Skenario 7
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan sering sakit kepala dan tengkuk serasa kencang sejak
2 bulan terakhir.
Identifikasi Istilah
-
Rumusan masalah
Laki-laki 55 tahun datang dengan keeluhan sakit kepala dan
tengkuk terasa kencang
MIND MAP
PENCEGAHAN
ANAMNESIS
PROGNOSI
S
KOMPLIKASI
GEJALA KLINIK
RM
DIAGNOSIS
(WD/DD)
PENATALAKSAN
AAN
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSA
AN (PF/PP)
EPIDEMIOL
OGI
ETIOLOGI
Anamnesis
Identitas
: Laki-laki 55 tahun
Riwayat
:-
DM?
obesitas?
Hiperkolesterolemia?
Riwayat
Pemeriksaan fisik
KU
kesadaran
TTV
: sakit sedang
: compos mentis
: TD (150/90), frek. Nadi (88x/mnt),
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah rutin
:Hb
:-
Diagnosis kerja
Hipertensi primer
grade 1
Diagnosis Banding
Kriteria
Usia
penyebab
Gender
Hipertensi primer
Hipertensi sekunder
Usia lanjut
Dewasa muda
Tanpa
etiologi/essensial
Diketahui
penyebabnya
berhubungan dengan
hipertensi ginjal
Glomerulonefritis,
Hipertiroid, Cushing
syndrom, Conn
disease, Stenosis
Arteri Renalis
Laki-laki>perempuan
Laki-laki>perempuan
Epidemiologi
kurang dari 6% dari seluruh penduduk dunia
separuh populasi berusia 65 th menderita hipertensi, baik
hipertensi sistolik maupun diastolik
Amerika 29,6% atau 58-65 juta penduduk menderita
hipertensi
Di Indonesia berdasarkan survei RISKESDAS 2007,
prevalensi penderita hipertensi adalah 31,7% ,
terbanyak di Jawa Timur 37,4% dan terendah di Papua
Barat 20,1%. Pada penduduk diatas usia 50 th , penderita
ditemukan lebih banyak pada wanita 37% dibandingkan
pria 27%. Hipertensi primer merupakan 95% dari seluruh
kasus hipertensi
Etiologi/Faktor resiko
Yang tidak dapat dimodifikasi
1. Keturunan
2. Jenis
kelamin
3. Umur
Patofisiologi
Gejala klinis
Sakit kepala
Rasa bedebar-debar
Pusing/ migran
Sukar tidur
Mata berkunang-kunang/ seperti berputar-putar
Merasa seperti melayang-layang
Tengkuk terasa kencang/berat
Pengelihatan kabur
Emosi /mudah marah
Penatalaksanaan diet
Tujuan :
Membantu menurunkan tekanan darah
secara bertahap dan mempertahankan
pada tekanan normal
Mampu menurunkan tekanan darah secara
multifaktor
Menurunkan faktor resiko seperti BB
berlebih, tingginya kadar lemak dan
kolestrol dalam darah
Mendukung pengobatan penyakit penyerta
seperti penyakit Diabetes Melitus dan
gangguan fungsi ginjal
Prinsip :
Makanan dan gizi seimbang
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan
dengan penderita
Batasi jumlah garam tidak lebih -
sendok teh perhari
Tingkatkan konsumsi buah dan sayur serta
protein misalnya dari ikan
Penatalaksanaan Farmakologis
Nama obat
Mekanisme
kerja
Dosis
Indikasi
khusus
Efek
samping
Diuretika (gol
tiazid)
Hidroklorotiazid
menghambat
pompa Na/K di
tubulus distal
12,525mg/hari
payah
jantung , resiko
PJK tinggi,
diabetes,
stroke, dan
hipertensi
sistolik
terisolasi
meningkatkan
eksresi urin
oleh diuretic
tiazid dapat
mengakibatka
n hypokalemia,
hiponatriemi,
dan
hipomagnesie
mi.
Penghambat
sistem renin
angiotensin
(RAS blocker )
Enalapril
2,540mg/hari
payah
jantung ,
pasca infark
miokard,
risiko PJK
tinggi,
diabetes,
Stroke
mual, lemas,
sakit kepala,
pusing,
gangguan
fungsi ginjal,
hipokalemia
Penyekat
Beta ( B
blocker )
Atenolol
BB bekerja
dengan
menghamb
at secara
kompetitif
pengikatan
ketokalami
n ke
reseptor
adregenik
25100mg/hari
payah
jantung ,
pasca
infark
miokard,
risiko PJK
tinggi,
diabetes
bronkospas
me, gagal
jantung ,
hipotensi,
gangguan
metabolism
lemak dan
sistem
saraf pusat
Antagonis
kalsium
(CCB) tablet
Amlodipine
mekanisme
kerjanya
mengurangi
influx
kalsium
kedalam selsel otot
polos di
pembuluh
darah
2,510mg/hari
Pjk
dapat
menyebabka
n penuruan
tekanan
darah yang
drastic,
angina
pectoris
pada pjk,
efek
vasodilatasi
Gejala klinis
Prognosis
Prognosis hipertensi esensial adalah baik jika ditangani sedini
mungkin dengan modifikasi gaya hidup dan obat-obatan anti
hipertensi.
Pencegahan
Resiko seseorang untuk tidak menderita hipertensi dapat
dicegah antara lain :
Pola makan yang sehat
Diet : kurangi konsumsi natrium - perhari serta konsumsi
makanan rendah karbo&lemak, perbanyak sayuran dan buahbuahan
Aktifitas fisik (olahraga) : untuk menjaga BB menghindari faktor
pencetus (obesitas /berat badan berlebih) minimal 30
menit/hari 4-5x seminggu
Hindari rokok : nikotin pada rokok dapat menyebabkan
peningkatan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah
mengakibatkan jantung berusaha memompa darah lebih kuat
Hindari alkohol : max 2x/hari pria, 1x/hari wanita
Kurangi kaffein
Kesimpulan
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90
mmHg. Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer dan
hipertensi sekunder. Dikatakan hipertensi primer bila tidak
ditemukan penyebab dari peningkatan tekanan darah
tersebut, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh
penyakit tertentu. Resiko seseorang untuk tidak menderita
hipertensi dapat dicegah antara lain menjaga pola makan
yang sehat, olahraga, hindari rokok, hindari alkohol, Kurangi
kaffein untuk mengobati hipertensi juga perlu diperhatikan
Obat anti hipertensi mempunyai indikasi dan efek samping
yang harus dipertimbangkan penggunaannya.