Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBAHASAN

Analisa pertama pada lapangan A dengan menghitung besar Original


Gas In Place (OGIP) dengan metode volumetrik menggunakan data data seperti
volume bulk (Vb), porositas, saturasi air (Sw) dan faktor volume formasi gas (Bg).
Analisa kedua menggunakan metode Material Balance. Ada beberapa metode
yang di pakai seperti P/z plot, dan Havlena Odeh.
Dalam metode Material Balance P/z plot membutuhkan data seperti data
tekanan (P), faktor kompresibilitas (z faktor), data produksi kumulatif gas (G p),
dan estimasi OGIP (G). Nilai estimasi OGIP didapat menggunakan nilai yang
didapat pada perhitungan menggunakan metode volumetric. Pada metode
Material Balance Havlena-odeh menggunakan data yang lebih spesifik seperti
data tekanan (P), kumulatif produksi gas (G p), kumulatif produksi air, faktor
kompresibilitas (z factor), faktor volume formasi gas (B g), underground
withdrawal (F), ekspansi gas (Eg), dan kumulatif water influx (We).
Penentuan jumlah gas awal mula-mula di tempat dengan metode
volumetric dapat ditentukan dari persamaan (3.22), dimana dibutuhkan beberapa
data yaitu data Volume bulk (Vb), Porositas (), Saturasi air (S w), dan faktor
volume formasi gas awal (Bgi). Dari data tersebut lalu menghitung setiap lapisan
lalu menjumlahkannya sehingga akan didapat nilai perkiraan cadangan gas awal
sebesar 754.558,355 MMSCF.

63

64

Pada perhitungan OGIP (Original Gas In Place) dengan metode P/z


membutuhkan data yang lebih banyak dari metode volumetrik seperti data tekanan
(P), faktor kompresibilitas ( z factor ), produksi kumulatif gas (G p), dan estimasi
OGIP (G). Nilai estimasi OGIP didapat menggunakan nilai yang didapat pada
perhitungan menggunakan metode volumetric. Karena keterbatasan data sehingga
beberapa data tidak tersedia sehingga perlu di cari terlebih dahulu untuk
mengetahuinya.
Setelah melakukan perhitungan sehingga di dapat tekanan awal untuk
lapangan A sebesar 1079.524 Psia. Selanjutnya setelah mengetahui nilai dari
tekanan, juga perlu mengetahui nilai dari faktor kompresibilitas (z factor) dimana
menggunakan persamaan Brill and Beggs. Setelah itu karena data kumulatif
produksi sudah memilikinya dan disusun menjadi setiap bulan, dan untuk data
estimasi nilai OGIP menggunakan nilai yang di dapat dari metode volumetric
sebelumnya.
Setelah dihitung hasil grafik ternyata hasil OGIP dari metode P/z terlalu
jauh dari hasil perhitungan metode volumetric dan menyimpang dari garis lurus,
hal ini disebabkan adanya pengaruh dari tenaga dorong alamiah waterdrive.
Namun seandainya reservoir tersebut dianggap bertenaga dorong depletion drive
maka perlu dimasukan persamaan (3.30).
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diperkirakan reservoirnya bertenaga dorong
water drive, karena data P/z Vs Gp menyimpang dari garis lurus. Seandainya
reservoir tersebut bertenaga dorong depletion drive, maka dengan menggunakan

65

kurva P/z Vs Gp nilai Original Gas In Place (OGIP) sebesar 735.133,3 MMSCF.
Maka perbedaan dengan metode volumetric sebesar 19.425,055 MMSCF atau
2.57%. Untuk penentuan Initial Gas In Place (OGIP) bertenaga dorong water
drive dapat di perkirakan dengan menggunakan metode Havlena-Odeh.
Pada perhitungan metode havlena-odeh digunakan data yang lebih banyak
lagi di bandingkan metode P/z seperti data tekanan (P), faktor kompresibilitas (z
factor), data produksi kumulatif gas (Gp), data produksi kumulatif air (Wp),
estimasi OGIP (G), faktor volume formasi gas (B g), faktor volume formasi air
formasi (Bw), ekspansi gas (Eg), underground withdrawal (F), dan jumlah
kumulatif water influx (We).
Selanjutnya perlu mencari beberapa data yang belum dimiliki. Untuk nilai
tekanan, faktor komprebilitas, produksi kumulatif gas dan estimasi nilai OGIP
dapat menggunakan data yang digunakan pada metode sebelumnya. Untuk data
produksi kumulatif air dan faktor volume formasi air formasi dapat dilihat dari
data produksi.
Untuk nilai faktor volume formasi gas kita dapat menentukannya dari
persamaan (3.9). Setelah mendapat nilai Bg selanjutnya mencari nilai ekspansi gas
dan setelah itu bisa mendapatkan nilai F atau Underground withdrawal.
Selanjutnya adalah mencari nilai Kumulatif Water influx (We) untuk digunakan
pada metode material balance Havlena-Odeh.
Setelah didapatkan semua data yang diperlukan, maka selanjutnya
memasukannya kedalam grafik dimana sumbu Y adalah F/E g sedangkan sumbu X

66

adalah We/Eg. F sendiri merupakan withdrawal yang menunjukan banyaknya gas


dan air yang terproduksikan. Sedangkan Eg adalah unit ekspansi dari gas, dan We
(kumulatif water influx) adalah jumlah kumulatif air yang masuk dari lapisan
aquifer kedalam reservoir pada saat proses produksi.
Selanjutnya perlu diplot nilai F/Eg pada sumbu Y dan We/Eg pada sumbu X
seperti pada gambar 4.2. Dari grafik tersebut dapat dilihat pada gambar diatas
antara F/Eg pada sumbu Y dengan We/Eg pada sumbu X dan setelah itu dapat
ditentukan besarnya nilai dari OGIP yang merupakan perpotongan pada sumbu Y
saat keadaan X=0 , yaitu sebesar 754.558 MMSCF. Maka perbedaan dengan
metode volumetric sebesar 0.355 MMSCF.
Pada metode simulasi material balance ini merupakan hasil dari
memasukan data pada software untuk mendapatkan nilai dari Original Gas In
Place (OGIP). Data-data yang diinput merupakan data yang sebelumnya telah
digunakan pada metode perhitungan manual seperti metode volumetric, P/z plot,
dan Havlena-Odeh.
Pertama Adalah pemilihan metode material balance pada tool selanjutnya
memasukan data data pada kolom Option. Selanjutnya adalah memasukan data
PVT Fluid Properties seperti pada gambar 4.4. Setelah itu masukan Tank Data
pada kolom Input.
Setelah semua data dimasukan kita memilih kolom History Matching lalu
memilih Run Simulation untuk menentukan apakah simulasi kita dengan data

67

produksi yang kita masukan sudah menyerupai atau belum dapat dilihat dari
grafik data tekanan dan kumulatif produksi gas dari data History dan Simulation.
Di Gambar tersebut terlihat grafik tekanan antara data sejarah dan simulasi
sudah menyerupai sehingga kita bisa melanjutkan untuk melihat hasil dari
perhitungan OGIP pada metode simulasi ini. Selanjutnya juga melihat hasil dari
software sebesar 754.615 MMSCF. Perbedaan dengan metode Volumetric sebesar
57,355 MMSCF. Hasil dari simulasi dan perhitungan manual memang sedikit
berbeda karena dengan simulasi tidak semua data diperhitungkan seperti dengan
perhitungan manual sehingga tingkat ketelitian data nya berbeda. Oleh karena itu
penulis menganggap nilai yang mewakili cadangan gas awal pada lapangan A
adalah 754.558 MMSCF yang berasal pada perhitungan manual metode HavlenaOdeh.
Pada software MBAL juga dapat dilakukan forecast atau peramalan suatu
reservoir kedepannya. Kegunaannya adalah dapat memprediksi hal apa yang
terjadi di reservoir di masa yang akan datang. Langkah pertama untuk melakukan
forecast adalah dengan memasukan data pada kolom Prediction Calculation
Setup, karena keterbatasan data maka menggunakan relative Permeabilities
seperti pada gambar 4.8.
Selanjutnya adalah memasukan data prediction production, yaitu data
produksi harian. Setelah memasukan data produksi tersebut selanjutnya adalah
dengan memilih kolom run prediction, lalu dengan calculate akan memunculkan
semua data yang dipakai untuk melakukan forecast. Setelah hasil dari run

68

production prediction akan didapatkan hasil forecast salah satunya dapat melihat
akan terjadi penurunan tekanan pada tanggal 13 bulan 8 tahun 2019 seperti pada
gambar 4.11.
Dari gambar 4.11 juga dapat dilihat adanya peningkatan nilai WGR yang
terjadi cukup tajam mulai tanggal 13 bulan 8 tahun 2019. Selanjutnya pada
gambar 4.12 dapat dilihat hasil grafik produksi air, terlihat pada tanggal 13 bulan
8 tahun 2019 terjadi peningkatan produksi air yang cukup tajam, hal tersebut
mengindikasikan bahwa lapangan A adalah water drive.
Dari grafik pada gambar 4.12 dapat dilihat juga produksi air rata-rata yang
cukup stabil dan mulai terjadi peningkatan pada tahun 2019. Setelah itu dapat juga
melihat produksi kumulatif gas dan juga produksi gas rata-rata di masa yang akan
datang pada gambar 4.13. Dari gambar 4.13 dapat dilihat bahwa produksi gas
rata-rata dimasa yang akan datang sebesar 234 MMSCF/hari dan dibuat stabil.
Namun apabila dibuat produksi harian gas sebesar 300 MMSCF/hari maka akan
memiliki produksi sampai tanggal 10 bulan September 2019. Dan apabila dibuat
menjadi 360 MMSCF/hari maka akan memiliki produksi sampai 26 November
2018. Dan dari data tersebut juga didapat jumlah produksi yang terbanyak pada
produksi harian 300 MMSCF/hari yaitu sebesar 748.002 MMSCF.

Anda mungkin juga menyukai