Anda di halaman 1dari 2

Proses Spermatogenesis

Proses spermatogenesis terjadi didalam tubula seminiferus testis. Proses ini


dimulai dari proses diferensiasi sel-sel germinal primordial menjadi
spermatogonium. Spermatogonium ini mempunyai jumlah kromososm
diploid (2n). Spermatogonia ini menempati membran basah atau bagian
terluar dari tubulus seminiferus. Spermatogonia ini akn mendapatkan nutrisi
dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia akan bermitosis berkali-kali mebentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder
Proses pembentukan spermatosit sekunder, dimulai saat spermatosit primer
menjauhi dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak, dan terjadilah
meiosis pertama membentuk dua spermatosit sekunder yang masing-masing
memiliki kromososm haploid (1n). Proses meiosis pertama ini langsung
diikuti dengan pembelahan meiosis kedua yang membentuk empat
spermatid masing-masing dengan kromosom haploid. Akhirnya spermatid
akan bertranformasi membentuk spermatozoa. Proses spermatogenesis ini
terjadim pada suhu normal tetapi lebih rendah dari pada suhu tubuh, dan
proses ini juga dipengaruhi oleh sel sertoli (Isnaeni, 2006).
Jadi jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga
tahapan :
1. Tahapan Spermatocytogenesis
Yaitu tahapan dimana spermatogonia bermitosis menjadi spermatid primer,
proses ini dipengarui oleh sel sertoli, dimana sel sertoli yang meberi nutrisinutrisi kepada spermatogonia, sehingga dapat berkembang menjadi
spermatosit.
1. Tahapan Meiosis
Merupakan tahapan spermatosit primer bermiosis I membentuk spermatosis
sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari
spermatosit sekunder. Proses ini terjadi saat spermatosit primer menjauhi
lamina basalis, dan sitoplasma semakin banyak.
1. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi
transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa. Tahapan ini terdiri dari

empat fase : yaitu fase golgi, fase tutup. fase akrosom, dan fase
pematangan
Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini terdiri dari tiga bagian yaitu
kepala sperma, leher sperma, dan ekor sperma.
A. Kepala sperma, pada kepala sperma terdapat akrosoma yang terbentuk
dari badan golgi dan mengandung enzim hialuronidase yang berfungsi untuk
melisiskan bentuk telur. Pada bagian ini juga terdapat inti sperma yang
menyimpan sejumlah kode/informasi genetik yang akan diwariskan kepada
keturunannya.
B. Leher Sperma, pada bagian ini banyak mengandung mitokondria,
sehingga tempat ini merupakan tempat oksidasi sel untuk membentuk
energi, sehingga sperma dapat bergerak aktif.
C. Ekor Sperma, bagian ini merupakan alat gerak sperma menuju ovum
(Syamsuri, 2003).

Anda mungkin juga menyukai