Anda di halaman 1dari 3

1.

Promosi Kesehatan (health promotion)


Promosi kesehatan (health promotion) merupakan tindakan atau upaya kesehatan
yang dilakukan pada saat masyarakat atau individu masih dalam keadaan sehat.
Seseorang tersebut diberi penjelasan tentang kesehatan dan pencegahan penyakit agar
seseorang atau individu tersebut tidak terserang penyakit.
Tujuan dari promosi kesehatan (health promotion) ini adalah Memberikan
pembinaan atau penyuluhan kepada masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang
sehat dari penyakit.
Contoh promosi kesehatan yang dapat merubah perilaku seseorang :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
b. Balita di berikan ASI.
c. Timbang balita.
d. Rumah bebas jentik.
e. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
f. Tersedia air bersih.
g. Tersedia jamban.
h. Makanlah dengan gizi seimbang.
i. Lakukan aktifitas fisik setiap hari.
j. Jangan merokok.
Semua ini dapat dilakukan melalui iklan pada poster, media massa, surat kabar,
sosialisasi
2. Perlindugan khusus melalui imunisasi (specific protection)
Merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
ancaman agen penyakit atau pembawa penyakit tertentu. Tujuan dari specific protection
ini adalah sebagai perlindungan khusus terhadap ancaman seperti penyakit.
Tindakan atau upaya pencegahan penyakit berdasarkan specific protection ini adalah:
a. Melakukan imunisasi spesifik
b. pemberian makanan khusus
c. perlindungan terhadap ancaman penyakit alat kerja
d. perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik
e. melindungi atau menghindari terhadap zat-zat allergen
contoh :
melakukan perlindungan seperti menjaga kesehatan lingkungan atau menjaga
kebersihan alat-alat yang kita gunakan agar terhindar dari bakteri dan virus yang bisa
menyebabkan penyakit meningitis.
immunisasi lanjutan (Vaksin HPV) atau pendidikan kesehatan(konseling) tentang
nutrisi, rokok, sexual education, alcohol, managemen stress.

Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah


terjadinya karies pada gigi.
mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah
infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Tujuan utama dari tindakan ini adalah:
a. Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular
b. Mengobati dan menghentikan proses penyakit
c. Menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
Contohnya:
pemeriksaan payudara sendiri sejak anak mulai mendapatkan mestruasi, pap
smear bagi remaja yang telah melakukan hubungan seksual aktif, tes kolesterol,
pemeriksaan Hb, skrining kanker rahim.

4. Membatasi kecacatan (disability limitation)


Usaha ini merupakan lanjutan dari usah early diagnosis and promotif treatment
yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali
dan tidak cacat ( tidak terjadi komplikasi ). Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah
agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh yang cacat ini
dipertahankan semaksimal mungkin.
Contoh pembatasan kecacatan:
Dewasa ini serangan otak stroke, atau stroke, merupakan penyebab kematian
nomor tiga di dunia, bahkan di banyak rumah sakit dunia stroke merupakan penyebab
kematian nomor satu di dunia. Tetapi banyak ahli kesehatan dunia yakin bahwa serangan
otak stroke adalah penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Dengan kecacatan yang
berkepanjangan dan kemungkinan terkena serangan stroke ulang yang cukup tinggi, bisa
sampai 25 persen, maka pemeliharaan insan pasca stroke, atau seseorang yang pernah
terkena stroke, menjadi sangat mahal dan melelahkan.
Para ahli yang berkumpul minggu lalu yakin dan sependapat bahwa serangan otak
stroke yang ganas dan berbahaya itu dapat dicegah, dapat ditunda, atau dapat dikurangi
resiko fatal, atau resiko kecatatannya sampai tingkat yang minimal.

5. Pemulihan (rehabilitation)
Pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Contohnya:
pendidikan pada pasien untuk menurunkan kondisi sakit dan megoptimalkan
kemampuan yang dimiliki, misalnya mengoptimalkan kemampuan anak yang menderita
kanker.
Terapi psikologis pada pasien pasca kanker rahim agar kepercayaan dirinya
kembali seperti semula.
Memberikan pendidikan pada masyarakat agar mau menerima dan memberikan
pertolongan pada ibu hamil dengan HIV/AIDS.
Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya,
TBC: latihan napas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat.
Rehabilitasi untuk insan pasca stroke dan keluarganya bisa mengarah pada
dukunan care giver dalam lingkungan keluarga atau sekaligus membangun jaringan care
giver berbasis masyarakat. Care giver berbasis masyarakat bisa untuk insan pasca stroke
atau juga untuk penduduk dalam rangka pola hidup sehat dan sejahtera. Care giver
semacam inilah kunci dari jejaring yang kalau kita kembangkan secara luas bisa menjadi
ujung tombak pembangunan berbasis masyarakat yang kuat dan bermutu.

Anda mungkin juga menyukai