemua

tiroksin

akhirnya

akan

diubah

menjadi

triiodotironin

di

dalam

jaringan,sehingga secara fungsional keduannya penting. Secara kualitatif, fungsi kedua


hormonsama, tetapi keduanya berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya.
Triiodotironinkira-kira empat kali lebih kuat daripada tiroksin, namun jumlahnya di dalam
darahjauh lebih singkat daripada tiroksin.4
Kebutuhan iodium untuk pembentukan tiroksin
Untuk membentuk jumlah normal tiroksin, setiap tahunnya dibutuhkan kira-kira
1mg/minggu. Agar tidak terjadi defisiensi iodium, garam dapur yang umum dipakai diiodisasi
dengan kira-kira 1 bagian natrium iodida untuk setiap 100.000 bagiannatrium klorida.
Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah dengan pola
yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya, sebagian besar dari iodidatersebut dengan
cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satuperlimanya dipindahkan
dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektifdan dipergunakan untuk sintesis
hormon tiroid.4
Pompa iodida ( Penjeratan [trapping] iodida )
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid, pengangkutan iodida dari darah kedalam
sel-sel

dan

folikel

kelenjar

tiroid.

Membran

basal

sel

tiroid

mempunyai

kemampuan yang spesifik untuk memompakan iodida secara aktif ke bagian dalam
sel.Kemampuan ini disebut penjeratan iodida (iodide trapping). Pada kelenjar tiroid yang
normal, pompo iodida dapat memekatkan kira-kira 30 kali dari konsentrasinya didalam darah.
Bila kelenjar tiroid menjadi sangat aktif, maka rasio konsentrasi tadidapat meningkat sampai
250 kali dari nilai tersebut.4
Tiroglobulin dan Proses Kimia Pembentukan Tiroksin dan Triiodotironin
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin oleh sel-sel tiroid. Sel-sel

kelenjar

tiroidmerupakan sel kelenjar khas yang menyekresi protein. Retikulum endoplasma dan alat
Golgi

mensintesis

dan

menyekresi

molekul

glikoprotein

besar

yang

disebuttiroglobulin dengan berat molekul 335.000 ke dalam folikel.4


Setiap molekul tiroglobulin mengandung 70 asam amino tirosin, dan tiroglobulin merupakan
substrat utama yang bergabung dengan iodida untuk membentuk hormon tiroid,

yang

terbentuk di dalam molekul tiroglobulin. Hormon tiroksin dan triiodotironin dibentuk


dari asam amino tirosin, yang merupakan sisa bagian darimolekul tiroglobulin selama sintesis
hormon tiroid dan bahkan sesudahnya sebagaihormon yang disimpan di dalam koloid
folikular.4

Selain mensekresi tiroglobulin, didalam sel-sel kelenjar juga mempersiapkan


iodium, enzim, dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid.4
Oksidasi Ion iodida. Tahap pertama yang penting dalam pembentukan hormon tiroidadalah
perubahan iodida menjadi bentuk iodium yang teroksidasi, baik iodium awalatau I3-, yang
selanjutnya mampu langsung berikatan dengan asam amino tirosin.Proses oksidasi iodium
ini ditingkatkan oleh enzim peroksidase dan penyertanyahidrogen
menyediakan

suatu

sistem

yang

kuat

yang

peroksidase,

yang

mampumengoksidasi iodida. Enzim

peroksidase terletak di bagian apikal membran sel ataumelekat pada membran sel, sehingga
menempatkan

iodium

yang

teroksidasi

tadididalam sel tepat pada tempat molekul

tiroglobulin mula-mula dikeluarkan dari alat Golgi dan kemudian melalui membran masuk ke
dalam koloid penyimpanan. Bila sistem peroksidase ini terhambat, atau secara herediter tidak
terdapat di dalam sel,maka kecepatan pembentukan hormon tiroid turun sampai nol.4
Proses iodinasi tirosin dan pembentukan hormon tiroid proses organifikasi
tiroglobulin. Pengikatan iodium dengan molekul tiroglobulin disebut organifikasi
tiroglobulin.

Bahkan

sewaktu

masih

dalam

bentuk

molekul,

iodium

yang

sudahteroksidasi itu akan berikatan langsung tetapi secara lambat dengan asam
aminotirosin, tetapi di dalam sel-sel tiroid, iodium yang teroksidasi itu berasosiasi dengan
enzim iodinase sehingga proses di atas dapat berlangsung selama beberapa detik ataubeberapa
menit. Oleh karena itu, dengan kecepatan yang hampir sama dengankecepatan
pelepasan

molekul

tiroglobulin

dari

alat

Golgi,

atau

seperti

waktu disekresikan

melalui bagian apikal membran sel ke dalam folikel, iodium akanberikatan dengan
kira-kira seperenam bagian dari asam aminotirosin yang ada didalam molekul tiroglobulin.
Tirosin mula-mula diiodisasi menjadi monoiodotirosindan

selanjutnya

diiodotirosin,

kemudian beberapa menit semakin banyak sisa diiodotirosin yang saling bergandengan
(coupling) satu sama lainnya. Hasil dari reaksipenggandengan ini adalah terbentuknya
molekul tiroksin yang tetap merupakan bagiandari
disintesis,

hormon

tiroid

akan

molekul

tiroglobulin.

Sesudah

memulaiperjalanannya, setiap molekul tiroglobulin

mengandung 1 sampai 3 molekul tiroksin,dan rata-rata terdapat 1 molekul triiodotironin


untuk setiap 14 molekul tiroksin.4
Dalam bentuk ini, hormon tiroid disimpan di dalam folikel dalam jumlah yangcukup
untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan tubuh yang normal terhadap hormontiroid selama 2
sampai 3 bulan. Oleh karena itu, seluruh jumlah yang disimpan itusudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan normal tubuh untuk satu sampai tiga bulanlamanya. Oleh karena itu,

bila disintesis hormon tiroid itu berhenti, efek akibatdefisiensi hormon tersebut belum
tampak untuk beberapa bulan.4
Pelepasan Tiroksin dan Triiodotironin dari kelenjar tiroid.
Tiroglobulin sendiri tidak dilepaskan ke dalam darah

yang bersirkulasi

dalamjumlah yang bermakna, malahan pada mulanya tiroksin dan triiodotironin dipecah
darimolekul

tiroglobulin., dan

iniberlangsung

sebagai

selanjutnya

hormon

bebas

berikut; permukaan

ini

apikal

dilepaskan.

Proses

sel-sel

tiroid

menjulurkanpseudopodia mengelilingi sebagian kecil koloid sehingga terbentuk vesikel


pinositikyang masuk ke bagian apeks dari sel-sel tiroid . kemudian lisosom segera
bergabungdengan vesikel-vesikel digestif yang mengandung enzim-enzim pencernaan
yangberasal dari lisosom yang sudah bercampur dengan bahan koloid tadi. Proteinase yang
ada di antara enzim-enzim ini akan mencernakan molekul-molekul tiroglobulin danakan
melepaskan tiroksin dan triiodotironin, yang selanjutnya akan berdifusi melewatibagian basal
dari sel-sel tiroid ke pembuluh-pembuluh kapiler di sekelilingnya. Jadi,dengan demikian
hormon tiroid dilepaskan ke dalam darah. Kira-kira tiga perempat dari tirosin yang telah
diiodinasi di dalam tiroglobulin tidakakan pernah menjadi hormon tiroid tetapi akan tetap
sebagai monoiodotirosin ataudiiodotirosin.
molekul-molekul

Selama

terjadinya

proses

pencernaan

tiroglobulinuntuk melepaskan tiroksin dan triiodotironin, tirosin yang

sudah mengalami iodinasiini juga dilepaskan dari sel-sel tiroid. Akan tetapi, tirosin tidak
disekresikan ke dalamdarah. Sebaliknya dengan bantuan enzim deiodinase, iodium dilepaskan
dari tirosinsehingga akhirnya membuat semua iodium ini cukup tersedia didalam
kelenjarkembali untuk membentuk hormon tiroid tambahan. Pada kelainan kongenital
yangtidak

memiliki

enzim

deiodinase,

penderita

seringkali

mengalami

defisiensi

iodiumakibat gagalnya proses pembentukan kembali tersebut.


Kira-kira 93 persen dari hormon tiroid yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid
biasanyaadalah tiroksin dan hanya 7 persen adalah triiodotironin. Akan tetapi, selama
beberapahari berikutnya, sebagian besar tiroksin secara perlahan dideiodinasi untuk
membentuktriiodotironin
angkat

tambahan.

Oleh

karena

itu,

hormon

yang

akhirnya

di

dandipergunakan oleh jaringan terutama adalah triiodotironin, dengan jumlah total

kira-kira 35 mikrogram triiodotironin per hari.4


Fungsi Hormon Tiroid dalam Jaringan
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk menyebabkan transkripsi inti
darisejumlah besar gen. Oleh karena itu, sesungguhnya dalam semua sel tubuh, sejumlah
besar

enzim

protein,

protein

struktural,

protein

transpor,

dan

zat

lainnya

akanmeningkat.

Hasil

akhir

dari

semuanya

ini

adalah

peningkatan

menyeluruh

aktivitasfunsional di dalam tubuh.


Jenis-jenis peningkatan aktivitas metabolik selular yang penting:4
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme seluruh atau sebagian besar
jaringan tubuh. Bila sekresi hormon ini banyak sekali, maka kecepatan metabolisme basal
meningkat sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas nilai normal. Kecepatanpenggunaan
makanan sebagai energi juga sangat meningkat. Walaupun kecepatan sintesis protein pada
saat itu juga meningkat, pada saat yang sama kecepatan katabolisme protein juga
meningkat. Pada orang muda kecepatan pertumbuhan sangatdipercepat. Proses mental
menjadi tereksitasi, dan aktivitas banyak kelenjar endokrinlainnya seringkali juga meningkat.
4

Efek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein.


Salah satu fungsitiroksin yang utama adalah meningkatkan jumlah dan aktivitas
mitokondria,dan selanjutnya tiroid meningkatkan kecepatan pembentukan

ATP

untukmembangkitkan fungsi selular. Akan tetapi, peningkatan jumlah dan


aktivitasmitokondria

dapat

jugapenyebabnya. 4
Efek hormon tiroid

merupakan

dalam

hasil

meningkatkan

dari

peningkatan

transpor

aktif

aktivtas

ion-ion

membran sel.
Salah satu enzim yang meningkat sebagai respons terhadaphormon

sel

melalui

tiroid

adalah

Na,K-ATPase. Na,K-ATPase ini selanjutnya meningkatkan kecepatan transpor


baik

natrium

maupun

kaliummelaluimembran

sel

dari

beberapa

jaringan.

Karena proses inimempergunakan energi dan meningkatkan jumlah panas


yang

dibentukdidalam tubuh, telah diduga bahwa proses ini mungkin meruapakan

salahsatu

mekanisme

peningkatan

kecepatan metabolisme

tubuh

oleh

hormontiroid. Sesungguhnya hormon tiroid juga menyebabkan membran sel


darisebgaian

besar

yangselanjutnya

sel
akan

menjadi

mudah

mengaktifkan

dilewati

pompa

oleh

natrium

dan

ion

natrium,

lebih

jauh

lagimeningkatkan pembentukan panas. 4


Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan.
Hormon tiroid mempunyai efek yang umum dan efek yang spesifik terhadap
pertumbuhan. Efek yang pentiing dari hormon tiroid adalah meningkatkan
pertumbuhan

dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun

pertama kehidupan pasca lahir. 4


Efek hormon tiroid pada metabolisme karbohidrat.

Hormon

tiroid merangsang

hampir

semua

aspek

metabolisme

karbohidrat,

termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel, meningktakan glikolisis,


meningktakan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorpsi dari saluran cerna, dan
bahkan juga meningkatkan sekresi insulun dengan hasil akhirnyaadalah efeknya
terhadap metabolisme karbohidrat. Semua efek ini mungkindisebabkan oleh naiknya

seluruh enzim akibat dari hormon tiroid. 4


Efek pada metabolisme lemak.
Pada dasarnya semua aspek metabolisme jugaditingkatkan

dibawah

pengaruh

hormon tiroid. Karena lemak merupakan sumber energi utama untuk suplai jangka
panjang, maka lemak yang telah disimpan dalam tubuh akan lebih banyak dipecah
daripada elemen jaringanlain. Khususnya, lipid akan diangkut dari jaringan lemak,
yang meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma, hormon tiroid

juga sangatmempercepat proses oksidasi asam lemak bebas oleh sel. 4


Efek pada plasma dan lemak hati.
Meningkatnya hormon tiroid menurunkanjumlah kolesterol, fosofolipid, dan
trigliserida, walaupun sebenarnya hormonini juga meningkatkan asam lemak bebas.
Sebaliknya, menurunnya sekresitiroid

sangat

meningkatkan

konsentrasi

kolesterol, fosofolipid, dantrigliserida plasma dan hampir selalu menyebabkan


pengendapan

lemaksecara berlebihan di dalam hati. Sangat meningkatnya jumlah

lipid dalamsirkulasi

darah

pada

penderita

hipotiroidisme

yang

lama

seringkalidihubungkan dengan timbulnya arterisklerosis berat. 4


Efek pada metabolisme vitamin.
Oleh karena hormon tiroid meningkatkanjumlah berbagai enzim dan oleh karena
vitamin merupakan bagian pentingdari beberapa enzim atau koenzim, maka hormon
tiroid ini meningkatkankebutuhan akan vitamin. Oleh karena itu, bila sekresi
hormon

tiroidberlebihan maka dapat timbul defisiensi vitamin relatif, kecuali bila

pada saatyang sama kenaikan kebutuhan vitamin itu dapat tercukupi. 4


Efek pada laju metabolisme basal.
Oleh karena hormon tiroid meningkatkan metabolisme sebagian besar sel tubuh,
maka kelebihan hormon inikadangkala akan meningkatkan laju metabolisme basal
sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas nilai normalnya. Sebaliknya, bila tidak
ada hormon tiroid yang dihasilkan, maka laju metabolisme basal menurun sampai
hampirsetengah nilai normal ; yaitu laju metabolisme basal menjadi -30 sampai -45.
Agar laju metabolisme basal dapat sangat tinggi maka hormon ini dibutuhkandalam
jumlah yang sangat banyak. 4

Efek pada berat badan.


Bila produksi hormon tiroid sangat meningkat makahampir
berat

badan, dan bila produksinya

selalu

menurunkan

sangatberkurang maka hampir selalu tibul

kenaikan berat badan; efek ini selaluterjadi, oleh karena hormon tiroid meningkatkan
nafsu makan, dan keadaanini dapat melebihi keseimbangan perubahan kecepatan

metabolisme. 4
Efek pada sistem kardiovaskuler.
Meningkatkan aliran darah, curah jantung,frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut
jantung dan volume darah sedikitmeningkat karena vasodilatasi sehingga jumlah

darah yang terkumpul padasistem sirkulasi meningkat. 4


Efek pada respirasi.
Meningkatnya kecepatan metabolisme akanmeningkatkan pemakaian oksigen dan
pembentiukan karbon dioksida; efek-efek ini mengaktifkan semua mekanisme yang

meningkatkan kecepatan dankedalaman pernapasan. 4


Efek pada saluran cerna.
Selain meningkatkan nafsu makan dan asupan

makanan.

Hormon

tiroid

meningkatkan baik kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran

cerna.Seringkali terjadi diare. Kekurangan hormon tiroid menimbulkan konstipasi. 4


Efek pada sistem saraf pusat.
Hormon tiroid meningkatkan kecepatan berpikir, tetapi juga sering menimbulkan
disosiasi pikiran, dan sebaliknya,berkurangnya hormon tiroid akan menurunkan

fungsi ini. 4
Efek terhadap fungsi otot. Sedikit peningkatan hormon tiorid biasany amenyebabkan
otot bereaksi dengan kuat, namun bila jumlah hormon ini berlebihan, maka otototot

malahan

menjadi

lemah

oleh

karenaberlebihannya katabolisme protein.

Sebaliknya, kekurangan hormon tiroidmenyebabkan

otot

sangat

lambat,

dan

otot tersebut berelaksasi denganperlahan setelah berkontraksi. 4


Efek pada kelenjar endokrin lain.
Meningkatnya hormon tiroid meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar
endokrin lain, tetapi hormon inijuga meningkatkan kebutuhan jaringan

akan

hromon ini. Hormon tiroidmeningkatkan sebagian besar aktivitas metabolisme yang


berkaitan denganpembentukan tulang dan akibatnya meningkatkan kebutuhan
hormonparatiroid.

Dan

akhirnya,

hormon

tiroid

meningkatkan

kecepatan

inaktivasihormon glukortikoid adrenal oleh hati. Keadaan ini menyebabkan


timbulnyapeningkatan umpan balik produksi hormon adrenokotikotropik oleh

kelenjarhipofisis anterior dan, oleh karena itu, juga meningkatkan kecepatan

sekresiglukokortikoid oleh kelenjar adrenal. 4


Efek hormon tiroid pada fungsi seksual. Agar dapat timbul fungsi seksualyang
normal, dibutuhkan sekresi tiroid yang normal.pada pria, hormon tiroidmenurun
menyebabkan hilangnya libido dan sebaliknya hormon tiroid15
meningkat
dapat
menyebabkan
impotensi.
Pada
wanita

hormon

tiroidmenurun dapat terjadi menoragia dan polimenore, periode menstruasi. 4


Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid
Hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid.
Thyroid-stimulating hormone (TSH), hormon tropik tiroid dari hipofisis anterior
adalah regulator fisiologis terpenting bagi sekresi hormon tiroid. Hampir
semualangkah dalam pembentukan dan pengeluaran hormon tiroid dirangsang oleh
TSH.5
Selain meningkatkan sekresi hormon tiroid, TSH bertanggung jawab

untuk

mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid. Tanpa adanya TSH, tiroid


mengalami atrofi (ukurannya mengecil) dan sekresi hormonnya berkurang.
Sebaliknya, kelenjar ini mengalami hipertrofi (peningkatan ukuran setiap sel folikel)
dan hiperplasia (peningkatan jumlah sel folikel) sebagai respons terhadap stimulasi
TSH yang berlebihan. 5
Hormon tiroid, dengan mekanisme umpan-balik negatif, "mematikan" sekresi
TSH, sementara thyrotropin- releasing hormone (TRH) dari hipotalamus secara
tropik "menghidupkan" sekresi TSH oleh hipofisis anterior.

Pada sumbu

hipotalamus-hipofisis-tiroid, inhibisi terutama berlangsung di tingkat


anterior Seperti lengkung umpan-balik negatif

lainnya, lengkung antara

hipofisis
hormon

tiroid dan TSH cenderung mempertahankan stabilitas keluaran (sekresi) hormon


tiroid. 5
Pengaturan sehari-hari kadar hormon tiroid bebas tampaknya dilaksanakan
olehumpan-balik negatif antara tiroid dan hipofisis anterior, sementara penyesuaian
jangka-panjang diperantarai oleh hipotalamus. Tidak seperti sebagian besar sistem
hormonallain, pada orang dewasa hormon-hormon di sumbu tiroid secara
normal

tidakmengalami pergeseran sekresi yang mendadak dan lebar. Kecepatan

sekresi hormontiroid yang relatif stabil sesuai dengan respons terhadap hormon yang
bersifat lambandan berlangsung lama; peningkatan atau penurunan kadar hormon
tiroid dalam plasmayang mendadak tidak memiliki nilai adaptif. Satu-satunya
faktor yang diketahuimeningkatkan sekresi TRH (dan dengan demikian, TSH dan

10

hormon tiroid) adalah dingin pada bayi. Keadaan ini merupakan mekanisme yang
sangat adaptif pada

bayi

baru

lahir.

Peningkatan

drastis

sekresi

hormon

tiroid penghasil panas di perkirakan ikut berperan dalam mempertahankan suhu


tubuh dalam

menghadapi penurunan mendadak suhu lingkungan pada saat lahir,

sewaktu bayi berpindah daritubuh ibunya yang hangat ke udara lingkungan yang lebih
dingin. Pada orang dewasa respons TSH serupa terhadap pajanan dingin tidak terjadi,
walaupun hal ini secarafisiologis masuk akal dan memang terjadi pada beberapa jenis
hewan percobaan. 5
Berbagai jenis stres diketahui menghambat sekresi TSH dan hormon
tiroid,diperkirakan

melalui

pengaruh

saraf

pada

hipotalamus,

walaupun

makna adaptif inhibisi ini belum jelas. 5

Metabolisme Energi5
Metabolisme protein
Protein Tubuh
zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma,

antibodi,hormon)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida
Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril
protein fibrosa
Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri);keratin

(rambut, kuku); dan aktin-miosin


Macam Protein
Peptide: 2 10 asam amino
Polipeptide: 10 100 asam amino
Protein: > 100 asam amino
Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
Lipoprotein: gabungan lipid dan protein
Asam Amino
Asam amino dibedakan: asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial: T2L2V HAMIF (treonin, triptofan, lisin, leusin, valin

histidin, arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin)


Asam amino non esensial: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin, asparadin
sistein, asam aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamat)
Transport Protein
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino
masuk darah
Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan

11

Didalam

sel

asam

amino

disimpan

dalam

bentuk

protein

(dengan

menggunakan enzim)
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
Penggunaan Protein untuk Energi
Jika jumlah protein terus meningkat
protein sel dipecah jadi asam

aminountuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak


Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi

atau transaminasi
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto
Pemecahan Protein
1. Transaminasi: alanin + alfa-ketoglutarat
piruvat + glutamat
+
2. Diaminasi: asam amino + NAD
asam keto + NH3
NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal

harus diubah dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal
Ekskresi NH3
NH3 tidak dapat diekskresi oleh ginjal
NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati
Jika hati ada kelainan (sakit) terjadi proses perubahan NH3 urea terganggu

penumpukan NH3 dalam darah


uremia
NH3 bersifat racun
meracuni otak
coma
Karena hati yang rusak
disebut Koma hepatikum

Pemecahan Protein
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein

yang dapat masuk kedalam siklus Krebs


Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah:

zat

alfaketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat


Siklus Krebs
Proses perubahan asetil ko-A H + CO2
Proses ini terjadi di dalam mitokondria. Pengambilan
sitoplasmadilakukan oleh: oxalo asetat

asetil

co-A

di

proses pengambilan ini terus

berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis. Oksaloasetat berasal dari


asam piruvat. Jika asupan nutrisi kekurangan KH

kurang as. Piruvat

kurang oxaloasetat. 5
Rantai Respirasi
H
hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi
NADHH dari NADH ditransfer ke

12

Flavoprotein

Quinon

sitokrom b

sitokrom c

sitokrom aa3

terus direaksikan dengan O2

H2O + E.

Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi
Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria

transfer atom H antar carrier

memakai enzim Dehidrogenase sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim


Oksidase. 5
Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD
Quinon

sitokrom b

dengan O2

sitokrom c

Flavoprotein

sitokrom aa3

direaksikan

H2O + E

Fosforilasi Oksidatif
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi, energi tersebut
ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP.
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi
tinggi dalam proses rantai respirasi. 5
Kreatin dan Kreatinin
Kreatin disintesa di hati dari: metionin, glisin dan argininDalam otot rangka
difosforilasi membentuk fosforilkreatin (simpanan energi)
Kreatin + ATP Fosforilkreatin
Kreatinin5
Metabolisme karbohidrat
Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui
venaportae. Sebagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai
glikogen,sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas
normal. 5
Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh
karenafruktosa

dan galaktosa

akan

diubah

terlebih

dahulu sebelum

memasuki pembuluhdarah. 5
Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh,
sebagian besar(2/3) akan disimpan di dalam otot dan selebihnya di dalam hati
sebagai

glikogen.Kapasitas

pembentukan

glikogen

ini

sangat

terbatas

(maksimum 350 gram), dan jikapenimbunan dalam bentuk glikogen ini telah
mencapai batasnya, kelebihan karbohidratakan diubah menjadi lemak dan
disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukankembali enersi tersebut,
simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusuloleh mobilisasi
lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalambentuk
lemak jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen. 5

13

Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak enersi, mendapatkan
energidari hasil pembakaran glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula
darah akandiisi kembali dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati.
Kalau energi yangdiperlukan lebih banyak lagi, timbunan lemak dari jaringan
lemak mulai dipergunakan.Dalam jaringan lemak diubah ke dalam zat antara
yang dialirkan ke hati. Disini zatantara itu diubah menjadi glikogen, mengisi
kembali cadangan glikogen yang telahdipergunakan untuk meningkatkan kadar
gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam

jaringan-jaringan

terjadi

secara bertahap dan pada tahap-tahap itulah enersidilepaskan sedikit demi


sedikit, untuk dapat digunakan selanjutnya. 5
Melalui suatu deretan proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen diubah
menjadiasam pyruvat. Asam pyruvat ini merupakan zat antara yang sangat
penting dalammetabolisme karbohidrat. Asam pyruvat dapat segera diolah lebih
lanjut dalam suatuproses pada "lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini
dihasilkan CO2 dan H2O danterlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang
mengandung tenaga kimia
Triphosphate).

ATP

sambi}berubah

menjadi

yang

besar

ini

mudah

ADP

(Adenosin

yaitu

ATP

(Adenosin

sekalimelepaskan

enersinya

Diphos

phate).Sebagian dari

asam piruvat dapat diubah menjadi "asam laktat". Asam laktat ini dapatkeluar
dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah menuju ke hepar. 5
Di dalam hepar asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat dan
selanjutnyamenjadi glikogen, dengan demikian akan menghasilkan energi.
Hal ini hanya terdapat di dalam hepar, tidak dapat berlangsung di dalam otot,
meskipun di dalam otot terdapat juga glikogen. Sumber glikogen hanya berasal
dariglukosa dalam darah. Metabolisme karbohidrat selain di pengaruhi oleh
enzim-enzim,juga diatur oleh hormon-hormon tertentu. Hormon Insulin yang
dihasilkan oleh "pulau-pulau Langerhans" dalam pankreas sangat memegang
perananan penting. Insulin akanmempercepat

oksidasi

glukosa

di

dalam

jaringan, merangsang perubahan glukosamenjadi glikogen di dalam sel-sel


hepar maupun otot. 5
Hal ini terjadi apabila kadar glukosa di dalam darah meninggi. Sebaliknya
apabilakadar glukosa darah menurun, glikogen hati dimobilisasikan sehingga
kadar

glukosadarah

akan

menaik

kembali.

Insulin

juga

merangsang

glukoneogenesis, yaitu mengubah lemak atau protein menjadi glukosa. Juga

14

beberapa horrnon yang dihasilkan olehhypophysis dan kelenjar suprarenal


merupakan pengatur-pengatur penting darimetabolisme karbohidrat. 5
Enzim sangat diperlukan pada proses-proses kimiawi metabolisme zat-zat
makanan.vitamin-vitamin
berpengaruh

sebagian

padametabolisme

dari

enzim,

karbohidrat

ini.

secara
Tiamin

tidak

langsung

(vitamin

B1)

diperlukan dalam prosesdekarboksilase karbohidrat. Kekurangan vitamin B1


akan menyebabkan terhambatnya enzim-enzim dekarboksilase, sehingga asam
piruvat dan asam laktat tertimbun di dalamtubuh. Penyakit yang ditimbulkan
akibat defisiensi vitamin B1 itu dikenal sebagaipenyakit beri-beri. 5
Regulasi Kadar Gula Darah
Tanpa bantuan hormon, kadar gula darah akan mengalami fluktuasi yang
besar.Kadar gula darah akan segera meningkat sesudah makan, dan sebaliknya
bila tidak adaasupan makanan pada periode tertentu, kadar gula darah akan
turun sangat rendah.Untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang membahayakan
ini, tubuh akan meregulasiglukosa darah dengan menggunakan hormon insulin
dan glukagon.6
Hormon insulin disekresikan oleh sel-sel beta pankreas apabila kadar gula
darah meninggi (hiperglikemia), yang biasanya terjadi sesudah rnakan, seperti
nasi, roti, gula,dan lain sebagainya. Peninggian kadar gula darah ini, akan
merangsang sekresi insulindari sel-sel

pulau Langerhans pankreas. Sekresi

Insulin ini berlangsung dalam duarase, pada rase pertama kadar insulin
melonjak tinggi seketika. Hal ini terjadi 10 menitsesudah kenaikan kadar gula
darah, dan dimungkinkan karena ada simpanan insulindalam granula. Kemudian
terjadi rase ke dua yang bersifat lambat, berlangsung selamalebih dari 10 menit
sampai 2 jam. Dalam jam pertama sesudah makan, gula darahmeningkat sampai
160 11 mg%, dan kemudian menurun lagi berkat pengaruh insulin,sehingga 2
jam sesudah makan kadar gula darah normal kembali, yakni 120 mg%. Insulin
akan

merangsang

pengambilan

glukosa

oleh

jaringan

dan

kemudianmemecahnya menjadi enersi, menyimpannya dalam bentuk glikogen


dan mengubahnyamenjadi lemak. Dengan proses tersebut diatas, kadar gula
darah akan menurun dankembali normal 2 sampai 2 jam sesudah makan.
Sebaliknya bila kadar gula darahrendah, hormon glukagon yang dihasilkan selsel

pankreas akan rnenstimulasi sintesaglukosa dari asam amino,

rnenyebabkan terlepasnya glikogen dari hepar, yang akanrneninggikan kadar


15

gula darah. Jadi, aktifitas hormon insulin dan glukagon berlawanansatu sama
lain. 6
Ada juga hormon lain yang dapat rnernbantu rneninggikan kadar gula darah,
salahsatu yang paling penting adalah epinefrin (adrenalin) yang merangsang
pernbebasanglukosa dari glikogen. Hormon epinefrin ini akan disekresikan pada
situasi dimanatubuh dalam keadaan stress ataupun dalarn keadaan

bahaya.

Peningkatannya akanmenaikkan kadar gula darah, yang akan membantu tubuh


untuk berkelahi atau berlarilangkah seribu. 6
Metabolisme Lemak
Asam lemak adalah sumber energi .

Hidrolisis TG/fosfolipid untuk

membebaskanasam lemak melalui Oksidasi asam lemak (oksidasi beta). 6


Oksidasi Asam lemak atau b Oksidasi. Terjadi oksidasi atau dehidrogenasi
pertamakali pada atom karbon posisi b. Terjadi pembuangan 2 atom
karbon dari ujung karboksil. 6
Secara Keseluruhan Proses Oksidasi beta, berlangsung6
Tahap Pertama : Aktivasi asam lemak (sitoplasma) menjadi AsilKoAdikatalisis enzim tiokinase
Tahap Kedua : Dalam mitokondria,

terjadi

pemindahan Asil-KoA

darisitoplasma ke dalam mitokondria oleh Sistem Transporter Karnitin


Sistem Transporter Karnitin, terdiri dari : 6
- Enzim Karnitin asil transferase I (A) = Rate limiting enzyme
- Enzim Karnitin asil transferase II (B)
- Enzim Karnitin asil karnitin translokase (C)
Bahan Pembentukkan Asam lemak (Palmitat) adalah Aset Ko-A berasal dari
Glikolisis dan Katabolisme Asam Amino. Juga membutuhkan : 6
- NADPH (Reaksi Enzim Malat; HMP Shunt;Reaksi TCA)
- ATP dan CO2
Kelainan Hormon Tiroid
Kelainan fungsi tiroid mencakup hipotiroidisme dan hipertiroidisme.Fungsi tiroid
yang normal disebut eutiroidisme Kelainan fungsi tiroid adalah salahsatu gangguan
endokrin yang paling sering dijumpai. Kelainan tersebut digolongkanmenjadi
kategorihipotiroidisme dan hipertiroidisme yang
defisiensi dan

dua

masing-masing mencerminkan

kelebihan sekresi hormon tiroid. Tiap-tiap kelainan tersebut dapat

ditimbulkan oleh sejumlah penyebab spesifik. Apapun penyebabnya, konsekuensi sekresi

16

hormon tiroid yang terlalu sedikit atau berlebihan umumnya dapat diperkirakan,
berdasarkan pada pengetahuan mengenai fungsi hormon tiroid.6
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat kegagalan primer kelenjar tiroid itusendiri,
sekunder dari defisiensi

TRH, TSH, atau

keduanya dari defisiensi asupan iodium

dalam makanan. Gejala-gejala hipotiroidisme sebagian besar disebabkan oleh penurunan


aktivitas metabolisme keseluruhan. Pasien hipotiroidismeantara lain mengalami penurunan
laju metabolik basal; memperlihatkan penurunantoleransi

terhadap

dingin

(tidak

adanya efek kalorigenik); cenderung mengalamipertambahan berat (tidak memakai


bahan bakar dengan kecepatan yang normal);mudah lelah (fatig, penurunan produksi
energi); memperlihatkan denvut nadi yanglemah dan lambat (akibat penurunan kecepatan
dan kekuatan

kontraksi.jantung danpenurunan

curah jantung); dan memperlihatkan

perlambatan refleks dan kemampuanmental (karena efek pada sistem saraf). Yang terakhir
ditandai oleh berkurangnyakewaspadaan, bicara melambat, dan gangguan mengingat. 6
Karakteristik lain yang nyata adalah keadaan edematosa yang disebabkan
olehinfiltrasi molekul-molekul karbohidrat kompleks penahan air di kulit, diduga
sebagaiakibat perubahan metabolisme. Penampakan wajah, tangan, dan kaki yang
bengkakdikenal sebagai miksedema. Pada kenyataannya, istilah miksedema sering
digunakansebagai sinonim untuk hipotiroidisme pada orang dewasa karena mencoloknya
gejala ini. 6
Jika individu

mengalami

hipotiroidisme

sejak

iahir, yang

terjadi

adalah

kretinisme.Karena pertumbuhan yang normal dan perkembangan SSP memerlukan kadar


hormontiroid yang adekuat. kretinisme ditandai oleh tubuh yang cebol dan retardasi
mentalserta gejala-gejala defisiensi tiroid umum
dicegahapabila terapi penggantian

lainnya.

{replacement therapy)

Retardasi

mental

dapat

segera diberikan, tetapi

menjadiireversibel jika retardasi tersebut sudah berkembang sampai beberapa bulan setelah
lahir, bahkan apabila kemudian diberi hormon tiroid. Karena itu, diciptakan satu
usahakesehatan masyarakat berupa program

screening

neonatus, yakni dengan satu

tetesdarah bayi baru lahir dapat ditentukan ada tidaknya hipotiroidisme kongenital. 6
Terapi hipotiroidisme, dengan satu pengecualian, adalah terapi pengganti
melaluipemberian hormon tiroid eksogen. Pengecualian tersebut adalah hipotiroidisme
yangdisebabkan oleh defisiensi iodium, yang pengobatannya adalah asupan iodium adekuat
dalam makanan. 6
Hipertiroidisme
17

Penyebab tersering hipertiroidisme adalah penyakit Grave, suatu penyakit otoimun.


Yakni tubuh secara serampangan membentuk thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI),
suatu antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid. Imunoglobulinperangsang
tiroid (TSI) merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid dengan cara yangserupa

dengan

yang dilakukan oleh TSH. Namun, tidak seperti TSH, TSI tidakdipengaruhi oleh
inhibisi umpan-balik negatif oleh hormon tiroid, sehingga sekresi dan pertumbuhan tiroid
terus berlangsung. Yang lebih jarang, hipertiroidisme juga dapatdisebabkan oleh adanya
TRH atau TSH yang berlebihan atau yang berkaitan dengan tumor tiroid hipersekretorik. 6
Seperti diperkirakan, pasien hipertiroidisme mengalami peningkatan laju
metabolikbasal.

Terjadi

peningkatan

pembentukan

panas

yang

menyebabkan

pengeluarankeringat berlebihan dan penurunan toleransi terhadap panas. Walaupun nafsu


makandan

asupan

kebutuhanmetabolik,
bahan

makanan
berat

meningkat

badan

terjadi

biasanya

sebagai

berkurang

akibat

karena

meningkatnya

tubuh

membakar

bakardengan kecepatan abnormal. Terjadi degradasi netto simpanan karbohidrat,

lemak, danprotein.

Penurunan

kelemahan.Hipertiroidisme

massa

protein

menimbulkan

berbagai

otot

rangka

kelainan

menyebabkan

kardiovaskuler,

yang

disebabkan baikoleh efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksinya dengan
katekolamin.Kecepatan dan kekuatan denyut jantung dapat menjadi sangat meningkat,
sehinggaindividu mengalami

palpitasi

sendiri,berdebar-debar). Pada kasus


memenuhikebutuhan

tubuh

yang

(menyadari ketidaknyamanan aktivitas jantung


yang parah, jantung

sangat

meningkat

mungkin tidak

walaupun

curah

dapat
jantung

meningkat.Keterlibatan susunan saraf ditandai oieh kewaspadaan mental yang berlebihan


sampaipada keadaan pasien yang mudah tersinggung, tegang, cemas, dan sangat emosional.
6

Gambaran penyakit

Grave

yang jelas mencolok dan tidak ditemukan pada

jenishipertiroidisme lain adalah eksoftalmos (mata menonjol). Tanpa alasan yang jelas,
dibelakang mata tertimbun karbohidrat kompleks yang menahan air. Retensi cairan
dibelakang mala mendorong bola mata ke depan, sehingga mata menonjol keluar daritulang
orbita. Bola mata dapat menjadi sangat menonjol hingga kelopak mata tidakdapat menutup
sempurna, dalam hal ini mata menjadi kering, teriritasi, dan rentan mengalami ulkus kornea.
Bahkan setelah keadaan hipertiroidisme diperbaiki, gejalamata yang mengganggu ini dapat
menetap. 6
Tiga metode umum untuk menekan sekresi hormon tiroid yang berlebihan
adalah:pengangkatan secara bedah sebagian

18

kelenjar tiroid

yang hipersekretif;

pemberianiodium radioaktif yang setelah terkumpul di kelenjar tiroid oleh pompa iodium,
secara selektif menghancurkan jaringan kelenjar tiroid; dan penggunaan obat anti-tiroid
yangsecara spesifik mengganggu sintesis hormon tiroid. 6
Gondok mungkin menyertai hipotiroidisme atau hipertiroidisme
Gondok (goiter) mengacu pada pembesaran kelenjar tiroid. Karena letak tiroid
didepan trakea,gondok mudah teraba dan biasanya jelas terlihat. Gondok akan timbul
jikaterdapat stimulasi berlebihan terhadap kelenjar tiroid oleh TSH atau TSI. Gondok
dapatmenyertai hipotiroidisme atau hipertiroidisme, tetapi

gondok tidak selalu ada

padakedua keadaan tersebut Dengan mengetahui aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid


dankontrol umpan balik, kita dapat memperkirakan jenis hipo- atau hipertiroidisme yang
akan disertai oleh gondok: 6
* Hipotiroidisme yang sekunder dari kegagalan hipotalamus atau hipofisisanterior
tidak akan disertai oleh gondok karena rangsangan yang adekuat bagi kelenjartiroid saja
tidak ada, apalagi rangsangan yang berlebihan. 6
Pada hipotiroidisme yang disebabkan oleh

kegagalan

kelenjar

tiroid

atau

kekuranganiodium, gondok timbul karena kadar hormon tiroid dalam darah sirkulasi
sedemikianrendah, sehingga tidak

ada inhibisi umpan-balik negatif ke

hipofisis

anterior, dandengan demikian sekresi TSH meningkat. Ingatlah bahwa TSH bekerja pada
tiroiduntuk meningkatkan ukuran dan jumlah sel folikel dan untuk meningkatkan kecepatan
sekresi sel-sel tersebut. Jika sel-sel tiroid tidak mampu mengeluarkan hormon
karenaketidak-adaan enzim tertentu atau kekurangan iodium, seberapapun jumlah TSH
yangada tidak akan mampu memacu sel-sel tersebut mengeluarkan T3 dan T4 yang
adekuat.Namun, TSH tetap dapat menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia tiroid
dengankonsekuensi pembesaran paradoks kelenjar (yaitu, gondok), walaupun kelenjar
kurangberproduksi. 6
Demikian juga, gondok mungkin menyertai hipertiroidisme mungkin pula tidak: 6
* Sekresi TSH yang berlebihan akibat defek hipotalamus atau hipofisis anteriorjelas akan
disertai

oleh

kelenjar

tiroid.

terhadap

gondok

karena

Karena

kelebihan

terjadi

kelenjar

tiroid

TSH

dengan

terjadihipertiroidisme disertai gondok.


* Pada
penyakit
Grave,
terjadi
TSImerangsang pertumbuhan
Karenakadar T3

dan T4

stimulasi

tiroid

dalam

hal

ini

disertai

meningkatkan

terhadappertumbuhan

juga

meningkatkan

gondok

serta

berlebihan

mampuberespons

sekresi

hormon,

hipersekresi

karena

sekresi

hormon

tiroid.

dalam darah sirkulasi yang tinggi menghambat hipofisis

anterior,sekresi TSH itu sendiri rendah. Pada semua kasus lain dengan gondok, kadar
19

TSHmeningkat

dan

secara

langsung

merupakan

penyebab

pertumbuhan

tiroid

yangberlebihan.
* Hipertiroidisme yang terjadi akibat aktivitas berlebihan tiroid tanpa stimulasiberlebihan,
misalnya pada kasus tumor tiroid yang tidak terkontrol, tidak disertai olehgondok. Sekresi
spontan T3 dan T4 dalam jumlah berlebihan

menghambat TSH, sehingga tidak

terjadi stimulasi untuk mendorong pertumbuhan kelenjar tiroid.


Sintesis de Novo7
- Pembentukkan malonil-koA
- Sintesis Palmitat dari Acetyl CoA
Terjadi terutama di dalam hati (sitosol) dibawa dan disimpan dalam jaringan lemak(sbg
TG).
Tahap 1 : pembentukan malonil Ko-A.
Sebagai Penambah 2 Atom C
Asetil KoA Karboksilase
Asetil-KoA
Biotin
ATP + CO2
ADP + Pi

Malonil-KoA

Asetil KoA Karboksilase sebagai Rate Limiting Enzyme


Diaktifkan Oleh Sitrat
Inaktivasi oleh Asil KoA Rantai Panjang.
Memerlukan BiotinTahap 2 : sintesis palmitat dari malonil Ko-A
Asetil KoA Sebagai Primer (Molekul Pemula)
Enzyme : Kompleks Sintetase Asam Lemak dimana pada ujung kompleksenzyme
terdapat ACP (Acyl Carrier Protein)
CH3-CO~S-CoA : Asetil KoA
HOOC-CH2- CO~S-CoA : Malonil-KoA
Reaksi pemanjangan rantai
1. Sistem Pemanjangan Rantai Pada Mikrosom
- Seperti sintesis de Novo
- Senyawa antara berikatan dengan KoA
- Penambah 2 atom C : Malonil-KoA
- Donor Hidrogen : NADPH
- Makin tidak jenuh makin mudah diperpanjang
- Asam lemak jenuh, maksimum jml atom C 16/< dan hasil utama : Stearat (18:0)
- Asam lemak tdk jenuh, minimum jml Atom C 18/> dan hasil utama maksimum
senyawa dgn 26 atom C2.
2. Sistem Pemanjangan Rantai Pada Mitokondria
- Seperti beta oksidasi (tapi kebalikannya)
- Penambah 2 atom C : Asetil-KoA
- Donor Hidrogen : NADPH dan NADH
- Bila Rasio NADH:NAD+ (tinggi) maka terjadi pemanjangan rantai
- Bila Rasio NADH:NAD+ (rendah) maka terjadi beta oksidasi.
20

Kesimpulan
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme seluruh atau sebagian
besarjaringan tubuh. Bila sekresi hormon ini banyak sekali, maka kecepatan metabolisme
basalmeningkat dari batas normal. Hipotiroidisme dapat terjadi akibat (1) kegagalan
primerkelenjar tiroid itu sendiri;(2) sekunder dari defisiensi TRH, TSH, atau keduanya;
atau(3) dari defisiensi asupan iodium dalam makanan. Pada hipotiroidisme, dapat
munculkeadaan

edematosa

yang

disebabkan

oleh

infiltrasi

molekul-molekul

karbohidratkompleks penahan air di kulit, diduga sebagai akibat perubahan metabolisme.


Pasienhipotiroidisme

mengalami

penurunan

laju

metabolik

basal

juga

memperlihatkanpenurunan toleransi terhadap dingin (tidak adanya efek kalorigenik).


Daftar Pustaka
1. Halim H. Aspek anatomi dan histologi kelenjar endokrin. Dipost 24 Septemer 2011.
Diakses 11 Oktober 2015. Diakses dari: http://www.medicinesia.com/kedokterandasar/metabolik-endokrin/aspek-anatomi-dan-histologi-kelenjar-endokrin/
2. Junqueria LC, Carneiro J : Histologi dasar:teks & atlas, 10 ed. Jakarta :EGC, 2007.

21

3. Gunawijaya

F,

Kartawiguna

Penuntun

pratikum,

kumpulan

foto

mikroskopikhistologi. Jakarta : universitas Trisakti, 2007.


4. Guyton, arthur C : Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, ed 9.alih bahasa,
PetrusAdrianto. Jakarta:EGC, 2006.
5. Ganong WF: Fisiologi kedokteran, ed 20. Jakarta:EGC,2002: 450-89.
6. Sherwood L : Fisiologi manusia:dari sel ke system, ed 2. Jakarta:EGC,2001.
7. Poedjiadi, Supriyanti : Dasar-dasar biokimia .Bandung: UI Press,2005

22

Anda mungkin juga menyukai