Anda di halaman 1dari 20

DINAMIKA PARTIKEL

Kompetensi Inti :
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi.
3. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus.

A. HUKUM NEWTON
Hukum I
: Benda yang bergerak cenderung untuk tetap bergerak, atau tetap diam
jika diam.

F = 0
Hukum II

: Laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang
bekerja pada benda tersebut.

F = ma
Hukum III

: Untuk setiap aksi selalu terdapat rekasi yang sama besar dan berlawanan.

Faksi = Freaksi
B. PENJELASAN HUKUM NEWTON
Hukum pertama Newton
Hukum pertama Newton lebih presisi dibanding dengan apa yang diusulkan Galileo. Tanpa
adanya gaya luar, sebuah benda yang bergerak akan tetap terjaga bergerak. Dengan kata lain
kecepatannya tidak akan berubah baik besar maupun arah. Ketahanan sebuah benda untuk merubah
gerakan disebut inersia. Hukum pertama Newton ekivalen dengan mengatakan sebuah benda
mempunyai inersia.

Hukum kedua Newton.


Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 1

Persamaan F = ma dapat diterjemahkan dalam 2 pernyataan :


Bila sebuah benda dengan massa m mendapat percepatan a, maka gaya sebesar m.a bekerja pada
benda tersebut.
Bila sebuah benda bermassa m mendapat gaya F, maka benda tersebut akan dipercepat sebesar
F/m
Dari hukum kedua Newton bahwa massa mengukur ketahanan benda untuk berubah
gerakannya, yaitu inersianya. Massa adalah sifat intrinsik dari suatu benda, tidak tergantung
ketinggian maupun keadaan yang lain.
Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak jatuh bebas. Untuk
gerak jatuh bebas a = g = percepatan gravitasi setempat.
F =ma
w=mg
Berat tergantung pada lokasi terhadap bumi.
Hukum ketiga Newton.
Hukum ketiga Newton menyatakan adanya pasangan gaya aksi-reaksi.
Pasangan gaya aksi-rekasi :
o terjadi serentak
o bekerja pada benda yang berbeda
o sama besar
o berlawanan arah
C. PENERAPAN HUKUM NEWTON
Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang penting di dalam menyelesaikan
masalah-masalah mekanika. Ada beberapa langkah yang berguna untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah mekanika.
a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian.
yang menjadi pusat perhatian : balok

m
lantai licin
b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.
N
F

w
c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan gaya- gaya
pada sumbu koordinat.
y
N
F sin
F

F cos
x

yang

bekerja

w = mg
d. Tulis hukum keduan Newton dalam F = ma, dan jumlahkan F total yang
obyek/benda tersebut secara vektor.

bekerja pada

komponen x
Fx = m ax
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 2

F cos = m ax
Komponen y
Fy = m ay
F sin + N - mg = m ay
e. Selesaikan permasalahannya secara simbolik (dengan notasi simbol, misal m, a, F dsb).
f. Masukkan nilai tiap-tiap variabel ke dalam persamaan yang sudah diperoleh.
D. GAYA GESEK
Gaya gesek timbul pada permukaan yang kasar. Gaya gesek adalah gaya yang terjadi antara 2
permukaan yang bergerak relativ berlawanan.
Gaya gesek yang terjadi selama benda diam disebut gaya gesek statik. Gaya gesek statik
maksimum adalah gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Gaya gesek statik
maksimum tidak bergantung pada luas daerah kontak dan sebanding dengan gaya normal.

UJI KOMPETENSI DINAMIKA PARTIKEL


1. Tentukan TEGANGAN TALI dari gambar di bawah ini !
a)
b)
F = 20 N
F = 30
3
2
4
N
LICIN
=
0,2
2. Tentukan PERCEPATAN dari gambar di bawah ini !
F = 68
a)
b)
N
20
5
30o

LICIN

37

8N

3.
8N

2 kg

60

=
0,2

Sin 37o =
0,6
Cos 37o =
0,8

Tentukan besar dan arah percepatan balok pada gambar di atas !


4.

10 kg

2,5 kg
Tentukan tegangan tali pada gambar di atas !

5.

5 kg

3 kg
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 3

Tentukan besar tegangan tali pada gambar di atas !


6. Seseorang dengan massa 60 kg berada dalam lift yang sedang bergerak ke
bawah dengan percepatan 3 m/s2 . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka
besar gaya normal yang dikerjakan lantai lift terhadap orang tersebut adalah
7. Tiga benda berturut-turut bermassa m, 2m, dan 3 m dihubungkan dengan tali
dan disusun seperti gambar. Koefisien gesekan antara kedua benda dan bidang
yang sama yaitu dan percepatan gravitasinya g. Jika sistem bergerak, maka
percepatan gerak benda dalam dan g adalah
2m

3m

8. Benda I dan II masing-masing bermassa 3 kg dan 5 kg dihubungkan dengan tali


dan berada pada lantai kasar dengan koefisien gesekan kinetik k = 0,1 seperti
pada gambar. Jika sistem bergerak dan cos = 12/13, maka besar percepatan
dan tegangan tali yang dialami benda adalah
52 N
II

= 0,1

HUKUM GRAVITASI NEWTON & HUKUM KEPLER


Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 4

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar :
Mengevaluasi keteraturan gerak planet berdasarkan hukum-hukum Newton.
Materi Pokok :
Hukum gravitasi Newton & Hukum Kepler.

A. HUKUM GRAVITASI NEWTON


Gaya gravitasi merupakan gaya tarik menarik yang terjadi antara partikel yang mempunyai massa
di alam semesta. Isaac Newton mengemukakan konsep hukum gavitasi sebagai berikut :
Setiap partikel di alam semesta menarik setiap partikel lain, dengan besar gaya yang berbanding
lurus dengan hasil kali massa masing-masing partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara partikel-partikel tersebut.
Secara matematis hukum gravitasi Newton dapat dituliskan sebagai :

dengan F = gaya gravitasi (N),


G = konstanta gravitasi (6,67 x 10 11 Nm2/kg2),
m1 dan m2 = massa benda pertama dan kedua (kg),
r = jarak antara kedua benda (m)
Gaya grafitasi adalah besaran vektor yang arahnya senantiasa menuju pusat massa partikel.

Gambar 2.1 Ilustrasi arah vektor gaya gravitasi pada dua buah partikel bermassa.
Untuk gaya grafitasi yang disebabkan oleh beberapa massa tertentu, maka resultan gayanya
ditentukan secara geometris. Misalnya dua buah gaya F 1 dan F2 yang membentuk sudut resultan
gayanya dapat ditentukan berdasarkan persamaan :

F1 F2 2 F1 F2 cos
2

Gambar 2.2 Resultan dua buah gaya gravitasi pada suatu benda.
B. SOAL LATIHAN
1. Dua buah benda masing-masing massanya 10 kg dan 20 kg terpisahkan pada jarak
dengan yang lain. Tentukan gaya grafitasi antara kedua benda itu !

2 meter satu

Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 5

( jawab : 3,34 x 10-19 N )


2. Gaya tarik grafitasi antara du buah benda bermassa adalah 2,001 x 10 -10 N. Bila massa benda adalah
3 kg dan 9kg. Tentukanlah jarak antara kedua benda itu !
( jawab : 3 meter )
3. Massa sebesar 5 kg terpisah pada jarak 2 meter dari massa yang lain. Gaya grafitasi antara kedua
benda adalah sebesar 2,5 x 10-10. Tentukan massa benda yang lain !
( jawab : 3kg )
4. Tiga buah bola bermassa masing-masing 1kg, 2kg dan 3kg diletakkan pada titik sudut segitiga sama
sisi dengan panjang sisi 1 meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 1 kg dalam
susunan ini.
( jawab : 4,36 GN )
5. Dua buah bola bermassa masing-masing 4 kg terpisah pada jarak 2 3 meter. Tentukanlah gaya
tarik grafitasi yang dialami oleh bola bermassa 5 kg yang terletak pada jarak 2 meter dari kedua
massa tersebut !
6. Sebuah bola bermassa 3 kg terletak pada titik pusat sistem sumbu koordinat. Bola lainya yang
masing-masing bermassa sebesar 16 kg, 36 kg dan 25 kg terletak pada titik-titik ( 4,0 ), ( 4,5 ) dan
( 0,5 ). Satuan koordinat dalam meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh bola bermassa 3 kg itu!
( jawab : 7,43 GN )
7. Dua massa masing-masing dari 2kg dan 8 kg terpisah sejauh 1,2 meter. Tentukanlah gaya grafitasi
pada massa 1 kg yang terletak pada suatu titik 0,4 meter dari massa 2 kg dan 0,8 meter dari massa 8
kg.
( jawab : 0 )
8. Dua buah bermassa 2 kg dan 12,5 kg terpisah pada jarak 7 meter. Tentukanlah letak bola bermassa 6
kg sehingga gaya tarik grafitasi yang dialaminya sama dengan nol.
( jawab : 2 meter dari bola bermassa 2 kg )
9. Dua buah benda bermassa pada saat terpisah sejauh 2 meter saling mengerjakan gaya sebesar 4 g.
Bila jarak antaranya di jadikan 4 meter, tentukanlah gaya tarik menarik yang dikerjakan kedua benda
itu.
10. Di titik A dan C dari suatu bujur sangkar ABCD ditempatkan massa sebesar 1 kg dan 0,5 kg. Bila
gaya tarik menarik antara kedua massa tersebut besarnya 0,5 GN, tentukanlah panjang sisi bujur
sangkar tersebut.
1
2 meter )
( jawab :
2

C. PERCEPATAN GRAVITASI
Percepatan gravitasi adalah percepatan yang timbul akibat gaya gravitasi. Pembahasan percepatan
gravitasi tidak terlepas dari hukum II Newton tentang gerak. Secara matematis percepatan gravitasi
dapat dituliskan dengan :

dengan g = percepatan gravitas (m/s 2),


G = konstanta gravitasi (Nm2/kg2),
M = massa benda,
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 6

r = jari-jari benda (m).


Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi maka percepatan
gravitasinya dapat kita tentukan sebagai berikut:
B

gB G
h

G
A
MB

M
r2
MB

R h 2

dengan G = konstanta gravitasi (Nm2/kg2),


MB = massa bumi (kg),
R= jari-jari bumi (m),
h = ketinggian benda dari permukaan bumi (m).
Dari gambar di atas dapat ditunjukkan perbandingan percepatan gravitasi di permukaan bumi
(titik A) dengan percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu (titik B) sebagai berikut :

Persamaan di atas menunjukkan bahwa percepatan gravitasi memiliki nilai yang berbeda-beda
tergantung pada tinggi/jarak benda dari permukaan bumi. Semakin tinggi suatu tempat / letak benda dari
permukaan bumi, maka percepatan gravitasinya semakin kecil.
Antara planet satu dengan planet yang lain juga akan menghasilkan percepatan gravitasi yang
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jari-jari dan massa planet-planet tersebut. Secara matematis
perbandingan percepatan gravitasi antara planet bumi dengan planet yang lain dapat dinyatakan dengan :

dengan gB = percepatan gravitasi bumi, gP = percepatan gravitasi planet, Mp = massa suatu planet,
MB = massa bumi, RB = jari-jari bumi, RP = jari-jari suatu planet.

D. SOAL LATIHAN
1.
Seseorang dibumi beratnya 800 N, bila orang tersebut berada pada
ketinggian 3R dari pusat bumi, dengan R adalah jari-jari bumi, berapakah berat orang tersebut
sekarang?
2.

Jika sebuah planet memiliki jari-jari 4 kali jari-jari bumi, sedangkan


percepatan gravitasinya kali percepatan gravitasi bumi, maka massa planet tersebut adalah .
kali massa bumi.

Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 7

3.

Perbandingan berat suatu benda di di planet dan di bumi adalah 2:4.


Jika massa planet adalah 4 kali massa bumi, maka perbandingan jari-jari planet dan jari-jari bumi
adalah

4.

Berat suatu benda di permukaan suatu planet 250 N dan beratnya


dipermukaan bumi 100 N. Jika jari-jari planet 2 kali jari-jari bumi, maka massa planet adalah .
kali masa bumi.

5.

Bila perbandingan jari-jari suatu planet (R p) dan jari-jari bumi (RB)


adalah 2 : 1, sedangkan massa planet (M p) dan massa bumi (MB) berbanding 10:1, maka orang
yang beratnya di bumi 100 N, berat orang tersebut di planet menjadi

6.

Jika percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah 9,8 m/s 2,


perkirakanlah massa bumi yang dianggap berbentuk bola dengan jari-jari 6370 km ! (Jawab : 6 x
1024 kg)

7.

Jari-jari bumi 6370 km, sedangkan jari-jari planet Mars 3440 km.
Sebuah benda memiliki berat 400 N di permukaan bumi. Jika massa planet Mars adalah 0,1 kali
massa bumi, tentukan berat benda itu jika diukur di permukaan planet Mars ! (Jawab : 137 N)

8.

Sebuah benda bermassa 10 kg dibawa ke ketinggian 130 km di atas


permukaan bumi. Jika jari-jari bumi 6370 km, berapakah berat benda itu pada ketinggian
tersebut ? (Jawab : 94 N)

E. HUKUM KEPLER
Kepler menemukan bahwa planet bergerak dengan kelajuan tidak konstan dan bergerak lebih
cepat ketika dekat dengan matahari, dibandingkan saat jauh dengan matahari. Dengan menggunakan
hubungan matematis yang tepat antara periode planet dan jarak rata-rata dari matahari, ia berhasil
menyimpulkan hukum-hukum tentang gerak planet yang kemudian dikenal dengan hukum Kepler.
1. Hukum 1 Kepler
Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari, dengan matahari berada di
salah satu focus elips.
2. Hukum 2 Kepler
Garis lurus antara matahari dengan planet menyapu luasan yang sama untuk waktu yang
sama.
Kelajuan revolusi terbesar terjadi ketika planet berada paling dekat dengan matahari
(perihelium) dan kelajuan revolusi terkecil terjadi ketika planet berada paling jauh dengan
matahari (aphelium).

Gambar 2.3 Ilustrasi lintasan planet mengelilingi matahari.

3. Hukum 3 Kepler
Perbandingan kuadrat periode revolusi terhadap pangkat tiga jarak rata-rata antara
matahari dengan planet adalah sama untuk semua planet.
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 8

Secara matematis, hukum III Kepler dinyatakan sebagai

F. UJI KOMPETENSI
1.
Tiga bola tembaga bermassa m1=4 kg, m2= 6 kg dan m3= 8 kg. ketiga bola diletakkan pada
titik sudut sebuah segitiga siku siku,, seperti terlihat pada gambar berikut:
M1
2m
M2
M3
4m

Hitunglah resultan gaya gravitasi yang bekerja pada benda m2 !


2.

Benda A bermassa 2 kg berada pada jarak 5 m dari benda B yang massanya 4,5 kg,
sedangkan benda C yang massanya 3 kg berada diantara benda A dan benda B. Jika gaya
gravitasi pada benda C sama dengan nol, berapakah jarak antar benda A dan C ?

3. Dua bola kecil bermassa 4,0 kg dan M kg diletakkan terpisah sejauh 80 cm. Jika gaya gravitasi
adalah nol di suatu titik pada garis hubung antara kedua bola dan berada 20 cm dari bola 4,0 kg,
hitung nilai M !
4.

Dua buah planet P dan Q mengorbit matahari. Apabila perbandingan antara jarak planet P dan
planet Q ke matahari adalah 4 : 9 dan periode planet P mengelilingi matahari 24 hari, maka
periode planet Q mengelilingi matahari adalah

5.

Dua planet P dan Q mengorbit matahari. Perbandingan antara periode revolusi planet P dan Q
mengitari matahari dan 8 : 1. Apabila jarak planet Q ke matahari adalah 1,6 satuan astronomi,
tentukan jarak planet P ke matahari !

USAHA DAN ENERGI


Kompetensi Inti :
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 9

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar :
Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi
untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
Materi Pokok :
Usaha dan Energi.

A. USAHA
Usaha bisa dikatakan sebagai kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan dan selama itu harus ada
energi yang dikeluarkan. Konsep FISIKA memberikan penjelasan bahwa USAHA merupakan sesuatu
yang dihasilkan oleh gaya dan hal ini berkaitan dengan perpindahan.
Saat sebuah gaya dikerjakan pada sebuah benda maka akan ada kemungkinan benda tetap diam
atau benda bergerak. Jika benda diam atau benda bergerak tetapi tidak mengalami perpindahan maka
tidak ada usaha yang dihasilkan.

Gambar 4.1 Ilustrasi hubungan usaha dengan gaya dan perpindahan


Sebuah benda dikatakan mengalami perpindahan apabila posisi akhir berbeda dengan posisi awal.
Secara matematis usaha merupakan besaran skalar yang dirumuskan dari perkalian titik (dot product)

ur r
W F r F s cos ,
dengan W : Usaha (Joule), F : Gaya (Newton), R : perpindahan (meter)
Grafik gaya tehadap perpindahan menunjukkan besarnya usaha dan ditunjukkan oleh luas grafik
F-s.

Gambar 4.2 Usaha sebanding dengan luas grafik F s.


Dengan catatan untuk luas grafik di bawah sumbu x bernilai negatif.
B. ENERGI
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Pada bagian ini, kita akan mempelajari
energi potensial gravitasi, energi kinetik, dan energi mekanik.
1. Energi Potensial Gravitasi
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 10

Energi potensial gravitasi merupakan energi yang dimiliki benda karena posisi relatifnya terhadap
permukaaan bumi atau tanah. Jika suatu benda bemassa m berada pada ketinggian h dari tanah, maka
energi potensial gravitasi benda tersebut dinyatakan dengan

EP = m. g. h
dengan EP = energi potensial gravitasi (Joule),
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi bumi (m/s 2), dan
h = ketinggian benda dari tanah (m)
Jika dihubungkan dengan usaha, maka usaha merupakan perubahan energi potensial gravitasi.

W = EP = EP2 EP1
= mg (h2 h1)
2. Energi Kinetik Translasi
Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena benda tersebut bergerak pada
linstasan lurus. Jika suatu benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, maka energi kinetik benda
tersebut dinyatakan dengan

Dengan EK = energi kinetik (Joule),


m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Jika dihubungkan dengan usaha, maka usaha merupakan perubahan energi kinetik

3. Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan hasil penjumlahan energi potensial dan energi kinetik.

EM = EP + EK
Pada energi mekanik ini berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Artinya besar energi mekanik di
posisi manapun selalu tetap.

EM1 = EM2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
mgh1

1
1
2
2
mv1 mgh2 mv2
2
2

C. SOAL LATIHAN
(1) UN Fisika 2009 P45 No. 13
Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula diam di atas lantai licin, didorong selama 3 sekon bergerak
lurus dengan percepatan 2 m.s2. Besarnya usaha yang terjadi adalah....
A. 20 joule
D. 180 joule
B. 30 joule
E. 360 joule
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 11

C. 60 joule
(2) UN Fisika 2010 P04 No. 8
Perhatikan gambar perpindahan balok bermassa 4 kg sebagai berikut.

Anggap g = 10 m.s-2
Jika koefisien gesekan kinetik antara balok dan lantai k = 0,5, maka nilai perpindahan benda (S)
adalah....
A. 5,00 m
D. 2,50 m
B. 4,25 m
E. 2,00 m
C. 3,00 m
(3) UN Fisika 2011 P12 No. 10
Odi mengendarai mobil bermassa 4.000 kg di jalan lurus dengan kecepatan 25 m.s 1. Karena melihat
kemacetan dari jauh dia mengerem mobil sehingga kecepatan mobilnya berkurang secara teratur menjadi
15 m.s1. Usaha oleh gaya pengereman adalah....
A. 200 kJ
D. 700 kJ
B. 300 kJ
E. 800 kJ
C. 400 kJ
(4) UN Fisika 2012 A86 No. 9
Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m s 1 . Beberapa saat kemudian benda itu
bergerak dengan kecepatan 5 m s1. Usaha total yang dikerjakan pada benda adalah....
A. 4 J
D. 21 J
B. 9 J
E. 25 J
C. 15 J
(5) UN Fisika 2013
Sebuah bola bermassa 500 gram dilempar vertical ke atas dari permukaan tanah dengan kecepatan awal
10 m/s. Jika g = 10 ms 2 , maka usaha yang dilakukan gaya berat pada saat mencapai tinggi maksimum
adalah
A. 2,5 J
D. 50 J
B. 5,0 J
E. 500 J
C. 25 J
(6) UN Fisika 2013
Sebuah bola bermassa 1 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari atas gedung melewati jendela A di
lantai atas ke jendela B di lantai bawah dengan beda tinggi 2,5 m ( g = 10 m.s 2 ). Berapa besar usaha
untuk perpindahan bola dari jendela A ke jendela B tersebut ?
A. 5 J
D. 25 J
B. 15 J
E. 50 J
C. 20 J
(7) UN Fisika 2013
Perhatikan gambar ! Balok bergerak pada lantai dari posisi A dan di posisi B balok berhenti. Besar usaha
oleh gaya gesekan lantai pada balok adalah
A. 20.000 J
D. 2.000 J
B. 10.000 J
E. 1.000 J
C. 8.000 J
(8) UN Fisika 2013
Sebuah mobil bermassa 200 kg dari keadaan diam bergerak dipercepat hingga mencapai kecepatan 10
ms 1 dan g = 10 ms 2. Besar usaha yang dilakukan mobil tersebut adalah
A. 100 J
D. 10.000 J
B. 200 J
E. 20.000 J
C. 1.000 J
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 12

(9) UN Fisika 2014


Sebuah benda berbentuk silinder berongga (I = mR 2) bergerak menggelinding tanpa tergelincir mendaki
bidang miring kasar dengan kecepatan awal 10 ms 1 . Bidang miring itu mempunyai sudut elevasi
dengan tan = 0,75. Jika kecepatan gravitasi 10 ms 2 dan kecepatan benda itu berkurang menjadi 5 ms -1
maka jarak pada bidang miring yang ditempuh benda tersebut adalah
A. 12,5 m
D. 5 m
B. 10 m
E. 2,5 m
C. 7,5 m
(10) UN Fisika 2014
Sebuah silinder pejal ( I = mR 2 ) dengan massa 3 kg bergerak menggelinding tanpa tergelincir
mendekati bidang miring kasar yang mempunyai sudut elevasi dengan sin = 0,6. Jika percepatan
gravitasi g = 10 m.s 2 dan kecepatan awal benda itu 10 m.s 2 maka panjang lintasan miring itu yang
ditempuh benda sebelum berhenti adalah
A. 9,5 m
D. 12,5 m
B. 10,5 m
E. 13,5 m
C. 11,5 m
(11) UN Fisika 2014
Sebuah benda berbentuk cincin (I = mR 2) bergerak menggelinding tanpa tergelincir mendaki bidang
miring kasar yang mempunyai sudut kemiringan dengan cos = 0,8. Jika percepatan gravitasi g = 10
m.s2 dan kecepatan awal benda itu 10 m.s 1 , maka panjang lintasan bidang miring yang ditempuh benda
sebelum berhenti adalah
(12) UN Fisika 2008 P4 No. 11
Sebuah benda A dan B bermassa sama. Benda A jatuh dari ketinggian h meter dan benda B dari 2 h
meter. Jika A menyentuh tanah dengan kecepatan v m.s 1, maka benda B akan menyentuh tanah dengan
energi kinetik sebesar....
A. 2 mv2
D. 1/2 mv2
B. mv2
E. 1/4 mv2
3
2
C. /4 mv
(13) UN Fisika 200 P4 No. 13
Perhatikan gambar berikut! [g = 10 m.s 2]

Kecepatan bola ketika tiba ditanah adalah....


A. 56 m.s1
D. 25 m.s1
1
B. 36 m.s
E. 23 m.s1
1
C. 26 m.s
(14) UN Fisika 2009 P04 No. 12
Perhatikan gambar di samping!

Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m.s 2 , maka
kecepatan benda pada saat berada 15 m di atas tanah adalah....
A. 2 m/s
D. 15 m/s
B. 5 m/s
E. 20 m/s
C. 10 m/s
(15) UN Fisika 2009 P45 No. 11
Sebuah balok ditahan di puncak bidang miring seperti gambar.
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 13

Ketika dilepas, balok meluncur tanpa gesekan sepanjang bidang miring. Kecepatan balok ketika tiba di
dasar bidang miring adalah ...
A. 6 m.s1
D. 12 m.s1
1
B. 8 m.s
E. 16 m.s1
1
C. 10 m.s
(16) UN Fisika 2010 P04 No. 11
Sebuah balok bermassa m kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang licin seperti gambar.
Perbandingan energi potensial dan energi kinetik balok ketika berada dititik M adalah....

A. Ep : Ek = 1 : 3
B. Ep : Ek = 1 : 2
C. Ep : Ek = 2 : 1

D. Ep : Ek = 2 : 3
E. Ep : Ek = 3 : 2

(17) UN Fisika 2010 P37 No. 4


Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti gambar.

Perbandingan energi potensial dan energi kinetik benda ketika sampai di B adalah.....
A.3 : 2
D. 2 : 3
B. 3 : 1
E. 1 : 3
C. 2 : 1
(18) UN Fisika 2011 P12 No. 14
Sebuah bola bermassa 0,1 kg dilempar mendatar dengan kecepatan 6 m.s 1 dari atap gedung yang
tingginya 5 m. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m.s 2, maka energi kinetik bola pada
ketinggian 2 m adalah....
A. 6,8 joule
D. 3 joule
B. 4,8 joule
E. 2 joule
C. 3,8 joule
(19) UN Fisika SMA 2013
Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A yang ketinggiannya 90 meter (g=10 m.s2 ).
Ketika sampai di titik B besar energi kinetik sama dengan 2 kali energi potensial, maka tinggi titik B dari
tanah adalah
A. 80 m
D. 40 m
B. 70 m
E. 30 m
C. 60 m
(20) UN Fisika SMA 2014
Sebuah bola bermassa 1 kg dilepas dan meluncur dari posisi A ke posisi C melalui lintasan lengkung
yang licin seperti gambar di bawah ini !

Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 14

Jika g = 10 m.s 2 , maka energi kinetik


bola di titik C adalah
A. 25,0 joule
B. 22,5 joule
C. 20,0 joule
D. 12,5 joule
E. 7,5 joule

MOMENTUM DAN IMPULS


Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 15

Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok :
Momentum dan Impuls.

A. MOMENTUM
Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum
angular (L). Pada bab ini hanya akan dibahas tentang momentum linear. Momentum suatu benda yang
bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda
yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai berikut:

p=mv
p adalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan v kecepatan (besaran vektor).
Satuan momentum dalam SI adalah kg.m/s.
B. IMPULS
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara
matematis dapat ditulis:

I = F . t
Impuls juga dapat dinyatakan sebagai perubahan momentum. Secara matematis dapat ditulis :

I = p = mv2 mv1
C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Pada peristiwa semua tumbukan akan berlaku hukum kekekalan momentum, sehingga pada proses
tumbukan berlaku momentum kedua benda sebelum tumbukan sama dengan momentum kedua
benda setelah tumbukan, sehingga berlaku persamaan:

D. JENIS JENIS TUMUBUKAN


Jenis-jenis tumbukan dibedakan berdasarkan nilai koefisien tumbukan (koefisien restitusi) dari
dua benda yang bertumbukan. Secara matematis, koefisien restitusi dapat dinyatakan dengan persamaan:

Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 16

Dengan, e = koefisien restitusi (0 e 1)


Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tumbukan lenting sempurna.
Tumbukan antara dua benda dikatakan lenting sempurna apabila jumlah energi kinetik benda
sebelum dan sesudah tumbukan tetap, sehingga nilai koefisien restitusi sama dengan 1 (e = 1). Sehingga
pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik, persamaan yang digunakan adalah:

2. Tumbukan lenting sebagian


Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku karena terjadi
perubahan energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan. Pada tumbukan lenting sebagian hanya
berlaku hukum kekekalan momentum saja dan koefisien restitusi tumbukan lenting sebagian mempunyai
nilai di antara nol dan satu, dinyatakan dalam persamaan berikut:

3. Tumbukan tidak lenting sama sekali


Tumbukan antara dua buah benda dikatakan tidak lenting sama sekali adalah ketika sesudah
tumbukan kedua benda menjadi satu (bergabung), sehingga benda memiliki kecepatan sama yaitu v.

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, jumlah energi kinetik benda sesudah tumbukan lebih
kecil dibanding jumlah energi kinetik benda setelah tumbukan. Jadi pada tumbukan ini terjadi
pengurangan energi kinetik.
Nilai koefisien restitusi pada tumbukan tidak lenting sama sekali adalah nol (e = 0). Sehingga
pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku persamaan berikut:

SOAL LATIHAN
(1) UN Fisika 2008 P16 No. 14
Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m.s 1.
Kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F berlawanan dengan gerak bola, sehingga kecepatan bola
berubah menjadi 6 m.s1 . Bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, maka perubahan
momentumnya adalah....
A. 8 kg.m.s1
D. 4 kg.m.s1
B. 6 kg.m.s1
E. 2 kg.m.s1
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 17

C. 5 kg.m.s1
(2) UN Fisika 2009 P04 No. 13
Dua bola A dan B mula-mula bergerak seperti pada gambar.

Kedua bola kemudian bertumbukan, tidak lenting sama sekali. Kecepatan bola A dan B setelah
tumbukan adalah....
A. 1/2 m.s1
D. 2 m.s1
1
B. 1 m.s
E. 2 1/2 m.s1
C. 1 1/2 m.s1
(3) UN Fisika 2009 P45 No. 12
Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti pada gambar!

Jika v'2 adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m.s 1, maka besar
kecepatan v'1 (1) setelah tumbukan adalah ...
A. 7 m.s1
D. 15 m.s1
1
B. 9 m.s
E. 17 m.s1
C. 13 m.s1
(4) UN Fisika 2010 P04 No. 12
Sebuah peluru karet berbentuk bola massanya 60 gram ditembakkan horizontal menuju tembok seperti
gambar.

Jika bola dipantulkan dengan laju sama, maka bola menerima impuls sebesar....
A. 12 N.s
B. 6 N.s
C. 5 N.s
D. 3 N.s
E. 2 N.s

(5) UN Fisika 2010 P37 No. 3


Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 ms1 arah mendatar menumbuk balok bermassa
60 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam balok, maka kecepatan balok
sekarang adalah....
A. 1,0 ms1
B. 1,5 ms1
C. 2,0 ms1
D. 2,5 ms1
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 18

E. 3,0 ms1
(6) UN Fisika 2011 P12 No. 13
Dua troli A dan B masing-masing 1,5 kg bergerak saling mendekati dengan v A = 4 m.s1 dan vB = 5
m.s1 seperti pada gambar. Jika kedua troli bertumbukan tidak lenting sama sekali, maka kecepatan
kedua troli sesudah bertumbukan adalah....

A. 4,5 m.s1 ke kanan


B. 4,5 m.s1 ke kiri
C. 1,0 m.s1 ke kiri
D. 0,5 m.s1 ke kiri
E. 0,5 m.s1 ke kanan
(7) UN Fisika 2013
Bola pingpong bermassa 5 gram jatuh bebas dari ketinggian tertentu (g = 10 m.s 2). Saat menumbuk
lantai dengan kecepatan bola 6 m.s 1 dan sesaat setelah menumbuk lantai bola terpantul ke atas dengan
kecepatan 4 m.s 1 . Besar impuls yang bekerja pada bola adalah
A. 0,50 Ns
D. 0,05 Ns
B. 0,25 Ns
E. 0,01 Ns
C. 0,10 Ns
(8) Sebuah bola bermassa 0,2 kg dilepaskan dari ketinggian 20 m tanpa kecepatan awal. Bola kemudian
mengenai lantai dan terpantul kembali sampai ketinggian 5 m. ( g = 10 ms 2 ). Impuls yang bekerja pada
bola adalah
A. 2 Ns
D. 8 Ns
B. 4 Ns
E. 10 Ns
C. 6 Ns
(9) Bola bekel bermassa 200 gram dijatuhkan dari ketinggian 80 cm tanpa kecepatan awal. Setelah
menumbuk lantai bola bekel memantul kembali dengan kecepatan 1 m.s 1 . Besar impuls pada bola saat
mengenai lantai adalah
A. 1,6 Ns
B. 1,5 Ns
C. 1,0 Ns
D. 0,8 Ns
E. 0,6 NS

(10) Dua buah bola masing-masing bermassa m 1 = 2 kg dan m2 = 1 kg menggelinding berlawanan arah
dengan kelajuan v1 = 2 ms 1 dan v2 = 4 ms 1 . Kedua bola kemudian bertumbukan dan setelah
tumbukan keduanya saling menempel. Kecepatan kedua bola setelah tumbukan adalah
A. 2 ms 1
B. 1,2 ms 1
C. 1 ms 1
D. 0,5 ms 1
E. nol
(11) Dua benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 5 kg bergerak berlawanan arah dengan
kecepatan masing-masing benda vA = 6 ms 1 dan vB. Keduanya kemudian bertumbukan dan setelah
Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 19

tumbukan kedua benda berbalik arah dengan kecepatan A = 4 ms 1 dan kecepatan B = 2 ms 1 , maka
kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah
A. 6 ms 1
B. 3 ms 1
C. 1,6 ms 1
D. 1,2 ms 1
E. 0,4 ms 1
(12) Dua bola A dan B bermassa masing-masing 600 kg dan 400 kg bergerak berlawanan arah saling
mendekati. Kedua bola bertumbukan sehingga benda B terpental dalam arah berlawanan dengan
arah datangnya dengan kecepatan 5 ms 1 . Kecepatan bola A setelah tumbukan adalah
A. 6,6 ms-1
B. 6,0 ms-1
C. 4,4 ms-1
D. 1,4 ms-1
E. 0,66 ms-1

(13) Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian X seperti pada gambar berikut. Jika ketinggian bola pada
saat pantulan pertama 50 cm dan pantulan kedua 20 sm, maka besar X adalah
A. 7 m
B. 6 m
C. 5 m
D. 4 m
E. 2 m

Modul Fisika Kelas X Semester Genap 2016/2017 | 20

Anda mungkin juga menyukai