Anda di halaman 1dari 4

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat harus diimbangi dengan

ketersediaan tenaga listrik, hal tersebut dikarenakan permintaan tenaga listrik dari
masyarakat juga semakin bertambah. Tetapi untuk PLN manokwari belum melakukan
pendataan tentang pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap daya listrik. Dan di
PLN Manokwari belum melakukan pembuatan social mapping. Untuk mengurangi
penggunaan daya listrik, pemerintah kabupaten manokwari melakukan pergantian
lampu- lampu lalu lintas dari PLTD ke PLTS agar pasokan listrik di kota manokwari
bisa terpenuhi.
PLN yang merupakan perusahaan pelayanan jasa kelistrikan terus berupaya
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat salah satunya dengan cara
menambah pasokan tenaga listrik. PT.SPCI adalah sebuah pabrik semen yang saat ini
sedang dibangun oleh Investor China di kampung Maruni-Manokwari, Provinsi
Papua Barat, dengan masa pengelolaan selama 60 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan
energi listriknya, PT.SPCI membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu
Bara dengan kapasitas daya sebesar 2 x 20 MW dan diperkirakan hanya
membutuhkan daya sebesar 20-25 MW, sehingga akan ada kelebihan daya sebesar
10-15 MW. Kelebihan tenaga listrik ini telah disepakati akan dijual ke PLN WP2B
dengan harga yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 03 tahun 2015, yaitu
sebesar Cent USD 10,61 per kWh dalam jangka waktu 25 tahun terhitung sejak
tanggal dimulainya penyaluran energi listrik dari PLTU tersebut. Harga tersebut dapat
berubah atau disesuaikan apabila sewaktu-waktu ada perubahan peraturan maupun
ketentuan yang mengaturnya.
Kerjasama jual beli excess power ini bermula pada bulan Mei 2014, dimana
PT.SPCI menyampaikan ke PLN WP2B adanya rencana pembangunan pabrik semen
di Manokwari yang membutuhkan daya listrik berkisar 20-25 MW. Berdasarkan hasil
diskusi dan mempertimbangkan kondisi kelistrikan di Manokwari, PLN WP2B
menyarankan agar PT.SPCI membangun pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi
kebutuhan pabrik semen tersebut, sekaligus bisa memasok kebutuhan listrik di Kota

Manokwari dan sekitarnya melalui PLN. Dengan pertimbangan tersebut, maka PT


SPCI merencanakan akan membangun PLTU dengan kapasitas 220 MW, sehingga
akan ada kelebihan tanaga (excess power) sebesar 10-15 MW yang akan dijual ke
PLN WP2B. Pembangunan pabrik semen ini semakin mantap setelah presiden SBY
menandatangani prasasti pembangunannya di Manokwari pada tanggal 24 Agustus
2014 silam dan kemudian adanya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pembangkit
Tenaga Listrik (PLTU) milik PT SDIC di China pada tanggal 9 November 2014.
Maka pada tanggal 30 Januari 2015 yang lalu PLN WP2B dan PT SPCI sepakat dan
telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) jual beli excess power dari pabrik
semen tersebut.
Saat ini pembangunan pabrik semen serta PLTU-nya sedang berjalan dan
ditargetkan akan beroperasi pada bulan Mei 2016 mendatang. Menurut pantauan di
lapangan, pembangunan berjalan super cepat, dimana sebagian besar pekerja, baik
enginer, teknisi dan pekerja lapangan datang dari China dengan peralatan yang cukup
lengkap. Mereka bekerja cepat, seolah-olah tidak ingin mengalami keterlambatan
sedikitpun. Andaikan pembangunan pembangkit-pembangkit PLN bisa dilakukan
seperti ini, mungkin program listrik 35.000 MW bisa dibangun kurang dari 5 tahun.
Dengan adanya jual beli excess power ini, maka kebutuhan energi listrik di kota
Manokwari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Papua Barat akan semakin terpenuhi.
Sebagai gambaran bahwa daya mampu pembangkit listrik di sistem Manokwari saat
ini sebesar 23 MW (semuanya menggunakan mesin diesel), dengan beban puncak
19,5 MW. Selain terpenuhinya ketersediaan listrik di Kota Manokwari dan sekitarnya
hingga ke Prafi, maka pembelian excess power ini akan meningkatkan penghematan
yang cukup besar di PLN WP2B, diperkirakan akan mengurangi pemakaian BBM
sebesar 21 juta liter per tahun, secara financial menghemat kurang lebih Rp. 155
Miliyar per tahun.

Adanya excess power 10 MW di Manokwari ini, nantinya akan menambah


kapasitas excess power di Papua Barat, dimana saat ini PLN WP2B telah membeli
excess power sebesar 37 MW di Sorong yang menggunakan pembangkit listrik
berbahan bakar gas (PLTMG), sehingga saat ini pembangkit listrik PLN yang ada di
Sorong (PLTD) hanya bersifat sebagai unit standby. Produksi listrik di kota Sorong
saat ini hampir bebas BBM. Potensi pembangkit listrik non BBM di Papua dan Papua
Barat cukup besar, dan saat ini PLN WP2B sedang menjajaki pembelian energi listrik
lainnya, termasuk pembelian energi listrik 10 MW dari pembangkit listrik biomassa
di Merauke dan Pembangkit Listrik Hidro (PLTM) 61 MW di Wamena, Kabupaten
Jaya Wijaya.

Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar


EKONOMI ( KEBUTUHAN LISTRIK DI MANOKWARI

Oleh:
Kelompok VI
Nama
Baktiar Dwi S. Putra
Ismail
Billy Borolla
Ronald Taraseng
Indra Setiawan
Oskar Wanma
Melki Kadop

NIM
: 2012 64 030
: 2012 64 007
:2012 64 036
:
:
:
:

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
UNIVERSITAS PAPUA
2016

Anda mungkin juga menyukai