Anda di halaman 1dari 19

10 Larangan untuk Menghindari Kontaminasi pada Jamur Tiram

Posted on November 19, 2010 by Rachmatullah

3 Votes
Kontaminasi pada budidaya jamur tiram memang menyebalkan. Banyak uang yang
dikeluarkan dan tenaga juga tentunya kalau kontaminasi datang semuanya akan sia-sia saja.
tidak peduli tingkatan mana dalam proses pembudidayaan jamur tiram, kontaminasi pasti dapat
mengencam. mulai dari pembuatan media PDA, bibit jamur hingga baglog produksi memiliki
peluang yang sama.
Cara mengatasi kontaminasi ada beragam, ini tergantung dari masing-masing petani. Ada yang
menerapkan pencegahan organik atau kimiawi. Tentu saja yang kimiawi ini perlu dihindari
yah. karena jamur sangat mudah menyerap senyawa kimia dan dapat terakumulasi di
dalamnya.
Berikut ini beberapa contoh perilaku yang dilarang saat berbudidaya jamur. Perilaku ini
berpotensi menimbulkan kontaminasi, jangan anggap sepele sesuatu yang kecil dan sederhana
karena bisa saja jamur tiram di kumbung anda luluh lantak tak bersisa.
1. Mencampur stok media lama dengan yang baru. Anda tidak akan tahu mikroorganisme apa
yang sudah bersarang pada media lama.
2. Menggunakan alas kaki dari luar areal bididaya. Bisa saja alas kaki yang anda pakai
sebelumnya menginjak atau bersinggungan dengan sumber kontaminsi
3. Menggunakan baju kotor. Pekerja sering ceroboh ketika bekerja di kumbung, mentangmentang kerja kasar lantas baju yang dikenakan tidak pernah dicuci, alasannya simpel karena
pakaian dinas Padahal hal ini berbahaya sekali terutama ketika inokulasi.
4. Makan di areal budidaya. Lah. tempat makan kan di ruang makan masak di kumbung
atau ruang inkubasi apalagi ruang inokulasi kacau dah gimana kalau nasinya tercecer
jadilah biang kontaminasi, jamur oncom tumbuh lalu menyerang seisi kumbung
5. Berbicara / bersin saat inokulasi. mulut itu sumber bakteri, memang hal ini sangat kecil
kemungkinannya mengakibatkan kontaminasi tapi dari hembusan angin dari mulut tertuju
langsung ke dalam baglog atau bibit jamur. Akibatnya jamur kontaminan yang ada di udara ikut
masuk ke dalamnya.

6. Tidak menggunakan bunsen / api. Jangan mentang-mentang sudah ahli inokulasi jamur tiram,
tetap saja makhluk kasat mata berpeluang hinggap di alat tanam lalu masuk ke media saat
inokulasi.
7. Menaruh sembarangan alat tanam. ini tentu sudah jelas maksudnya, apalagi kalau alat tanam
tidak pernah dicuci.
8. Menggunakan air kotor. Karena malas mengambil air yang agak jauh, main ambil saja air
terdekat, padahal bisa saja air itu bekas cuci tangan orang atau lainnya.
9. Membiarkan binatang piaraan bermain di tumpukan media. Wah bagaimana kalau pup di
situ yah
10. Makan jagung sambil memandangi jamur tiram di kumbung. awas tercecer jagungnya atau
lupa sengaja dibuang bonggolnya di pojokan kumbung bisa bahaya
10. Menunda memisahkan baglog kontam. kalau anda tahu ada baglog yang kontam, segera
pindahkan saja. buat apa dipiara kalau beresiko mengkontaminasi yang lain.
nah demikian itu sebagian kecil hal-hal remeh yang bisa mengakibatkan kontaminasi. sebenarnya
perilaku anda atau saya sendiri yang menyebabkan kontaminasi. ayo berbudidaya lebih rapi,
bersih dan teratur

kalau anda tidak ingin kontaminasi terjadi pada budidaya jamur tiram yang anda lakukan, beli
baglog yang sudah jadi saja. cara ini dapat mengurangi 50% peluang terjadinya kontaminasi dan
kerugian investasi anda. segera hubungi kontak blog ini untuk memesan baglog berkualitas
dengan bibit jamur tiram shimeji dari jepang.

CARA EFEKTIF MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUKSI JAMUR

Dalam menjalankan sebuah usaha, tentunya semua orang menginginkan produk yang mereka
tawarkan bisa diterima pasar dan laris manis diserbu para konsumen. Namun sayangnya, sampai
hari ini masih banyak pelaku usaha yang memiliki produk bagus tapi belum didukung dengan
strategi pemasaran yang efektif. Sehingga tingkat penjualan produk yang didapatkan juga belum
bisa maksimal.
Kondisi ini tentu menjadi salah satu bukti, bahwa strategi pemasaran menjadi kunci utama
kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga dalam menjalankan bisnis jamur, sebagus apapun kualitas
hasil panen yang Anda produksi, tidak akan menghasilkan untung besar bila pemasarannya
masih belum lancar. Karenanya, sebisa mungkin buatlah strategi pemasaran yang efektif agar
penjualan produk jamur Anda bisa terus meningkat setiap harinya.
Nah, untuk mengetahui bagaimana cara efektif meningkatkan penjualan produksi jamur mari kita
bahas bersama beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pelaku usaha ketika
mengkomunikasikan produk jamurnya kepada calon konsumen.
Pertama, dapatkan perhatian dari para konsumen. Penting bagi Anda untuk menawarkan produk
jamur dengan cara yang unik dan menarik. Bila pesaing Anda hanya menggunakan kantong
plastik untuk mengemas produk jamurnya, Anda bisa meraih perhatian konsumen dengan
menggunakan styrofoam sebagai pengemasnya dan melengkapi produk tersebut dengan label
atau merek untuk membedakan produk Anda dengan pelaku usaha jamur lainnya.
Kedua, bangun loyalitas konssumen Ketika para konsumen mulai tertarik dan menerima
keberadaan produk Anda, selanjutnya pertahankan kepercayaan mereka dengan memberikan
produk jamur yang benar-benar berkualitas. Hal ini penting agar mereka tidak segan untuk
kembali membeli produk Anda, dan tidak berpaling ke produsen jamur lain.
Ketiga, selain menawarkan produk unggulan, berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen
Anda. Perhatikan keinginan dan kebutuhan yang mereka cari, layani dengan sepenuh hati dan
berikan kemudahan kepada mereka untuk mendapatkan produk Anda. Bila perlu buka layanan
hotline selama 24 jam nonstop dan berikan fasilitas delivery order bagi konsumen dalam kota.

Keempat, hadapi komplain konsumen dengan rendah hati. Ketika Anda menawarkan sebuah
produk, sudah menjadi hal biasa bila ada sebagian kecil konsumen yang komplain ataupun
melakukan penolakan. Umumnya komplain terjadi apabila harga produk terlalu mahal atau
produk jamur Anda kurang memuaskan konsumen, menghadapi hal tersebut sebaiknya Anda
tidak harus marah-marah atau tidak mau tahu dengan permasalahan mereka. Jadikan komplain
konsumen sebagai bahan evaluasi Anda, dan berikan solusi terbaik atas permasalahan yang
mereka hadapi.
Kelima, manfaatkan testimonial pelanggan untuk meyakinkan pasar. Melalui pelayanan terbaik
dari para pelaku usaha, tidak menutup kemungkinan bila kepuasan konsumen pun akan tercapai.
Apabila kondisi tersebut sudah tercapai, testimonial yang diberikan para pelanggan menjadi
salah satu alat promosi yang cukup ampuh untuk meyakinkan calon konsumen lainnya. Jadi
usahakan untuk selalu mementingkan pelayanan prima bagi setiap konsumen, agar testimoni
yang disampaikan mereka juga semakin positif.
Keenam, manjakan pelanggan dengan memberikan bonus atau potongan harga khusus untuk
pembelian jamur dalam jumlah banyak. Tidak ada salahnya bila Anda memberikan bonus
tambahan produk atau memberikan harga khusus bagi para pelanggan yang melakukan transaksi
dalam jumlah besar. Tetapi sebelumnya, pastikan terlebih dahulu besar kecilnya bonus yang akan
diberikan. Jangan sampai strategi tersebut malah menimbulkan kerugian bagi bisnis jamur yang
Anda jalankan.
Setelah membahas beberapa cara pemasaran untuk meningkatkan penjualan jamur, selanjutnya
giliran Anda untuk mempraktekan langsung strategi tersebut di dalam menjalankan usaha.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, teruslah berinovasi dan ciptakan
strategi baru untuk memasarkan produk jamur Anda.

CARA EFEKTIF MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUKSI JAMUR

Dalam menjalankan sebuah usaha, tentunya semua orang menginginkan produk yang mereka
tawarkan bisa diterima pasar dan laris manis diserbu para konsumen. Namun sayangnya, sampai
hari ini masih banyak pelaku usaha yang memiliki produk bagus tapi belum didukung dengan
strategi pemasaran yang efektif. Sehingga tingkat penjualan produk yang didapatkan juga belum
bisa maksimal.
Kondisi ini tentu menjadi salah satu bukti, bahwa strategi pemasaran menjadi kunci utama
kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga dalam menjalankan bisnis jamur, sebagus apapun kualitas
hasil panen yang Anda produksi, tidak akan menghasilkan untung besar bila pemasarannya
masih belum lancar. Karenanya, sebisa mungkin buatlah strategi pemasaran yang efektif agar
penjualan produk jamur Anda bisa terus meningkat setiap harinya.
Nah, untuk mengetahui bagaimana cara efektif meningkatkan penjualan produksi jamur mari kita
bahas bersama beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pelaku usaha ketika
mengkomunikasikan produk jamurnya kepada calon konsumen.
Pertama, dapatkan perhatian dari para konsumen. Penting bagi Anda untuk menawarkan produk
jamur dengan cara yang unik dan menarik. Bila pesaing Anda hanya menggunakan kantong
plastik untuk mengemas produk jamurnya, Anda bisa meraih perhatian konsumen dengan
menggunakan styrofoam sebagai pengemasnya dan melengkapi produk tersebut dengan label
atau merek untuk membedakan produk Anda dengan pelaku usaha jamur lainnya.
Kedua, bangun loyalitas konssumen Ketika para konsumen mulai tertarik dan menerima
keberadaan produk Anda, selanjutnya pertahankan kepercayaan mereka dengan memberikan
produk jamur yang benar-benar berkualitas. Hal ini penting agar mereka tidak segan untuk
kembali membeli produk Anda, dan tidak berpaling ke produsen jamur lain.
Ketiga, selain menawarkan produk unggulan, berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen
Anda. Perhatikan keinginan dan kebutuhan yang mereka cari, layani dengan sepenuh hati dan
berikan kemudahan kepada mereka untuk mendapatkan produk Anda. Bila perlu buka layanan
hotline selama 24 jam nonstop dan berikan fasilitas delivery order bagi konsumen dalam kota.
Keempat, hadapi komplain konsumen dengan rendah hati. Ketika Anda menawarkan sebuah
produk, sudah menjadi hal biasa bila ada sebagian kecil konsumen yang komplain ataupun
melakukan penolakan. Umumnya komplain terjadi apabila harga produk terlalu mahal atau
produk jamur Anda kurang memuaskan konsumen, menghadapi hal tersebut sebaiknya Anda
tidak harus marah-marah atau tidak mau tahu dengan permasalahan mereka. Jadikan komplain
konsumen sebagai bahan evaluasi Anda, dan berikan solusi terbaik atas permasalahan yang
mereka hadapi.
Kelima, manfaatkan testimonial pelanggan untuk meyakinkan pasar. Melalui pelayanan terbaik
dari para pelaku usaha, tidak menutup kemungkinan bila kepuasan konsumen pun akan tercapai.
Apabila kondisi tersebut sudah tercapai, testimonial yang diberikan para pelanggan menjadi
salah satu alat promosi yang cukup ampuh untuk meyakinkan calon konsumen lainnya. Jadi
usahakan untuk selalu mementingkan pelayanan prima bagi setiap konsumen, agar testimoni
yang disampaikan mereka juga semakin positif.

Keenam, manjakan pelanggan dengan memberikan bonus atau potongan harga khusus untuk
pembelian jamur dalam jumlah banyak. Tidak ada salahnya bila Anda memberikan bonus
tambahan produk atau memberikan harga khusus bagi para pelanggan yang melakukan transaksi
dalam jumlah besar. Tetapi sebelumnya, pastikan terlebih dahulu besar kecilnya bonus yang akan
diberikan. Jangan sampai strategi tersebut malah menimbulkan kerugian bagi bisnis jamur yang
Anda jalankan.
Setelah membahas beberapa cara pemasaran untuk meningkatkan penjualan jamur, selanjutnya
giliran Anda untuk mempraktekan langsung strategi tersebut di dalam menjalankan usaha.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, teruslah berinovasi dan ciptakan
strategi baru untuk memasarkan produk jamur Anda.

Meningkatkan Produksi Jamur Tiram


Satu hal lagi yang menarik bagi saya, ternyata ada beberapa cara yang cukup 'unik' untuk
meningkatkan produksi jamur tiram, diantaranya yaitu dengan cara disuntik. Cara tersebut dan
beberapa cara lain telah dimuat di situs trubus-online.co.id pada tanggal 3 juni 2010 dengan
judul: "Tiram Disuntik Jadi Produktif", pada artikel tersebut, disebutkan ada beberapa hal
yang dapat kita lakukan untuk mendongkrak/meningkatkan produksi jamur tiram. Diantara
adalah sebagai berikut:
1. Disuntik
Prof Dr Ir Agus Sugianto ST. MP. bukan seorang praktikus medis. Namun, sejak 2003 dekan
Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang itu akrab dengan alat suntik. Alat itu bukan untuk
menyuntikkan obat kepada pasien, melainkan ramuan nutrisi ke dalam baglog jamur tiram.
Agus menyuntikkan 20 ml nutrisi ramuannya pada media yang telah disterilisasi. Setelah itu,
bibit jamur tiram diinokulasikan ke dalam media, lalu disimpan di ruang inkubasi. Pada 30 hari
pascaperlakuan, baglog berbobot 1,5 kg itu sudah bisa dibuka untuk menumbuhkan tubuh buah,
biasanya 45 hari. Karena masa produksi lebih awal, maka jumlah jamur yang dipanen hingga
akhir produksi (biasanya 6 bulan, red) lebih tinggi. Pengalaman pekebun hasil panen meningkat
hingga 68,7%, katanya.
Ramuan nutrisi itu terbuat dari larutan molase alias limbah pengolahan gula. Satu mililiter
molase dengan kadar gula rata-rata 30 - 40% dilarutkan dalam 100 ml air atau konsentrasi 1%.
Agus juga menambahkan ragi, vitamin, dan protein untuk memacu pertumbuhan.
Menurut Agus, sel-sel pada jamur tiram memerlukan karbon berantai 6 (C6) untuk pertumbuhan.
Kebutuhan karbon itu memang bisa dipenuhi dengan mengurai serbuk kayu dan dedak yang
menjadi bahan utama media jamur. Sayang, Susunan karbon serbuk kayu masih terlalu
kompleks sehingga butuh waktu lebih lama hingga siap dimanfaatkan, ujar Agus. Dengan
ramuan itu, Agus memberikan karbon dari gula reduksi yang lebih sederhana sehingga lebih
cepat dimanfaatkan untuk pertumbuhan jamur.

2. Rel kereta
Di Blitar, Jawa Timur, Agoes Poernomo memanfaatkan getaran dari kereta api yang melintas di
dekat lokasi kumbung dan alunan musik. Kombinasi kedua cara itu meningkatkan produksi
jamur hingga 4%.
Ide nyeleneh itu terinspirasi kebiasaan waktu kecil. Kata orangtua kalau ada jamur tumbuh di
musim hujan, injak tanah di sekitar tumbuh jamur sekeras-kerasnya beberapa kali. Keesokan hari
biasanya muncul jamur-jamur baru, kata Agoes. Agoes memanfaatkan getaran dari kereta api
dan musik untuk merontokkan basidiospora yang terdapat pada lamela di bagian bawah tudung
jamur.
Basidiospora yang jatuh di permukaan baglog akan berkecambah membentuk miselium
monokariotik alias miselium berinti satu. Miselium itu terus tumbuh hingga membentuk jalinan
hifa mirip benang. Hifa itu akan menyatu dengan hifa lain yang kompatibel membentuk hifa
dikariotik. Bila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10 - 20oC, kelembapan 85 90%, cahaya cukup, dan kadar C02 <1.000 ppm), akan terbentuk tubuh buah.
Menurut Ir NS Adiyuwono, praktikus jamur tiram di Bandung, Jawa Barat, pemanfaatan getaran
atau goncangan untuk mendongkrak produksi jamur sudah diterapkan pekebun di Singapura
disebut dengan teknologi shifting. Mereka memindahkan baglog setiap hari. Saat pemindahan itu
baglog ikut tergoncang sehingga banyak spora jatuh. Cara itu diadopsi para pekebun tiram di
Majalengka, Jawa Barat. Hasil pengamatan Adiyuwono, cara itu mempercepat munculnya tubuh
buah 2 hari.
3. Lantunan Al-Quran
Menurut Agus Sugianto, gelombang suara dari musik menggetarkan molekul udara. Molekul
udara yang bergetar akan menggetarkan molekul udara lain. Pada saat yang sama terjadi
perpindahan energi antarmolekul. Energi itulah yang memacu metabolisme sel-sel jamur.
Penyerapan nutrisi dan aktivitas enzim yang dihasilkan jamur semakin optimal, kata guru besar
bidang ilmu bioteknologi jamur pangan itu.
Agus membuktikan peran gelombang suara terhadap pertumbuhan jamur. Ia menyetel beragam
aliran musik seperti pop dan dangdut, serta lantunan ayat suci Al-Quran di dalam ruang inkubasi.
Volume suara diatur hanya separuh dari volume maksimum pada tape. Frekuensinya tidak lebih
dari 400 hertz, kata Agus.
Hasil penelitian menunjukkan baglog jamur yang diberi lantunan ayat suci saat inkubasi memacu
pertumbuhan miselium lebih cepat ketimbang jenis musik lain dan kontrol. Pada hari ke-15,
miselium sudah merata di sekujur baglog sehingga bisa dibuka untuk menumbuhkan tubuh buah.
Sedangkan baglog kontrol alias tanpa perlakuan butuh waktu 45 hari. Belum diketahui pasti
duduk perkara lantunan ayat suci memacu pertumbuhan miselium lebih cepat. Mungkin
frekuensi lantunan ayat suci paling ideal bagi pertumbuhan jamur, kata Agus.

4. Medan magnet
Di Bandung, Jawa Barat, Dr I Nyoman Pugeg Aryantha, ahli jamur dari Sekolah Teknologi Ilmu
Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB), meneliti peran medan magnet bagi pertumbuhan
jamur. Baglog yang sudah diselimuti miselium disimpan dalam inkubator medan magnet yang
terbuat dari kumparan solenoida. Kumparan dialiri arus listrik untuk membangkitkan medan
magnet.
Hasil penelitian menunjukkan hasil panen dari baglog yang terpapar medan magnet selama 1
bulan, lebih tinggi 50 - 69% dibanding kelompok kontrol. Medan magnet berpengaruh terhadap
sintesis protein tertentu yang memacu pertumbuhan tubuh buah jamur tiram, kata doktor
mikologi dari Universitas Melbourne di Australia itu. Beragam cara itu menjadi pilihan bagi
pekebun untuk mendongkrak produksi jamur. Tinggal pilih mana yang lebih ekonomis, tutur
NS Adiyuwono. (Imam Wiguna/Peliput: Faiz Yajri)
1. Molase, sumber karbon sederhana untuk mempercepat pertumbuhan jamur
2. Gelombang suara tingkatkan metabolisme sel sehingga aktivitas enzim dan penyerapan
nutrisi optimal
3. Medan magnet mempengaruhi sintesis protein tertentu yang memacu pertumbuhan tubuh
buah jamur tiram
4. Doktor I Nyoman Pugeg Aryantha, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hayati ITB, dongkrak
produksi jamur dengan medan magnet
Semoga bermanfaat..!!!
Sumber gambar: http://www.trubus-online.co.id/images/resized/images/stories/media044/hal-1819-3_200_200.jpg

Pengaruh Cuaca dan Hawa Panas Terhadap Penggunaan Nutrisi Tinggi Pada Baglog
(pada masa inkubasi)

4 Votes

Jika kita berada di daerah dataran rendah, pasti akan dihadapkan pada cuaca yang panas dan
kadang sangat ekstrim. Kondisi ini jika dihadapkan pada baglog ( pada masa inkubasi) dengan
pemberian nutrisi yang tinggi, maka yang terjadi adalah seperti pada gambar dibawah ini.

Baglog jamur kontaminasi jamur liar (gmb. 1.1)

Baglog jamur kontaminasi jamur liar (gbr. 1.2)

Baglog jamur nutrisi tinggi (gbr. 1.3)


Jika kita lihat gambar diatas, jelas bahwa baglog tersebut mengalami kontaminasi jamur liar saat
masih dalam masa inkubasi. Bahkan tingkat kontaminasinya 85-90% dari baglog yang
diinkubasi. Yang jadi pertanyaan, kenapa hal itu bisa terjadi? Penyebabnya adalah karena
komposisi baglog menggunakan konsentrasi nutrisi yang tinggi, sedangkan suhu dalam ruangan
inkubasi panas dan pengap karena cuaca panas. Hal inilah yang memicu munculnya bakteri
termofilik dan jamur lain yang aktif bekerja pada suhu tinggi dan didukung dengan nutrisi tinggi
pada baglog. Dan proses perombakan bahan2 organik itu akan memunculkan organisme2 lain
seperti jamur2 liar (selain jamur tiram yang kita tanam), dan kemunculan jamur2 liar tersebut
adalah sebagai bentuk kontaminasi bagi baglog jamur yang kita tanam. Akhirnya miselium jamur

yang kita tanam akan terganggu pertumbuhannya akibat hadirnya jamur liar yang juga menyerap
sari makanan dari baglog.
Dan jika baglog diberikan nutrisi yang rendah, akan tapak pada gambar di bawah ini.

baglog jamur tanpa kontaminasi (gbr. 2.1)

Baglog jamur nutrisi rendah (gbr. 2.2)


Foto pada gbr. 2.1 dan gbr. 2.2 di atas adalah baglog jamur dengan kandungn nutrisi yang
rendah, sedangkan pada gbr. 1.3 adalah baglog dengan nutrisi tinggi, tapi rentan kontaminasi.
Dari pengamatan, terhadap hawa panas dan pengap pada ruangan inkubasi, baglog tidak
mengalami kontaminasi jamur liar. Tapi miselium jamur yang ditanam tidak setebal jika dengan
baglog nutrisi tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja bakteri dan jamur liar pada baglog akan lebih aktif jika
didukung dengan kondisi ruangan yang panas dan pengap dengan pemberian nutrisi yang tinggi
pada jamur, sehinga menimbulkan kontaminasi jamur liar. Sedangkan jika nutrisi pada baglog
jamur lebih rendah, tidak terjadi kontaminasi jamur liar walau kondisi ruangan inkubasi panas
dan pengap.
Jadi, apa yang harus diperhatikan bagi kita semua agar tidak terjadi kontaminasi tapi bisa
mendapatkan kwalitas baglog jamur yang bagus? Jika anda mengurangi nutrisi pada baglog
jamur, akan berpengaruh pada produktifitas panen jamur yang rendah. Maka yang perlu
diperhatikan adalah membuat ruangan inkubasi se ideal mungkin walau dalam kondisi panas
yang ekstrim sekalipun. Se ideal mungkin maksudnya adalah ruang inkubasi cocok dan bagus
untuk pertumbuhan baglog jamur (terutama dengan nutrisi tinggi), yaitu dengan:

1. Buatlah ruangan yang khusus emang untuk ruang inkubasi, bentuknya boleh sama dengan
kumbung, tapi untuk sirkulasi udaranya kalo bisa yang bisa dibuka tutup. Tujuannya
adalah agar saat pembibitan, sirkulasi udara bisa ditutup untuk menghindari terjadinya
kontaminasi, setelah selesai bisa dibuka lagi.
2. Jaga dan pantau terus suhu di ruang inkubasi, jika suhu terlalu panas, selain rentan
menimbulkan kontaminasi (pada baglog yang baru dibibiti) juga bisa menghambat
pertumbuhan miselium jamur. Agar dingin bisa diberikan kipas angin, atau disiram
lantainya jika memungkinkan, dan akan lebih baik jika ruang inkubasinya tinggi.
3. Jika memang ruangan inkubasi masih kurang ideal, atur saja penataan baglog di rak
penyimpanan. Jangan ditata dempet dempet, beri jarak satu jari. Tujuannya agar sirkulasi
lebih bagus dan suhu baglog tidak panas yang berakibat pada terhambatnya pertumbuhan
miselium.

Ruang inokulasi dan inkubasi

nb: kasus untuk daerah dataran rendah yang bersuhu panas


- kalo ada yang perlu ditambahi, mari kita share bareng bareng.

Penyebab Baglog Jamur Tiram Sulit Panen

7 Votes

Suatu ketika ada beberapa pembudidaya jamur yang bertanya mengenai baglog jamur yang dia
budidayakan. Pertanyaannya yaitu kenapa baglog jamur yang sudah tumbuh penuh sulit keluar
bakal jamurnya. Pertanyaan ini mungkin bisa diperjelas lagi, yaitu baglog sulit keluar jamur
pada awal pembukaan dan lamanya rentang antar panen pada baglog jamur. Penyebab
pemasalahan ini bukan hanya pada petani yang membudidayakan baglog jamurnya, tapi juga
pada proses pembuatan baglog jamur, yaitu pada petani penyedia baglog jamur.
- Permasalahan yang disebabkan oleh pembudidaya baglog jamur yaitu karena rumah/kumbung
jamur kurang ideal untuk pertumbuhan jamur. Bisa dikarenakan desain kumbung jamur yang
kurang tepat, antara lain:
1. Atap kumbung terlalu rendah, sehingga ruangan menjadi pengap/ sumuk dan akan mudah
meningkatkan suhu ruangan. Artinya kondisi ruangan tidak memenuhi syarat tumbuh jamur.
Kecuali jika pendirian kumbung berada di bawah pohon yang teduh dan rindang.
2. Kumbung jamur terlalu gelap karena tertutup rapat tanpa sirkulasi, hal ini akan menghambat
pertumbuhan pin head/ bakal jamur. Pada masa pertumbuhan jamur pada baglog, butuh
pencahayaan sebesar 10-15 %. Bukan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam kumbung.
- Sedangkan bagi pembudidaya jamur, perlu dilakukan perawatan baglog secara rutin selama
masa produktir. Lakukan pembukaan pada bagian depan baglog, baglog yang dibuka adalah
baglgo yang pernah panen minimal 1 kali, tampak seperti gambar dibawah:

Baglog dengan bukaan depan

Baglog dengan bukaan depan (2)


Lakukan selalu peremajaan pada bagian baglog yang rusak/ kotor, yaitu dengan membersihkan
bagian yang rusan sampai terlihat bagian baglog yang putih. Tujuannya adalah untuk memicu
pertumbuhan bakal jamur lagi. Pembukaan seperti diatas bisa dilakukan bila kondisi suhu dan
kelebaban bisa dijaga ideal, karena jika tidak (suhu lebih dari 28C dan kelembaban kurang dari
70%) akan menyebabkan terjadi penguapan yang tinggi yang mengakibatkan baglog menjadi
kering. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan pembukaan, anda bisa melubangi atau
menyobek (sambil dilukai baglognya) seukuran 11 cm sebanyak 2-4 bagian pada sisi depan dan
belakang. Hal ini bisa mengurangi penguapan yang tinggi.
- Dan terakhir, pada proses pembuatan baglog jamur. Dari pengamatan dan studi banding yang
telah kami lakukan, bahwa baglog jamur akan mengalami kesulitan pada pertumbuhan pih head/
bakal jamur pada awal panen dan pada pertumbuhan berikutnya dikarenakan serbuk kayu yang
dipakai dalam pembuatan baglog masih belum benar benar lapuk. Hal ini akan menghambat
penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakal jamur. Ada beberapa tanda dan
akibat dari pemakaian serbuk yang masih mentah/ belum lapuk, antara lain:
1. Pada permukaan baglog akan tumbuh daging berwarna kekuning kuningan ( ngoncom), dan
akan tampak jika baglog sudah mulai dipenuhi miselium jamur.
2. Keluarnya pin head/ bakal jamur sejak pembukaan pertama sangat lama, antara 3-4 minggu,
padahal idealnya 1-2 minggu sejak pembukaan.
3. Jarak panen dengan panen sebelumnya sangat lama, bisa jadi tidak panen lagi dan baglog
akhirnya menjadi membusuk, padahal masih dalam masa produktif.
4. Baglog tidak bisa berwarna putih pekat seperti tempe.
5. Jamur yang tumbuh akan layu dan kering sebelum waktunya panen. Hal ini disebabkan
penyerapan nutrisi pada baglog kurang optimal, karena serbuk yang belum lapuk akan sulit untuk
diuraikan menjadi makanan bagi jamur.

Oleh sebab itu, usahakan agar serbuk kayu yang dipakai dalam kondisi melapuk, adapun cara
untu melapukkan adalah:
1. Biarkan serbuk kayu di tumpukan luar atau yang sudah dibungkus glangsing selama minimal
3 minggu, agar terjadi pelapukan alami. Bisa dibantu dengan menyirami serbuk dengan air
dengan tujuan agar resin/ getah kayu bisa larut ke bawah, sehingga pelapukan semakin cepat.

Pelapukan serbuk kayu


2. Lakukan pengomposan/ fermentasi pada media baglog yang sudah diacampur dengan bahan
lain dan sudah diraduk dengan air. Waktu pengomposan selama minimal 3 hari. Caranya, tutup
rapat saduran tadi dengan plastik atau apapun yang bisa buat nutup. Seperti gambar diabawah
ini:

Bahan campuran baglog jadi satu

Proses penyaduran

Proses pengomposan, tutup rapat


Selamat mencoba!!!
Kalo ada masukan bisa sharing ya

Desain Kumbung Jamur Mempengaruhi Bentuk dan Hasil Jamur

2 Votes

Di setiap proses budidaya jamur, banyak faktor yang perlu di perhatikan oleh para petani,
terutama petani jamur yang baru belajar membudidayakan jamur. Mulai dari faktor kualitas
baglog jamur, perawatan baglog dan kumbung, desain kumbung jamur. Dan yang akan kami
bahas disini adalah tentang desain kumbung jamur yang sering kali tidak sesuai/ kurang ideal.
Dalam pembuatan kumbung jamur, para petani terutama petani baru masih sering melakukan
kesalahan dalam mendesain kumbung jamurnya. Hal ini sebenarnya karena kurang nya
pengetahuan tentang habitat jamur yang baik untuk pertumbuhan jamur, disertai dengan tidak
adanya pendampingan dari produsen baglog jamur yang mestinya lebih tau tentang desain jamur
yang baik.
Berikut ini beberapa kesalahan dalam pembuatan kumbung jamur:
1. Kumbung gelap gulita tanpa pencahayaan dari luar. Kumbung tetap membutuhkan
pencahayaan, bukan cahaya lampu, tapi cahaya matahari. Pada malam hari, kumbung tidak perlu
diberi lampu dan biarkan gelap. Kumbung membutuhkan cahaya sebesar 20% atau tandanya
anda bisa membaca tulisan di buku dengan jelas pada jarak 30 cm. Pencahayaan bisa dibuat dari:
a) dinding terbuat dari anyaman bambu yang banyak rongganya, cahaya akan masuk; b) Untuk
dinding bagian bawahnya bisa dipotong setinggi 40 cm dan cukup ditutup dengan plastik bening,
sehingga cahaya (bukan cahaya langsung) bisa masuk tapi udara panas tidak akan masuk; c)
buatkan atap dari fiber glass, cukup cahayanya yang masuk bukan panasnya.
2. Kumbung tidak diberi sirkulasi udara yang cukup. Untuk sirkulasi udara bisa dibuatkan dari:
a) dinding terbuat dari anyaman bambu yang banyak rongganya, maka sudah cukup; b)
dibuatkan pintu yang bisa dibuka tutup atau ; c) bagian bawah yang dipotong setinggi 40 cm bisa
diganti paranet, agar jika terpapar panas, panasnya tidak masuk dan cukup udaranya saja.
3. Jarak antar rak baglog jamur yang terlalu dekat. Banyak petani bermaksud mengisi sebanyak
mungkin kumbungnya dengan baglog, sedangkan sebenarnya kapasitas kumbungnya terbatas.
Akhirnya kumbungnya sesak terisi baglog jamur. Ini akan terasa dampaknya saat panen jamur
mulai tiba, ruangan akan dipenuhi dengan kabut spora yang beterbangan memenuhi ruangan. Hal
ini akan mengurangi suplai oksigen kepada jamur yang sedang tumbuh jika tidak didukung
dengan sirkulasi udara yang baik.
Faktor aktor dia tas bisa menyebabkan ruangan kumbung menjadi pengap, udara terlalu jenuh,
karena sirkulasi udara pencahayaan yang kurang. Jika dibiarkan, dampaknya bisa dilihat saat
panen jamur tiba, antara lain:

Jamur yg siap panen sebagian akan tampak layu dan kurang segar

Bentuk jamur sebagian akan menjadi kecil kecil sekali, padahal bibit jamurnya aslinya
besar2

Bakal jamur/ pin head kadang ada yang mati sebelum tumbuh besar

Jamur menjadi jembek dan kekuningan karena udara yang jenuh dan terlalu lembab.

Dampaknya bagi petani jamur, jika jamur dijual pasti akan mendapat komplain dari bakul jamur
atau konsumen langsung. Karena jamur dikira sudah busuk, layu, berat karena terlalu basah, dan
tidak segar. Apalagi jika dijualnya dengan dibungkusi..!!
cat: Kasus ini pernah terjadi pada petani jamur di sekitar kami
- belum sempat difoto buat dokumentasinya,maaf:)
- silahkan tambahkan jika ada masukan ya?
Cara Mengoptimalkan Hasil Panen Jamur Tiram

6 Votes
Para petani jamur tiram yang budiman, disini saya akan menjelaskan bagaimana cara
mengoptimalkan hasil panen jamur tiram. Bagi para petani jamur terutama pemula, mungkin
belum tahu bagaimana caranya merawat jamur dengan benar. Petani jamur sering mengalami
kendala dalam perawatan jamur, salah satu kendala yang sering dialami oleh mereka adalah hasil
panen jamur yang tidak optimal. Padahal baglog jamur masih produktif, tapi hasilnya tidak
sesuai dengan yang diinginkan.
Ada beberapa sebab yang membuat kenapa hal itu terjadi, antara lain:
1. Perawatan kumbung yang kurang optimal. Perawatan disini meliputi pengkondisian kumbung
agar ideal untuk pertumbuhan jamur, dan menjaga kebersihan kumbung. Menjaga kondisi
kumbung agar tetap ideal untuk pertumbuhan jamur sangat penting, karena akan mempengaruhi
produktifitas dan umur baglog jamur itu sendiri. Jika kondisi kumbung sering berubah ubah
(dengan perubahan yang sangat mencolok), maka jamur akan stres dan mempengaruhi
produktifitasnya. Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-28C dan kelembaban
85-90%. Lakukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai.
Sedangkan kebersihan kumbung akan menunjang sirkulasi udara dalam kumbung agar tetap
segar dan akan menjaga kumbung dari hama2 yang akan membuat sarang jika kumbung kotor,
seperti kecoa dan semut yang akan memakan jamur yang sudah besar, laba2, rayap, dan ulat kecil
yang hinggap di baglog yang kotor dan busuk.
2. Pembukaan baglog jamur. Banyak dari para petani yang hanya membiarkan begitu saja
baglognya di kumbung tumbuh dengan sendirinya, padahal tiu tidak benar. Seperti bayi yang
perlu diramut, baglog pun perlu diramut agar tetap produktif. Caranya! Buatlah bukaan di bagian
belakang baglog setelah panen pertama dari depan, dan buka cincin baglog lalu lipat/ potong

plastik, dengan begitu baglog akan terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur
bebas tumbuh keluar dan bnyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan menimbulkan
penguapan yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung tidak
dijaga dengan baik.

3. Peremajaan baglog jamur. Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak
lama, biasanya permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di bagian
depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan keluar, karena
tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati. Maka lakukan peremajaan, yaitu dengan
membersihkan bagian baglog yang kotor/ rusak dengan cara dikerik bagian permukaan yang
kotor/ rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. Memang lama kelamaan
baglog akan pendek, tapi cara ini makin membuat baglog lebih produktif. Cara ini akan memicu
pertumbuhan jamur kembali setelah lama tidak panen.

4. Buatlah kejutan pada kumbung. Kejutan di sini adalah dengan melakukan penyinaran pada
kumbung, tapi bukan sinar matahari langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja
lihat. Caranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah
disediakan, dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah. Jangan terlalu lebar, yang
penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan
jamur karena perubahan kondisi yang mendadak. Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas bisa
masuk dan merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu dan kelembaban kan berubah.
5. Buatlah kejutan lagi. Yaitu jika kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena
kondisi kumbung terlalu jenuh dengan uap air di udara. Ini juga bisa membuat jamur menjadi
terlalu basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan penyiraman dan pengabutan selama
3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi normal kembali dan bisa merangsang pertumbuhan
jamur karena perubahan kondisi yang terjadi.
Cara cara diatas pastinya berdasarkan pengalaman dari si penulis, dan saya harapkan ada
masukan dari petani yang sudah punya pengalaman lebih dalam hal ini. Cara mengoptimalkan

hasil panen jamur sampai masa produktifitas baglog jamur habis sangat penting, karena bisa jadi
masa produktif sudah habis tapi produktifitas panen jamurnya rendah. Karena itu, jika ada
masukan mari kita bagikan kepada sesama, agar petani jamur bisa sukses dan sejahtera. Amiin

Anda mungkin juga menyukai