Fungsi Audit
Fungsi Audit
Akuntan mencatat produk yang dikirim kepada pelanggan dan mencatatmya sebagai penjualan
kredit.
Auditor tidak mencatat transaksi tersebut, tetapi mengumpulkan dan mengevaluasi bukti dan
menyatakan kesimpulan apakah penjualan kredit tersebut telah secara benar ditunjukkan dalam
laporan keuangan.
JENIS-JENIS AUDIT
-
Audit Kepatuhan
Adalah pengumpulan bukti untuk menetapkan apakah kegiatan seseorang atau entitas telah
sesuai dengan hukum dan peraturan.
Audit Operasional
Merupakan sebuah review sistematis dari suatu kegiatan organisasi (atau bagian tertentu
dari kegiatan organisasi ) dalam hubungannya dengan tujuan tertentu dari penetapan
kinerja, pengidentifikasian peluang untuk perbaikan, dan pengembangan rekomendasi
untuk perbaikan atau untuk kegiatan yang akan datang.
JENIS-JENIS AUDITOR
1. Auditor Eksternal yaitu auditor independen yang bersertifikasi akuntansi publik, di luar
entitas / organisasi yang akan diaudit, yang menawarkan jasa audit independen mereka
berdasarakan kontrak.
2. Auditor Internal merupakan seorang pegawai dari suatu entias atau organisasi yang
mengevalusi dan memeriksa aktivitas entitas atau organisasinya sebagai suatu jasa bagi
entitas atau organisasinya.
3. Kelemahan manusia seperti halnya kelelahan & kecerobohan dapat menyebabkan auditor tidak
melihat bukti-bukti yang berhubungan, memeriksa jenis bukti yang salah atau menarik
kesimpulan yang salah atas laporan keuangan yang diaudit.
INTEGRITAS AUDITOR
Auditor harus membuat keputusan dan pendapat berdasarkan pemeriksaan. Dengan demikian,
auditor harus memiliki ketajaman atas integritas tanpa mengenyampingkan kepentingan sebagai
akuntan publik.
Integritas merupakan sikap yang mandiri dalam menjaga sifat profesionalnya. Tak ada sikap
yang lebih baik daripada keinginan auditor untuk menarik kesimpulan berdasarkan audit atas
laporan keuangan klien yang mengikuti pelatihan akuntansi yang dapat diterima tetapi dapat
dipertanggungjawabkan.
SEJARAH AUDITING
Auditing Primitif Mesir dan Babylonia
Penguasa Mesir kuno menggunakan catatan kerja terpisah satu sama lain untuk memeriksa
catatan keuangan.
Auditing di Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Audit telah menjadi tradisi/ kebudayaan masyarakat barat terutama di Yunani Kuno dan
Romawi Kuno, dimana para penguasa menyerahkan tata buku mereka kepada auditor yang
ditunjuk.
Auditing pada Abad Pertengahan
Audit menjadi makin rumit karena para pegawai mampu melakukan perhitungan
independen atas uang yang dikumpulkan para polisi daerah kepada kerajaan.
Auditing pada Masa Revolusi Industri
Revolusi merupakan titik tonggak pertama atas profesi audit, karena pemisahan fungsi
antara pemilik dengan manajer yang semakin nyata sehingga semakin dibutuhkannya audit.
Auditing Awal di AS
Berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, dimana menekankan
pemeriksaannya pada stewardship manajemen dan mendeteksi kesalahan. Audit di AS
terutama pada Balance Sheet, karena tujuan dari audit adalah untuk menjamin keuangan
kepada bank.